Anda di halaman 1dari 16

PROMOSI KESEHATAN DAN PENDIDIKAN KESEHATAN

KOMPETENSI TENAGA PROMOTOR KESEHATAN

Oleh :

Kelompok 4

Ahsanu Bil Husna (291231002)

Rino Tryanto Keya (291231012)

Edi Hermanto (291231018)

Welldelin Yufuria Christiansi (291231029)

PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2024
KOMPETENSI TENAGA PROMOSI KESEHATAN

A. Definisi Promosi Kesehatan

Menurut WHO (dalam Fitriani, 2011), promosi kesehatan sebagai “The process of
enabling individuals and communities to increases control over the determinants of
health and there by improve their health” (proses yang mengupayakan individu dan
masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka mengendalikan faktor kesehatan
sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatannya).

Sedangkan menurut beberapa sumber lain, definisi promosi kesehatan dari berbagai
sumber adalah sebagai berikut:

1. Green 1984, “Promosi Kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan


kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik dan organisasi yang
dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi
lingkungan.”

2. Ottawa Charter 1986, “Proses memampukan masyarakat untuk memelihara dan


meningkatkan kesehatan mereka.”

3. Bangkok Charter 2005, “Proses memampukan masyarakat untuk memelihara


kesehatan mereka dan penentunya, dan dengan demikian akan meningkatkan
kesehatan mereka.”

4. Notoatmodjo 2014, “Promosi kesehatan merupakan suatu bentuk pendidikan yang


berupaya agar masyarakat berperilaku kesehatan yang baik.”

5. Dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114/Menkes/SKNII/2005,


Promosi Kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan.

6. Dalam Perman PANRB No. 70 Tahun 2021 tentang Jabatan Fungsional PKIP,
Promosi Kesehatan adalah proses untuk memberdayakan masyarakat melalui kegiatan
menginformasikan, memengaruhi dan membantu masyarakat agar berperan aktif untuk
mendukung perubahan perilaku dan lingkungan serta menjaga dan meningkatkan
kesehatan menuju derajat kesehatan yang optimal.

B. Tenaga Promosi Kesehatan

Tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku adalah setiap orang yang telah lulus
pendidikan diploma, magister dan doktor promosi kesehatan, atau sarjana, profesi,
magister, dan doktor Kesehatan Masyarakat peminatan Promosi Kesehatan/Pendidikan
Kesehatan dan Ilmu Perilaku dan/atau memiliki rekognisi pengalaman lampau di bidang
promosi kesehatan yang memiliki kompetensi dalam pengelolaan program KIE
(komunikasi, informasi dan edukasi), pengelolaan program promosi kesehatan,
pelaksanaan komunikasi, advokasi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan, serta penggalangan mitra (Perman PANRB No. 70 Tahun 2021 tentang
Jabatan Fungsional PKIP).

C. Tugas Tenaga Promosi Kesehatan

Tugas jabatan fungsional tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku yaitu
melakukan pelayanan Promosi Kesehatan meliputi komunikasi, informasi, edukasi,
pemberdayaan masyarakat, kemitraan, dan advokasi program kesehatan dengan
menggunakan pendekatan ilmu perilaku. Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional tenaga
Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku kategori keterampilan sesuai jenjang jabatan,
ditetapkan dalam kegiatan sebagai berikut:

1. Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Terampil, meliputi:


a. melakukan identifikasi sasaran penyuluhan kesehatan dengan menggunakan
pendekatan ilmu perilaku
b. mengkompilasi data sasaran penyuluhan kesehatan;
c. melakukan identifikasi perilaku sasaran penyuluhan kesehatan;
d. mengkompilasi data sederhana perilaku sasaran penyuluhan kesehatan;
e. menyusun rencana kerja bulanan;
f. menyusun rencana kerja triwulanan;
g. menyusun rencana kerja tahunan;
h. melakukan identifikasi metode dan teknik penyuluhan individu/pasien;
i. melakukan identifikasi media penyuluhan individu/pasien;
j. mempersiapkan kegiatan penyuluhan individu/pasien;
k. melakukan penyuluhan kepada individu/pasien di dalam gedung dengan
menggunakan satu alat bantu;
l. melakukan penyuluhan kepada individu/pasien di luar gedung dengan
menggunakan satu alat bantu;
m. melakukan penyuluhan kepada kelompok/komunitas di dalam gedung
menggunakan satu alat bantu;
n. melakukan penyuluhan kepada kelompok/komunitas di dalam gedung
menggunakan beberapa alat bantu
o. melakukan penyuluhan kepada kelompok/komunitas di luar gedung
menggunakan satu alat bantu; dan
p. melakukan penyuluhan kepada massa menggunakan satu alat bantu;

2. Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Mahir, meliputi:


a. menganalisis data sasaran penyuluhan kesehatan dengan menggunakan
pendekatan ilmu perilaku
b. menganalisis data perilaku sasaran penyuluhan kesehatan;
c. menyusun rencana kerja bulanan;
d. menyusun rencana kerja triwulanan;
e. menyusun rencana kerja tahunan;
f. menyusun rancangan penyuluhan kesehatan untuk satu program;
g. melakukan identifikasi metode dan teknik penyuluhan kelompok/komunitas;
h. Melakukan identifikasi media penyuluhan kelompok/komunitas;
i. melakukan penyuluhan kepada individu/pasien di dalam gedung dengan
menggunakan beberapa alat bantu;
j. melakukan penyuluhan kepada individu/pasien di luar gedung dengan
menggunakan beberapa alat bantu;
k. mempersiapkan kegiatan penyuluhan kelompok;
l. melakukan penyuluhan kepada kelompok/komunitas di luar gedung
menggunakan beberapa alat bantu;
m. mempersiapkan kegiatan penyuluhan massa;
n. melakukan penyuluhan kepada massa menggunakan beberapa alat bantu;
o. menyusun instrumen pemantauan kegiatan penyuluhan kesehatan;
p. menyusun instrumen penilaian keberhasilan penyuluhan kesehatan;
q. mengkompilasi data keberhasilan penyuluhan kesehatan di dalam gedung;
r. mengkompilasi data keberhasilan penyuluhan kesehatan di luar gedung;
s. mengolah data keberhasilan penyuluhan kesehatan di dalam gedung;
t. melakukan identifikasi pemangku kepentingan potensial;
u. menyusun rencana kegiatan penggalangan komitmen pemangku kepentingan
potensial;
v. melakukan identifikasi lintas sektor potensial; dan
w. melakukan identifikasi potensi dan masalah kesehatan masyarakat;

3. Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Penyelia, meliputi:


a. menyusun rancangan materi penyuluhan Kesehatan sesuai hasil analisis sasaran
dan perilaku;
b. menyusun rencana kerja bulanan;
c. menyusun rencana kerja triwulanan;
d. menyusun rencana kerja tahunan;
e. menyusun rancangan penyuluhan kesehatan untuk program terpadu;
f. melakukan identifikasi metode dan teknik penyuluhan massa;
g. melakukan identifikasi media penyuluhan massa;
h. melakukan pemantauan kegiatan penyuluhan kesehatan;
i. menyusun saran atau rekomendasi sebagai umpan balik hasil pemantauan
kegiatan penyuluhan kesehatan;
j. melakukan perbaikan kegiatan hasil pemantauan kegiatan penyuluhan kesehatan;
k. menganalisis data keberhasilan penyuluhan kesehatan;
l. menyusun saran atau tanggapan sebagai umpan balik hasil evaluasi kegiatan
penyuluhan kesehatan;
m. melakukan perbaikan kegiatan penyuluhan kesehatan hasil evaluasi;
n. melaksanakan penggalangan komitmen kepada pemangku kepentingan
o. menyusun kegiatan bersama lintas sektor potensial;
p. melakukan pemantauan kegiatan lintas sektor potensial;
q. menganalisis potensi dan masalah kesehatan masyarakat; melaksanakan orientasi
kelompok sasaran

D. Standar Kompetensi Tenaga Promosi Kesehatan


Tenaga Promotor Kesehatan mempunyai kewenangan untuk melakukan
pelayanan promosi kesehatan dan ilmu perilaku sesuai dengan standar dan etika profesi
pelayanan promosi kesehatan dan ilmu perilaku yang telah ditetapkan. Dalam melakukan
pelayanan promosi kesehatan dan ilmu perilaku, terdapat area kompetensi bagi promotor
kesehatan, yakni: landasan ilmiah ilmu promosi kesehatan, sesuai etika profesi,
melakukan strategi promosi kesehatan, kepemimpinan dan komunikasi efektif, serta
pemecahan masalah kesehatan masyarakat, seperti yang ditampilkan pada gambar
berikut:

1. Landasan Ilmiah Ilmu Promosi Kesehatan


Landasan ilmiah ilmu promosi kesehatan mencakup dasar-dasar teoritis,
metodologis dan konsep-konsep ilmiah yang membentuk kerangka kerja disiplin
ilmu promosi kesehatan. Elemen kunci dari landasan ilmiah ilmu promosi kesehatan
melibatkan teori kesehatan, teori perilaku, metodologi penelitian dan konsep-konsep
kesehatan masyarakat

2. Sesuai Etika Profesi


Melaksanakan promosi kesehatan dengan etika dan profesional sesuai dengan
nilai dan prinsip ketuhanan, moral luhur, patuh etika, disiplin, taat hukum, dan sosial
budaya. Adapun penjabaran dari sesuai etika dan profesional, sebagai berikut:
a. Berketuhanan Yang Maha Esa,
Bersikap dan berperilaku sebagai insan yang berketuhanan dalam melakukan
promosi kesehatan.
b. Bermoral, beretika dan berdisiplin,
Mampu bersikap dan berperilaku sesuai dengan standar nilai moral yang luhur,
berperilaku sesuai dengan prinsip dasar etika promosi kesehatan masyarakat
Indonesia, dan mampu mengambil keputusan terhadap dilema etik yang terjadi
dalam upaya promosi kesehatan di tingkat individu, keluarga dan masyarakat,
serta bersikap disiplin dalam menjalankan upaya promosi kesehatan dan
bermasyarakat.
c. Sadar dan taat hukum,
Mampu mengidentifikasi masalah hukum dan menyadari tanggung jawab dalam
upaya promosi kesehatan serta menaati perundang-undangan dan aturan yang
berlaku.
d. Berwawasan sosial budaya,
Mampu mengenali sosial-budaya-ekonomi masyarakat yang dilayani,
menghargai perbedaan persepsi yang dipengaruhi oleh agama, usia, gender,
etnis, difabilitas, menghargai kelompok rentan, serta menghargai upaya
kesehatan komplementer dan alternatif yang berkembang di masyarakat
multikultur.
e. Berperilaku profesional,
Menunjukkan karakter sebagai tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku yang
profesional, bersikap dan berbudaya melayani, mengutamakan keselamatan
masyarakat, mampu bekerja sama intra dan interprofesional dalam tim, serta
mampu melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam kerangka sistem
kesehatan nasional dan global.
Poin sumpah profesi Promotor
Kesehatan :
1. Mengabdikan hidup untuk
kepentingan kemanusiaan,
2. Menjaga kehormatan dan
martabat profesi Promotor dan
Pendidik Kesehatan
Masyarakat,
3. Melaksanakan kewajiban
sesuai etika profesi serta
menjunjung tinggi kejujuran
dan keadilan,
4. Memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik
dengan senantiasa
meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilan sesuai
dengan perkembangan ilmu
kesehatan masyarakat, ilmu
promosi kesehatan serta
teknologi informasi
komunikasi yang menunjang
perubahan perilaku kesehatan
masyarakat,
5. Menjaga rahasia yang
berhubungan dengan tugas,
6. Menghormati, membina kerja
sama dan menjaga
kesetiakawanan dengan
sejawat.

Gambar Bentuk Surat Keterangan Angkat


Sumpah Profesi Tenaga Promotor Kesehatan.

3. Melakukan Strategi Promosi Kesehatan


Adapun strategi promosi kesehatan yang menjadi area kompetensi tenaga
Promotor Kesehatan adalah sebagai berikut:
a. Advokasi
Advokasi adalah upaya sistematis dan terorganisir serta menggunakan informasi
yang tepat dan akurat untuk memperoleh dukungan dengan tujuan agar
terciptanya perubahan kebijakan, peraturan-peraturan, dukungan sumber daya,
dan lain-lain untuk memecahkan atau menyelesaikan isu tertentu.
b. Pemberdayaan
Pemberdayaan adalah proses untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan
kemampuan individu, keluarga, serta masyarakat untuk berperan aktif dalam
upaya kesehatan yang dilaksanakan dengan cara fasilitasi proses pemecahan
masalah melalui pendekatan edukatif dan partisipatif serta memperhatikan
kebutuhan potensi dan sosial budaya setempat.
c. Kemitraan
Kemitraan adalah upaya melibatkan berbagai komponen, baik sektor, kelompok
masyarakat, lembaga pemerintah, atau non-pemerintah untuk bekerja sama
mencapai tujuan bersama berdasarkan atas kesepakatan, prinsip, dan peran
masing-masing.

Adapun penjabaran dari strategi promosi kesehatan sebagai keterampilan


teknis Promotor Kesehatan adalah sebagai berikut:
a. Memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi kesehatan untuk
meningkatkan upaya promosi kesehatan dan diseminasi informasi kesehatan,
b. Melaksanakan pemberdayaan masyarakat dengan cara mengidentifikasi agen
penggerak di masyarakat, meningkatkan kapasitas masyarakat dan memfasilitasi
agar masyarakat dapat menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat yang ada
dengan penerapan teori perubahan perilaku,
c. Melakukan kemitraan dengan kerja sama yang saling menguntungkan dan
menumbuhkan tanggung jawab dalam bentuk kolaborasi dengan kelompok-
kelompok potensial untuk mengatasi masalah kesehatan,
d. Melakukan advokasi untuk peraturan yang mendukung perilaku sehat dengan
menggunakan pengambilan keputusan berbasis bukti ilmiah,
e. Menerapkan ilmu komunikasi dan edukasi serta psikologi untuk merancang dan
melakukan KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi),
f. Menerapkan ilmu psikologi, sosial budaya dan pendidikan untuk memfasilitasi
pemberdayaan masyarakat,
g. Menerapkan ilmu psikologi dan komunikasi untuk membangun jejaring kemitraan
di masyarakat,
h. Menerapkan ilmu komunikasi dan promosi kesehatan dalam upaya advokasi untuk
menciptakan kebijakan berwawasan sehat.

4. Kepemimpinan Dan Komunikasi Efektif


Mampu mempengaruhi anggota kelompok untuk bekerja sama dalam tim guna
meningkatkan dan mempertahankan perilaku sehat baik di tingkat individu,
kelompok maupun masyarakat dengan kemampuan menggali dan bertukar informasi
serta mendiseminasikan informasi dan mempersuasi individu, keluarga atau
kelompok dan masyarakat dan profesi lainnya. Adapun penjabaran dari
kepemimpinan dan komunikasi efektif adalah sebagai berikut:
a. Mempengaruhi dan mengoordinasikan anggota kelompoknya untuk mencapai
tujuan bersama,
b. Mengoordinasikan dan mendelegasikan kerja dalam timnya dengan dinamika
yang positif,
c. Mempertahankan komitmen dan memotivasi anggota kelompok untuk bekerja
dengan semangat tinggi,
d. Melakukan negosiasi dengan pengambil keputusan,
e. Mampu menjadi agen perubah di masyarakat untuk terbentuknya perilaku sehat di
masyarakat,
f. Berkomunikasi dengan individu, keluarga dan masyarakat dengan kemampuan
menggunakan sosial media dan keterbaruan teknologi informasi:
a) Membangun hubungan melalui komunikasi verbal dan nonverbal,
b) Berempati secara verbal dan non-verbal,
c) Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang santun dan dapat
dimengerti,
d) Mendengarkan dengan aktif untuk menggali permasalahan kesehatan secara
holistik dan komprehensif,
e) Menyampaikan informasi terkait perilaku sehat dan melakukan konseling
dengan cara yang santun, baik dan benar,
f) Menunjukkan kepekaan terhadap aspek biopsikososiokultural dan spiritual
pasien dan keluarga.
g. Berkomunikasi dengan mitra kerja (sejawat dan profesi lain):
a) Melakukan konsultasi dan rujukan yang baik dan benar,
b) Membangun komunikasi interprofesional dalam upaya promosi kesehatan
pelayanan kesehatan primer,
c) Memberikan informasi yang tepat dan terarah kepada seluruh pemangku
kepentingan untuk bersama-sama memformulasikan pendekatan yang
mendorong perubahan dan mempertahankan perilaku hidup sehat.
d) Mengembangkan berbagai media dan materi informasi yang sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tentang kesehatan, agar dapat
mendorong kesadaran semua pihak untuk hidup sehat.
h. Berkomunikasi dengan masyarakat
a) Melakukan komunikasi dengan masyarakat dalam rangka mengidentifikasi
masalah kesehatan dan memecahkannya bersama-sama,
b) Mendiseminasikan informasi dan pengetahuan secara efektif kepada profesi
kesehatan lain, individu, masyarakat dan pihak terkait untuk peningkatan
mutu promosi kesehatan.

5. Pemecahan Masalah Kesehatan Masyarakat


Promotor Kesehatan mampu melakukan prosedur pemecahan dengan
kemampuan siklus pemecahan masalah, pembiayaan, penelitian dan kebijakan
berwawasan kesehatan. Adapun penjabaran dari landasan pemecahan masalah
kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pengumpulan data dan dan kajian kebutuhan sumber daya dan
pembiayaan di bidang promosi kesehatan,
b. Melakukan analisis data dan menginterpretasi masalah kesehatan masyarakat,
c. Melakukan analisis situasi dan menginterpretasi hambatan dan kekuatan yang ada
di masyarakat,
d. Melakukan perencanaan dengan menetapkan prioritas masalah kesehatan
masyarakat terkait perilaku sehat secara komprehensif,
e. Melakukan intervensi perubahan perilaku berbasis ilmiah,
f. Melakukan monitoring dan evaluasi program promosi kesehatan,
g. Melakukan evaluasi dan penelitian promosi kesehatan,
h. Melakukan analisis kebijakan berwawasan kesehatan.

E. Keterampilan Tenaga Promosi Kesehatan


Adapun tujuan disusunnya daftar keterampilan teknis Tenaga Promosi Kesehatan
dan Ilmu Perilaku ini, yakni untuk menjadi acuan bagi institusi pendidikan dalam
menyiapkan sumber daya yang berkaitan dengan keterampilan, minimal yang harus
dikuasai oleh lulusan Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Dalam melaksanakan tugas
sebagai lulusan Tenaga Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku, harus menguasai
pengetahuan, sikap, dan keterampilan di bidang Komunikasi Informasi dan Edukasi
(KIE), pemberdayaan masyarakat, jejaring dan kemitraan, dan advokasi. Kemampuan
Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku di dalam standar kompetensi ini dapat
ditingkatkan melalui pendidikan formal di Pendidikan Tinggi dan pelatihan berkelanjutan
dalam rangka menyerap perkembangan ilmu dan teknologi yang diselenggarakan oleh
Organisasi Profesi atau lembaga lain yang terakreditasi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Tujuan penyusunan daftar kompetensi bagi Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu
Perilaku adalah untuk memberikan pedoman kepada institusi Pendidikan Tinggi yang
menawarkan program dalam bidang tersebut agar dapat mempersiapkan sumber daya
yang sesuai dengan standar minimal yang harus dimiliki oleh lulusan. Pada setiap aspek
kompetensi, seperti pengembangan media komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE),
pemberdayaan masyarakat, jejaring dan kemitraan, serta advokasi, ditetapkan tingkat
kemampuan yang harus dicapai oleh lulusan pada akhir pendidikan, menggunakan
konsep Piramida Miller (knows, knows how, shows, does).

Gambar 1. Tingkat Kemampuan Lulusan berdasarkan Tingkat Pendidikan

a. Tingkat kemampuan 1 (knows): Mengetahui dan menjelaskan


Lulusan Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku memiliki kemampuan untuk
memahami secara mendalam pengetahuan teoritis, termasuk elemen kepemimpinan
dan komunikasi yang efektif, penerapan ilmu promosi kesehatan, keterampilan
teknis dalam promosi kesehatan dan ilmu perilaku, serta dasar-dasar kesehatan
masyarakat. Kemampuan ini dapat diperoleh melalui proses perkuliahan, diskusi,
tugas-tugas, dan pembelajaran mandiri, dengan penilaian yang dapat dilakukan
melalui ujian tertulis.
b. Tingkat kemampuan 2 (Know How): Pernah melihat atau didemonstrasikan
Para lulusan Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku memahami secara
mendalam aspek teoritis dari kompetensi ini, dengan fokus pada penyelesaian
masalah, serta memiliki kesempatan untuk mengamati dan mempraktekkan
kemampuan mereka melalui demonstrasi atau interaksi langsung dengan individu
atau kelompok masyarakat. Evaluasi terhadap kompetensi dilakukan melalui ujian
tulis atau penyelesaian kasus baik secara tertulis maupun secara lisan.
c. Tingkat kemampuan 3 (Shows): Terampil melakukan atau terampil menerapkan di
bawah supervisi
Para lulusan Tenaga Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku memiliki penguasaan
atas pengetahuan teori dan praktik, termasuk keterampilan teknis dalam bidang
Promosi Kesehatan serta pemahaman landasan kesehatan masyarakat, yang
kemudian dapat diterapkan dalam praktik. Evaluasi terhadap keterampilan
dilakukan dengan mengukur tingkat kemampuan menggunakan metode Objective
Structured Assessment of Technical Skills (OSATS).
d. Tingkat kemampuan 4 (Does): Terampil melakukan secara mandiri
Para lulusan Tenaga Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku dapat menunjukkan
kemahirannya dengan memahami sepenuhnya teori, prinsip, indikasi, prosedur,
kompilasi, dan pengendalian komplikasi yang terkait. Selain memiliki pengalaman
praktis, evaluasi tingkat 4 dilakukan melalui metode Work Based Assessment
seperti portofolio dan logbook.

Berikut ini adalah Matriks Tingkat Kompetensi Promosi Kesehatan dan Ilmu
Perilaku, Metode Pembelajaran, dan Metode Penilaian untuk setiap tingkat
kemampuan
Tingkat Keterampilan:
1. Mampu memahami untuk diri sendiri
2. Mampu memahami dan menjelaskan
3. Mampu memahami, menjelaskan, dan melaksanakan di bawah supervise
4. Mampu memahami, menjelaskan, dan melaksanakan secara mandiri

Daftar kompetensi yang terkait dengan keterampilan Promosi Kesehatan dan Ilmu
Perilaku terdiri dari keterampilan teknis Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.

Daftar Keterampilan Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku dikelompokkan atas 4 bagian yaitu :
1. keterampilan pengembangan media;
2. pemberdayaan masyarakat;
3. advokasi; dan
4. jejaring dan kemitraan.

Keterampilan Teknis Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Tingkat Pengetahuan
Kelompok Jenis Keterampilan Maste
Doktor Profesi S1 D4
r
Perumusan kebutuhan media untuk
perubahan perilaku sesuai dengan 4 4 3 1 2
target audiensi di berbagai tatanan
Perencanaan teknik dan metode
pemilihan media untuk perubahan 4 4 3 1 2
perilaku sehat
Pengembangan Pemanfaatan teknologi informasi
media (KIE) komunikasi dan informasi
kesehatan untuk peningkatan 4 4 3 1 2
upaya promosi kesehatan dan
diseminasi informasi kesehatan.
Pengembangan media sesuai
dengan kebutuhan target audiensi 4 4 3 1 2
dan tatanannya.
Pemberdayaan Perumusan aspek lokal dan budaya
masyarakat dalam strategi penggerakan 4 4 3 1 2
masyarakat
Penggunaan pendekatan
pembangunan masyarakat untuk
peningkatan partisipasi dan 4 4 3 1 2
kapasitas masyarakat untuk
perbaikan kesehatan masyarakat.
Perumusan elemen kapasitas
sektor kunci di berbagai tatanan
4 4 3 2 2
untuk promosi, perlindungan dan
pemeliharaan kesehatan
Penggerakan masyarakat untuk 4 4 3 1 2
hidup sehat secara mandiri dan
berkelanjutan
Perumusan isu advokasi promosi
4 3 3 2 1
kesehatan
Pelibatan mitra advokasi multi
sektor di tingkat 4 3 3 2 1
desa/kelurahan/kecam atan/kota
Pelibatan mitra advokasi multi
4 3 3 2 1
Advokasi sektor di tingkat provinsi
Pelibatan mitra advokasi multi
4 3 3 2 1
sektor di tingkat nasional
Pengorganisasian kampanye
4 3 3 2 1
publik
Pengorganisasian lobi dengan para
4 3 3 2 1
pengambil kebijakan
Perumusan strategi kemitraan di
4 4 3 2 1
dalam dan di luar sektor kesehatan
Perumusan strategi kemitraan
dengan masyarakat sipil dan 4 4 3 2 1
Jejaring dan swasta.
kemitraan Pengorganisasian kerja kemitraan
yang merefleksikan nilai prinsip 4 4 3 2 1
promosi kesehatan
Penggerakan aksi kolaborasi
4 4 3 2 1
strategis yang berkelanjutan

F. Kesimpulan
Promosi kesehatan adalah suatu bentuk upaya dan/atau proses dalam meningkatkan
derajat kesehatan individu atau kelompok masyarakat, melalui pendekatan perubahan perilaku
dan lingkungan yang kondusif, serta memampukan mereka untuk mengenali dan mengendalikan
faktor-faktor penentu lain yang dapat memengaruhi derajat kesehatan mereka. Tenaga Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku bertugas untuk melakukan pelayanan Promosi Kesehatan yang
meliputi komunikasi, informasi, edukasi, pemberdayaan masyarakat, kemitraan, dan advokasi
program kesehatan, dengan menggunakan pendekatan ilmu perilaku.
Adapun tugas seorang tenaga promosi kesehatan berdasarkan jabatan dibagi menjadi tiga,
yaitu, kategori terampil, mahir, dan penyelia. Dalam melakukan pelayanan promosi kesehatan
dan ilmu perilaku, terdapat area kompetensi bagi promotor kesehatan, yaitu, landasan ilmiah
ilmu promosi kesehatan, sesuai etika profesi, melakukan strategi promosi kesehatan,
kepemimpinan dan komunikasi efektif, serta pemecahan masalah kesehatan masyarakat. Tingkat
kompetensi tenaga promosi kesehatanpun terdapat dalam Matriks Tingkat Kompetensi Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku, yang dibagi berdasar tingkat kompetensi, metode pembelajaran,
dan metode penilaian dalam setiap tingkat kemampuan.

G. Saran
Pentingnya pendekatan holistik dalam promosi kesehatan, yang mencakup perubahan
perilaku individu dan lingkungan yang kondusif, perlu adanya pemahaman dan pengendalian
terhadap faktor-faktor penentu lain yang dapat memengaruhi derajat kesehatan individu atau
kelompok masyarakat, serta peningkatan kompetensi tenaga promosi kesehatan dalam landasan
ilmiah promosi kesehatan, etika profesi, strategi promosi kesehatan, kepemimpinan, komunikasi
efektif, serta pemecahan masalah kesehatan masyarakat.
Daftar Pustaka

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/315/2020 tentang


Standar Profesi Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik


Indonesia Nomor 70 Tahun 2021 Tentang Jabatan Fungsional Tenaga Promosi Kesehatan Dan
Ilmu Perilaku

Rachmawati, Windi. 2019. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Malang : Wineka Media

Anda mungkin juga menyukai