Anda di halaman 1dari 2

NAMA : MUHAMMAD RAFIDO

NIM : 2114201070

KELAS : 1C

PRODI : S1 KEPERAWATAN

“KEPERAWATAN ANAK DAN KELUARGA”

(DED) Keperawatan anak adalah asuhan keperawatan pada anak yang berpusat pada keluarga dan
upaya Pencegahan trauma pada anak. (NAR) Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada anak harus Memahami bahwa semua asuhan Keperawatan anak harus berpusat pada keluarga
( family center care ) dan Mencegah terjadinya trauma ( atraumatik care )Family center care (
perawatan berfokus pada keluarga ) Merupakan unsur penting dalam perawatan anak karena anak
merupakan bagian dari anggota keluarga, sehingga Kehidupan anak dapat ditentukan oleh lingkungan
keluarga., Untuk itu keperawatan anak harus mengenal keluarga Sebagai tempat tinggal atau sebagai
konstanta tetap dalam kehidupan anak yang dapat mempengaruhi status kesehatan anak

(DES) Ada dua aspek yang menjadi filosofi keperawatan anak. Pertama, aspek family center care.
Filosofi Ini memperkenalkan keluarga sebagai suatu kehidupan yang konstan, dimana individu dalam
keluarga harus saling Mendukung, menghargai, hingga meningkatkan kekuatan dan kompetensi
dalam memberikan asuhan terhadap Anak. Aspek ini yang harus dipahami dengan baik oleh seorang
perawat.secara pskilogis, berbagai tindakan invasif, Misalnya tindakan pembedahan atau pemasangan
infus akan menyebabkan anak akan merasa nyeri, cemas, Bahkan ketakutan. Perasaan cemas dan
ketakutan tersebut akan juga dirasakan baik oleh keluaganya, terutama Orang tuanya.

Di dalam aspek family center care terdapat dua konsep penting yaitu konsep enabling dan
empowering. konsep enabling, memandang bahwa keluarga punya andil dalam asuhan yang
diberikan. Perawat harus melibatkan keluarga dalam pemberian asuhan perawatan agar memenuhi
kebutuhan anak maupun keluarga secara umum.Pada konsep empowering, perawat dapat melibatkan
keluarga dalam hal pengambilan keputusan terhadap Tindakan yang akan dilakukan. Keterlibatan
keluarga dibutuhkan mengingat anak selalu membutuhkan orang tua Ketika berada dirumah
sakit.Selain itu, hubungan keluarga dengan tenaga kesehatan selama anak berada di rumah Sakit juga
sangat diperlukan. Fasilitasi anak dengan keluarga oleh perawat dapat membantu proses
penyembuhan Anak, sehingga kebutuhan keamanan dan kenyamanan bagi keluarga dan anak dapat
diperhatikan.

Sementara aspek kedua yaitu a traumatic care yaitu asuhan keperawatan yang tidak menyebabkan
trauma Pada anak. Seorang perawat anak harus mampu memberikan asuhan keperawatan terapeutik
melalui pelaksananaan Intervensi keperawatan. Intervensi ini untuk mengurangi pengalaman yang
tidak menyenangkan terhadap anak dan Keluarga.perawat juga harus memandang bahwa anak
merupakan individu yang unik. Perawat harus menjaga anak jangan sampai mengalami trauma.
Asuhan yang diberikan kepada anak pun seminimal mungkin jangan membuat Anak menjadi
trauma.agar lebih mendukung proses penyembuhan anak, agar sebisa mungkin kontak orang tua
Dengan anak jangan terpisah. Orang tua diusahakan untuk terus berada di samping anak. Ini dilakukan
agar anak

Minimal tidak mengalami trauma karena berada di tempat asing dan jauh dari orang tua.

Dalam keperawatan anak, perawat harus mengetahui bahwa prinsip keperawatan anak adalah :

1. bukan miniatur orang dewasa

2.Anak sebagai individu unik & mempunyai kebutuhan sesuai tahap perkembangan

3. keperawatan anak berorientasi pada pencegahan & peningkatan derajat kesh, bukan mengobati
anak Sakit

4. Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada kesejahteraan anak
sehingga perawat bertanggung jawab secara komprehensif dalam memberikan askep anak

5. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak & keluarga untuk mencegah, mengkaji,
mengintervensi & meningkatkan kesejahteran dengan menggunakan proses keperawatan yang sesuai
dengan moral ( etik ) & aspek hukum ( legal )

6. Tujuan keperawatan anak & remaja adalah untuk meningkatkan maturasi / kematangan

7. Berfokus pada pertumbuhan & perkembangan“Perawatan di ruang intensif itu berbeda dengan di
ruang biasa. Ini akan membuat anak menjadi lebih trauma. Perawat harus memberi kesempatan lebih
banyak pada orang tua. Kalau misalnya ada intervensi yang bisa dilakukan orang tua, lakukanlah oleh
orang tua, misalnya saat proses memandikan dan mengelap klien, orang tuanya diikutkan,” Konsep
inilah yang belum banyak dipraktikkan di rumah sakit Indonesia. Selain keterlibatan orang tua, rumah
sakit juga harus mendukung proses perawatan anak. ruang rawat anak sebaiknya dirancang seolah-
olah bukan berada dalam ruang perawatan. Dekorasi ruang rawat yang ramah anak, penyediaan
fasilitas bermain diantaranya penting diupayakan agar beban trauma anak dapat berkurang.(IND)
“Kalau konsep ini diaplikasikan dalam pemberian asuhan keperawatan , anak yang dirawat di RS akan
berkurang rasa traumanya. Trauma yang berkepanjangan itu tidak baik, anak bisa mengalami post
traumatic stress diorder (stres karena trauma yang berkepanjangan),”

Anda mungkin juga menyukai