PSIKOLOGI KONSELING
Oleh: Kelompok 2
1. Ester Gulo 188600455
2. Herlina Dameria Simanjuntak 188600295
3. Novel Deliana Munthe 188600330
4. Novi Andriani Manik 188600342
TEORI PSIKOANALISA
ID
ALAM SADAR
SUPER
EGO
• PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN • DINAMIKA KEPRIBADIAN
Distorsi
ANAL Proyeksi
Regresi
FALIK Rasionalisasi
Sublimasi
LATEN Salah sasaran (displacement)
Identifikasi
Kompensasi
GENITAL
• HAKIKAT MANUSIA • PERILAKU BERMASALAH
Prinsip-prinsip tentang hakikat manusia Dalam psikoanalisis klasik ada dua faktor
didasarkan atas asumsi-asumsi sebagai yang menyebabkan perilaku abnormal,
berikut: yaitu :
1. Asumsi bahwa permasalahan individu 1. Dinamika yang tidak efektif antara id,
berakar dari pengalaman masa ego dan superego.
kecilnya. 2. Diperoleh melalui proses belajar sejak
2. Asumsi bahwa individu tidak benar- kecil
benar menyadari hakikat dorongan
atau motif di belakang tindakan
• TAHAPAN KONSELING
mereka.
3. Digunakannya interpretasi hubungan
1. Tahap Pembukaan
transference dalam konseling dan
2. Pengembangan Transferensi
terapi.
3. Bekerja melalui Transferensi
4. Resolusi Transferensi
STUDI KASUS
Konseling Psikoanalisa Untuk Mengurangi Self-Injury (Melukai Diri Sendiri) Pada Seorang Karyawan di
Surabaya
Oleh Syahiba Nur Audhia
Dari hasil penelitian, seorang karyawan di surabaya yang melakukan self-injury yaitu mengigit ibu jari (kanan
dan kiri) yang hampir dilakukan disetiap kegiatannya terutama sebelum dan sesudah makan, ketika berada di
lampu merah, ketika menonton di bioskop, dan ketika sedang berbicara dengan orang lain. Kebiasaan ini
dilakukan 3-4 kali dalam sehari. Perilaku self-injury yang lainnya yaitu Trisnanto juga sering merobek kulit ibu
jarinya dengan jari telunjuk hingga berdarah. Perilaku self-injury yang dialami Trisnanto ini disebabkan oleh
faktor masa lalu dari Trisnanto yang pernah menjadi korban bullying oleh teman-temannya ketika SMP. Self-
injury yang dilakukan Trisnanto berawal dari sakit hati Trisnanto sebagai korban bullying yang tidak mampu
melawan temannya tetapi justru menahan luka itu sendiri sehingga dia melakukan kegiatan self-injury dan ketika
Trisnanto melakukannya dia merasa nyaman sehingga kegiatan tersebut menjadi sebuah kebiasaan.
Proses pelaksanaan konseling psikoanalisa untuk mengurangi self-injury
(Audhia, 2019), yaitu:
1. Tahap pembukaan ini terjadi ketika permulaan konseling hingga masalah
klien ditetapkan. Terdapat dua bagian pada tahap ini yaitu, pertama adalah
konselor mulai membangun hubungan konseling yang akrab dan bersahabat
dengan konseli.
2. Pengembangan transferensi merupakan inti dalam konseling psikoanalisa. Di
tahap ini konselor berusaha mengulik tentang masa lalunya klien dengan
bertanya-tanya mengenai masa lalu
3. Bekerja melalui transferensi, pada tahap ini konselor mengali lebih dalam
lagi akar permasalahan dari klien.
4. Resolusi transferensi, di tahap ini konseli lebih aktif untuk menceritakan
lebih banyak dan bertanya lebih dahulu kepada konselor.
TEORI BEHAVIORISME
• SEJARAH • PENGERTIAN
Disentisitasi sistematis