Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

PROMOSI KESEHATAN

KONSEP PROMOSI KESEHATAN

Disusun Oleh :

Dea Santri ( 526080718004 )

INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA

PRODI D-III KEPERAWATAN

TA 2019/2020
A. Konsep Keperawatan

Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan masyarakat hendaknya juga dialamatkan


kepada emapat factor tersebut. Intervensi terhadap factor lingkungan fisik adalah dalam bentuk
perbaikan sanitasi lingkungan, sedangkan intervensi terhadap lingkungan social, budaya, politik
dan ekonomi dalam bentuk program – program peningkatan pendidikan, perbaikan social
ekonomi masyarakat, penstabilan politik dan keamanan, intervensi terhadap factor pelayanan
kesehatan adalah dalam bentuk penyediaan dan atau perbaikan fasilitas pelayanan kesehatan,
perbaikan system dan manajemen pelayanan kesehatan sedangkan intervensi terhadap factor
hereditas antara lain dengan perbaikan gizi masyarakat khususnya perbaikan gizi ibu hamil.
Dengan demikian, kalau kita telaah secara keseluruhan factor-faktor tersebut terkait dengan
perilaku manusia. Perilaku merupakan factor terbesar kedua setelah factor lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat.(Blum:1974, dalam bukunya
Soekidjo Notoatmodjo, 2007 : 15). Upaya terhadap factor perilaku secara garis besar yaitu :
a) Tekanan (Enforcement)

Upaya agar masyarakat mengubah perilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan dengan
cara-cara tekanan, paksaan atau koersi (coertion). Upaya enforcement ini bias dalam bentuk
undang-undang atau peraturan-peraturan (law enforcement), instruksi-instruksi, tekanan-
tekanan (fisik atau non fisik), sanksi-sanksi.Dampak terhadap perubahan perilaku lebih cepat,
tetapi pada umumnya tidak langgeng (sutainable), karena perubahan perilaku yang dihasilkan
dengan cara ini tidak didasari oleh pengertian dan kesadaran yang tinggi terhadap tujuan
perilaku tersebut.

b) Pendidikan (Education)

Dalam rangka pembinaan dan peningkatan perilaku kesehatan masyarakat, tampaknya


pendekatan edukasi (pendidikan kesehatan) lebih tepat dibandingkan dengan pendekatan
koersi. Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan di dalam bidang
kesehatan.
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan atau promosi kesehatan adalah suatu bentuk intervensi
atau upaya yang ditujukan kepada perilaku, agar perilaku tersebut kondusif untuk kesehatan,
dengan kata lain promosi kesehatan mengupayakan agar perilaku individu, kelompok atau
masyarakat mempunyai pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.
Menurut Green dalam bukunya Soekidjo Notoatmodjo, 2007 : 16, perilaku dipengaruhi oleh
tiga factor utama : factor predisposisi (predisposing factor), Faktor pemungkin (Enambling
factors), factor penguat (reinforcing factors)
B. Pengkajian
Adalah langkah awal dari tahapan proses keperawatan. Pengkajian factor perilaku
dalam promosi kesehatan menurut Lawrence Green : 1980 dalam bukunya Soekidjo
Notoatmodjo, 2007 : 16-17).
1. Faktor Predisposisi (Predisposing Factor)
Faktor yang perlu dikaji adalah :
a. Pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan
b. Tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
kesehatan
c. Sistem nilai yang dianut masyarakat
d. Tingkat pendidikan
e. Tingkat social ekonomi
Hal di atas dapat dijelaskan bahwa untuk berperilaku kesehatan, misalnya pemeriksaan
kesehatan bagi ibu hamil diperlukan pengetahuan dan kesadaran ibu tersebut tentang manfaat
periksa kehamilan baik bagi kesehatan ibu sendiri maupun janinnya.Faktor ini terutama yang
positif mempermudah terwujudnya perilaku,maka sering disebut factor pemudah.

2. Faktor pemungkin (Enambling factors )


Faktor yang perlu dikaji adalah :
Ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat
Missal : air bersih, tempat pembuangan sampah, tempat pembuangan tinja, ketersediaan
makanan yang bergizi, termasuk juga fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas,
rumah sakit, poliklinik, posyandu, polindes, pos obat desa, dokter atau bidan praktik
swasta.

3. Faktor Penguat (Reinforcing factors)


Faktor yang perlu dikaji :
a. Factor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, para petugas
termasuk petugas kesehatan.
b. Undang-undang, peraturan-peraturan, baik dari pusat maupun pemerintah
daerah yg terkait dengan kesehatan

C. Promosi Kesehatan Terkait Faktor


1. Promosi kesehatan dalam factor – factor predisposisi
Pendidikan atau promosi kesehatan ditujukan untuk menggugah kesadaran,
memberikan atau meningkatkan pengetahuan masayarakat tentang pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan baik bagi dirinya sendiri, keluarganya maupun masyarakatnya,
begitu pula promosi kesehatan memberikan pengertian tentang tradisi, kepercayaan
masyarakat, dsb.
2. Promosi kesehatan dalam factor – factor Enabling
Pendidikan kesehatan dilakukan dengan memberdayakan masyarakat agar mereka
mampu mengadakan sarana dan prasarana kesehatan dengan Cuma-Cuma tetapi
memberikan kemampuan dengan cara bantuan teknik (pelatihan dan bimbingan),
memberikan arahan, dan cara-cara mencari dana untuk pengadaan sarana dan prasarana,
pemberian fasilitas hanya sebagai percontohan. Bentuk pendidikan yang
sesuai pengembangan dan pengorganisasian yang sesuai (PPM), upaya peningkatan
pendapatan keluarga, bimbingan koperasidsb.yang memungkinkan tersedianya polindes,
pos obat desa, dana sehat, dsb.

3. Promosi kesehatan dalam factor Reinforcing


Promosi kesehatan yang paling tepat adalah bentuk pelatihan bagi toga, toma dan
petugas kesehatan sendiri.Tujuan utama dari pelatihan ini adalah agar sikap dan perilaku
petugas dapat menjadi teladan, contoh atau acuan bagi masyarakat tentang hidup sehat
(berperilaku hidup sehat).

Anda mungkin juga menyukai