Anda di halaman 1dari 4

PENDEKATAN HUMANISTIK DALAM

PSIKOTERAPI

Melibatkan keyakinan bahwa pada dasarnya manusia memiliki kebaikan hati,


menjadikan terapi humanistik mulai banyak diminati. Selain itu, terapi humanistik
juga dipercaya mampu melibatkan pilihan yang tepat untuk menentukan arah
tujuan hidup.

Kunci dari terapi ini terletak pada penghargaan diri sendiri. Singkatnya, jika
individu tidak bisa menghargai diri sendiri, maka akan kesulitan mengembangkan
potensi secara penuh.

Terapi humanistik menekankan pendekatan kesehatan mental dengan prinsip


bahwa setiap orang memiliki cara unik memandang suatu hal atau peristiwa
tertentu.

A. KARAKTERISTIK TERAPI HUMANISTIK


Dasar terapi humanistik ialah teori yang menyatakan bahwa manusia itu baik dan
memiliki kekuatan untuk menentukan keputusannya sendiri. Terapi ini juga
mengakui akan kebutuhan manusia, perlunya memenuhi kebutuhan tersebut,
serta memperoleh manfaat dari pemenuhan kebutuhan.

Melansir Betterhelp, beberapa karakteristik terapi humanistik di antaranya


adalah:

 Fokus pada sifat dan perilaku positif: pada praktiknya terapis akan
memandu klien untuk mengembangkan perilaku sehat. Klien dipandang
sebagai orang yang baik, kuat, dan kreatif, sehingga dapat lebih mudah
memecahkan masalahnya sendiri.
 Fokus pada intuisi pribadi: terapi humanistik berasumsi bahwa setiap
orang memiliki kebijaksanaan untuk menangani masalahnya sendiri, serta
mampu membuat keputusan berdasarkan intuisi terkait benar dan salah.
 Fokus memenuhi kebutuhan diri sendiri: terapis akan membimbing
klien untuk mewujudkan kebutuhan yang belum terpenuhi. Selain itu,
terapis juga akan membantu menyadarkan klien bahwa dirinya memiliki
kekuatan membuat perubahan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
 Fokus mencapai tujuan: aktualisasi diri berarti menjadi versi diri sendiri
yang terbaik. Terapis humanistik sependapat, bahwa aktualisasi diri
merupakan sesuatu yang harus dicapai klien.

B. TEKNIK TERAPI HUMANISTIK

Terapi humanistik mengandalkan perspektif positif ketimbang teknik menarik


perhatian. Sementara itu, teknik yang diberlakukan dalam sesi konseling ialah: 

 Teknik mendengarkan secara aktif


 Berfokus pada masalah yang saat ini dialami
 Memperlakukan klien sebagai manusia seutuhnya
 Menganggap klien sebagai individu unik yang dapat memecahkan
masalah pribadinya sendiri
 Menggunakan asumsi bahwa klien adalah manusia yang baik
 Mengidentifikasi kebutuhan klien yang belum terpenuhi
 Meyakini dan mengakui kekuatan klien
 Mempercayakan tanggung jawab dan solusi pemecahan masalah kepada
klien

C. CARA KERJA TERAPI HUMANISTIK

Terapi humanistik melibatkan pemahaman menyeluruh akan makna kehidupan,


membantu mengatasi kritik tajam dari orang lain, serta mengembangkan
penerimaan diri yang sebenarnya.

Hal tersebut dicapai melalui pengembangan penghargaan positif tanpa syarat


(baik dari orang lain maupun dari diri sendiri).

Ketika klien percaya bahwa penghormatan hanya bisa didapat ketika dirinya
bertindak dengan cara tertentu, maka sangat mudah bagi klien tergelincir ke
dalam perangkap yang menjadikannya merasa tidak cukup pantas. Perasaan
tidak berharga ini dapat berdampak negatif pada cara pandang diri sendiri dan
lingkungan di sekitarnya.
Jika dikaitkan dengan terapi humanistik, cara pandang terhadap diri sendiri dan
lingkungan sekitar berdampak besar pada pikiran dan tindakan.

D. TERAPI DENGAN PENDEKATAN HUMANISTIK

Ada banyak sekali jenis-jenis terapi yang menggunakan pendekatan humanistik


yang diterapkan dalam sesi konseling, baik hanya digunakan di awal sesi, saat
intervensi ataupun sampai dengan tahap tindakan, meliputi sbb.:

 Terapi eksistensial, berfokus pada eksplorasi makna masalah dari


perspektif filosofis.
 Client Centered Therapy (CCT), berfokus pada kemauan dan keingian
sadar klien untuk berkembang/berubah menjadi lebih baik. Konselor tidak
memimpin, mengatur ataupun menentukan proses perkembangan
konseling.
 Terapi Gestalt, berfokus pada keseluruhan pengalaman individu,
termasuk pikiran, perasaan, dan tindakan.
 Human givens psychotherapy, asumsi dasarnya adalah bahwa manusia
memiliki kebutuhan bawaan yang perlu dipenuhi untuk kesejahteraan
mental.
 Psikosintesis, teknik ini bisa dilakukan dengan visualisasi, kegiatan art
therapy (spt : menggambar, main musik, menulis, menari dll yang
kesemuanya bertujuan memberi ketenangan yang berdampak positif pada
individu
 Terapi realitas, pendekatan yang berfokus pada keadaan saat ini
daripada masa lalu. Teori di balik terapi ini ialah bahwa seseorang yang
mengalami gangguan mental tidak menderita penyakit mental melainkan
karena kebutuhan dasar psikologis belum terpenuhi.
 Goals Therapy, terapi singkat yang berfokus solusi, pendekatan ini
mengutamakan apa yang ingin dicapai individu daripada mengurusi
masalah historis.
 Analisis transaksional, dengan mengenali status ego, analisis
transaksional mencoba mengidentifikasi bagaimana individu
berkomunikasi dan bagaimana hal tersebut dapat diubah.
 Psikologi transpersonal, menganggap permasalahan yang dialami oleh
individu disebabkan oleh kemiskinan spiritualitas. Metode yang sering
dipakai adalah, meditasi, afirmasi dan teknik teknik lain yang tujuannya
mengatasi perasaan negatif dan lebih mampu bersikap positif

Bagaimana dinamika/cara kerja pendekatan humanistic yang digunakan untuk


meminimalkan gejala depresi

Melansir Psychology Today, gejala-gejala awal depresi yang ditemukan pada pasien,


seperti misalnya individu dengan harga diri rendah, kesulitan menemukan tujuan atau
mencapai potensi, tidak memiliki perasaan secara utuh, ada hambatan berinteraksi atau
beradaptasi dengan sekitarnya, serta tidak merasa nyaman dengan diri sendiri, dapat
memanfaatkan terapi humanistik untuk mengatasi masalah tersebut.

Studi dalam jurnal Experiential Psychotherapy Practice tahun 2013 menunjukkan bahwa


pendekatan yang berpusat pada klien (CCT) dapat meminimalkan kondisi-kondisi atau
gejala-gejala yang mencakup trauma, kesulitan hubungan, dan masalah kesehatan
kronis (spt : insomnia, gangguan lambung,dll). Oleh karena beberapa teknik dalam
terapi humanistik menawarkan empati, perhatian tulus pada pengalaman, penerimaan
dan penghargaan yang positif pada apapun kondisi klien sehingga memunculkan rasa
nyaman dan tenang (tension release).

Meskipun terapi humanistik belum tentu menjadi pilihan yang terbaik bagi semua orang
untuk mendapatkan diagnosis kesehatan mental konkret, tetapi terapi ini bisa menjadi
pilihan sebagai sarana untuk merancang dan menjalani hidup menjadi lebih bermakna.
Menurut Rogers, ada 3 fase yang perlu dilalui dalam proses konseling CCT, yaitu (1)
fase meredakan tegangan (2)self understanding (3)fase perencanaan; ketiga fase
tersebut yang menjadi ciri dari terapi humanistik sehingga lebih banyak diaplikasikan
pada teknik couching

Anda mungkin juga menyukai