Pengumpulan Data
Oleh : Anni Fithriyatul Mas’udah
FIK-Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Instrumen Penelitian
Definisi :
“Instrumen Penelitian adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam suatu penelitian”.
Variabel Teori
Konstruk
Definisi Konseptual
Definisi Operasional
• Biofisiologi
• Observasi
• Wawancara
• Kuesioner
Biofisiologi
• Pengukuran yang digunakan pada tindakan keperawatan yang
berorientasi pada dimensi fisiologi.
Misal : Mengukur aktivitas dasar pasien, perawatan kebersihan mulut,
perawatan dekubitus, infeksi kontrol sehubungan dengan pemasangan
kateter.
Instrumen pengumpulan data pada fisiologis dibedakan menjadi 2 :
1. In-Vivo : Observasi proses fisiologis tubuh, tanpa mengambil
bahan/spesimen dari tubuh pasien. Misal : mengukur tekanan darah
pada penelitian pengaruh obat jenis x terhadap penurunan tekanan
darah klien selama laparostomi
2. In-vitro : Pengambilan suatu bahan/spesimen dari klien. Misal :
tingkat stress pada klien IMA laki-laki dan perempuan dengan cara
mengambil urine dan memeriksa kadar hormon stress (kortisol,
katekolamin, dan penurunan imun)
OBSERVASI
1. Observasi Tidak Terstruktur
Observasi secara spontan dan mencatat yang dilihat dengan sedikit
perencanaan. Pada penelitian keperawatan biasanya peneliti ikut dalam
kelompok yang diobservasi (partisipasi observasi) → untuk analisis secara
kualitatif. Misal : Peneliti mengamati proses rawat jalan di Puskesmas
2. Observasi terstruktur
Peneliti secara cermat mendefinisikan apa yang akan diobservasi melalui
perencanaan yang matang.
Misal : Pengamatan kinerja perawat dalam pemasangan infus. Hal yang
perlu diobservasi adalah kemampuan perawat dalam komunikasi,
memasukkan jarum, memberikan cairan parenteral dan kompetensi
lainnya
WAWANCARA
• Proses mendapatkan keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab
sambil bertatap muka antara pewawancara
dan subyek dengan memakai panduan
wawancara
WAWANCARA
1. Tidak terstruktur
• Banyak digunakan pada pengumpulan data cultural
antropology
• Peneliti mempunyai ide tentang suatu topik yang ingin diteliti
→ menggunakan topik list sebagai pengingat
• Bersifat informal dan conversational → harus tahu
melakukan probing secara efektif
• Baik untuk topik yang sensitif (mis : sex, politik, budaya)
• Kelemahan karena tidak mempunyai format pedoman
pertanyaan → setiap pewawancara cenderung jadi berbeda
→ sulit dalam analisis data
WAWANCARA
2. Terstruktur
• Ada pedoman wawancara
a. Indepth/Focused interviews
• Untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan rinci sehingga topik dapat dipahami
• Menggunakan pedoman wawancara semi terstruktur
b. Studi Kasus
• Untuk mengumpulkan informasi secara komprehensif, sistematik dan mendalam tentang kasus yang
diminati
• Kasus dapat berupa: orang/masyarakat, kejadian, penyakit, program, organisasi, periode waktu tertentu
• Sangat bermanfaat bila peneliti ingin memahami masalah tertentu secara mendalam
c. Life histories (Personal biographies)
Pegumpulan informasi secara berseri dengan waktu wawancara yang lama secara tidak terstruktur dan semi
terstruktur
CONTOH PEDOMAN PERTANYAAN
TENTANG CAKUPAN IMUNISASI
Pengetahuan
• Ada berapa jumlah balita di wilayah kerja Puskesmas
? (balita 0-1 tahun, balita 1-2 tahun)
• Imunisasi apa saja yang bisa dilakukan di posyandu?
(probing : manfaat, efek samping, waktu pemberian)
• Bagaimana cakupan imunisasi di Puskesmas dan
Posyandu? (probing : besar atau kisaran, target)
12
Ketersediaan Sarana
• Berapa ketersediaan tenaga kesehatan di Puskesmas ? apakah
mencukupi untuk membantu dalam kegiatan imunisasi di Posyandu
? (probing : susunan kepengurusan, pembagian kerja)
• Apakah pada waktu posyandu ada kegiatan imunisasi? (Probing :
seberapa sering, ketersediaan vaksin )
• Apakah vaksin dan alat kesehatan untuk imunisasi selalu tersedia?
(probing : waktu, sumber pengambilan vaksin, tempat
penyimpanan, lama penyimpanan, update)
• Apabila imunisasi yang diinginkan tidak tersedia, apakah ada solusi
dari petugas imunisasi? (waktu, tempat, biaya)
• Apakah ada hambatan/kesulitan dalam pelaksanaan imunisasi di
Posyandu? (probing : alasan, sumber penghambat)
13
Peran
• Bagaimana minat warga RW 02 untuk melakukan imunisasi di
posyandu? (probing : alasan, faktor yang mempengaruhi)
• Apakah kader aktif dalam kegiatan imunisasi di Posyandu?
(probing : bentuk, jumlah)
• Apakah di setiap waktu posyandu ada petugas imunisasi?
(probing : waktu, jumlah)
• Bagaimana proses pengawasan dari pihak puskesmas untuk
kegiatan imunisasi di posyandu ? (Probing : petugas
pengawasan, waktu, kegiatan)
14
Kuesioner
• Kuesioner berisi sejumlah pertanyaan yang akan dijawab oleh responden
• Ada tiga jenis questioner
• Pertanyaan terbuka : responden menjawab dengan jawaban sendiri
• Pertanyaan tertutup : responden memilih jawaban yang telah disediakan dalam
kuesioner
• Gabungan keduanya
• Ada yang sudah standard dan bisa digunakan langsung ( penelitian
tertentu) tetapi kebanyakan penelitian harus dibuat sendiri instrumennya
• Harus reliabel dan valid, jadi sebelum digunakan dilakukan pengujian
reliabilitasnya dan validitasnya
Macam Kuesioner :
1. Open ended questions
Misal : Apa yang anda ketahui tentang AIDS?
2. Closed ended question
a. Dichotomy quesstion
Apakah anda pernah masuk rumah sakit?
( ) Ya
( ) Tidak
b. Multiple choice
Seberapa pentingkah anda untuk menghindari hamil pada saat sekarang ini
( ) sangat penting
( ) Penting
( ) Biasa saja
( ) Tidak penting
Macam Kuesioner (lanjutan) :
3. Rating question
Misal : Dibuatkan rating 1-10, dimana 0 menandakan tidak puas dan 10 sangat
puas. Seseorang ingin mengetaui tanggapan pasien mengenai kepuasan terhadap
pelayanan di rumah sakit selama dirawat.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4. Cafetaria questions
Misal : Setiap orang memiliki perbedaan dalam hal penggunaan terapi estrogen
replacement pada menopause. Pertanyaan mana di bawah ini yang mewakili
pendapat anda?
( ) ER sangat berbahaya dan harus dilarang
( ) ER memiliki efek samping sehingga perlu pengawasan yang ketat dalam
penggunaannya
( ) saya tidak punya pendapat tentang penggunaan ER
Macam Kuesioner (lanjutan) :
5. Rank order question
Misal : Orang hidup memiliki pandangan yang berbeda. Berikut adalah tentang
prinsip-prinsip hidup. Silahkan mengisi sesuai prioritas anda, 1 yang saudara
anggap paling penting, 2 kurang penting dst.
( ) Karier dan sukses
( ) Berhasil dalam keluarga
( ) Baik hati dan sosial
( ) Sehat
( ) Uang/materi
( ) Agama
6. Forced-chioched question
Perasaan mana yang mewakili perasaan anda sekarang
( ) Apa yang terjadi dengan diri saya saat ini
( ) Kadang-kadang saya merasa tidak bisa mengendalikan diri dalam hidup saya
Langkah Menyusun Kuesioner
Pada dasarnya ada tiga langkah dalam menyusun
sebuah angket/questioner .
1. Menetapkan sebuah Konstrak, yaitu membuat
batasan mengenai variabel yang diukur
2. Menetapkan faktor-faktor, yaitu mencoba
menemukan unsur-unsur yg ada pada sebuah
konstrak
3. Menyusun butir-butir pertanyaan
Konstrak
.
Faktor 2 Faktor 1
Validitas
Reliabilitas
Validitas
Menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang
ingin diukur.
2. Validitas Konstruk/Construct
Validitas Validity
Contoh :
Kumpulan pertanyaan untuk mengukur depresi
Validitas Konstruk/ Construct Validity
4. Standardisasi
Peneliti memakai ukuran atau pengamatan yang sudah distandarkan
keandalannya. Ini mudah digunakan untuk penelitian non keperawatan dan non
sosial. Kurang tepat untuk penelitian keperawatan mengingat penelitian
keperawatan berhubungan dengan psiko, sosial dan spiritual klien.
1. Temporal/Intra Observer Reliability
2. Agreement/Inter Observer
Reliabilitas Reliability
3. Internal Consistency
1. Temproral/Intra Observer Reliability
• Pengukuran pada subyek yang sama oleh orang yang sama pada
waktu yang berbeda menghasilkan hasil yang sama
• Dapat diukur dengan test-retest correlation coefficient
2. Agreement/Inter Observer Reliability