Anda di halaman 1dari 11

RINGKASAN

MANAJEMEN PROMOSI KESEHATAN

DOSEN PEMBIMBING :
Solihin Sayuti, S.KM, M.Kes

DISUSUN OLEH:
Nama : Robbiyatul Dea Amanda
Nim : PO71611200008

PROGRAM STUDI PROMOSI KESEHATAN


PROGRAM SARJANA TERAPAN POLTEKKES KEMENKES JAMBI

2021
PROMOSI KESEHATAN PADA BERBAGAI TATANAN

1. Promosi Kesehatan di Fasilitas Layanan Kesehatan


Tujuan :

1. Bagi Pasien

 Mengembangkan perilaku sehat Manfaat yang didapat antara lain:


a. Mempercepat kesembuhan dan pemulihan pasien
b. Mencegah terserang penyakit yang sama atau kekambuhan
c. Mencegah terjadinya penularan ke orang lain
d. Menyebarluaskan pengalamannya sehingga orang lain dapat belajar
 Mengembangkan perilaku pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan

2. Bagi Keluarga

 Membantu mempercepat proses penyembuhan pasien


 Keluarga tidak terserang atau tertular penyakit
 Membantu agar tidak menularkannya ke orang lain

3. Bagi Fasilitas Yankes

 Meningkatkan mutu pelayanan Pasien tidak hanya mendapatkan pelayanan fisik,


juga psiko sosial
 Meningkatkan citra Memberikan kesan pelayanan yang baik
 Meningkatkan angka hunian Mengurangi lama hari rawat, “turn over” pasien
meningkat.

Sasaran :

1. Penderita pada Berbagai Tingkat Penyakit

Pasien penyakit akut v.s kronis; pasien rawat jalan v.s rawat inap

2. Kelompok atau Individu yang Sehat

Keluarga pasien; tamu

3. Petugas di Fasilitas Yankes

Petugas medis, paramedis, non medis; pimpinan, administrasi dan teknis


Materi :

 Pesan kesehatan terkait dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan


 Pesan kesehatan terkait dengan pencegahan serangan penyakit

Gejala, penyebab, cara penularan, cara pencegahan penyakit

 Pesan kesehatan terkait dengan proses penyembuhan dan pemulihan

Metode :

 Pemberian contoh

Tempat bersih dan rapi, tersedia tempat sampah, tersedianya taman dll

 Penggunaan media

Media cetak v.s media elektronik

 Promosi atau penyuluhan langsung


a) Individual
b) Kelompok
c) Massa
2. Promosi Kesehatan di Sekolah
1. Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat

a) Aspek Non-Fisik (mental sosial)

b) Aspek Fisik

1) Bangunan sekolah dan lingkungannya

2) Pemeliharan kebersihan perorangan dan lingkungan

Misal : kebersihan kulit, rambut, kuku, mulut dan gigi; kebersihan ruang kelas,
kamar mandi

3) Keamanan umum sekolah dan lingkungannya

Misal : ada pagar sekolah, halaman mudah dilewati, P3K

2. Pendidikan Kesehatan

Tahap-tahap :

a) Memberikan pengetahuan tentang prinsip dasar hidup sehat

b) Menimbulkan sikap dan perilaku hidup sehat

c) Membentuk kebiasaan hidup sehat

3. Pemeliharaan dan Pelayanan Kesehatan di Sekolah

Komponen :

1. Penerapan Kebijakan Kesehatan

Membuat peraturan-peraturan sekolah untuk mengembangkan kebiasaan sehat.

Misal : pemeriksaan kebersihan diri tiap senin

2. Tersedianya Saranan dan Prasarana Pencegahan dan Pengobatan Sederhana di Sekolah

Misal tersedianya tempat cuci tangan, kotak P3K

3. Tersedianya Lingkungan yang Sehat

Misal : penyediaan air bersih, tempat sampah dll


3. promosi Kesehatan di Tempat Kerja
Karakteristik :

 Kebijakan penyelenggaran didasarkan atas manfaat bagi pekerja atau pelayanan


sukarela
 Sasaran : pekerja, keluarga & masyarakat
 Partisipasi pekerja sukarela
 Materi : topik-topik umum (tidak terkait langsung dengan pekerjaan)
 Kegiatan : pemberian informasi dan modifikasi perilaku 16
 Waktu pelaksanaan : sesuai kebutuhan;
 Lokasi : di dalam atau di luar tempat kerja
 Durasi : saat tertentu, terus berlangsung
 Pelaksana : unit dalam perusahaan atau pihak ketiga
 Manfaat : ›
i. Menurunkan : abseinteism, kecelakaan kerja, hari sakit, biaya pelatihan, turn
over, kompensasi pekerja
ii. Meningkatkan : reputasi perusahaan, kepuasan pekerja, penggunaan yankes,
nilai sosial masyarakat

Contoh topik topik:

 Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan


 Pendidikan kanker payudara
 Kesehatan reproduksi
 Latihan dan kebugaran
 Penggunaan fasilitas kesehatan
 Penilaian resiko kesehatan
 Tekanan darah tinggi
 Pencegahan kecelakaan dalam rumah
 Pendidikan gizi
 Perencanaan pensiun
 Manajemen stres
 Pengendalian berat badan
 Berhenti merokok

Tahapan intervensi :
1. Persiapan
› Mencari baseline data dan penjajagan kebutuhan mengenai topik-topik kesehatan

› Informan: Pekerja - Manajer - Direktur

2. Pelaksanaan

› Pendidikan peer educator oleh outreach worker

› Penyuluhan secara berkala di pabrik, mess karyawan, masjid, radio

› Penyebaran materi KIE

› Pameran kesehatan

› Pemutaran film

3. Tahap Monitoring dan Evaluasi

› Melihat pencapaian apakah sesuai target


RENCANA INTERVENSI PROMOSI KESEHATAN

1. Pemilihan Strategi Promkes


Review Beberapa Strategi Promkes :

1. Ceramah

• Mudah digunakan tapi sulit dikuasai

• Membagi informasi, mempengaruhi pendapat, merangsang pemikiran berdasarkan


pesan verbal

• Sasaran biasanya pasif, sedikit interaksi dengan narasumber atau peserta lainnya

2. Media Massa

• Saluran komunikasi yang menjangkau sasaran luas

• Umumnya, sasaran tidak atau sedikit usaha untuk menerima pesan

• Strategi ini tidak efektif karena pesan tidak dapat dikhususkan untuk sasaran tertentu

• Strategi ini efisien karena biaya yang murah dalam skala ekonomi

• Contoh : televisi, radio, koran, majalah, outdoor media

3. Instruksi individual

• Dalam tatanan pasien, disebut konseling

• Bersifat individual, digunakan bila perbedaan karakteristik sasaran sangat besar

• Penyuluh memberikan advokasi solusi permasalahan kesehatan berdasarkan kebutuhan


individual

• Tidak efisien bagi penyuluh, tapi efisien bagi sasaran

4. Simulasi

• Simulasi adalah metode ekperiental di mana model situasi nyata digunakan untuk
merangsang atau membantu proses pembelajaran

• Semakin mirip dengan situasi nyata semakin baik simulasi tersebut

• Bentuk simulasi : permainan, drama, bermain peran (role playing), model komputerisasi
• Simulasi cocok untuk meningkatkan motivasi dan mengubah sikap

5. Modifikasi Perilaku

• Memodifikasi perilaku spesifik berdasarkan prinsip pengkondisian melalui rangsangan


dan konsekuensi

• Teori : rangsangan (antecedent) → perilaku spesifik → konsekuensi (positif/negatif)

• Contoh rangsangan : iklan televisi

• Contoh konsekuensi positif : hadiah, pujian

• Contoh konsekuensi negatif : sanksi

6. Pengembangan Masyarakat

• Proses yang berorientasi kepada metode pengorganisasian masyarakat yang


menekankan pada pengembangan kemampuan, keterampilan dan pemahaman pada
masyarakat tertentu

• Strategi ini berdasarkan kemandirian, kesepakatan bersama dalam pemecahan masalah.

• Penyuluh bertindak sebagai fasilitator

• Evaluasi strategi ini lebih sulit dibandingkan strategi lain karena efeknya terjadi dalam
waktu yang lama

Aturan Dalam Memilih Strategi :

1. Pilih minimal tiga strategi

2. Umumnya, penggunaan media sering digunakan dalam promosi kesehatan

3. Semakin lama program, semakin banyak strategi

4. Dimulai dengan strategi yang paling murah & sederhana

5. Semakin kompleks permasalahan perilaku yang akan diintervensi, semakin banyak


strategi yang digunakan

6. Strategi yang mempengaruhi faktor predisposisi umumnya mempunyai efek yang


singkat
2. Menjajagi Permasalahan Organisasi
1. Alokasi Sumber Daya

• Penganggaran, salah satu cara untuk memperkirakan sumber daya yang dibutuhkan
dalam menyelesaikan tujuan program

• Sumber daya manusia : berapa lama yang dibutuhkan, keahlian apa yang diperlukan,
tugas apa yang harus dikerjakan

• Perencanaan waktu : rekrutmen, pelatihan dll

2. Diagnosis Administrasi

a. Analisis Internal Program (within program)

• Apakah program tersendiri atau bagian dari proyek besar

• Faktor yang perlu dipertimbangkan : besar dan kompleksitas program, penempatan fisik
dan organisasional, staffing, pendanaan dan sistem pendukung

b. Analisis Internal Organisasi (within organization)

• Kebaruan relatif program dalam organisasi

• Tingkatan dimana program dikenal dan dihargai sebagai sebuah intervensi

• Status program

• Efek program terhadap organisasi

• Kesiapan organisasi untuk berubah

c. Analisis Antar Organisasi

• Mengetahui tingkatan dimana pihak luar yang mensponsori organisasi dapat


mempengaruhi perkembangan program
3. Evaluasi Program
1. Evaluasi Proses (process evaluation) Evaluasi terhadap tindakan profesional,
pemantauan kualitas, standar profesional yang digunakan

2. Evaluasi Dampak (impact evaluation)

• Evaluasi terhadap perubahan faktor predisposisi, pemungkin dan penguat.

• Evaluasi terhadap perubahan perilaku

3. Evaluasi Hasil (outcome evaluation)

• Evaluasi apakah terdapat perubahan atas mortalitas dan morbiditas penyakit

• Apakah angka insidens dan prevalensi dapat dipengaruhi oleh program.

• Manfaat sosial apa yang didapat

• Sering tidak efisien karena memerlukan waktu yang lama, 5 – 10 tahun

Disain Evaluasi :

1. Pendekatan Catatan Historis (record-keeping approach)

Melihat perubahan selama program dijalankan. Menggunakan tampilan diagram atau


grafik

2. Pendekatan Temuan (inventory approach)

Melakukan survey untuk memperkirakan tingkat pencapaian yang didapat

3. Pendekatan Komparatif (comparative approach)

Membandingkan dengan data yang mirip dari program di tempat lain

4. Pendekatan Kuasi Ekperimental

• Identifikasi populasi sasaran lain yang mirip namun tidak menerima intervensi program

• Secara periodik membandingkan dua komunitas tersebut

5. Pendekatan Ekperimen

• Seperti pendekatan uji klinis, ada prosedur random assignment

• Individu dipilih secara acak untuk menerima program atau tidak

6. Proyek Penelitian Evaluasi


• Seperti disain No. 5, hanya mencakup multi intervensi, multi pengukuran, adanya
variabel perantara.

Anda mungkin juga menyukai