• Dari mana sumber informasi tentang kasus klien dipe-
roleh ; guru BK, Psikolog Sekolah dsb • Informasi apa saja (sebanyak2nya informasi) yang su-dah diterima praktikan dari sumber informasi tersebut yang menggambarkan kasus klien, guna merumuskan dugaan awal yang akan dijadikan acuan praktikan melakukan asesmen (observasi, wawancara, psikotes, menelusuri dokumen) KEDUA
• Setelah mendapatkan dugaan awal di atas, prak-tikan
merencanakan asesmen (dengan tujuan) un-tuk membuktikan apakah dugaan awal tentang ka-sus tersebut benar dan sesuai. Untuk itu praktikan harus mencari referensi/teori tentang dugaan awal kasus tersebut, indikatornya apa saja yang dijadi-kan acuan asesmen dalam menyusun panduan wawancara, observasi, melakukan psikotes. KETIGA
• Apabila asesmen (observasi, wawancara, psiko-
tes, menelusuri dokumen) yang dilakukan mene- mukan data-data sesuai indikator di atas, maka praktikan dapat menegakan diagnosis (merumus- kan masalah) … berarti klien memang memiliki masalah “apa”, atas dasar indikator2 yang telah ditemukan dalam asesmen tadi. KEEMPAT • Pada saat membaca referensi tentang kasus, sekaligus juga baca apa saja faktor2 yang mempengaruhi terja- dinya kasus/permasalahan klien tersebut, sehingga praktikan dapat merancang intervensi yang paling se- suai (dari beberapa faktor2 yang mempengaruhi terja- dinya permasalahan/kasus klien … berdasarkan hasil asesmen, yang mana dari faktor2 tersebut yang me- mang menjadi penyebab terjadinya permasalahan klien, dari sinilah praktikan merancang intervensinya. Tujukan intervensi terhadap akar permasalahan sehingga dapat benar-benar menyelesaikan kasus tersebut. KELIMA
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita