Dosen Pengampu:
Dr. Marsum., BE., S.Pd., MHP
Oleh:
Nadya Arinda Seviana
P1337433118077
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, strategi promosi kesehatan apa yang tepat atau
sesuai untuk melakukan promosi kesehatan di tempat – tempat umum.
C. TUJUAN
D. SASARAN
- Masyarakat pengunjung/pembeli
- Pedagang
- Petugas kebersihan, keamanan pasar
- Konsumen
- Pengelola (pramusaji)
- Jamaah
- Pemelihara/pengelola tempat ibadah
- Remaja tempat ibadah
- Penumpang
- Awak angkutan umum
- Pengelola angkutan umum
E. MANFAAT
Bagi masyarakat:
- Masyarakat menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit
- Masyarkat mampu mengupayakan lingkungan sehat, serta mampu mencegah dan
mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapi.
PEMBAHASAN
A) Advokasi
Advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan orang lain agar orang lain tersebut
membantu atau mendukung terhadap apa yang diinginkan. Dalam konteks promosi
kesehatan, advokasi adalah pendekatan kepada para pembuat keputusan atau penentu
kebijakan di berbagai sektor, dan di berbagai tingkat, sehingga para penjabat tersebut
mau mendukung program kesehatan yang kita inginkan. Dukungan dari para pejabat
pembuat keputusan tersebut dapat berupa kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan dalam
bentuk undang-undang, peraturan pemerintah, surat keputusan, surat instruksi dan
sebagainya.
Kegiatan advokasi ini bermacam-macam bentuk, baik secara formal maupun
informal. Secara formal misalnya, penyajian ataupresentasi dan seminar tentang issu atau
usulan program yangingin dimintakan dukungan dari para pejabat yang terkait. Kegiatan
advokasi secara informal misalnya sowan kepada para pejabat yang relevan dengan
program yang diusulkan, untuk secara informal meminta dukungan, baik dalam bentuk
kebijakan, atau mungkin dalam bentuk dana atau fasilitas lain. Dari uraian dapat di
advokasi adalah para pejabat baik eksekutif maupun legislatif, di berbagai tingkat dan
sektor yang terkait dengan masalah kesehatan (sasaran tertier).
Strategi dukungan sosial ini adalah suatu kegiatan untuk mencari dukungan sosial
melalui tokoh-tokoh masyarakat (toma), baik tokoh masyarakat formal maupun informal.
Tujuan utama kegiatan ini adalah agar para tokoh masyarakat, sebagai jembatan
antara sektor kesehatan sebagai pelaksana program kesehatan dengan masyarakat
(penerima program) kesehatan. Dengan kegiatan mencari dukungan sosial melalui toma
pada dasarnya adalah mensosialisasikan program-program kesehatan, agar masyarakat
mau menerima dan mau berpartisipasi dalam program kesehatan tersebut. Oleh sebab itu,
strategi ini juga dapat dikatakan sebagai upaya bina suasana, atau membina suasana yang
kondusif terhadap kesehatan. Bentuk kegiatan dukungan sosial ini antara lain: pelatihan
pelatihan para toma, seminar, lokakarya, bimbingan kepada toma dan sebagainya.
Dengan demikian maka sasaran utama dukungan sosial atau bina suasana adalah para
tokoh masyarakat di berbagai tingkat (sasaran sekunder).
A) Analisis sistem
Penentu kebijakan/pimpinan di tempat-tempat umum melakukan pengkajian ulang
tentang ada tidaknya kebijakan tentang PHBS di tempat-tempat umum serta bagaimana
sikap dan perilaku khalayak sasaran (pengelola, karyawan, dan pengunjung) terhadap
kebijakan PHBS di tempat-tempat umum. Kajian ini untuk memperoleh data sebagai
dasar membuat kebijakan.
D) Penyiapan infrastruktur
- Membuat surat keputusan tentang penanggung jawab dan pengawas PHBS di tempat-
tempat umum.
- Instrumen pengawasan.
- Materi sosialisasi penerapan PHBS di tempat-tempat umum.
- Pembuatan dan penempatan pesan-pesan PHBS di tempat-tempat umum yang
strategis.
- Mekanisme dan saluran pesan PHBS di tempat-tempat umum.
- Pelatihan bagi pengelola PHBS di tempat-tempat umum.
2. Saran
Dalam pembuatannya, makalah ini masih belum sempurna dan banyak kekeliruan
namun diharapkan Bapak/Ibu yang membaca dapat memahami isi dari makalah ini
khususnya untuk para tenaga kesehatan lingkungan. Juga diharapkan pemerintah mampu
mengupayakan strategi promosi kesehatan tempat – tempat umum yang lebih baik lagi.