NOTULENSI :
Unsur sistem kesehatan terdiri dari:
1. Masukan (input) : sumber daya dan masyarakat
2. Proses (process)
3. Keluaran (output)
4. Umpan balik (feedback)
5. Dampak (outcome)
6. Lingkungan (environment)
Masalah program merupakan hasil yang didapatkan dari keluaran (output)
Penyebab masalah merupakan hasil yang didapatkan dari masukan (input),
proses (output), umpan balik (feedback)
Lingkungan (environment) merupakan unsur diluar organissasi yang
mempengaruhi kinerja organisasi (puskesmas).
Input terdiri dari 6 M:
1) Man: ketenagaan/ sumber daya manusia yang bisa berupa jumlah
(kuantitatif)/kompetensi (kualitatif)
2) Money: pembiayaan (ada atau tidak ada, cukup atau tidak cukup)
3) Material: hal-hal yang harus tersedia untuk menunjang kegiatan, seperti
transportasi, alat kesehatan, media, dll.
4) Method: metode atau cara yang dilakukan oleh puskesmas untuk
mencaapai tujuan kegiatan
5) Market: sasaran kegiatan
6) Minute: waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
Proses terdiri dari:
1) Planning (perencanaan)
2) Organizing (pengorganisasian)
- koordinasi lintas program: kerjasama yang dilakukan antar program
di puskesmas
- koordinasi lintas sector: kerjasama yang dilakukan oleh puskesmas
dengan sector lain diluar kesehatan
-kerjasama diluar puskesmas tapi masih dalam sector kesehatan.
Missal: puskes dengan RS, puskes dengan Klinik.
3) Actuating (pelaksanaan)
4) Controlling (pengontrolan)
Melakukan monitoring evaluasi dengan menanyakan apakah ada
kegiatan monitoring berkala dipuskesma dalam mencapai K4 atau
tidak?
Unsur Lingkungan
1. Fisik
a. Wilayah geografis: pegunungan, pantai, atau sebagainya
b. Sarana transportasi: untuk mengakses pelayanan kesehatan.
2. Non Fisik
a. Pendidikan
b. Sosial : culture/budaya
c. Ekonomi: Pendapatan
Misal; kepemilikan jamban yang sulit bagi keluarga miskin
Analisis SWOT: untuk mengidentifikasi masalah program
Unsur SWOT :
1. Kekuatan : kelebihan yang dimiliki organisasi
2. Kelemahan : kekurangan oragnisasi
3. Kesempatan : peluang yang bersifat positif yang dihadapi organisasi
4. Hambatan : kendala bersifat negative yang dihadapi organisasi
4 macam strategi pemecahan masalah
1) S-O: memanfaatkan peluang untuk mendayagunakan kekuatan. Misal:
puskemas memiliki akses pertanggungjawaban kesehatan suatu
wilayah
2) W-O: memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelemahan. Misal:
tenaga kurang, peluang: ada kader desa yang bisa dimanfaatkan untuk
menyampaikan penkes kepada masyarakat
3) S-T: mengatasi ancaman dengan mendayagunakan kekuatan.
4) W-T: menghindari ancaman sekaligus melindungi kelemahan.
DISKUSI
1. Salah satu penyebab masalah diantaranya adalah umpan balik. Apa yang
dimaksud dengan umpan balik dalam evaluasi program puskesmas?
Jawaban: umpan balik yang dimaksud yaitu dengan melakukan monitoring
evaluasi setelah melakukan suatu program dan hasilnya digunakan untuk
perbaikan program tersebut atau program berikutnya.
DOKUMENTASI
NOTULENSI
KEGIATAN KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (IKM)
NOTULENSI :
PENGERTIAN
• Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari DISTRIBUSI dan
DETERMINAN PENYAKIT dan kesehatan pada populasi manusia
TUJUAN
1. Mendeskripsikan distribusi frekuensi penyakit berdasar orang, waktu, dan
tempat
2. Memperoleh penjelasan tentang berbagai faktor penyebab penyakit
3. Menilai keberhasilan intervensi yang dilakukan terhadap berbagai
permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat
Penelitian Analitik
• Bertujuan untuk memberikan jawaban atas adanya hubungan sebab-akibat
antara 2 variable
• Dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu :
1. Case-control study
Pada desain ini dilakukan penelitian dengan mengelompokkan
orang dengan kasus dan orang tanpa kasus (kontrol) kemudian dicari
faktor resiko di waktu lampau.
Kelebihan: Cepat, tidak mahal, kasus jarang/kronik
Kekurangan: Rawan bias, tidak cocok untuk paparan langka, tidak
dapat menghitung insidensi, inferensi terbalik
2. Cohort study
Pada desain ini bermula dari eksposur (paparan) kemudian diikuti
sampai muncul outcome, disebut cohort prospektif. Kekurangannya
harus banyak memperhitungkan segi logistik
Kelebihan: Inferensi kausal sesuai, dapat menghitung insidensi,
sesuai untuk paparan yang langka, dapat mempelajari akibat dari
suatu paparan
Kekurangan: Mahal, waktu lama, tidak cocok untuk kasus langka,
drop out, perlu data lengkap dan handal (kohort retrospektif)
Penelitian Ekperimental
• Peneliti secara sengaja melakukan intervensi
• Macam studi eksperimental : randomized controlled trial yang
menggunakan pasien sebagai subyek penelitian, penelitian uji lapangan
dan intervensi komunitas yang menggunakan orang sehat dan komunitas
sebagai subyek penelitian
• Desain eksperimental komunitas meliputi:
1. Pra Eksperimental
Penelitian eksperimen yang hanya menggunakan kelompok studi tanpa
menggunakan kelompok kontrol, serta pengambilan respondon tidak
dilakukan randomisasi
2. Quasy Experimental
Penelitian ini sudah ada kelompok studi dan kelompok kontrol, namun
pengambilan responden belum dilakukan secara randomisasi
3. True Experimental
Penelitian eksperimen dimana kelompok studi dan kelompok kontrol
pengambilan sample-nya dilakukan secara randomisasi, serta pada
kelompok studi dilakukan intervensi variabel sebab sedang pada
kelompok kontrol tidak dilakukan intervensi.
Epidemiologi Klinik
Uji diagnosis
Terapi
Prognosis
Pencegahan
Bias dan Confounding
Selection bias, yaitu bias yang terjadi pada saat seleksi subyek (Berkson’s
bias, healthy worker effects)
Information bias, yaitu bias yang terjadi pada saat peneliti mengumpukan
informasi dari subyek (recall bias, interviewer/observer bias, participant
bias)
Confounder, yaitu variable lain yang mempengaruhi outcome
Negative bias hasil pengukuran selalu lebih rendah dari nilai
sebenarnya
Positive bias hasil pengukuran selalu lebih tinggi dari nilai sebenarnya
DOKUMENTASI :