Anda di halaman 1dari 4

PERENCANAAN PROMOSI KESEHATAN DI DESA KARANGMANGU

KECAMATAN BATURADEN KABUPATEN BANYUMAS


TAHUN 2020

Dosen Pengampu: Nur Hilal, S. KM, M. Kes

Oleh:

NADYA ARINDA SEVIANA

NIM. P1337433118077

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO

PRODI SANITASI PROGRAM DIPLOMA III

2020
A. LATAR BELAKANG

1. Gambaran Umum

Desa Karangmangu terletak di Kecamatan Baturaden, Kabupaten


Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Dari ibu kota kecamatan Baturraden berjarak
kurang lebih 3 km, yang dapat ditempuh dengan angkutan umum dalam waktu 10
menit, dari pusat Kabupaten Banyumas berjarak 12 km, waktu tempuh kurang lebih
30 menit. Luas wilayah desa Karangmangu adalah 105,100 Ha dengan batas - batas
desa sebagai berikut :

- Sebelah utara berbatasan dengan hutan lindung gunung Slamet.


- Sebelah barat berbatasan dengan desa Ketenger.
- Sebelah selatan berbatasan dengan desa Karangtengah.
- Sebelah timur berbatasan dengan desa Kemutuglor.

Desa Karangmangu terdiri dari 2 Dusun dan 2 RW 21 RT. Jumlah penduduk


desa Karangmangu berdasarkan data sekunder monografi desa tahun 2008 adalah
berjumlah 3.076 jiwa terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 1.552 jiwa dan
perempuan sebanyak 1.524 jiwa. Desa Karangmangu memiliki topografi miring
dengan beda ketinggian 40 m dengan ketinggian tempat antara 500 – 550 m di atas
permukaan laut, sehingga tergolong dataran tinggi. Organisasi sosial yang ada di
desa yaitu Karang Taruna, PKK, Perkumpulan Agama, dan Kelompok Arisan.

2. Permasalahan Umum

Pengendalian penyakit adalah upaya penurunan insiden, prevalens,


morbiditas, atau mortilitas dari suatu penyakit hingga level yang dapat diterima
secara local. Angka kesakitan dan kematian penyakit merupakan indicator dalam
menilai derajat kesehatan suatu masyarakat.

Keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya di dominasi oleh
perorangan, akan tetapi juga harus dimiliki oleh kelompok dan bahkan oleh
masyarakat. Dalam UU Kesehatan RI No.36 Tahun 2009, “ Kesehatan adalah
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis”. Hal
ini berarti bahwa kesehatan pada diri seseorang atau individu itu mencakup aspek
fisik, mental, spiritual dan sosial demi tercapainya keadaan yang sejahtera bagi
seseorang baik dengan produkivitasnya dan juga ekonominya.

Sejalan dengan itu menurut Bloom (1974), derajat kesehatan dipengaruhi


oleh 4 faktor yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor keturunan dan faktor
pelayanan kesehatan. Dari ke-4 faktor tersebut, faktor ke-2 yaitu faktor perilaku
sangat berpengaruh dalam kesehatan seseorang, terutama dalam penerapan PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) baik dilingkungan pribadi, keluarga, maupun
masyarakat.
Penyebab kesakitan diare dikarenakan pola hygiene yang kurang, baik
perorangan maupun lingkungan. Selain itu sosial ekonomi dan sosial budaya
mempengaruhi penyebab terjadinya diare. Kondisi cuaca yang sering mengalami
perubahan dan meningkatnya aktivitas manusia, secara tidak langsung berpengaruh
terhadap kesehatan manusia. Banyaknya aktivitas yang dilakukan akan
mengabaikan kebersihan, apalagi aktivitas yang biasa dilakukan adalah berkebun
dan bercocok tanam yang secara tidak langsung berhubungan dengan tanah. Ketika
orang tersebut ingin memenuhi kebutuhan makan, dengan keadaan tangan yang
kotor dan tidak cuci tangan sebelum makan, itu menjadi penyebab terjadinya diare.
Penggunaan air bersih tidak sepenuhnya terpenuhi, sehingga sering kali
memanfaatkan air hujan yang kotor untuk bercuci tangan, hal tersebut menjadi
penyebab diare. Lingkungan rumah yang kotor, dekat dengan kebun dan sungai,
serta BAB masih sembarangan, itu memicu terjadinya penyakit diare.

B. HASIL

1. Data Umum

Data umum penyakit di wilayah Desa Karangmangu Kecamatan Baturaden


Kabupaten Banyumas, penyakit berbasis lingkungan masih menjadi permasalahan
hingga saat ini. Hal ini dikarenakan penyakit berbasis lingkungan selalu masuk
dalam 5 besar penyakit hampir di setiap desa diantaranya :

a. Diare
b. Tipes
c. Demam
d. ISPA
e. DBD

2. Pemilihan Prioritas Masalah

Dari data yang diambil dapat tentukan prioritas data kesakitan berbasis
lingkungan dan perilaku yang akan dibahas adalah diare, alasan pengambilan diare
sebagai prioritas data karena hasil wawancara dengan ketua RT bahwasannya
masyarakat di Desa Karangmangu Kecamatan Baturaden Kabupaten Banyumas
kebanyakan diare.

Penyebab terjadinya penyakit diare dikarenakan higiene seseorang yang


belum baik. Aktivitas yang meningkat dan cuaca yang sering berubah, menjadi
penyebab kesakitan diare. Pola makan yang tidak benar juga menjadi penyebab
terjadinya diare. Kasus penyakit diare yang terjadi di Desa Binangun karena aktivitas
yang banyak terutama yang berhubungan langsung dengan tanah, yaitu berkebun
dan bercocok tanam. Orang tersebut mengonsumsi makanan tanpa bercuci tangan
terlebih dahulu dapat menimbulkan diare karena bakteri parasit yang ada ditangan
masuk ke dalam tubuh manusia. Selain itu kondisi cuaca yang sering berubah
menjadi penyebab terjadinya diare. Kebiasaan banyak orang mengonsumsi
makanan yang sudah basi dan sering memasak makanan kemarin kemudian
dikonsumsi lagi, hal tersebut menjadi pemicu terjadinya diare.

Risiko dari penyakit diare adalah kematian dan kurang gizi. Kematian
tersebut dikarenakan kehilangan air dan garam dari tubuh, keadaan tersebut adalah
dehidrasi. Kurang gizi juga bisa dialami oleh yang sudah berusia lebih dari 30 tahun,
pola makan yang tidak teratur dan sering mengonsumsi makanan yang basi dapat
menjadi menyebabkan gizi buruk atau kekurangan gizi.

Masih kurangnya pengetahuan tentang hygiene atau kebersihan, hal tersebut


menjadi salah satu penyebab proses terjadinya diare. Selain itu masih
memanfaatkan apa yang ada di alam, seperti air hujan untuk mencuci tangan dan
kebun atau sungai digunakan tempat buang air besar menjadi faktor penyebab
terjadinya diare. Kebiasaan yang sering dilakukan pun menjadi penyebab terjadinya
diare, seperti tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta
mengonsumsi makanan kemarin yang dimasak kembali.

Anda mungkin juga menyukai