Anda di halaman 1dari 25

STRATEGI PENDEKATAN

PROMOSI KESEHATAN

OLEH
WARJIDIN ALIYANTO
PENDEKATAN PROMOSI KESEHATAN
Pendekatan yang digunakan dalam Promosi Kesehatan
dapat berdampak positif dan negatif.

Pendekatan yang dipilih sebagian besar ditentukan oleh


pemahaman seseorang tentang Promosi Kesehatan
PRIMARY CARE

PENDIDIKAN KESEHATAN DAN


PERUBAHAN PERILAKU

PARTISIPASI PENDIDIKAN
KESEHATAN

COMMUNITY ACTION

SOSIO ECOLOGICAL PROMOTION


PRIMARY CARE

Primary Care (Primary Health Care)


Adalah pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metode dan
teknologi praktis, ilmiah dan social yang dapat diterima secara umum baik
oleh ndividu maupun keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi serta
biaya yang dapat dijangkau.

Primary Health Care memiliki tiga strategi utama :


1. Kerjasama multisektoral,
2. Partisipasi masyarakat,
3. Penerapan teknologi yang sesuai dgn kebutuhan
masyarakat setempat).
Dari pengertian Primary Health Care tersebut, ada 7 kata kunci yang
merupakan pokok- pokok pikiran yang perlu mendapat perhatian :
1. Essensial health care (asuhan kesehatan pokok/ dasar), yaitu ada 9 unsur :
a. Upaya perbaikan gizi
b. Upaya perbaikan air bersih dan aman
c. Upaya perbaikan sanitasi lingkungan
d. Upaya kesehatan ibu dan anak
e. Upaya keluarga berencana
f. Upaya imunisasi terhadap penyakit menular utama
g. Upaya pendidikan kesehatan
h. Upaya pencegahan dan control penyakit endemic
i. Upaya pengobatan penyakit umum
2. Pracal scientifically sound methods and technology
Perlu dicari dan dikembangkan cara kerja dan peralatan yang
praktis tetapi secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan.

3. Socially acceptable method


Suatu cara kerja dan peralatan yang digunakan harus dapat
diterima oleh masyarakat.

4. Universally ,accessible to individuals and families in community


Pelayanan itu harus bisa dinikmati oleh Suatu cara kerja
seluruh masyarakat.
5. Through their full participation
Dilakukan dengan partisipasi dari masyarakat.

6. Ata cost that the community and country can afford


Biaya yang sesuai dengan kemampuan untuk menjamin
kelangsungan setiap tahap pengembangan.

7. In the spirit of self reliance and self determination


Semangat untuk hidup mandiri (swadaya) dan menentukan
nasib sendiri.
PENDIDIKAN KESEHATAN DAN PERUBAHAN
PERILAKU

• Masalah kesehatan masyarakat termasuk penyakit


ditentukan oleh DUA faktor utama, yaitu FAKTOR
PERILAKU & NON PERILAKU (fisik,sosial,
ekonomi, politik,dsb).
• Upaya intervensi terhadap faktor perilaku dapat
dilakukan melalui DUA pendekatan, yaitu :
1. Pendidikan (education)
Merupakan upaya persuasi atau pembelajaran
kepada masyarakat agar masyarakat mau melakukan
tindakan-tindakan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatanya

2. Paksaan atau tekanan (coercion)


Paksaan atau tekanan yg dilakukan kepada
masyarakat agar mereka melakukan tindakan- tindakan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka
sendiri.
 Dengan memperhatikan keuntungan dan kelemahan
dari masing- masing pendekatan, maka pendekatan
pendidikan kesehatan yang paling cocok untuk
memecahkan masalah perilaku masyarakat.

 Promosi kesehatan sebagai salah satu pendekatan, maka


kegiatanya tidak terlepas dari faktor- faktor yang
menentukan perilaku tersebut. Dengan kata lain
kegiatan promosi kesehatan disesuaikan dengan
determinan perilaku.
DETERMINAN PERILAKU

Menurut Lawrence Green (1984), perilaku itu ditentukan oleh


3 faktor utama, yaitu :

1. Faktor Predisposisi (Predisposing factors) :


Yaitu faktor yg dapat mempermudah terjadinya perubahan
perilaku pada seseorang/ masyarakat seperti pengetahuan,
sikap, kepercayaan, sistem nilai,dsb
2. Faktor pemungkin (Enabling factors) :
Yaitu faktor pemungkin atau pendukung seperti
fasilitas, sarana, prasarana sehingga seseorang/
masyarakat akan berperilaku tertentu.

3. Faktor penguat (Reinforcing factors) :


Yaitu faktor yang menguatkan seseorang untuk
berperilaku seperti sikap dan perilaku petugas,
perilaku tokoh masyarakat, per-UU-an, peraturan,
dsb.
KEGIATAN PROMOSI

Berdasarkan 3 faktor determinan diatas, maka


kegiatan promosi dapat berupa :

1. Kegiatan promosi kesehatan yang ditujukan kepada


faktor predisposisi adalah dalam bentuk pemberian
informasi atau pesan kesehatan.Tujuannya agar
meningkatkan pengetahuan, memperbaiki sikap dan
meluruskan kepercayaan, serta sistem nilai yang keliru.
2. Kegiatan promosi kesehatan yang ditujukan
kepada faktor pemungkin (enabling) adalah
memberdayakan masyarakat melalui pengorganisasian
atau pengembangan masyarakat. Diharapkan masyarakat
mampu untuk memfa-silitasi diri mereka untuk
berperilaku sehat.

Intervensi pada faktor ini bukan memberikan fasilitas


kepada masyarakat tetapi memberikan kemampuan agar
mereka dapat berperilaku sehat.
3. Kegiatan promosi kesehatan yang ditujukan
pada faktor penguat adalah berupa pelatihan-
pelatihan kepada para tokoh masy, supaya
tokoh masyarakat dapat berperilaku yang
diharapkan selain itu mereka dapat mentrans-
formasikannya kepada orang lain.
HUBUNGAN PROMOSI KESEHATAN DENGAN
DETERMINAN PERILAKU

Predisposing
Factors

Helath Enabling Health


Promotion factors behavior

Reinforcing
factors
PENDIDIKAN KESEHATAN

Pendekatan ini yaitu dengan cara memfasilitasi individu untuk proses


belajar dan memberikan fasilitas penunjang dalam proses
pmbelajaran tersebut.

Dengan belajar dan pengalaman hidup dikaitkan dengan pengetahuan


merupakan bagian dari proses pendidikan untuk mengetahui
kebutuhan- kebutuhan individu tersebut.

Untuk meningkatkan kesadaran dan mulainya proses belajar


di masyarakat dapat dengan cara kampanye di media massa,
dsb.
Pendekatan pendidikan di sekolah misalnya,
menekankan dan membantu siswa
mempelajari ketrampilan hidup sehat.

Orang yang mendukung pendekatan ini,


akan menghargai hak individu untuk
memilih perilaku mereka sendiri dan
menganggab sebagai tanggungjawab mereka
sendiri.
Gerakan masyarakat (community action)

Meningkatkan kegiatan- kegiatan masyarakat dalam


mengupayakan peningkatan kesehatan mereka sendiri .
Misalnya gerakan bersama memberantas sarang nyamuk,
dsb.
PENDEKATAN PERUBAHAN SOSIAL

Pendekatan ini bertujuan untuk melakukan perubahan-


perubahan pada lingkungan fisik, social dan ekonomi, agar
dapat mendukung keadaan yang lebih baik.

Fokusnya adalah merubah masyarakat, bukan pada


perubahan perilaku individu- individunya.

Orang yang menerapkan pendekatan ini memberikan nilai


penting bagi hak demokrasi, menempatkan kesehatan dalam
agenda politik di berbagai tingkatan.
SOCIO ECOLOGICAL PROMOTON
Model sosioekologi mengembangkan pemikiran bahwa
berbagai tingkatan dan lapisan masyarakat (keluarga,
komunitas, lingkungan kerja dan kehidupan, kebijakan kota
dan nasional) akan mempengaruhi perilaku individu dan
keluarga sehingga dapat menimbulkan penyakit dan masalah
Kesehatan.

Model ini beranggapan bahwa upaya peningkatan Kesehatan


baru dapat dicapai dengan melakukan upada pada factor
DETERMINAN SOSIAL dan LINGKUNGANNYA yang
diintegrasikan dengan factor BIOLOGIS dan MEDIS.
Pendekatan sosioekologi secara sederhana didasarkan atas tiga
prinsip :
1. Lingkungan dan manusia saling berinteraksi mengakibatkan
kejadian kesakitan dan Kesehatan secara dinamis dan
interaktif.

2. Lingkungan dimaksud mencakup lingkungan fisik, sosial yang


dibedakan atas berbagai tatanan seperti personal, keluarga, komunitas,
institusi dan organisasi sosial, termasuk kebijakan local, dan nasional

3. Perubahan individu dan konteksual secara bersamaan lebih


efektif dan lebih besar mencapai sasaran dibandingkan pendekatan individu.
Faktor yang perlu dianalisis melalui pendekatan
sosioekologi :
1. Kebijakan dan kondisi makro serta struktural
Kondisi dan kebijakan global, nasional dan local yang berkaitan
dengan ekonomi, sosial dan lingkungan mencakup juga ekonomi,
urbanisasi, kultural, perhatian pada wanita dan kelomok marginal,
diskriminasi, lingkungan, transfortasi, perumahan, air, sanitasi, dll.

2. Situasi kehidupan dan kerja


◦ Layanan Kesehatan dan public, lingkungan Gedung dan fasilitas yang
tersedia, status pekerjaan dan posisi sosioekonomi dan akses pada
keputusan
3. Komunitas, keluarga dan interpersonal
Jejaring sosial, dukungan sosial, jaminan sosial,
kebersamaan yang tercakup dalam sosial kapital
(sumberdaya yang ada pada individu maupun
masyarakat), pengetahuan Kesehatan, dan perilaku
Kesehatan termasuk norma dan kebiasaan masyarakat
serta kegiatan masyarakat dan kelompok.

4. Individu
◦ Perilaku, lingkungan, dan akses pada layanan Kesehatan
pencegahan dan pengobatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai