Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

 Model adalah sebuah gambaran deskriptif dari sebuah praktik bermutu yang mewakili
sesuatu hal nyata. Model dalam kebidanan adalah aplikasi struktur kebidanan yang
memungkinkan seorang bidan untuk menerapkannya sebagai cara mereka bekerja. Nilai adalah
keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga, kebenaran, keyakinan mengenai ide-ide,
objek, atau perilaku. Nilai budaya adalah suatu yang dianggap berharga atau keyakinan yang
dipegang sedemikian rupa oleh seseorang sesuai dengan tuntunan nurani. Nilai-nilai tersebut
dijadikan landasan, alasan, dan montivasi dalam perbuatannya.

Banyak model yang dikembangkan dapat mempengaruhi kesehatan serta memperbaiki


intervensi pencegahan dan promosi kesehatan. Pendekatan model kesehatan terapan dapat
menjadi dasar untuk kegiatan-kegiatan promosi kesehatan seperti Health Belief Model
(HBM), ,Teori Sebab Akibat, Model Transaksional Stres dan Koping, Theory of Reasoned
Action (TRA), serta Health Field Concept

B. Rumusan Masalah
1. Apa Etika Promosi Kesehatan?
2. Analisa Msalah Kesehatan dan perilku?
3. Bagaimana menetapkan tujuan?
4. Bagaimana menetapkan sasaran?

C. Tujuan
1. Memahami dan mempelajari etika dalam promosi kesehatan.
2. Memahami analisa masalah kesehatn dan perilaku
3. Memahami cara menetapkan tujuan.
4. Memahami cara menetapkan sasaran.

1
BAB II

PEMBAHASAN

Model dan nilai promosi kesehatan

A. Etika Promosi Kesehatan

1. Pengertian Etika Promosi Kesehatan

Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu ethos yang dalam bentuk tunggal mempunyai arti
tempat tinggal yang biasa, pandang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan,
sikap dan cara fikir. Dalam bentuk jamak berarti adat kebiasaan. Arti terakir inilah yang menurut
Aristoteles menjadi latar belakang bagi terbentuknya istilah “etika”. Jika kita membatasi diri pada
asal usul kata ini,”Etika” berarti ilmu tentang apa yang bisa dilakukan atau ilmu tentang adat
kebiasaan (Hendrik ”Etika dan Hukum Kesehatan”,2010).

Kata yang cukup erat dengan etika adalah moral, yang berasal dari bahasa latin mos (jamak :
mores) yang berarti juga kebiasaan, adat. Dalam bahasa Inggris yang banyak bahasa lain, termasuk
Bahasa Indonesia, kata mores masih digunakan dalam arti yang sama. Jadi etimologi kata “etika”
sama dengan etimologi kata “moral”, karena keduanya berasal dari kata yang berarti kebiasaan,
hanya bahasa asalnya saja berbeda ,etika berasal dari bahasa Yunani, sedangkan moral berasal dari
bahasa Latin. (Hendrik ”Etika dan Hukum Kesehatan”,2010)

Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka
sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi,
sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja, namun berkairan
dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam membuat
keputusan yang sehat (Wikipedia).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Etika Promosi Kesehatan adalah suatu tata cara atau nilai yang
dijadikan dasar untuk membatasi perilaku seorang tenaga kesehatan dalam melakukan promosi
kesehatan. 

Etika promosi kesehatan dapat mempengaruhi keberhasilan seorang tenaga kesehatan dalam


menyampaikan informasi maupun ajakan kepada masyarakat agar masyarakat mau merubah
perilaku yang tidak sehat menjadi perilaku sehat. Dan mempertahankan perilaku yang sudah baik
atau sehat agar dapat mempertahankan derajat kesehatan yang optimal.

2. Ruang Lingkup Etika Kesehatan

2
Etika kesehatan mencakup penilaian terhadap gejala kesehatan baik yang disetujui maupun tidak
disetujui, serta mencakup rekomendasi bagaimana bersikap/bertindak secara pantas dalam bidang
kesehatan.

Pada tahun 2002, American Public Health Association secara resmi mengadopsi dua belas prinsip
praktek kode etik untuk umum. Dua belas prinsip yang diuraikan:

1.Kesehatan masyarakat terutama harus membahas penyebab dasar penyakit dan persyaratan untuk
kesehatan, yang bertujuan untuk mencegah hasil kesehatan yang merugikan.
2.Kesehatan masyarakat harus mencapai kesehatan masyarakat dengan cara yang menghormati
hak-hak individu dalam masyarakat.
3.Kebijakan kesehatan masyarakat , program, dan prioritas harus dikembangkan dan dievaluasi
melalui proses yang menjamin kesempatan untuk masukan dari anggota masyarakat.
4.Kesehatan masyarakat harus mengadvokasi dan bekerja untuk pemberdayaan dari pemuda
anggota masyarakat, yang bertujuan untuk memastikan bahwa sumber daya dasar dan kondisi
diperlukan untuk kesehatan dapat diakses oleh semua.
5.Kesehatan masyarakat harus mencari informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan kebijakan
yang efektif dan program yang melindungi dan mempromosikan kesehatan.
6.Institusi kesehatan umum harus menyediakan masyarakat dengan informasi yang mereka miliki
yang diperlukan untuk keputusan tentang kebijakan atau program-program dan harus mendapatkan
persetujuan masyarakat untuk pelaksanaannya.
7.Lembaga kesehatan publik harus bertindak secara tepat waktu pada informasi yang mereka miliki
dalam sumber daya dan mandat yang diberikan kepada mereka oleh masyarakat.
8.Program kesehatan umum dan kebijakan harus menggabungkan berbagai pendekatan yang
mengantisipasi dan menghormati nilai-nilai yang beragam, keyakinan, dan budaya dalam
masyarakat.
9.Program kesehatan umum dan kebijakan harus dilaksanakan dengan cara yang paling
meningkatkan lingkungan fisik dan sosial.
10. Lembaga kesehatan publik harus melindungi kerahasiaan informasi yang dapat membawa
kerugian bagi individu atau komunitas jika dibuat publik. Pengecualian harus dibenarkan
11. Atas dasar kemungkinan tinggi membahayakan signifikan terhadap individu atau orang lain.
12. Lembaga kesehatan publik harus memastikan kompetensi profesional karyawan mereka.
Institusi kesehatan umum dan karyawan mereka harus terlibat dalam kolaborasi dan afiliasi dengan
cara yang membangun kepercayaan publik dan efektivitas lembaga.

Etika Dalam Melakukan Promosi Kesehatan

Adapun Langkah-langkah dalam Etik Promosi Kesehatan, yangterurai sebagai berikut:

1. Analisa masalah Kesehatan dan Perilaku

Identifikasi masalah, ada 4 yaitu: 

a. Latar belakang

1) Letak Geografis (iklim, keadaan tanah, lokasi )


2) Mata pencarian (petani, nelayan, buruh, pekerja dll)

3
3) Perilaku kesehatan masyarakat (kebiasaan buang air besar, kebiasaan merokok, dll)

b. Status kesehatan masyarakat, dapat dilihat dari Vital Statistik (angka kematian, angka kelahiran,
fertilitas, dan angka kesakitan/ morbiditas baik penyakit infeksi dan non infeksi.

c. Sistem layanan kesehatan masyarakat:

1) Ketersediaan SDM Kesehatan


2) Sarana prasarana ( Rumah Sakit, Puskesmas, balai pengobatan baik negeri maupun swasta)
3) Keterjangkauan jarak tempuh.

d. Sistem sosial masyarakat

1) Pola partisipasi masyarakat


2) Organisasi sosial
3) Organisasi keagamaan

2. Menetapkan Masalah dan Perilaku :

Langkah-langkah :

a. Tentukan status
b.Tentukan pola pelayanan kesehatan.
c. Temtukan hubungan antara status dan pelayanan kesehatan

2. Hal yang perlu dipertimbangkan

a. Beratnya masalah
b. Akibat yang ditimbulkan
c. Sumber daya yang ada di masyarakat.

3. Sumber data

a. Dokumen dari pelayanan kesehatan (puskesmas, bidan desa dll )


b. Langsung dari masyarakat
c. Petugas lapangan
d. Tokok hasyarakat formal dan informal.

4. Cara pengumpulan Data

a. Key information approach : indepth interview


b. Community form approach : forum diskusi sample.
c. Survey approach :wawancara dan observasi.

4
B. Analisa Masalah Kesehatan dan Perilaku

1. Analisa Masalah Kesehatan


a. Tinggi kejadian angka Pneumonia
b. Tinggi kejadian angka ISPA
c. Tinggi kejadian angka diare
2. Analisa masalah Perilaku
a. Banyak warga yang tidak mempunyai dapur sehat
b. Banyak warga yang tidak menutup tempat piring bersih
c. Banyak warga yang tidak membuang limbah dari lingkungan rumah
d. Banyak warga yang tidak membersihkan ventilasi dan membukanya pada siang hari
e. Banyak warga (bapak) yang masih merokok baik diruangan maupun diluar ruangan
f. Banyak warga yang membuang sampah sembarangan
g. Banyak warga yang tidak memiliki lantai berubin
3. Analisa penyebab perilaku
a. Kurangnya pengetahuan tentang dapur sehat
b. Kurangnya kesediaan tempat sampah di lingkungan
c. Kurangnya informasi tentang bahaya merokok
d. Kurangnya penegtauan tentang pentingnya vebtilasi sebagai sirkulasi udara

C. Menetapkan Tujuan

Tujuan Perencanaan

Tujuan Umum
Mengarahkan sumberdaya yang ada untuk pencapaian target program dalam waktu tertentu. Selain
itu, perlu mendapatkan kejelasan tentang upaya yang harus dilakukan secara sistematis mengarah
pada tujuan program yang akan dicapai dalam waktu tertentu.

Tujuan Khusus

1. Adanya kejelasan tentang jenis serta tahapan kegiatan yang konkrit


2. Adanya kejelasan tentang sumberdaya yang dibutuhkan
3. Adanya kejelasan tentang kebijakan yang harus dikembangkan
4. Adanya kejelasan tentang metode yang digunakan
5. Adanya kejelasan tentang media yang dibutuhkan
6. Adanya kejelasan tentang waktu yang dibutuhkan
7. Adanya kejelasan tentang sasaran wilayah garapan
8. Adanya kejelasan tentang peran berbagai pihak yang terkait
9. Adanya kejelasan tentang indikator keberhasilan

5
Manfaat Perencanaan Promosi Keshatan

1. Memusatkan perhatian pada tujuan yang ingin dicapai


2. Mengurangi resiko ketidakpastian terhadap proses kegiatan yang harus dilakukan
3. Mencegah pemborosan sumberdaya dan mengoptimalkan penggunaan secara efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai
4. Kegiatan terjadwal dengan baik
5. Menjadi dasar bagi fungsi manajemen yang lain, yaitu pelaksanaan pengawasan, pemantauan
dan penilaian.

Jenis-jensi Perencanaan Promosi Kesehatan


Ada beberapa jenis perencanaan promosi kesehatan, yaitu

1. Perencanaan berdasarkan alokasi waktu (jangka pendek, menengah dan panjang)


2. Perencanaan promosi kesehatan berdasarkan program prioritas
3. Perencanaan berdasarkan tatanan promosi kesehatan
4. Perencanaan berdasarkan kegiatan promosi disetiap jenjang administrasi, di pusat, provinsi,
kabupaten/kota, puskesmas/kecamatan dan kelurahan/desa.
5. Perencanaan berdasarkan pencapaian indikator kinerja, misalnya: pencapaian PHBS di Rumah
Tangga, PHBS di Sekolah, pencapaian Desa dan Kelurahan Siaga Aktif, pencapaian target
imunisasi lengkap pada bayi, peningkatan target persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
dan lain-lain
6. Perencanaan berdasarkan pada strategi promosi kesehatan (perencanaan advokasi, bina
suasana, gerakan pemberdayaan masyarakat).
7. Perencanaan berdasarkan ruang lingkup program kesehatan, yaitu untuk satu program atau
program terpadu
8. Perencanaan dalam menghadapi keadaan darurat
9. Perencanaan berdasarkan fungsi operasional, misalnya: keuangan, ketenagakerjaan dan lain-
lain.

Langkah-langkah Perencanaan Promosi Kesehatan

Siklus Perencanaan Promosi Kesehatan

6
Langkah-langkah perencanaan promosi kesehatan merupakan siklus yang terdiri dari beberapa
tahapan kegiatan yaitu:

1. Analisa situasi, identifikasi masalah, masyarakat, wilayah dan kebijakan


2. Menetapkan prioritas masalah
3. Melakukan identifikasi penyebab masalah
4. Menentukan prioritas penyebab masalah
5. Menentukan tujuan promosi kesehatan
6. Menentukan sasaran promosi kesehatan
7. Menentukan jenis kegiatan promosi kesehatan
8. Menentukan metode promosi kesehatan
9. Menentukan media promosi kesehatan
10. Menentukan pelaksanaan kegiatan
11. Menentukan alokasi dana kegiatan
12. Menentukan waktu pelaksanaan kegiatan
13. Menentukan kegiatan monitoring
14. Menentukan kegiatan evaluasi

D. Menetapkan Sasaran

Terdapat 2 macam dalam menetapkan sasaran: 

1. Sasaran Langsung (primer)

Sasaran yang nantinya akan melaksanakan kebiasaan atau perilaku baru dari kegiatan promosi
kesehatan (bumil, ibi. Balita) 

2. Sasaran tidak langsung (skunder dan tersier)

Sasaran skunder : sasaran yang mempunyai pengaruh terhadap sasaran primer ( keluarga, kerabat,
petugas kesehatan, tokoh masyarakat, tokoh agama). 

Sasaran tersier : sasaran yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan program (pengambil
keputusan, penyandang dana) 

Dalam menjalankan promosi kesehatan, pihak Rumah Sakit juga harus menentukan sasaran dari
kegiatan promosi kesehatan tersebut.Adapun sasaran dari promosi kesehatan dibagi menjadi 3
(tiga), yaitu sebagai berikut.

1. Sasaran Primer Sasaran primer merupakan kelompok masyarakat yang nantinya akan
diubah perilakunya. Dalam praktik promosi kesehatan, sasaran primer ini dibagi menjadi
beberapa kelompok, yaitu kepala keluarga, ibu hamil, ibu menyusui, ibu anak balita, anak
sekolah, remaja, pekerja di tempat kerja, masyarakat yang berada di tempattempat umum,
dan lain sebagainya
2. Sasaran Sekunder Sasaran sekunder yang dimaksud adalah tokoh masyarakat baik
formal maupun informal.

7
3. Sasaran Tertier Masyarakat memerlukan faktor pemungkin (enabling) untuk berperilaku
sehat, yaitu dengan adanya sarana dan prasarana demi mewujudkan perilaku tersebut.
Misalnya lurah, camat, bupati, atau pejabat pemerintah setempat. Oleh

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

 Model adalah sebuah gambaran deskriptif dari sebuah praktik bermutu yang mewakili sesuatu hal
nyata. Model dalam kebidanan adalah aplikasi struktur kebidanan yang memungkinkan seorang
bidan untuk menerapkannya sebagai cara mereka bekerja. Nilai adalah keyakinan seseorang tentang
sesuatu yang berharga, kebenaran, keyakinan mengenai ide-ide, objek, atau perilaku. Nilai budaya
adalah suatu yang dianggap berharga atau keyakinan yang dipegang sedemikian rupa oleh
seseorang sesuai dengan tuntunan nurani. Nilai-nilai tersebut dijadikan landasan, alasan, dan
montivasi dalam perbuatannya. Dalam model dan nilai promosi kesehatan terdapat beberapa
diantara Etika Promosi Kesehatan adalah suatu tata cara atau nilai yang dijadikan dasar untuk
membatasi perilaku seorang tenaga kesehatan dalam melakukan promosi kesehatan. Analisa
masalah kesehatan dan perilaku, Menetapkan sasaran dan menetapkan tujuan.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat lebih membantu menambah wawasan seluruh mahasiswa tentang
promosi kesehatan. Tentunya daam mengetahui model dan nilai dalam promosi kesehatan
diataranya beberapa yaitu etika dalam promosi kesehatan, analisa masalah kesehatan dan prilaku,
menetapkan dan mentapkan sasaran. Jadi dapat menambah dan menydarkan bahwa promosi
kesehatan itu sangat penting untuk kita .

9
DAFTAR PUSTAKA

Hendrik, 2013. EtikadanHukumKesehatan. Jakarta: PenerbitBukuKedokteran EGC 

Notoatmodjo, Soekidjo, 2012. PromosiKesehatandanPerilakuKesehatan. Jakarta: RinekaCipta 

Mubarrak, Wahid Iqbal,2011 Promosi Kesehata Untuk Kebidanan.Jakarta Salemba Meika. (Diakses pada
tanggal 9 April 2021). 

10

Anda mungkin juga menyukai