Anda di halaman 1dari 13

ANGGOTA KELOMPOK 2 :

•ABIGAEL MAYA NATALIA


•FRANS JUNIOR SANDA
•MEGA YULEN SESA
•WINDA RESTI ANANDA
Pendekatan/Teori
Konseling Behavioristik
TOKOH UTAMA
John Broadus Watson, adalah seorang ahli
psikologi Amerika Serikat. Watson
mempromosikan sebuah perubahan psikologi
melalui karyanya Psychology as the Behaviorist
Views it, yang ia dedikasikan kepada Universitas
Kolumbia pada tahun 1913. aliran Behavioristik
yang bertumbuh dari seorang tokoh Watson ini
menitikberatkan peranan lingkungan, peranan
dunia luar sebagai faktor penting di mana
seseorang dipengaruhi, seseorang belajar. Aliran
ini memandang perkembangan seseorang sebagai
“seorang tumbuh menjadi seperti apa yang
terbentuk oleh lingkungan.
KONSEP DASAR
Pemusatan pada perilaku
yang tampak dan khusus
Tujuan terapeutik yang benar
Perumusan rancangan
kegiatan dan penerapan
metoda-metoda yang
berorientasi tindakan
Penillaian obyektif terhadap
hasil dan balikan
TEKNIK DAN PROSEDUR KONSELING
(Krumboltz dan Thoresen)
• Desensitisasi Sistematik (Systematic desensitization) mengajarkan
klien untuk memberikan respon yang tidak konsisten dengan kecemasan
yang yang dialami klien. (analisis perilaku yang menimbulkan kecemasan,
menyusun hierarki, memberikan latihan relaksasi otot-otot,
membayangkan situasi menyenangkan)
• Assertive training, menitikberatkan pada kasus yang mengalami
kesulitan dalam perasaan yang sesuai dalam menyatakannya.
• Aversion Therapy, bertujuan untuk menghukum perilaku yang negatif
dan memperkuat perilaku positif
• Home-work, suatu latihan rumah bagi klien yang kurang mampu
menyesuaikan diri terhadap situasi tertentu.
TEKNIK DAN PROSEDUR KONSELING

• Relaksasi (Edmund Jacobson), keadaan pada masa seorang berada dalam keadaan
tenang, dalam suasana emosi yang tenang, tidak sebaliknya yakni misalnya tegang
atau bergelora.
• Pengebalan Sistematik (Wolpe-1958), tidak hanya dipakai untuk menghadapi klien
yang menderita suatu fobia tetapi juga efektif untuk penderita depresi, gagap dan
sebagainya.
• Latihan Asertif, perilaku antar perorangan yang melibatkan aspek kejujuran dan
keterbukaan pikiran dan perasaan.
• Peniruan melalui Penokohan/Modeling (Albert Bandura), proses belajar melalui
pengamatan dari orang lain dan perubahan yang terjadi karenanya melalui peniruan
• Penguasaan Diri/Self-Control, melalui pendekatan ini klien dimungkinkan memiliki
pegangan menghadapi masalah.
KELEMAHAN PENDEKATAN TEORI KONSELING
BEHAVIORISTIK
(Mulawarman)
1. Bersifat dingin
2. Lebih terkonsentrasi pada teknik
3. Menyatakan persetujuan kepada tujuan klien, akan tetapi
pemilihan tujuan sering ditentukan oleh konselor
4. Menuntut perilaku yang unik dan spesifik
5. Kontruksi belajar yang dikembangkan
KELEBIHAN PENDEKATAN TEORI
KONSELING BEHAVIORISTIK
1. Mengembangkan koseling sebagai ilmu
karena mengundang penelitian dan
menerapkan ilmu pengetahuan kepada
proses konseling
2. Mengembangkan perilaku spesifik sebagai
hasil konseling yang dapat diukur
3. Memberi ilustrasi bagaimana mengatasai
keterbatasan lingkungan
4. Menekankan bahwa konseling hendaknya
memusatkan pada perilaku sekarang dan
bukan kepada perilaku yang terjadi di
masa lalu
Tujuan Konseling Behavioral
Hubungan Klien dan Konselor
Untuk membantu klien Hubungan keduanya
membuag respons-respons - Konselor memahami dan
yang lama yang merusak menerima klien
diri, dan mempelajari
- Keduanya bekerja sama
respons-respons yang baru
yang lebih sehat. - Konselor memberikan
bantuan dalam arah yang
diinginkan klien.
Kesimpulan
Pendekatan ini memberikan
suatu strategi yang bertujuan
untuk memungkinkan konseli
untuk dapat menerima diri
(Self-acceptance), memahami
diri ( self-understanding),
menyadari diri (self-
awereness), mengarahkan diri
(self-directing), dan
aktualisasi diri (self-
actualitation).
DAFTAR BUKU
• M.Edi Kurnianto, Konseling Kelompok, Bandung:
ALFABETA, 2014
• Prof. Dr. H. Sofyan S. Willis, Konseling Keluarga
(Family Counseling), Bandung: ALFABETA, 2015
• Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa, Konseling dan
Psikoterapi, Jakarta: Penerbit Libri, 2011
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai