1. Ayu (2112062002)
2. Ester Novia (2112062008)
3. Lia Sapitri (2112062014)
4. Magdalena Yuni (2112062016)
5. Seri Meily Rusedit (2112062026)
6. Tri Aldian Zulmi (2112062030)
7. Yuli Sri Kendawati (2112062035)
Kelas : D12
PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan
Carl Rogers adalah seorang psikolog yang terkenal dengan pendekatan terapi klinis
yang berpusat pada klien atau Client Centered Therapy. Carl Ransom Rogers lahir pada 8
Januari 1902, di Oak Park, Illinois, keempat dari enam bersaudara yang lahir dari
pasangan Walter dan Julia Cushing Rogers. Rogers hidup di lingkungan keluarga yang
sangat religius dan sangat menghargai ilmu pengetahuan. Sebagai awal karirnya, Roger
masuk University of Wisconsin untuk belajar pertanian. Selanjutnya Rogers melanjutkan
Union Theological Seminary di New York pada tahun 1924. Dan akhirnya Rogers
melakukan kariernya dibidang psikologi dan mendapatkan gelar PhD dari Columbia
University pada tahun 1931. Rogers berpindah ke California hingga akhir masa hidupnya.
Person Centered dikembangkan oleh Dr. Rogers (1902-1987) pada tahun 1940-an.
pendekatan person-centered didasarkan pada suatu konsep dari psikologi humanistik,
Psikologi humanistik adalah aliran psikologi yang memandang manusia sebagai makhluk
yang rasional, bertujuan dan otonom, kreatif dan mampu mencapai insight dalam
memahami realita. Pada dasarnya, humanistik lebih merupakan suatu pendekatan dan cara
terapi ketimbang suatu teori kepribadian. Pada dasarnya, humanistik lebih merupakan
suatu pendekatan dan cara terapi ketimbang suatu teori kepribadian.
berbeda).
Dalam konseling ini ada beberapa fungsi yang perlu dipenuhi oleh seorang
terapis, mencakup:
KESIMPULAN
Person Centered Therapy ialah terapi yang dikembangkan oleh Carl Roger
yang didasarkan kepada asumsi bahwa klien merupakan ahli yang paling baik bagi
dirinya sendiri dan merupakan orang yang mampu memecahkan masalahnya sendiri.
Tujuan dari person centered therapy adalah membantu individu menemukan
konsep dirinya yang lebih positif lewat komunikasi konseling, di mana konselor
mendudukan konseli sebagai orang yang berharga, orang yang penting, dan orang
yang memiliki potensi positif dengan penerimaan tanpa syarat (unconditional
positive regard).
Manusia yang dalam pandangan Rogers adalah bersifat positif. Ia
mempercayai bahwa manusia memiliki dorongan untuk selalu bergerak ke muka,
berjuang untuk berfungsi, kooperatif, konstrukstif dan memiliki kebaikan pada inti
terdalam tanpa perlu mengendalikan dorongan-dorongan agresifnya. Sehingga
pembaharuan pendekatan-pendekatan yang digunakan untuk terapi mengalami
banyak perubahan. Hingga akhirnya sampai pada Person-centered.
Pandangan subjektif terhadap pengalaman manusia, menekankan sumber daya
terapi untuk menjadi sadar diri self-aware dan untuk pemecahan hambatan ke
pertumbuhan pribadi. Model ini meletakkan klien, bukan terapi, sebagai pusat terapi
meningkatkan keterlibatan hubungan personal dengan klien, terapist lebih aktif &
terbuka, lebih memperhatikan pengaruh lingkungan. Terapist lebih mengutamakan
sikapnya daripada pengetahuan dan penguasaan teknik teknik terapikonseling.Terapi
person-centered menitikberatkan kondisi-kondisi tertentu yang “diperlukan dan
memadai” bagi kelangsungan perubahan kepribadian.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/44782041/
PERSON_CENTERED_THEORY_BY_CARL_ROGERS
https://www.academia.edu/9054982/PERSON_CENTERED_COUNSELING
https://www.scribd.com/document/448634320/Kelompok-7-Teori-dan-Praktik-
Konseling-Person-Centered-docx
https://www.scribd.com/document/395227752/01-Person-Centered
https://ejournal.iaiskjmalang.ac.id/index.php/isrof/article/download/4/3
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JET/article/download/12862/8130/15620