(LEARNING JOURNAL)
(LEARNING JOURNAL)
Program Pembekalan : Pembekalan Penugasan Khusus Nusantara Sehat Individu
Angkatan : V (Lima)
Materi : Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
dalamMasa Pandemi COVID-19
Nama Peserta : Adventina Ratilowa Heron,A.Md.Keb
Lembaga Penyelenggara : BaPelkes Semarang
Sejak bulan Maret 2020 WHO telah menetapkan sebagai pandemi dan Indonesia
menetapkan sebagai Bencana Nasional yang perlu penanganan secara komprehensif. COVID-
19, sangat mudah menular dari manusia yang sakit ke manusia sehat, sehingga jumlah kasus
positif setiap hari terus mengalami peningkatan. Saat ini, kasus positif COVID-19 sudah ada
semua provinsi di Indonesia (34 provinsi). Pandemi COVID-19 berdampak pada berbagai
permasalahan yaitu status kesehatan masyarakat, ekonomi, pendidikan, kondisi sosial-budaya
masyarakat termasuk adanya stigma tentang COVID-19 yang menimbulkan diskriminasi,
gangguan keamanan, dll
Presiden RI, menetapkan pandemi COVID-19, sebagai bencana nasional yang harus
ditangani secara komprehensif dengan mengerahkan semua sumberdaya yang ada serta
melibatkan semua intitusi pemerintah, swasta dan potensi masyarakat. PP Nomor 82 Tahun
2020, tentang Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, secara resmi
telah membubarkan Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 dan membentuk Satuan Tugas
(Satgas) Penanganan COVID-19 untuk percepatan penanganan COVID-19. Kementerian
Dalam Negeri mengeluarkan Pedoman Manajemen Penanggulangan COVID-19 tahun 2020
bagi Pemerintah Daerah dari pusat dan daerah. Kemendagri membentuk Tim Gugus Tugas
Penaggulangan COVID-19 di tingkat pusat/nasional, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan
sampai desa/kel. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Teringgal dan Transimagrasi,
mengeluarkan Surat Edaran No 8 Tahun 2020 tentang Desa Tanggap COVID-19 dan
Penegasan Padat Karya Tunai Desa. Kemenkes dalam penanggulangan COVID-19 juga
mengeluarkan kebijakan agar Dinakes Prov, Kab/Kota, Puskesmas, Rumah Sakit dan Yankes
lainnya, secara optimal melakukan upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya. Promosi kesehatan dalam penanggulangan
COVID-19 merupakan proses untuk memberdayakan individu, keluarga, dan masyarakat agar
tahu, mau dan mampu menerapkan PHBS pencegahan dan pengendalian COVID-19, melalui
kegiatan penyebarluasan informasi, mempengaruhi dan membantu masyarakat agar berperan
aktif mendukung perubahan perilaku dan lingkungannya, sehingga tetap sehat dan tidak tertular
COVID-19.
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan UKM
dan UKP tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah
kerjanya, dalam rangka mewujudkan Kecamatan Sehat-Kab/Kota Sehat.
Peran Puskesmas dalam penanggulangan COVID-19, secara koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi melakukan upaya kesehatan mengacu pada kebijakan yang ada, yaitu dalam
kegiatan Satuan Tugas Penanganan COVID-19, maupun sebagai pemberi layanan
kesehatanyang mengacu pada Permenkes No. 43 Th. 2019 serta Petunjuk Teknis Puskesmas
dalam Penanggulangan COVID-19 yang telah dikeluarkan oleh Kemenkes RI.
Prinsip dari Paradigma sehat itu sendiri antara lain: Pertanggungjawaban wilayah;
Kemandirian masyarakat; Ketersediaan akses pelayanan kesehatan teknologi tepat guna;
Keterpaduan dan kesinambungan.
Fungsi: UKP dan UKM tingkat pertama adalah: Penyuluhan, edukasi dan konseling;
Pemberdayaan masyarakat; Pelatihan kader; dan Advokasi yang dilakukan melalui kemitraan.
Penyuluhan kesehatan adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan
kondisi bagi perorangan, kelompok dan masyarakat dalam berbagai tatanan, dengan membuka
jalur komunikasi, menyediakan informasi, dan melakukan edukasi untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan perilaku dengan cara melakukan advokasi, pembinaan suasana,
gerakan pemberdayaan masyarakat, mengembangkan kemampuan dan keterampilan
perorangan, serta mengarahkan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif, dengan tujuan agar masyarakat dapat mengenali, memelihara, melindungi, dan
meningkatkan kesehatannya.
Tujuan mewujudkan wilayah kerja puskesmas yang sehat, dengan masyarakat yang
memiliki perilaku sehat dan mempunyai kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat;
mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu; hidup dalam lingkungan sehat; dan
memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Tugas penyuluhan tidak hanya sekedar melakukan kegiatan penyebarluasan informasi
saja, melainkan berupaya agar individu, keluarga, dan masyarakat meningkat literasi (tahu,
mau, dan mampu) dalam menerapkan PHBS.
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dalam penanggulangan COVID-19 merupakan
sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang
menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri melakukan upaya
pencegahan dan pengendalian agar tidak tertular COVID-19 dan berperan aktif melakukan
upaya promosi kesehatan, mewujudkan masyarakat di lingkungannya bebas COVID-19.
Penerapan PHBS merupakan kunci keberhasilan upaya pencegahan dan pengendalian
agar individu, keluarga dan masyarakat tidak tertular COVID-19 serta kualitas hidupnya dapat
tercapai. PHBS dalam penanggulangan COVID-19 di fokuskan pada upaya pemberdayaan
individu dan keluarga agar tau, mau dan mampu melindungi dirinya secara mandiri dengan
menerapkan “KELUARGA SAJA” yakni melakukan PHBS: 4 SAJA (Jaga jarak, pakai masker,
CTPS serta kenali gejalan dan periksakan), kemudian Protokol Kesehatan Penanggulangan
COVID-19 saat masuk rumah, di dalam rumah dan keluar rumah. Keluarga Ber-PHBS-Aman
COVID-19.
Promosi kesehatan dalam Penanggulangan COVID-19 di Puskesmas diarahkan pada:
a. Penerapan PHBS sesuai Protokol Kesehatan
b. Tatanan potensial yaitu rumah tangga/ keluarga, fasilitas kesehatan atau institusi
kesehatan; tempat kerja; institusi pendidikan; tempat-tempat umum (tempat Ibadah,
pasar, mall, mini market, terminal, tempat wisata, dll)
c. Mendapatkan dukungan kebijakan dan sumberdaya baik dari lintas program di
puskesmas maupun dari lintas sektor
d. Memperkuat peran mitra dalam upaya promosi kesehatan baik dari lintas program
maupun lintas sektor, melalui upaya penggerakan dan mobilisasi sosial untuk
meningkatkan literasi kesehatan dan pemberdayaan individu, keluarga dan masyarakat.
Upaya ini dilaksanakan melalui GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) -
Keluarga SAJA, menjadikan Keluarga Ber-PHBS-Aman COVID-19.
Peran Puskesmas secara KIS: Melakukan UKP dan UKM, yang mengutamakan pada upaya
promotif dan preventif penanggulangan COVID-19 Melakukan penyuluhan, edukasi, konseling ,
advokasi, dan pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada pembudayaan PHBS-Aman
COVID-19 di Keluarga dan Tatanan Potensial. Memberikan pelayanan kesehatan bagi Kasus
Suspek, Probabel, Kontak erat dan Konfirmasi. (Kelompok Komorbiditas dan Rentan (termasuk
pasien rujukan dari masyarakat). Menyelenggarakan layanan deteksi dini / screening COVID-19
Memberikan layanan kesehatan lainnya yang dibutuhkan warga sesuai dengan ketentuan.
Bekerjasama dengan Kades/Lurah melakukan pelacakan kasus yang ada di wilayah kerjanya.
Memberi masukan kepada Kades/Lurah dalam upaya pemberdayaan masyarakat melalui
GERMAS untuk membudayakan PHBS Aman COVID-19 di keluarga maupun di tatanan
potensial. Bekerjasama dengan Kader membahas jadwal dan kegiatan di Posyandu dengan
menerapkan protokol kesehatan-Aman COVID-19. Melakukan pencatatan dan pelaporan
secara rutin kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.