Dosen Pengampu:
Di Susun Oleh :
2022
1. Jelaskan dan dekripsikan berbagai konsep yang terkait dengan pendekatan
konseling, 1) person center, 2) Gestalt, 3) Reality therapy.
Jawab :
a. Person center
Pendekatan konseling Person-Centered, juga dikenal sebagai Terapi
Kepribadian, dikembangkan oleh psikolog Amerika Carl Rogers. Pendekatan
ini berfokus pada kepercayaan bahwa individu memiliki potensi untuk tumbuh
dan mengatasi masalah mereka sendiri jika mereka mendapatkan lingkungan
yang mendukung. Berikut adalah penjelasan singkat tentang pendekatan
konseling Person-Centered:
➢ Ketidaksyaratkan: Pendekatan ini menekankan terapis harus menerima
klien tanpa syarat atau penilaian negatif. Ini menciptakan lingkungan
yang aman di mana klien merasa bebas untuk berbicara tentang perasaan
dan pengalaman mereka.
➢ Empati: Terapis harus memahami dan merasakan dunia klien dengan
empati. Ini membantu klien merasa didengar dan dipahami.
➢ Kongruensi: Terapis harus menjadi diri mereka sendiri, jujur dan
terbuka. Ketika terapis dan klien berinteraksi dengan cara ini, hubungan
yang lebih otentik dan berarti dapat terbentuk.
➢ Self-Actualization: Pendekatan ini menganggap bahwa setiap individu
memiliki dorongan untuk mencapai potensi mereka yang terbaik.
Terapis membantu klien mengeksplorasi dan mengembangkan diri
mereka sendiri.
➢ Non-Direktif: Terapis tidak memberikan solusi atau arahan langsung
kepada klien. Sebaliknya, mereka bertujuan untuk membantu klien
menemukan jawaban mereka sendiri dengan mengajukan pertanyaan
terbuka.
d. Tujuan Konseling
Tujuan dilakukannya konseling adalah membantu seseorang dalam
menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan perasaan, emosi, sosial, dan
perilaku. Konselor dalam hal ini psikolog, menggunakan berbagai strategi untuk
membantu seseorang dalam mengelola masalah perilaku, mengatasi stres,
mengurangi kecemasan dan kendala yang berkaitan dengan gangguan
psikologis. Selain itu, tujuan lain pergi ke konselor adalah
➢ Dapat meningkatkan relasi dengan orang lain.
➢ Mencari cara untuk memotivasi diri.
➢ Berupaya untuk memahami diri sendiri maupun orang lain.
Secara umum tujuan konseling reality therapy sama dengan tujuan
hidup, yaitu individu mencapai kehidupan dengan success identity. Untuk itu
dia harus bertanggung jawab, yaitu memiliki kemampuan mencapai kepuasan
terhadap kebutuhan personalnya. Reality therapy adalah pendekatan yang
didasarkan pada anggapan tentang adanya satu kebutuhan psikologis pada
seluruh kebutuhannya; kebutuhan akan identitas diri, yaitu kebutuhan untuk
merasa unik terpisah dan berbeda dengan orang lain. Kebutuhan akan identitas
diri merupakan pendorong dinamika perilaku yang berada di tengah-tengah
berbagai budaya universal. Kualitas pribadi sebagai tujuan konseling realitas
adalah individu yang memahami dunia riilnya dan harus memenuhi
kebutuhannya dalam kerangka kerja. Meskipun memandang dunia realitas
antara individu yang satu dengan individu yang lain dapat berbeda tapi realitas
itu dapat diperoleh dengan cara membandingkan dengan orang lain.
Joseph Zinker – “In Search of Good Form: Gestalt Therapy with Couples and Families”
(2002)
Glasser, W. (1981). Stations of the mind: new directions for reality therapy. Harper &
Row. New York
Corey, Gerald. 2009. Theory and Practice of Counseling and psychotherapy. USA:
Thomson Higher Education
https://www.studocu.com/id/document/universitas-syiah-kuala/counseling-theory-
and-techniques-i/latar-belakang-konseling-realitas/44244316. Diakses pada 9
September 2023
https://media.neliti.com/media/publications/324471-penanganan-masalah-konseli-
melalui-konse-fc0cdac6.pdf. Diakses pada 9 September 2023
http://digilib.uinsa.ac.id/31297/1/Amamiyatul%20Amali_B93215096.pdf. Diakses
pada 9 September 2023
https://nilazaima.wordpress.com/2014/03/27/pendekatan-realita/. Diakses pada 9
September 2023
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-psikiatrie3aa6b8e6f2full.pdf. Diakses
pada 9 September 2023