Anda di halaman 1dari 21

Herlina T.

1
• Dalam menganalisis masalah kesehatan dan
perilaku terdapat beberapa tahap :
1.  mengidentifikasi masalah dan perilaku. Ada
empat hal yang perlu dikaji :
a.  latar  belakang masyarakat, meliputi :
•  letak geografis (iklim, keadaan tanah, dan
lokasi)
• mata pencarian(petani, nelayan, buruh, pekerja)
• karakteristik demografi (pendidkan, social
budaya, social ekonomi dan agama)
• perilaku kesehatan masyarakat ( kebiasaan buang
air besar, kebiasaan merokok)

2
• b. status kesehatan masyarakat dapat dilihat dari
statistic vital, seperti angka kematian, angka
kelahiran, fertillitas, dan angka kesakitan akibat
penyakit infeksi maupun noninfeksi.
• c.  System layanan kesehatan masyarakat
meliputi ketersediaan sumber daya manusia,
sarana dan prasarana (RS, puskesmas, balai
pengobatan).
• d. System social masyarakat, yang ada meliputi
pola partisipasi masyarakat dan organisasi social
maupun keagamaan yang ada.

3
2.  Menetapkan masalah dan prioritas masalah
dan perilaku meliputi :
 a.  Tentukan status kesehatan
 b. Tentukan pola pelayanan kesehatan
 c.  Tentukan pola status dengan pelayanan
kesehatan
 d.  Tentukan determinan kesehatan

4
3.   Mempertimbangkan hal-hal berikut :
 a.  Beratnya masalah
 b.  Akibat yang akan ditimbulkan
 c.  Aspek politis
 d. Sumber daya yang ada dimasyarakat.

5
4.  Sumber data meliputi:
 a.  Dokumen
 b.  Langsung dari masyarakat
 c.  Petugas lapangan
 d. Tokoh masyarakat formal dan informal

6
5.  Cara pengumpulan data meliputi:
 a. Key informant approach (pendkatan
informan penting)
 b. Community form approach, forum diskusi
 c. Sample survey approach (pendekatan
survey sederhana), wawancara dan observasi

7
• Tujuan berorientasi meningkatkan pengetahuan,
sikap, dan perilaku hidup bersih dan sehat
masyarakat
1. Sasaran langsung (primer), sasaran yang
nantinya akan melaksanakan kebiasaan/prilaku
baru dari kegiatan promosi kesehatan (bumil,
bufas, ibu yang mempunyai bayi atau balita).
2. Sasaran tidak langsung (sekunder), sasaran yang
mempunyai pengaruh terhadap sasaran primer,
misalnya keluarga, kerabata, petugas kesehatan,
tokoh masyarakat, dan tokoh agama.

8
1. Pesan dibuat sesederhana mungkin sehingga
mudah dipahami oeh sasaran.
2. Pesan yang disampaikan singkat dan jelas.
3. Pesan yang disampaikan bersifat konstan
atau tidak diubah-ubah.
4. Pesan sebaiknya dibuat dengan
menggunakan gambar dan bahasa setempat,
sehingga sasaran mudah memahaminya.

9
1.  Aspek pengetahuan, metode yang
digunakan adalah poster, leaflet,spanduk
dan lain-lain.
2. Aspek sikap, metode yang digunakan
meliputi foto, film,  slide, roleplay, dan
drama.
3. Aspek keterampilan, metode yang digunakan
meliputi simulasi dan demonstrasi.

10
1.  Komunikasi intrapersonal merupakan model bicara seorang diri
atau dialog internal yang terjadi secara konstan dan tanpa disadari,
tujuan komunikasi adalah kesadaran diri yang mempengaruhi
konsep diri dan perasaan dihargai, misalnya seseoramg merasakan
nyeri,ekspresi yg ditunjukkan adalah menyeringai dan berpikir sakit
sehingga keadaan itu dapat membantu petugas kesehatan bahwa
orang tersebut sedang menahan sakit.
2.   Komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi langsung
bertatap muka,baik secara individu maupun kelompok.metode
komunikasi interpersonal yg paling baik adalah konseling,karena
memungkinkan terjadi dialog terbuka tanpa kehadiran pihak
ketiga,dan keberhasilannya dapat segera dinilai.efektifitas
komunikasi interpersonal ditentukan 3 hal
yaitu:empati,menghormati perasaan dan sifat orang lain,dan jujur
dalam menghadapi pertanyaan orang lain yg diajak komunikasi.
3.   Komunikasi dengan menggunakan media massa(tv,radio,dan
media cetak) untuk menyampaikan pesan dan informasi pada
masyarakat.

11
• Dalam menentukan kegiatan operasional,pertanyaan di
bawah ini harus dapat dijawab.
• a. Apa yg akan dikerjakan
• b. Siapa penanggung jawab kegiatan
• c. Siapa yg terlibat
• d. Dimana kegiatan akan dilakukan
• e. Kapan kegiatan akan dilaksanakan
• f.  Siapa sasarannya (primer,sekunder,tersier)
• g. Bagaimana cara pelaksanaannya
• h. Bagaimana pemantauannya/monitoring dan
evaluasinya (MONEV)

12
• Dalam menetapkan pemantauan dan evaluasi
komponen yang perlu diperhatikan adalah:
• a. apa yang perlu dipantau,
• b. siapa yang memantau
• c. bagaimana cara memantau
• d. dimana dilakukan pemantauan
• pencapaian dan dampak kegiatan dapat
diketahui melalui evaluasi. Evaluasi ditentukan
pada setiap akhir tahun jika program jangka
anjang.
• evaluasi harus memperhatikan input proses,dan
hasil baik jangka pendek maupun jangka panjang
agar dapat membantu memodifikasi kegiatan di
masa yang akan datang.

13
• Keberhasilan dan kemajuan program promosi
kesehatan harus dapat dipantau dan dievaluasi
sehingga dapat dilakukan perbaikan kearah
tercapainya tujuan, yaitu perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS).
• PHBS adalah wujud pemberdayaan masyarakat
dalam bentuk perilaku yang berorientasi pada
kebersihan dan kesehatan, yang dilandasi oleh
pengetahuan/ kesadaran, kemauan, dan
ketrampilan dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan diri dan keluarga, serta peran aktif
dalam upaya kesehatan bersumber masyarakat
(UKBM).

14
 Evaluasi dilakukan untuk mengetahui
keberhasilan promosi kesehatan, dalam
menciptakan prilaku tersebut dimasyarakat.
 Akan tetapi, untuk memudahkan evaluasi,
dipilih beberapa prilaku saja (yaitu 10
prilaku) yang dianggap mewakili.
 Sepuluh prilaku disebut sebagai indicator
PHBS.

15
• Selain evaluasi terhadap dampak (outcome) perlu juga
dilakukan pengamatan terhadap dampak (suveilans
perilaku yang merupakan resiko) serta pemantauan
terhadap proses kerja dan hasil kerja (output) untuk itu
dikembangkan system surveilans prilaku berisiko dan
pelaporan kegiatan promosi kesehatan, mulai dari
pelaporan kader hingga pelaporan puskesmas, pelaporan
RS, pelaporan dinas kesehatan kabupaten atau kota dan
peloporan dinas kesehatan provinsi.
• Pemantauan dan evaluasi diselenggarakan dalam
rangaka peningkatan kinerja promosi keshatan.Oleh
sebab itu, hasil pemantauan dan evalusi harus
dimaanfaatkan dengan kegiatan bimbingan dan supervisi
untuk tercapainya tujuan promosi kesehatan.

16
1. lebih baik mendalami dan memahami masalah klien
terlebih dahulu.
2. Promosi atau peningkatan harga diri dan otonomi
dianatar klompok klien harus merupakan prinsip
mendasar dari semua promosi kesehatan.
3. Semua praktek promosi kesehatan harus mendorong
sikap saling menghargai, tanpa memandang usia,
kemampuan, kecacatan, suku, agama, gander, dan
melawan diskriminasi jika ada.
4. Promotor kesehatan akan mendukung prinsip pemberian
kesempatan yang sama dan mengambil langkah positif
untuk mengurangi ketidakmerataan dalam kesehatan
dan pelayanan kesehatan.

17
• Kepedulian terhadap determinan social meliputi:
1. Semua program promosi kesehatan harus peka
terhadap kerangka social, ekonomi, ras dan budaya
dari kelompok klien yang menjadi sasaran.
2. Semua kegiatan promosi kesehatan harus
memahami terhadap kerangka bahwa determinan
social, ekonomi, dan lingkungan terhadap
kesehatan sering berada diluar konnrtol indifidu
dan harus berupaya mempertimbangkan determinan
ini.

18
3.Promosi kesahatan akan efektif jika kegiatan
promosi kesehatan menggunakan metode
yang mendorong keterlibatan dan partisipasi
masyarakat umum.
Upaya lain adalah memberdayakan
masyarakat untuk mengambil lebih banyak
control dan tanggung jawab atas
kesehatannya   sehingga dapat memengaruhi
sistim dan organisasi yang berdampak bagi
kesehatan.

19
 1.     Promotor kesehatan tidak akan secara sengaja
menunda pelayanan atau informasi, dilihat dari
status pengetahuan sekarang yang dapat
memberikan manfaat kepada klien, mereka
berusaha mengikuti perkembangan promosi
kesehatan
 2.     Promotor kesehatan akan menghargai
kerahasiaan informasi yang dapat mereka akses
kecuali atas permintaan hokum dan demi
kepentingan klien
 3.     Promotor kesehatan harus tidak melakukan
kegiatan promosi kesehatan yang tidak kompoten
bisa kerjakan.

20
 Penetapan kegiatan operasional menyangkut
waktu,tempat,dan jadwal pelaksanaan. Untuk mencapai
taraf kesehatan bagi semua,yang terpenting adalah
menetapkan kegiatan operasional yang harus tercakup
dalam pelayanan kesehatan dasar:
 1.      Pendidikan tentang masalah kesehatan umum,cara
pencegahan,dan pemberantasannya;
 2.      Peningkatan persediaan pangan dan kecukupan
gizi;
 3.      Penyediaan air minum dan sanitasi dasar;
 4.      Pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk
keluarga berencana;
 5.      Imunisasi;
 6.      Pengobatan dan pengadaan obat.

21

Anda mungkin juga menyukai