Oleh:
SURIYATI
2131023
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat,
rahmat serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Mata Kuliah
Advokasi Kesehatan dengan judul “Etika Advokasi Dalam Penyampaian Materi Advokasi
Kepada Pemangku Keputusan”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan,namun selalu ada yang kurang.oleh karena itu,penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.Akhir kata penulis berharap
agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................... 1
C. TUJUAN .................................................................................................... 1
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Konsep advokasi terus berkembang di bidang kesehatan termasuk dalam dunia
keperawatan. Advokasi ini sudah dirintis sejak zaman Florence Nigthtingale, meskipun
belum terkonsep langsung seperti perkembangan advokasi saat ini (Gyamfi & Breya,
2016). Advokasi pasien merupakan esensi intrinsik dari etika keperawatan professional.
Kebutuhan pasien merupakan kunci advokasi dalam keperawatan. Advokasi menjadi inti
dari komitmen profesional keperawatan terhadap perlindungan hak azazi pasien,
perlindungan pasien terhadap bahaya, dan asuhan keperawatan yang berkualitas (Liske,
2014).
Maka dari itu diperlukan etika advokasi dalam penyampaian advokasi di depan
pemangku.
B. RUMUSAN MASALAH
A. Apa Pengertian Advokasi?
B. Bagaimana etika advokasi dalam penyampaian materi advokasi kepada pemangku
keputusan?
C. TUJUAN
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah etika Advokasi Kesehatan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ADVOKASI
Advokasi secara harfiah berarti pembelaan, sokongan atau bantuan
terhadapseseorang yang mempunyai permasalahan. Istilah advokasi mula –
muladigunakan dibidang hokum atau pengadilan. Advokasi dalam
kesehatan diartikanupaya untuk memperoleh pembelaan, bantuan, atau dukungan
terhadap programkesehatan. Menurut Wobster Encyclopedia advokasi adalah “act of
pleading for supportingor recommending active espousal” atau tindakan pembelaan,
dukungan, ataurekomendasi : dukungan aktif menurut ahli retorika (foss and foss, et
al:1980) Advokasi diartikan sebagai upaya persuasi yang mencakup
kegiatan : penyadaran, rasionalisasi, argumentasi dan rekomendasi tindak lanjut
mengenai sesuatu hal.
2
harusdirumuskan dalam bentuk yang kongkrit (bukan kira – kira) atau dalam
bentukoprasional.
4. Lengkap (complete) : timbulnya kesalah pahaman atau mis komunikasi adalahkarena
belum atau tidak lengkapnya pesan yang disampaikan kepada orang lain.
5. Ringkas (concise) : pesan komunikasi harus lengkap, tetapi padat, tidak bertele – tele.
6. Meyakinkan (convince) : Agar komunikasi advokasi kita diterima oleh para pejabat,
maka harus meyakinkan.
7. Kontekstual (contextual) : advokasi kesehatan hendaknya bersipat kontekstual,
artinya pesan atau program yang akan di apokasikan harus diletakkan ataudikaitkan
dengan masalah pembangunan daerah yang bersangkutan.
8. Berani (courage) : seorang petugas kesehatan yang akan melakukan advokasikepada
para pejabat, harus mempunyai keberanian berargumentasi dan berdiskusidengan
para pejabat yang bersangkutan.
9. Hati – hati (coutious) : meskipun berani, tetapi harus berhati – hati dan tidak boleh
keluar dari etika berkomunikasi dengan para pejabat, hindari sikap ”menggurui ” para
pejabat yang bersangkutan .Sopan (courtous) : disamping hati – hati, advokator harus
bersikap sopan, baiksopan dalam tutur kata maupun penampilan pisik, termasuk cara
berpakaian .
3
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
4
DAFTAR PUSTAKA
Gyamfi, S.A & Breya, Edward. (2016). Nursing in Ghana: A search for Florence Nightingale
in an African City. International Scholarly Research Notices.
Liske, Carole D. (2014). Attitudes of nurses toward patient advocacy in long-term acute care.
University of Phoenix.
Soekidko Notoadmojo, Promosi Kesehatan, penenrbit Rineka Cipta, Jakarta, 2010.
iv