Anda di halaman 1dari 60

KEPERAWATAN KOMUNITAS

FOKUS PADA PROMOTIF


CHRISTINA MAGDALENA T.BOLON,M.Kes
DEFENISI
• Promosi kesehatan adalah upaya meningkatkan
kemampuan masyarakatmelalui pembelajaran dari,
oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar
merekadapat mandiri menolong diri sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat sesuai dengan kondisi sosial budaya
setempat dandidukung oleh kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan. (Depkes RI, 2007)
• Green dan Kreuter (2005): “Promosi kesehatan adalah
kombinasi upaya-upaya pendidikan, kebijakan
(politik), peraturan, dan organisasi untuk mendukung
kegiatan-kegiatan dan kondisi-kondisi hidup yang
menguntungkan kesehatan individu, kelompok, atau
komunitas”
Lanjutan…

• Promosi Kesehatan Adalah segala bentuk kombinasi


pendidikankesehatan dan intervensi yang terkait
denganekonomi, politik, danorganisasi, yang
dirancanguntuk memudahkan perubahan perilaku
danlingkungan yang kondusif bagi kesehatan.
(LawrenceGreen, 1984)
• Proses untuk meningkatkan kemampuanorang dalam
mengendalikan danmeningkatkan kesehatannya.
Untukmencapai keadaan sehat, seseorang
ataukelompok harus mampu mengidentifikasidan
menyadari aspirasi, mampu memenuhikebutuhan
dan merubah ataumengendalikan lingkungan (Piagam
‘Ottawwa, 1986)
Lanjutan…

Kementerian/Dep.Kes RI:
• Promosi kesehatan sebagai berikut: “Upaya
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
dalam mengendalikan faktor-faktor kesehatan
melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong dirinya sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan
didukung oleh kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan.”
• Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri
Kesehatan No. 1114/Menkes/SK/VIII/2005.
TUJUAN PROMOSI KESEHATAN
• Tujuan Umum Mengubah perilaku individu/masyarakat di bidang
Kesehatan
• Tujuan Khusus
1. Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai bagi
masyarakat.
2. Menolong individu agar mampu secara mandiri/berkelompok
mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat.
3. Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat
sarana pelayanan kesehatan yang ada.
Lanjutan…

Menurut Green, (1991) dalam Maulana, 2009, tujuan promosi kesehatan


terdiri dari 3 tingkatan tujuan, yaitu:

1. Tujuan Program Merupakan pernyataan tentang apa yang akan


dicapai dalam periode waktu tertentu yang berhubungan dengan
status kesehatan.

2. Tujuan Pendidikan Merupakan deskripsi perilaku yang akan dicapai


dapat mengatasi masalah kesehatan yang ada.

3. Tujuan Perilaku Merupakan pendidikan atau pembelajaran yang


harus tercapai (perilaku yang diinginkan).
Lanjutan…

Oleh sebab itu, tujuan perilaku berhubungan dengan pengetahuan


dan sikap.
4. Tujuan Intervensi Perilaku dalam promosi kesehatan
a. Mengurangi perilaku negatif bagi kesehatan. Misal :
mengurangi kebiasaan merokok
b. Mencegah meningkatnya perilaku negatif bagi kesehatan
Misal : mencegah meningkatnya perilaku ‘seks bebas'
c. Meningkatkan perilaku positif bagi kesehatan
Misal : mendorong kebiasaan olah raga
a. Mencegah menurunnya perilaku positif bagi kesehatan Misal :
mencegah menurunnya perilaku makan kaya serat.
Ruang Lingkup Promkes

Ilmu-ilmu yang dicakup Promkes dpt


dikelompokkan menjadi 2 bidang, yaitu :
1. Ilmu Perilaku: dasar membentuk perilaku
manusia
2. Ilmu-ilmu yang diperlukan untuk intervensi
Perilaku
Lanjutan…

Berdasarkan dimensi dan tempat


pelaksanaannya dibagi 2 dimensi, yaitu :
1. Dimensi aspek sasaran Pelayanan
Kesehatan
2. Dimensi tempat Pelaksanaan Promosi
Kesehatan atau tatanan (setting )
Lanjutan…

Dimensi Aspek sasaran Pelayanan Kesehatan yaitu


:
1. Promkes pd tingkat Promotif
2. Promkes pd tingkat Preventif
3. Promkes pd tingkat Kuratif
4. Promkes pd tingkat Rehabilitatif

Ad.1. Promkes pd tk.Promotif


• Sasaran : Kelompok orang sehat
• Tujuan : Mampu meningkatkan kesehatannya
Dalam suatu populasi 80%-85% orang yang
benar-benar sehat (survei di negara berkembang)
memelihara kesehatannya shg jlhnya dpt
dipertahankan
Lanjutan…

Ad.2. Promkes pd tk.Preventif


• Sasaran : Kelompok orang sehat dan kelompok
high risk (bumil, bayi, obesitas, PSK dll)
• Tujuan : Mencegah kelompok tsb agar tdk jatuh
sakit
• Primary Prevention

Ad.3. Promkes pd tk.Kuratif


• Sasaran : Para penderita penyakit, utamanya
penyakit kronis (DM, TBC, Hipertensi)
• Tujuan : Mencegah penyakit tsb tdk menjadi
lebih parah
• Secondary Prevention
Lanjutan…

Ad. 4. Promkes pd 4t.Rehabilitatif


• Sasaran : Para penderita penyakit
baru sembuh (recovery) dr suatu
penyakit
• Tujuan : segera pulih kembali
kesehatannya dan/mengurangi
kecatatan seminimal mungkin
• Tertiary Prevention
Lanjutan…

Dimensi tempat Pelaksanaan Promosi


Kesehatan atau tatanan (setting), yaitu:
1. Tatanan RT
2.Tatanan sekolah
3.Tatanan tempat Kerja
4. Tatanan tempat-tempat umum
5.Tatanan institusi yankes
Ruang Lingkup Sasaran Promkes

Ruang lingkup sasaran promosi kesehatan


adalah keempat determinan kesehatan dan
kesejahteran seperti terlihat dalam model
klasik dari Bloom (Forcefield Paradigm of
Health and Wellbeing), yaitu:
1. Lingkungan,
2. Perilaku,
3. Pelayanan kesehatan, dan
4. Faktor genetik (atau diperluas menjadi faktor
kependudukan).
FUNGSI PROMOSI KESEHATAN

• Menjadi corong pemerintah dalam hal


promosi di bidang kesehatan
• Sebagai penyaring informasi langsung dari
tingkat masyrakat
• Menjadi pembimbing dan pengendali teknis
kegiatan promkes baik lintas progaram
maupun lintas sektoral. (Kemenkes, Direktorat Prokes Dan
pemberdayaan masyarakat, 2016)
Prinsip-Prinsip Promosi Kesehatan

Prinsip promosi kesehatan menurut WHO pada


Ottawa Charter for health promotion (1986)
mengemukakan ada tujuh prinsip pada promosi
kesehatan, antara lain :
1. Empowerment (pemberdayaan) yaitu cara kerja
untuk memungkinkan seseorang untuk
mendapatkan kontrol lebih besar atas
keputusan dan tindakkan yang mempengaruhi
kesehatan mereka.
2. Partisipative (partisipasi) yaitu dimana
seseorang mengambil bagian aktif dalam
pengambilan keputusan.
Lanjutan…

3. Holistic (menyeluruh) yaitu


memperhitungkan hal-hal yang
mempengaruhi kesehatan dan interaksi dari
dimensi-dimensi tersebut.
4. Equitable (kesetaraan) yaitu memastikan
kesamaan atau kesetaraan hasil yang di
dapat oleh klien.
Lanjutan…

5. Intersectoral (antar sektor) yaitu bekerja


dalam kemitraan dengan instasi terkait
lainnya atau organisasi.
6. Sustainable (berkelanjutan) yaitu
memastikan bahwa hasil dari kegiatan
promosi kesehatan yang berkelanjutan
dalam jangka panjang.
7. Multi Strategy yaitu bekerja pada sejumlah
strategi daerah seperti program kebijakkan.
Michael,dkk,2009 Prinsip-prinsip promosi kesehatan
antara lain sebagai berikut:

1. Manajemen puncak harus mendukung secara nyata


serta antusias program intervensi dan turut terlibat
dalam program tersebut.
2. Pihak pekerja pada semua tingkat ini
pengorganisasian harus terlibat dalam perencanaan
dan implementasi intervensi.
3. Fokus intervensi harus berdasarkan pada factor
risiko yang dapat didefinisikan serta dimodifikasi
dan merupakan prioritas bagi pekerja
4. Intervensi harus disusun sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan pekerja.
Lanjutan…

5. Sumber daya setempat harus dimanfaatkan dalam


mengorganisasikan dan mengimplementasikan
intervensi.
6. Evaluasi harus dilakukan juga.
7. Organisasi harus menggunakan inisiatif kebijakan
berbasis populasi maupun intervensi promosi
kesehatan yang intensif dengan berorientasi pada
perorangan dan kelompok.
8. Intervensi harus bersifat kontinue serta didasarkan
pada prinsip-prinsippemberdayaan dan atau model
yang berorientasi pada masyarakat dengan
menggunakan lebih dari satu metode.
Langkah-Langkah Kegiatan Promosi Kesehatan
Dalam melakukan suatu promosi kesehatan, terdapat langkah-
langkah yang berupa:
1. Tahap Pengkajian
• Tahapan pertama adalah pengkajian tentang apa yang
dibutuhkan klien atau komunitas untuk menjadi sehat.
Pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari
pengumpulan, verifikasi, dan komunikasi data tentang klien,
baik individu maupun komunitas.
• Fase keperawatan ini mencakup dua langkah yaitu
pengumpulan data, dari sumber primer (klien) dan sumber
sekunder (keluarga, tenaga kesehatan), dan analisa data
sebagai dasar untuk diagnosa keperawatan (Bandman dan
Bandman, 1995).
• Bertujuan untuk menetapkan dasar data tentang kebutuhan,
masalah kesehatan, pengalaman yang terkait, praktik
kesehatan, tujuan, nilai dan gaya hidup yang dilakukan klien
Lanjutan…

2. Tahap Perencanaan
a. Definisi Perencanaan Promosi
Kesehatan
• Tahap perencanaan penting untuk
memastikan bahwa promosi kesehatan
yang akan dilakukan terfokus pada
prioritas kerja yang sesuai dengan
tujuan/goal yaitu memberikan layanan
keperawatan terbaik pada klien meliputi
individu, kelompok maupun
masyarakat.
Lanjutan…

Dalam tahap perencanaan memerlukan:


1) Pengkajian kebutuhan promosi kesehatan
2) Penentuan tujuan mengenai apa yang akan
dicapai
3) Penentuan target berhubungan dengan tepat
hasil. Target harus SMART; Sesific, Measurable,
Achieveable, Realistic, Time-limited
4) Pemilihan metode atau strategi yang akan
digunakan dalam pencapaian tujuan
5) Evaluasi hasil
Lanjutan…

b. Perencanaan Strategis Promosi Kesehatan


• Strategis menjelaskan hasil yang diinginkan dan
cara dalam pencapaian tujuan yang akan dicapai
pada hasil pelaksanaan tetapi tidak selalu
masuk ke detail tentang metode atau mengukur
hasil. Perencanaan strategis mengacu pada
perencanaan sebuah kegiatan berskala besar
yang melibatkan berbagai intervensi pada
patner yang berbeda dan bertahap.
• Pada “English white paper on Public Health”
disebutkan bahwa perencanaan strategis
mengacu pada kebutuhan yang telah
digabungkan dan kebijakan yang terkait.
Lanjutan…

Simnett (1995) menggambarkan beberapa


tingkat/taraf dalam pengembangan strategi
meliputi:
1) Identifikasi kegemaran patner
2) Diagnose, yaitu identifikasi kemana dan
bagaimana kita menginginkan sesuatu yang
berbeda
3) Visi, yaitu terkait dengan hasil yang diharapkan
4) Pembangunan, kebutuhan untuk merubah
permintaan sesuai dengan apa yang dicitakan
dan apakah program yang ada sejalan dengan
harapan
5) Rencana pelaksanaan, yaitu rencana mengenai
apa yang akan dilakukan selanjutnya
Lanjutan…

Menurut Elwes dan Simnett (1999), kerangka kerja


perencanaan promosi kesehatan dapat meliputi:
Stage 1: Identifikasi kebutuhan dan prioritas
• Identifikasi kebutuhan dan prioritas memerlukan
penelitian dan penyelidikan, atau mungkin dengan
menyeleksi sebagian klien dilihat dari kasus yang
menjadi problem.
• Identifikasi dapat juga melihat pada catatan kasus
untuk dapat mengidentifikasi topik yang bersifat
umum. Contoh: tim kesehatan mungkin
mengetahui bahwa banyak orangtua bermasalah
dengan pola tidurnya, oleh karena itu pimpin atau
beri arahkan kepada mereka untuk melakukan set
up di klinik masalah tidur.
Lanjutan…

Stage 2: Mementukan tujuan dan target


• Tujuan mengacu pada goal dengan meningkatkan
kesehatan di beberapa area, contoh: mengurangi
konsumsi alcohol karena berhubungan dengan
terjadinya gangguan kesehatan. Objek atau sasaran
membutuhkan pernyataan spesifik dan harus
merupakan pernyataan yang mengaktifkan objek
bekerjasama dalam pencapaina tujuan yang dicita-
citakan bersama, kemudian diarahkan untuk diberi
pendidikan, menciptakan kebiasaan yang sehat,
mengacu pada kebijakan yang terkait, dan
menganalisa proses serta hasil kelingkungan.
Lanjutan…

Pendidikan objek/sasaran mungkin memutuskan beberapa


kategori meliputi:
1) Level pengetahuan klien (objek) bertambah, terkait
dengan masalah yang dibahas dalam promosi
kesehatan
2) Affektif klien (objek) mengalami perubahan menuju pola
hidup lebih sehat, yang dapat dilihat pada perubahan
tingkah laku dan kepercayaan
3) Kebiasaan atau ketrampilan klien bertambah/ semakin
mahir pada kompetensi dan ketrampilan baru
Lanjutan…

Target promosi kesehatan dapat meliputi tambahan


sebagai berikut:
1) Perubahan kebiasaan, meliputi perubahan gaya
hidup dan peningkatan pelayanan. Contoh:
mengurangi kebiasaan merokok
2) Perubahan pada kebijakan kesehatan klien
3) Peningkatan partisipan dalam proses pelaksanaan
dan kemampuan untuk bekerjasama. Contoh:
meningkatkan/menggerakkan komunitas
(partisipan) dan sector dalam guna mendukung
program Indonesia sehat 2010
4) Perubahan lingkungan menjadi lebih sehat, contoh
membudayakan membuang sampah pada
tempatnya.
Lanjutan…

Stage 3: Identifikasi metode yang tepat dalam pencapaian


tujuan
• Pemilihan metode disesuaikan dengan tujuan promosi
kesehatan yang akan dicapai dan memperhatikan segi
objek, artinya metode yang digunakan mampu
memberi reflek pada objek/target yang dituju.
Stage 4: Identifikasi sumber yang terkait
• Ketika objek dan metode telah diputuskan, tingkat
perencanaan selanjutnya adalah mempertimbangkan
mengenai sumber spesifik yang dibutuhakan dalam
mengimplementasi strategi pelaksanaan. Sumber dapat
berupa dana, ketrampilan dan keahlian, bahan seperti
selebaran atau kotak pembelajaran, kebijakan yang
menarik, rencana, fasilitas dan pelayanan.
Lanjutan…

Stage 5: Menyusun metode rencana evaluasi


• Evaluasi harus berhubungan tujuan/sasaran yang
telah disusun sebelumnya tetapi dapat diusahakan
lebih dari tujuan yang telah ditapkan atau kurang dari
yang dicita-citakan. Evaluasi dapat kita lakukan
dengan menanyakan pada partisipan mengenai
pemahaman informasi pada akhir sesi atau dapat
juga dalam bentuk lebih formal seperti dengan
menbagikan kuisioner kepada peserta/partisipan
untuk diisi sesuai apa yang dipahami atau dimengerti
setelah pelaksanaan promosi kesehatan.
Lanjutan…

Stage 6: Menyusun rencana pelaksanaan


• Penyusunan rencana pelaksanaan
merupakan tindakan yang meliputi penulisan
detail rencana pelaksanaan, seperti
identifikasi topik/masalah, orang yang akan
menyampaikan informasi terkait dengan
topic, sumber yang akan digunakan, rentang
waktu hingga tahap rencana evaluasi.
Lanjutan…

Stage 7: Pelaksanaan atau Implementasi dari


perencanaan
• Pelaksanaan atau implementasi promosi
kesehatan perlu direncanakan supaya dalam
kenyataannya partisipan diharapkan mampu
menyerap atau menerima, mengerti, memahami
dan mau serta mampu menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari sehingga diperoleh
perubahan perilaku menjadi lebih sehat. Hasil
atau out-put yang ditunjukkan oleh partisipan
setelah dilaksanakan promosi kesehatan
menjadi bahan dalam penyusunan evaluasi.
Lanjutan…

3. Tahap Implementasi
• Tahap implementasi atau pelaksanaan adalah tindakan
penyelesaian yang diperlukan untuk memenuhi tujuan
yakni untuk mencapai kesehatan yang optimal,
implementasi merupakan pelaksanaan dari rencana
perawatan terhadap perilaku yang digambarkan dalam
hasil individu yang diusulkan. Pemilihan intervensi
keperawatan tergantung pada beberapa faktor:
a. hasil yang diinginkan klien
b. karakteristik dari diagnosa keperawatan
c. penelitian yang berkaitan dengan intervensi
d. kelayakan pelaksanaan intervensi
e. penerimaan intervensi oleh individu
f. kemampuan perawat
Lanjutan…

4. Tahap Evaluasi
• Standar ini diperoleh dari tujuan dan hasil
yang diharapkan diadakannya suatu kegiatan
tersebut dan dirumuskan ketika kegiatan
ataupun tindakan keperawatan belum
diberikan.
• Dalam tahapan evaluasi juga dilakukan
pengkajian lagi yang lebih dipusatkan pada
pengkajian objektif dan subjektif klien atau
objek kegiatan setelah dilakukan tindakan
promosi kesehatan.
Strategi Promosi Kesehatan
(WHO,1994)

1. Advokasi (advocacy )
Agar pembuat kebijakan mengeluarkan
peraturan“ yang menguntungkan kesehatan
2. Dukungan sosial (social support )
Agar kegiatan promosi kesehatan mendapat
dukungan dari tokoh masyarakat
3. Pemberdayaan Masyarakat (empowerment )
Agar masyarakat mempunyai kemampuan
untuk meningkatkan kesehatannya
Strategi Promkes (Piagam Ottawa,
Canada 1986)
1. Kebijakan, berwawasan Kesehatan (Health Pubilc
Policy). Mis: amdal pd pabrik, RS dsb
2. Lingkungan yang Mendukung (Supportive Environment).
Tersedianya tempat sampah, ruangan untuk orang
merokok dll
3. Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health
Service). Masya bukan saja penerima, pengguna yankes
tapi juga penyelenggara yan kes
4. Keterampilan individu (Personal Skill). Memberikan
pemahaman kepada masya cara memelihara kesehatan
5. Gerakan Masyarakat (Community Action). Mendorong
dan memacu kegiatan di masya dalam mewujudkan
kesehatan masya
Peran Dan Fungsi Perawat Komunitas
Dalam Promkes
• Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan
kewenangan melakukan tindakan keperawatan
berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh
melalui pendidikan keperawatan ( Undang-undang
Kesehatan No 23. 1992 ).
• Fungsi utama perawat adalah membantu klien mencapai
derajat kesehatan yang optimal melalui layanan
keperawatan. Intervensi keperawatan dilakukan dalam
upaya meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,
menyembuhkan, serta memelihara kesehatan melalui
upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif sesuai
wewenang, tanggung jawab, etika profesi keperawatan
yang memungkinkan setiap orang mencapai
kemampuan hidup sehat dan produktif.
Peran utama dari perawat adalah sebagai
pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti :

1. Pelaksana layanan keperawatan (care provider).


Perawat memberikan pelayanan berupa asuhan
keperawatan secara langsung kepada klien baik
individu, keluarga maupun kelompok. Perawat
bertugas untuk :
- Memberi kenyamanan dan rasa aman bagi
klien.
- Melindungi hak dan kewajiban klien agar tetap
terlaksana dengan baik.
- Berusaha mengembalikan kesehatan klien.
Lanjutan…

2. Pengelola (Manager).
Perawat mempunyai peran dan tanggung jawab
dalam mengelola layanan keperawatan
disemua tatanan pelayanan kesehatan baik
dirumah sakit, puskesmas dan posyandu.
Dalam fungsi perawat sebagai manager berarti
perawat melakukan fungsi manajemen
keperawatan yaitu planning, organizing,
staffing, directing dan controlling.
Lanjutan…

3. Pendidik dalam keperawatn (educator).


Perawat berperan mendidik individu, keluarga,
dan masyarakat serta tenaga kesehatan lainnya.
Perawat bertugas untuk memberikan pendidikan
kesehatan kepada klien sebagai upaya
meniptakan perilaku individu atau masyarakat.
4. Peneliti (researcher)
mengidentifikasi masalah penelitian,
menerapkan prinsip dan metode penelitian, serta
memanfaatkan hasil penelitian untuk
meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan
pendidikan keperawatan (Asmadi, 2008).
Peran Perawat dalam PromKes ditatanan Sarana Kesehatan,
Institusi Pendidikan, Tempat Kerja dan Tempat Umum.
• Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan sangat erat
kaitannya dengan lingkungan sarana kesehatan misal rumah
sakit, puskesmas, dan posyandu.
• Di lingkungan RS perawat berhadapan dengan pasien yang
dirawat, berinteraksi dengan anggota keluarga yang
memerlukan informasi mendalam yang berkenaan dengan
status kesehatan.
• Upaya promkes: penkes sangat bermanfaat untuk
meningkatkan status kesehatan pasien dan keluarga.
• Hal yang dapat dilakukan pada lingkungan RS adalah
melakukan penyuluhan baik secara massal ataupun individu di
rumah sakit. Kegiatan penkes dilakukan di sisi pasien serta
keluarga secara khusus mengenai suatu penyakit dan upaya
penyelesaian masalah kesehatan yang dihadapi.
Lanjutan…

• Perawat di puskesmas sebagai tenaga


kesehatan, berperan sebagai pemberi pelayanan
kesehatan melalui asuhan keperawatan,
pendidik atau penyuluh kesehatan, penemu
kasus, penghubung dan koordinator, pelaksana
konseling keperawatan dan model peran.
• Dua peran perawat kesehatan komunitas yaitu
sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan serta
pelaksana konseling keperawatan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
merupakan bagian dari ruang lingkup promosi
kesehatan. (Efendi,Makhfudi, 2009)
Lanjutan…

• Di lingkungan Puskesmas upaya promosi kesehatan lebih


ditekankan daripada di rumah sakit.
• Contoh perawat di komunitas menyikapi dan
menindaklanjuti perilaku masayarakat bantaran sungai
yang selalu melakukan BAB di sungai sehingga mengotori
dan mencemari sungai yang menjadi sumber air bersih
keperluan masyarakat setempat. Perawat beranggapan
bahwa suatu masalah kesehatan sebagai contoh diare.
Diare yang terjadi akibat tercemarnya sumber air bersih
tidak akan tuntas apabila hanya mengobati pasien di
rumah sakit tanpa memotong atau menyingkirkan
penyebab utamanya. Penyebab utamanya yaitu
pencemaran serta pengkontaminasian sumber air sungai
yang menyebabkan keadaan diare pada masayarakat
setempat.
Lanjutan…

• Di lingkup istitusi pendidikan, peran perawat pendidik


dalam upaya promosi kesehatan tidak kalah besarnya.
• Dalam kurikulum bahkan silabus yang disusun selalu
ada dimasukkan pengajaran tentang simulasi
pendidikan baik setting individu, kelompok bahkan
komunitas pada tahap pendidikan akademik.
• Di keadaan nyata mahasiswa serta dosen keperawatan
sering kali melakukan kegiatan pengabdian masyarakat
yang umumnya juga menggambarkan upaya promosi
kesehatan seperti pendidikan kesehatan pada
kelompok tertentu dan penyuluhan pada masayarakat
umum.
Lanjutan…

• Di lingkungan kerja peran perawat sangat


diharapkan karena keterbatasan pengetahuan
yang dimiliki para pekerja, misalkan upaya
promosi kesehatan dalam tatanan Kesehatan
Keselamatan Kerja (K3).
• Lingkungan pabrik yang umumnya mempunyai
paparan terhadap debu, polusi serta risiko
adanya cidera sangat penting bagi perawat
dalam memberikan pemahaman baik dengan
cara pendidikan kesehatan maupun penyuluhan
mengenai pemakaian Alat Pelindung Diri (APD).
APD yang mereka pakai diharapkan dapat
melingdungi dari segala risiko yang mungkin
terjadi pada para pekerja.
Lanjutan…

• Di tempat umum peran perawat tidak kalah


penting dalam upaya promosi kesehatan karena
disana masyarakat sering berkumpul,
bercengkrama bahkan melakukan aktivitas.
• Beberapa contoh tempat umum antara lain Pasar,
Halte Bus, Terminal, Stasiun, Pelabuhan bahkan
Bandara yang semuanya sangat diharapkan tidak
terdapat kegiatan ataupun perilaku yang
merugikan bahkan membahayakan orang lain.
• Merokok di tempat umum sebagai contoh sangat
dilarang karena dapat menyebabkan polusi udara.
• Peran perawat untuk mensosialisasikan peraturan
tentang pelarangan kegiatan merokok di tempat
umum merupakan salah satu upaya dalam promosi
kesehatan.
Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan ditatanan Organisasi
Kemasyarakatan/ Organisasi Profesi/ Media Massa.

• Upaya promosi kesehatan dilakukan agar tercapai


masyarakat yang sehat dan mandiri, hal ini tidak
hanya dilakukan oleh perawat maupun tenaga
kesehatan namun harus bekerja sama dengan
organisasi kemasyarakatan/LSM/organisasi profesi
dan media massa yang peduli dengan kesehatan.
• Kerja sama tersebut dapat berupa pemberian
informasi yang terus-menerus agar klien dapat
berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar
(aspek knowledge) dari tahu menjadi mau (aspek
attitude) dan dari mau menjadi mampu melakukan
perilaku yang diperkenalkan (aspek practise).
Lanjutan…

• Peran perawat pada tatanan ini adalah memberikan advokasi,


hal ini penting untuk mendapatkan komitmen dan dukungan
dari sasaran advokasi. Pada tatanan ini umumnya advokasi
dapat beberapa tahap antara lain :
1.Menyadari adanya suatu masalah.
2.Tertarik untuk ikut mengatasi masalah.
3. Peduli terhadap pemecahan masalah dengan
mempertimbangkan beberapa alternatif pemecahan
masalah.
4. Sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah
satu alternatif dan memutuskan tindak kanjut kesepakatan.
Contoh kasus :
A bersama rekan-rekan relawan dan tenaga kesehatan
melakukan penyuluhan kesehatan, pendidikan kesehatan dan
pemeriksaan kesehatan gratis di daerah yang sulit dijangkau
atau jauh dari tempat layanan kesehatan.
Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan ditatanan
Program/Petugas Kesehatan.

a. Perencanaan
• Pada tahap perencanaan dilakukan kegiatan sebagai
berikut :
1. Pengkajian yang dimaksud untuk mendapatkan
informasi tentang besaran masalah dan penyebabnya,
potensi yang dapat didayagunakan dalam pemecahan
masalah.
2. Menggalang komitmen dan dukungan dari lintas
program dan sektor dalam pelaksanaan integrasi
melalui pertemuan lintas program dan sektor terkait
dalam promosi kesehatan.
3. Menyusun perencanaan integrasi promosi kesehatan
dan program kesehatan.
Lanjutan…

b. Penggerakan pelaksanaan
1. Melaksanakan integrasi promosi
kesehatan dalam program kesehatan di
kabupaten/kota sesuai rencana yang telah
disepakati bersama.
2. Melaksanakan pertemuan koordinasi
lintas program dan sektor secara berkala
untuk menyelaraskan kegiatan.
Lanjutan…

c. Pengawasan, pengendalian dan penilaian


• Pengawasan, pengendalian dan penilaian dilakukan
disetiap tahap fungsi manajemen.
1. Pengawasan untuk melihat apakah kegiatan
dilaksanakan sesuai rencana yang telah ditetapkan.
2. Pengendalian dilakukan agar kegiatan yang telah
dilaksanakan sesuai dengan arah dan tujuan,
mengantisipasi masalah/ hambatan yang mungkin
terjadi.
3. Penilaian dilakukan untuk melihat keberhasilan
pelaksanaan integrasi `pada akhir kegiatan
4. Mendokumentasikan kegiatan integrasi, untuk bahan
pembelajaran perbaikan program integrasi mendatang.
5. Memberikan umpan balik kepada lintas program dan
sektor terkait untuk perbaikan kegiatan integrasi
selanjutnya.
Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan ditatanan
Lembaga Pemerintahan/Politisi/ Swasta.

• Perawat mempunyai banyak peran dimana dalam


setiap perannya bertujuan untuk mensukseskan dan
mendukung program pemerintah, antara lain
mendukung dalam program :
1. Integrasi dengan Program Kesehatan Ibu dan Anak
2.Integritasi dengan program jaminan pemeliharaan
kesehatan (JPK).
3.Integrasi dengan Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (P2PTM)
(Panduan Integrasi Promosi Kesehatan, 2006)
Lanjutan…

• Dukungan yang optimal dari berbagai pihak


seyogyanya dapat memecahkan masalah
kesehatan dan dapat membantu tenaga
kesehatan terutama dalam hal promosi
kesehatan.
• Perawat diharapkan menjadi lini terdepan
dalam upaya promosi kesehatan untuk
mempengaruhi semua sasaran yang ada.
Contoh Kasus :
• A ikut serta dalam program pemerintah yang
berhubungan dengan kesehatan, missal
puskesmas keliling, membantu promosi
kesehatan tentang program BPJS, dll.
Fungsi Perawat Komunitas Dalam Promkes

Sebagai pendidik atau penyuluhan kesehatan,


fungsi yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Mengkaji kebutuhan klian untuk menentukan
kegiatan yang kan dilakukan dalam penyuluhan
atau pendidikan kesehatan. Darai hasing
pengkajian diharapkan dapat diketahui tingkat
pengetahuan klien, informasi yang dapat
diperlukan klien,dan apayang ingin dikatahui
klien.
2. Meningkatkan dan memelihara kesehatan klien
melalui penyuluhan atau pendidikan kesehatan
Lanjtan…

3. Melaksnakan penyuluhan atau pendidikan


kesehatan untuk memulihkan kesehatan klien
antara lain tentang pengobatan, higiene,
perawatan, serta gejala dan tanda-tanda bahaya.
4. Menyusun program penyuluhan dan pendidikan
kesehatan baik untuk topik sehat ataupun sakit
seperti nutrisi, latihan, penyakit, dan pengelola
penyakit
5. Mengajarkan kepada klien informasi tentang
tahapan perkembangan
6. Membantu klien untuk memilih sumber
informasi kesehatan dari buku-buku, koran, TV,
teman dan lain-lain
Lanjutan…

Sebagai pelaksana konseling keperawatan, perawat


melaksanakan fungsi antara lain sebagai berikut:
1. Memberikan informasi, mendengarkan secara
objektif, meberikan dukungan,memberikan asuhan
dan menjaga kepercayaan yang diberikan klien.
2. Membantu klien untuk mengidentifikasi masalah
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3. Memberikan petunjuk kepada klien untuk mencari
pendekatan pemecahan masalah dan memilih cara
pemecahan masalah yang tepat
4. Membantu klien menentukan pemecahan masalah yang
dapat dilakukan
Program Promosi Kesehatan

a. Peningkatan Pendidikan kesehatan kepada


masyarakat
b. Pengembangan media promosi kesehtan
dan teknologi komunikasi informasi dan
edukasi (KIE)
c. Pengembangan Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBS)
d. Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS)
TERIMAKASIH

Promosi
Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai