Anda di halaman 1dari 11

NOTULENSI

KEGIATAN KEPANITERAAN KLINIK


ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (IKM)

Acara : Coaching/ Bimbingan


Hari, tanggal : Senin, 15 Juni 2020
Waktu : 08.00-09.00
Media : Google meeting
Pembimbing : Dr. dr. Nendyah Roestijawati, MKK
Materi : Evaluasi Program Puskesmas
Nama Mahasiswa :
1. Orion Ardi Ramadhana NIM G4A019013
2. Sinta Purnama Sari NIM G4A019016
3. Habib Laksmana Prima NIM G4A019024
4. Dinda Wigrha Aprillinda NIM G4A019026
5. Indah Pusparani NIM G4A019029
6. Nur Amalia Rachmawati NIM G4A019038
7. Balqis Amatulloh NIM G4A019042
8. Rizki Agung Nugraha NIM G4A019052
9. Nur Fitria Zahro NIM G4A019057

NOTULENSI :
 Unsur sistem kesehatan terdiri dari:
1. Masukan (input) : sumber daya dan masyarakat
2. Proses (process)
3. Keluaran (output)
4. Umpan balik (feedback)
5. Dampak (outcome)
6. Lingkungan (environment)
 Masalah program merupakan hasil yang didapatkan dari keluaran (output)
 Penyebab masalah merupakan hasil yang didapatkan dari masukan (input),
proses (output), umpan balik (feedback)
 Lingkungan (environment) merupakan unsur diluar organissasi yang
mempengaruhi kinerja organisasi (puskesmas).
 Input terdiri dari 6 M:
1) Man: ketenagaan/ sumber daya manusia yang bisa berupa jumlah
(kuantitatif)/kompetensi (kualitatif)
2) Money: pembiayaan (ada atau tidak ada, cukup atau tidak cukup)
3) Material: hal-hal yang harus tersedia untuk menunjang kegiatan, seperti
transportasi, alat kesehatan, media, dll.
4) Method: metode atau cara yang dilakukan oleh puskesmas untuk
mencaapai tujuan kegiatan
5) Market: sasaran kegiatan
6) Minute: waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
 Proses terdiri dari:
1) Planning (perencanaan)
2) Organizing (pengorganisasian)
- koordinasi lintas program: kerjasama yang dilakukan antar program
di puskesmas
- koordinasi lintas sector: kerjasama yang dilakukan oleh puskesmas
dengan sector lain diluar kesehatan
-kerjasama diluar puskesmas tapi masih dalam sector kesehatan.
Missal: puskes dengan RS, puskes dengan Klinik.
3) Actuating (pelaksanaan)
4) Controlling (pengontrolan)
Melakukan monitoring evaluasi dengan menanyakan apakah ada
kegiatan monitoring berkala dipuskesma dalam mencapai K4 atau
tidak?
 Unsur Lingkungan
1. Fisik
a. Wilayah geografis: pegunungan, pantai, atau sebagainya
b. Sarana transportasi: untuk mengakses pelayanan kesehatan.
2. Non Fisik
a. Pendidikan
b. Sosial : culture/budaya
c. Ekonomi: Pendapatan
Misal; kepemilikan jamban yang sulit bagi keluarga miskin
 Analisis SWOT: untuk mengidentifikasi masalah program
 Unsur SWOT :
1. Kekuatan : kelebihan yang dimiliki organisasi
2. Kelemahan : kekurangan oragnisasi
3. Kesempatan : peluang yang bersifat positif yang dihadapi organisasi
4. Hambatan : kendala bersifat negative yang dihadapi organisasi
 4 macam strategi pemecahan masalah
1) S-O: memanfaatkan peluang untuk mendayagunakan kekuatan. Misal:
puskemas memiliki akses pertanggungjawaban kesehatan suatu
wilayah
2) W-O: memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelemahan. Misal:
tenaga kurang, peluang: ada kader desa yang bisa dimanfaatkan untuk
menyampaikan penkes kepada masyarakat
3) S-T: mengatasi ancaman dengan mendayagunakan kekuatan.
4) W-T: menghindari ancaman sekaligus melindungi kelemahan.

DISKUSI

1. Salah satu penyebab masalah diantaranya adalah umpan balik. Apa yang
dimaksud dengan umpan balik dalam evaluasi program puskesmas?
Jawaban: umpan balik yang dimaksud yaitu dengan melakukan monitoring
evaluasi setelah melakukan suatu program dan hasilnya digunakan untuk
perbaikan program tersebut atau program berikutnya.
DOKUMENTASI
NOTULENSI
KEGIATAN KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (IKM)

Acara : Coaching/ Bimbingan


Hari, tanggal : Senin, 15 Juni 2020
Waktu : 09.00-10.00
Media : Google meeting
Pembimbing : Dr. dr. Nendyah Roestijawati, MKK
Materi : Penelitian Epidemiologi
Nama Mahasiswa :
10. Orion Ardi Ramadhana NIM G4A019013
11. Sinta Purnama Sari NIM G4A019016
12. Habib Laksmana Prima NIM G4A019024
13. Dinda Wigrha Aprillinda NIM G4A019026
14. Indah Pusparani NIM G4A019029
15. Nur Amalia Rachmawati NIM G4A019038
16. Balqis Amatulloh NIM G4A019042
17. Rizki Agung Nugraha NIM G4A019052
18. Nur Fitria Zahro NIM G4A019057

NOTULENSI :

 PENGERTIAN
• Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari DISTRIBUSI dan
DETERMINAN PENYAKIT dan kesehatan pada populasi manusia
 TUJUAN
1. Mendeskripsikan distribusi frekuensi penyakit berdasar orang, waktu, dan
tempat
2. Memperoleh penjelasan tentang berbagai faktor penyebab penyakit
3. Menilai keberhasilan intervensi yang dilakukan terhadap berbagai
permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat

 RANCANGAN STUDI EPIDEMIOLOGI MELIPUTI:


1. Observasional
a. Deskriptif
b. Analitik
2. Eksperimental
a. Murni
b. Semi
 Penelitian Deskriptif
• Bertujuan untuk menggambarkan pola distribusi penyakit dan determinan
penyakit berdasar populasi, letak geografik, dan waktu
• Indikator yang digunakan mencakup faktor-faktor sosio-dermografik
seperti umur, jenis kelamin, ras, status perkawinan, pekerjaaan, maupun
variabel-variabel lain seperti gaya hidup (life style) dan sosial seperti jenis
makanan, pemakaian obat-obatan tertentu, perilaku seksual, dsb
• Dapat berupa:
1. Laporan kasus (case report)
Studi yang menggambarkan pengalaman dari sebuah kelompok
pasien dengan diagnosa yang sama/mirip atau sebagai petunjuk awal
utk identifikasi penyakit baru/efek paparan
2. Studi kasus serial (case series)
Rancangan studi yang bertujuan mendeskripsikan dan mempelajari
frekuensi penyakit/status kesehatan dari sebuah atau beberapa
populasi berdasar serangkaian pengamatan pada beberapa sekuen
waktu atau kumpulan dari laporan atau studi kasus yg terjadi dalam
suatu periode waktu
3. Studi cross-sectional
Dikenal sebagai studi prevalensi maka status eksposur (paparan)
dan status penyakit diukur pada waktu yang bersamaan pada suatu
populasi. Dilakukan untuk mempelajari kemungkinan faktor risiko dari
suatu penyakit yang onsetnya lambat dan durasinya panjang
 Kelebihan: Dilakukan hanya sekali pengamatan, murah, berguna
untuk informasi perencanaan, untuk mengamati kemungkinan
hubungan berbagai variabel yang ada
 Kekurangan: Tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan
yg terjadi dengan berjalannya waktu, informasi yg diperoleh tidak
mendalam sehingga sering kali masalah kesehatan yg dicari tdk
diperoleh

 Penelitian Analitik
• Bertujuan untuk memberikan jawaban atas adanya hubungan sebab-akibat
antara 2 variable
• Dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu :
1. Case-control study
Pada desain ini dilakukan penelitian dengan mengelompokkan
orang dengan kasus dan orang tanpa kasus (kontrol) kemudian dicari
faktor resiko di waktu lampau.
 Kelebihan: Cepat, tidak mahal, kasus jarang/kronik
 Kekurangan: Rawan bias, tidak cocok untuk paparan langka, tidak
dapat menghitung insidensi, inferensi terbalik
2. Cohort study
Pada desain ini bermula dari eksposur (paparan) kemudian diikuti
sampai muncul outcome, disebut cohort prospektif. Kekurangannya
harus banyak memperhitungkan segi logistik
 Kelebihan: Inferensi kausal sesuai, dapat menghitung insidensi,
sesuai untuk paparan yang langka, dapat mempelajari akibat dari
suatu paparan
 Kekurangan: Mahal, waktu lama, tidak cocok untuk kasus langka,
drop out, perlu data lengkap dan handal (kohort retrospektif)

 Penelitian Ekperimental
• Peneliti secara sengaja melakukan intervensi
• Macam studi eksperimental : randomized controlled trial yang
menggunakan pasien sebagai subyek penelitian, penelitian uji lapangan
dan intervensi komunitas yang menggunakan orang sehat dan komunitas
sebagai subyek penelitian
• Desain eksperimental komunitas meliputi:
1. Pra Eksperimental
Penelitian eksperimen yang hanya menggunakan kelompok studi tanpa
menggunakan kelompok kontrol, serta pengambilan respondon tidak
dilakukan randomisasi
2. Quasy Experimental
Penelitian ini sudah ada kelompok studi dan kelompok kontrol, namun
pengambilan responden belum dilakukan secara randomisasi
3. True Experimental
Penelitian eksperimen dimana kelompok studi dan kelompok kontrol
pengambilan sample-nya dilakukan secara randomisasi, serta pada
kelompok studi dilakukan intervensi variabel sebab sedang pada
kelompok kontrol tidak dilakukan intervensi.

 Epidemiologi Klinik
 Uji diagnosis
 Terapi

 Prognosis

 Pencegahan
 Bias dan Confounding
 Selection bias, yaitu bias yang terjadi pada saat seleksi subyek (Berkson’s
bias, healthy worker effects)
 Information bias, yaitu bias yang terjadi pada saat peneliti mengumpukan
informasi dari subyek (recall bias, interviewer/observer bias, participant
bias)
 Confounder, yaitu variable lain yang mempengaruhi outcome
 Negative bias  hasil pengukuran selalu lebih rendah dari nilai
sebenarnya
 Positive bias  hasil pengukuran selalu lebih tinggi dari nilai sebenarnya
DOKUMENTASI :

Anda mungkin juga menyukai