Anda di halaman 1dari 37

INTERVENSI

DALAM
PSIKOLOGI KLINIS

TAHAPAN YANG DILAKUKAN


SETELAH
ASESMEN (OBSERVASI, WAWANCARA, TES
PSIKOLOGI)
Apa saja yang dapat dilakukan seorang klinisi
untuk membantu klien ???
REVIEW
• Ketika kita melihat situasi yang terjadi dalam
gambar tersebut
• Apa yang bisa kita lakukan ..sebagai seorang
klinisi?
• Setelah melakukan asesmen: observasi-
wawancara – (dan mungkin tes)
• Apa yang bisa kita lakukan untuk membantu
Klien Tersebut?
•  ..penanganan/ intervensi…
INTERVENSI?
Intervensi adalah upaya untuk mengubah perilaku, pikiran, atau
perasaan seseorang

Intervensi klinis merupakan suatu kegiatan yang dilakukan klinisi


untuk mengubah perilaku atau keadaan sosial dengan sengaja
sesuai tujuan yang dikehendaki.
SIKLUS PROSES INTERVENSI DALAM KLINIS

1. MASALAH ... 4. PROSES INTERVENSI

2. PROSES ASESMEN ... 5. EVALUASI - ASESMEN

3. PERLU
INTERVENSI?
CONTOH
MASALAH:
Kelas KACAU
..bahkan seorang Superman pun tidak
sanggup mengatasi
Asesmen: apa kelemahan Superman?
Apa Sebab KeKACAUAN?

Perlu ‘INTERVENSI’
Membutuhkan sosok/ program
yang dapat MENGATUR kelas

HASIL: TERTIB!
KESIMPULAN: Batman mampu menertibkan kelas
EVALUASI: Apa yang membuat Batman mampu melakukannya?
Contoh lain ..terkait intervensi
Contoh lain ... (IKLAN & EKSPERIMEN)
• MASALAH : ada masalah, dilakukan ASESMEN 
Dilakukan beberapa waktu di situasi dan lokasi yang
berbeda (ngantuk di sana-sini)
• DIBERIKAN INTERVENSI : pemberian ‘PRODUK’
• HASIL: ternyata berhasil
• Kesimpulan: ‘produk’ berhasil mengubah perilaku
seseorang (perilaku ngantuk); apa penyebabnya?
Kandungan yang dimuat ‘Produk’ tersebut
ITULAH ... INTERVENSI?
DAN OLEH KARENA ITULAH ... SEBELUM KITA MASUK INTERVENSI;
TERUTAMA DALAM KLINIS  KITA HARUS TAHU MASALAH DAN
JENIS GANGGUANNYA DAHULU  SUPAYA TEPAT
MACAM INTERVENSI di PSIKOLOGI KLINIS?
• ADA BEBERAPA MACAM INTERVENSI; SESUAI
DENGAN TEORI DASARNYA:
• PSIKOANALISA (FREUDIAN), NEO FREUDIAN
(ANALYTICAL & ADLERIAN), CLIENT CENTER,
FAMILY THERAPY, BEHAVIOR THERAPY,
RELAXASI, SOCIAL SKILL TRAINING, ...dll
• Berikut beberapa contohnya:
Latar Belakang
• Psikoanalisa lahir di tengah kebesaran zaman
ilmu pengetahuan
• Berawal dari abad 20 ketika sudut pandang
psikoanalisa kontra dengan sudut pandang
biomedis yang mengatakan bahwa tubuh dan
pikiran terpisah
• Menemukan konsep tentang energi  disebut
sebagai kumpulan yang diubah bentuknya namun
tidak mudah untuk dihancurkan  menjadi salah
satu dasar pandangan psikoanalisa
• Psikoanalisa berasal dari penemuan Freud dan
Breuer dalam studi tentang Hysteria. Pada
awalnya histeria disembuhkan dengan cara
hypnosis dan kemudian dikembangkan lebih jauh
oleh Freud dalam bentuk Asosiasi Bebas
• Konsep histeria ini berpengaruh terhadap
lahirnya psikologi kesehatan modern; ketika dari
hasil penelitian diketahui bahwa seseorang sakit
saraf bukan karena sistem organisnya yang
bermasalah, namun karena ada masalah yang
belum terselesaikan  mulai muncul konsep
bahwa tubuh dan pikiran saling memengaruhi
KONSEP DASAR
1. Hakikat Manusia, Freud berpendapat, bahwa
manusia berdasar pada hakikat-hakikat:
a. Anti rasionalisme
b. Mendasari tindakannya dengan motivasi tak
sadar, konflik , dan simbolisme
c. Manusia secara esensial bersifat biologis,
terdorong secara instingtif  perilaku
merupakan fungsi yang bereaksi ke arah
dorongan diri. Cth. Libido mendorong ke arah
mencari kesenangan, lawan dari kematian
d. Semua kejadian psikis ditentukan oleh kejadian
psikis sebelumnya.
e. Kesadaran merupakan suatu hal yang tidak
biasa
2. Pendekatan tersebut didasari teori Freud
tentang 3 unsur kepribadian seseorang; yaitu
id, ego, superego
Id: sumber dorongan instingtif
Ego: pengatur/ mediator antara dorongan dan
tuntutan realitas
Superege: fungsi moral, ideal
TEKNIK
Asosiasi Bebas

Teknik pengungkapan pengalaman masa lampau dan


penghentian emosi-emosi yang berkaitan dengan situasi
traumatik di masa lampau : klien memperoleh pengetahuan
dan evaluasi diri sendiri.

Analisis Mimpi

Teknik untuk membuka hal-hal yang tidak disadari dan


membantu klien untuk memperoleh pemahaman
terhadap masalah-masalah yg belum terpecahan.
BEHAVIOR TERAPI
LATAR BELAKANG
• Diawali dengan penelitian Pavlov mengenai
Classical Conditioning  memberikan
pengaruh besar pada teori ini
• Pavlov: kegunaan teori dan praktiknya dapat
memecahkan masalah tingkah laku abnormal
seperti histeris, obssesional, nerurosis, dam
paranoid  tidak hanya menyembuhkan gejala
ringan, namun juga gejala yang kompleks
seperti kecemasan, phobia, dan psikosis
LATAR BELAKANG
• Istilah Behavioral Therapy digunakan oleh Lindzey
(1954) dan sering dikenalkan oleh Lazarus (1958)
 dikenalkan konsep behavior modification
• 1970 an dikenalkan melalui pelatihan untuk para
guru, tenaga kesehatan, orangtua, dan bidang
lain
• Setelah diadakan konferensi pada tahun 1973,
konsep ini banyak berkembang dan mulai
menggeser psikoanalisa
KONSEP DASAR
• Prinsip BELAJAR menjadi konsep teori yang utama.
• Perubahan perilaku bukan karena kematangan tapi
didapat dengan cara belajar.
• Manusia mempunyai dorongan yang bersifat fisik,
melalui social learning terbentuk motif, dengan motif
individu didorong untuk membentuk tujuan. Jika
respon tersebut mendapat reward maka perilaku akan
diulang (konsep teori pembelajaran sosial- Bandura)
• Penggunaan konsep reward/ reinforcement dalam
teknik ini adalah untuk mengganti perilaku
maladaptive
TUJUAN BEHAVIOR THERAPY
• Adalah untuk membantu klien mendapatkan perilaku
baru (cth, tidak lagi takut ketinggian)  gangguan
perilaku diperoleh dari hasil belajar yang keliru maka
harus diperbaiki
• Karakter Behavior Therapy (Eysenck):
1. Memandang simptom sebagai unadaptive conditioned
respon  sbg hasil bukti kekeliruan belajar (takut
anjing, cthnya)
2. Memandang bahwa simptom dari perilaku ditentukan
berdasar perbedaan individu yang terbentuk secara
conditioning dan otonom, sesuai dengan lingkungan
masing masing
3. Menganggap penyembuhan gangguan neurotik
sebagai pembentuk kebiasaan baru
Menganggap bahwa pertalian pribadi tidak
esensial bagi penyembuhan gangguan neurotik,
sekalipun untuk hal tertentu kadang kadang
diperlukan
Membenahi maladaptive  well adaptive
Metode penggunaan bisa memakai teknik: classical
conditioning, desensitization, shaping, fading,
chaining, dll
CARL ROGER

CLIENT CENTERED THERAPY


Terapi Berpusat pada Klien
• Latar Belakang: pemecahan masalah berpusat pada
klien konseling pada dasarnya proses membantu
individu, berarti individu sendiri yang harus
menyelesaikan masalahnya
Hakikat manusia (Roger):
* pada dasarnya baik dan positif.
* Mempunyai kemampuan untuk membimbing, mengatur,
dan mengontrol dirinya sendiri
* Setiap individu punya ciri penggerak: terbuka pada
pengalaman sendiri, hidup sesuai kenyataan, percaya
pada diri sendiri meski sedang bermasalah psikis dan
tetap punya daya dorong untuk aktualisasi diri
• Hakikat manusia: * tiap individu mampu untuk
beradaptasi, mempunyai dorongan kuat menuju
kedewasaan dan kemerdekaan (secara jiwa) 
kemampuan ini terwujud, jika konselor:
- Menerima klien sebagai pribadi yang berharga
- Terus menerus berusaha untuk mengerti perasan
klien dan menerima yang dirasakan klien, TANPA
ada usaha untuk mendiagnosis/ mengubah
perasan tersebut
- Berusaha terus menunjukkan empati : mampu
menghayati dan merasakan apa yang dialami klien
*dalam konseling, inisiatif harus datang dari Klien
PRINSIP CCT
• Menekankan pada dorongan dan kemampuan
yang terdapat dalam diri individu untuk
berkembang, hidup sehat, dan menyesuaikan diri
• Menekankan pada aspek emosional  bukan
intelektual
• Menekankan pada situasi yang dihadapi
langsung bukan masa lalu
• Menekankan pada hubungan terapeutis
(menyembuhkan) sebagai pengalaman individu
dalam perkembangan diri
KONSEP DASAR
• CCT didasarkan dari self theory (Carl Roger) yang
menjelaskan bahwa manusia terdiri dari 3 unsur:
organisme, lapangan fenomenal, self
• Organisme: merupakan keseluruhan dan kesatuan
individu, mempunyai sifat tertentu (bereaksi
terhadap pengalaman, mempunyai motif dasar,
dapat menyimbolkan pengalaman sehingga tetap
diambang sadar)
• Lapangan fenomenal: keseluruhan pengalaman
individu baik sadar atau pun tak sadar  tergantung
simbolisasi (jika tidak disimbolkan ya tak sadar)
TUJUAN
• Memberi kesempatan dan kebebasan individu
untuk mengekspresikan perasaannya, berkembang
dan terealisasi potensinya
• Membantu individu untuk makin sanggup berdiri
sendiri dalam mengadakan integrasi dengan
lingkungan, buka pada penyembuhan perilaku itu
sendiri
• Membantu individu dalam melakukan perubahan
dan pertumbuhan: dari perasaam negatif
perasaan positif  ada pertumbuhan yang sehat
(self directing full functioning)
FASE PROSES KONSELING
• Pengalaman akan meredanya ketegangan (tension)
• Adanya pemahaman diri (self understanding)
• Perencanaan untuk kegiatan selanjutnya
 langkah: klien datang sendiri, penentuan situasi yang
cocok untuk memberikan bantuan, konselor menerima-
memperjelas perasaan negatif dan membebaskan klien
mengungkapkan masalah, konselor mengenali perasaan
positif klien, klien timbul pemahaman diri yang positif,
timbul inisiatif dan perkembangan yang baik dan
integratif, secara perlahan- setelah berkembang baik
tidak memerlukan bantuan
PERAN KONSELOR
• Tidak memimpin, mengatur, menentukan proses
perkembangan konseling  klien sendiri yang
mengatur
• Merefleksikan perasaan klien, arah pembicaraan
ditentukan klien
• Menerima individu dengan sepenuhnya dalam
keadaan dan kenyataan yang bagaimanapun
• Memberi kebebasan kepada klien untuk
mengungkapkan , mengekspresikan perasaan
sedalam dan seluasnya
Demikian, SYARAT KONSELOR:
• MEMILIKI SENSITIFITAS DALAM HUBUNGAN INSANI
• MEMILIKI SIKAP YANG OBJEKTIF
• MENGHORMATI KEMULIAAN ORANG LAIN
• MEMAHAMI DIRI SENDIRI
• BEBAS DARI PRASANGKA DAN KOMPLEKS TERHADAP
DIRINYA
• SANGGUP MASUK DALAM ‘DUNIA’ KLIEN SEARA
SIMPATIK
*dengan adanya syarat itu hubungan/ relationship dapat
dilakukan dan dikatakan mempunyai nilai terapeutik yang
tinggi  konseling mencapai tujuannya
Dan ...
BERIKUT CONTOH LAIN INTERVENSI
- APLIKASI INTERVENSI
UNTUK GANGGUAN KLINIS -
Contoh lain:
• JENIS GANGGUAN DAN INTERVENSI yang bisa diberikan (GG. DSM V)

• Kelompok Gg. Conduct Disorder Jenis Intervensi/ Therapy: FAMILY THERAPY


• Kelompok Anorexia- Bulimia- Pica (gangguan perilaku makan)Jenis Intervensi/
Therapy: DANCE MOVEMENT THERAPY
• Kelompok Depresi (gangguan depresi mayor)Jenis Intervensy/ Therapy:
NARRATIVE THERAPY
• Kelompok Schizophrenia (gangguan sizofrein, waham, halusinasi)Jenis Intervensi/
Therapy: PSIKODRAMA/ SOSIODRAMA
• Kelompok Autisme Spectrum DisorderJenis Intervensy/ Therapy:LOVASS
BEHAVIOR MODIFICATION PROGRAM
• Kelompok ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)Jenis Intervensi/
Therapy:ART THERAPY
• Kelompok Obsessive Compulssive DisorderJenis Intervensi/ Therapy: GESTALT
THERAPY
• Kelompok Imsomnia (sleep disorder) Jenis Intervensi/ Therapy: CLIENT
CENTERED THERAPY
Berikut adalah contoh Aplikasi Intervensi
yang diberikan kepada klien
Aplikasi Intervensi: Terkait Well Being
KESEHATAN MENTAL PADA SISWA

Anda mungkin juga menyukai