Anda di halaman 1dari 17

INTIMIDASI DIRI SECARA POSITIF

MENJADI ORANG SUKSES

OLEH:

KELOMPOK 14

NI LUH PUTU PUSPITA DEWI (P07120019048)

NI MADE AYU EMI PRATIWI (P07120019077)

PANDE KOMANG RISKA KAYOBI (P07120019086)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN D-III KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini bisa selesai pada waktunya. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-
teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah
ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran
yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik
lagi.

Denpasar,29 Januari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Menanam Dan Memupuk Benih Kesuksesan .............................................2
B. Bayangkan Diri Sesuai Dengan yang Diinginkan........................................4
C. Memagnetisasi Bayangan Kesuksesan Diri............................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 13
B. Saran.......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehidupan tidak menuntut kita untuk selalu berada di puncak. Yang
diharapkan adalah bahwa kita mengerjakan yang terbaik sesuai dengan tingkat
pengalaman kita.Dalam mencapai kesuksesan kita harus menanam dan memupuk
benih kesuksesan itu dengan optimal.Setiap orang memiliki bayangan untuk
meraih kesuksesan di sisi lain setiap orang juga memiliki berbagai potensi untuk
meraih kesuksesan.Untuk memagnetisasikan bayangan kesuksesan diri kita maka
kita harus percaya diri.Teruslah berusaha untuk mencapai hal yang kita
bayangkan dan disiplinlah dengan waktu. Dalam meraih kesuksesan harus
melewati semua proses serta kita harus mengetahui unsur kegagalan agar resiko
dapat ditekan jika kita bisa mengenali unsur kegagalan tersebut.

B. Rumusan Masalah
Berdsarkan latar belakang di atas,dapat di tarik rumusan masalah yang akan di
bahas sebagai berikut :
1. Bagaimana cara menanam dan memupuk benih kesuksesan?
2. Jelaskan bayangan diri sesuai dengan yang diinginkan !
3. Bagaimana caranya memagnetisasi bayangan kesuksesan diri ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Menanam dan Memupuk Benih Kesuksesan


Sukses adalah tercapainya sesuatu yang kita targetkan. Kesuksesan adalah
suatu proses, bukan hasil akhir. Kehidupan tidak menuntut kita untuk selalu
berada di puncak. Yang diharapkan adalah bahwa kita mengerjakan yang terbaik
sesuai dengan tingkat pengalaman kita. Dalam mencapai kesuksesan kita harus
menanam dan memupuk benih kesuksesan itu dengan optimal.
A. Putuskan Untuk Menjadi Orang yang Berprestasi
Jangan biarkan impian hanya menjadi impian saja tapi kejarlah impian kita
dan wujudkan impian tersebut. Jadikan kehidupan kita sebuah maha karya dengan
kesuksesan sebagai bayarannya nanti. Jadilah orang yang berprestasi. Orang yang
berprestasi adalah mereka bersedia berkorban, berjuang, serta bekerja keras tanpa
jaminan kesuksesan apapun demi mewujudkan semua impian mereka.
B. Yakinlah Pada Diri sendiri dan Yakinlah Kita Bisa Meraih Impian itu
Saat menaruh hal-hal buruk dalam pikiran maka kita akan menjadi makin
pesimis begitu pula sebaliknya jika kita menaruh hal-hal baik dalam pikiran, kita
akan menjadi lebih kuat dan lebih yakin pada diri sendiri. Yakin sesutau itu
mungkin tercapai dan bersedia melakukan apa pun, selama apa pun, yang
diperlukan untuk menyelesaikannya, kesuksesan hanyalah masalah waktu. Kita
bisa meningkatkan keyakinan diri melalui buku yang kita baca, CD yang kita
dengarkan, dan orang-orang dengan siapa kita berhubungan.
C. Merubah Mindset/Pola Pikir
Mindset atau Pola Pikir kita saangat berpengaruh terhadap kesuksesan kita
dalam meraih impian. Untuk bisa meraih impian besar kita harus mampu
meyakinkan diri kita bahwa kita bisa meraih kesuksesan itu. Ubahlah pola pikir
kita yang selama ini pesimis menjadi optimis dan mulailah bermimpi. Jangan

2
takut bermimpi, karena kesuksesan diawali dari mimpi. Saat hati kecil kita merasa
tidak memiliki kemampuan untuk meraih sukses, bisa dipastikan kita tidak akan
pernah bisa meraih sukses.
D. Melihat Hambatan dari sudut pandang berbeda.
Saat mendapatkan hambatan dalam mencapai kesuksesan sugesti positif diri
kita “saya pasti bisa melewatinya”. Percayalah Tuhan tidak akan memberikan
hambatan diluar batas kemampuan umatnya. Saat permasalahan datang ketika
kita sedang dalam perjalanan menempuh sukses, kita harus melihatnya bukan
sebagai dinding penghalang tetapi jadikanlah permasalahan itu sebagai bagian
dari proses pertumbuhan menjadi sukses. Kita akan menghadapi tantangan yang
tak terduga di sepanjang jalan, bagaimana kita melihatnya akan menentukan
apakah kita terus bergerak maju atau meninggalkan tujuan itu.
E. Belajarlah dari kesalahan dan Posisikan Diri Untuk Menang
Kehidupan memiliki siklus yang datang dan pergi seperti ombak di lautan.
Saat ketinggalan ombak, peselancar tidak membuang energy yang berharga
dengan merasa kecewa. Ia belajar dari kesalahan, melakukan penyesuaian, dan
memosisikan diri agar dapat memanfaatkan datangnya ombak berikutnya dengan
sebaik-baiknya. Jadilah seorang peselancar kesempatan.
F. Kembangkan Keberanian Untuk Sukses
Keberanian berarti menjadi lebih besar daripada keadaan kita. Keberanian
bukan berarti tidak ada rasa takut, keberanian berarti bertindak meskipun merasa
takut. Agar sukses dalam kehidupan, kita memerlukan dua jenis keberanian :
keberanian untuk bertindak dan keberanian untuk bertahan. Keberanian untuk
bertindak muncul dari keyakinan terhadap diri sendiri. Keberanian untuk bertahan
muncul dari keinginan untuk sukses.

3
B. Bayangkan Diri Sesuai Dengan yang Diinginkan
Setiap orang memiliki bayangan untuk meraih kesuksesan, di sisi lain setiap
orang juga memiliki potensi untuk meraih kesuksesan. Potensi ini nantinya
akan menjadi sebuah pijakan untuk meraih kesuksesan. Budiyanto (2006)
secara umum menyebutkan bahwa potensi diri setiap manusia terdiri dari :
1. Potensi fisik (psychomotoric) adalah organ fisik manusia yang dapat
dipergunakan dan diberdayakan untuk berbagai kepentingan pemenuhan
kebutuhan hidup. Setiap potensi fisik yang dimiliki manusia mempunyai
fungsi sendiri-sendiri. Misalnya: kaki untuk berjalan, mulut untuk
berbicara, telinga untuk mendengar dan lain sebagainya.
2. Potensi mental intelektual (intellectual quotient) adalah potensi
kecerdasan yang ada dalam otak manusia. Potensi ini berfungsi untuk
menganalisis, merencanakan, menghitung dan lain sebagainya.
3. Potensi emosional (emotional quotient), adalah potensi kecerdasan yang
ada pada otak manusia (otak belahan kanan). Potensi ini berfungsi untuk
mengendalikan marah, bertanggung jawab, motivasi, kesadaran diri dan
lain sebagainya.
4. Potensi mental spiritual (spiritual quotient), adalah potensi kecerdasan
dalam diri sendiri yang berhubungan dengan kearifan di luar jiwa sadar
bukan hanya mengetahui nilai tetapi menemukan nilai. Spiritual quotient
dapat terbentuk melalui pendidikan agama formal.
5. Potensi ketahan malangan (adversity quotient), adalah potensi kesadaran
manusia yang bersumberkan pada bagian dalam diri manusia yang
berhubungan dengan keuletan, ketangguhan dan daya juang. Adversity
quotient (AQ) adalah faktor spesifik sukses (prestasi) seseorang karena
mampu merespon berbagai kesulitan. Melalui AQ manusia mampu
mengubah suatu rintangan sebagai penghalang menjadi peluang.

4
Howard Gardner (1985) seorang tokoh teori multiple intelligence
dalam bukunya Frame of Mind , menyatakan bahwa ada delapan jenis
kecerdasan. Setiap orang akan memiliki semua jenis kecerdasan dan akan
memprioritaskan kecerdasan sebagai pilihan pribadi. Kedelapan kecerdasan
tersebut adalah :
1. Kecerdasan logis matematis (logical mathematical intelligence)
kecakapan untuk menghitung, mengkuantitatif, merumuskan
proposisi dan hipotesis serta memecahkan perhitungan-
perhitungan matematis yang komplek. Yang menekankan
kecerdasan ini adalah ilmuwan, akuntan, ahli ekonomi, insinyur,
programmer computer.
2. Kecerdasan linguistic verbal (verbal-linguistic inteigence),
kecakapan berfikir melalui kata kata, menggunakan bahasa untuk
menyatakan dan memaknai arti yang kompleks. Para penulis atau
pembicara profesional menekankan jenis kecerdasan ini.
3. Kecerdasan interpersonal (interpersonal intelligence) kecerdasan
untuk berkomunikasi dengn baik dan mengamati isyarat nonverbal
merupakan dasar kecerdasan ini. Sesorang guru atau penasehat
selalu memergunakan kecerdasan ini dengan baik.
4. Kecerdasan ruang visual (visua spatial imtelligence) meruakan
kecakapan berpikir dalam ruag tiga dimensi. Diantaranya pilot,
astronot, pelukis, arsitek, perancang paling menekankan
kecerdasan ini.
5. Kecerdasan kinestetik (kinesthetic intelligence) kecakapan
melakukan gerakan dan keterampilan kecakapan fisik. Diantaranya
olahragawan,, penari, pengrajin tangan, dokter bedah, mekanik
cenderung menekankan kecerdasan ini.
6. Kecerdasan music (musical intelligence) kecakapan untuk
menghasilkan dan menghargai music, sensitivitas terhadap melodi,
ritme, nada, tangga nada, menghargai mentuk-bentuk ekspresi

5
musik. Komponis, diigen, musisi, kritikus music, pembuat
instrumenmusik, penyanyi pengamat music cenderung
menekankan kecerdasan ini.
7. Kecerdasan hubungan social (interpersonal intelligence)
kecakapan memahami dan merespon serta berinteraksi dengan
orang lain secara baik. Guru, konselor, pekerja social, actor,
pemimpin masyarakat, politikus, memiliki kecerdasan social yang
baik.
8. Kecerdasan naturalis (nature intelligence) kemampuan untuk
mengamati, memahami, dan menyusun pola atau unsur dalam
lingkungan alami. Kecerdasan ini dapat dimiliki siapa saja mulai
ahli bilogi, molekuler, sampai ilmuwan forensic.

Semua potensi tersebut di atas, merupakan kemampuan yang belum


terwujud secara optimal. Supaya potensi-potensi yang beada pada diri
manusia dapat didayagunakan secara optimal diperlukan adanya ambisi dan
kemauan untuk mengasah atau melatihnya. Ambisi dapat mendorong manusia
untuk memperoleh hal yang diinginkan. Selain ambisi manusia harus
mempunyai kemuan untuk mengasah potensi potensi yang ada dalam dirinya.
Manusia harus mau bekerja keras untuk mengembangkan potensi dirinya
secara obyektif dan realistis. Pengembangan potensi diri mempunyai manfaat
untuk mengembangkan nature dan nurture. Pengembangan potensi sebagai
upaya untuk memaksimalkan seluruh potensi yang positif sebagai upaya
untuk memaksimalkan seluruh potensi yang positif dan meminimalkan
seluruh kelemahan yang ada pada diri manusia. Akhirnya mampu bersikap
sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk pribasi maupun sosia atau sebagai
makhluk tuhan.

Menurut La Rose (1991) pengembangan diri dapat dilakukan melalui


beberapa langkah yaitu:

6
1. Bergaul dengan yang bukan satu profesi.
2. Pilihlah tteman yang yang dapat diajak diskusi dan tidak mudah
tersinggung, serta mau memberi mpan balik yang sesuai realita.
3. Bersikap dan berpikir positif terhadap sesame.
4. Biasakan mengucapkan terimakasih.
5. Biasakan mengatakan hal-hal yang menghargai orang lain.
6. Biasakan berbicara aktif.

La Rose (1991) menyebutkan bahwa orang yang berpotensi memiliki


ciri-ciri sebagai berikut:

1. Suka belajar dan mau melihat kekurangan dirinya.


2. Memliki sikap yang luwes.
3. Berani melakukan perubahan secara total untuk perbaikan.
4. Tidak mau menyalahkan orang lain maupun keadaan.
5. Memiliki sikap yang tulus bukan kelicikan.
6. Memiliki rasa tanggung jawab.
7. Menerima kritik saran dari luar.
8. Berjiwa optimis tidak mudah putus asa.

Dalam upaya mengembangkan potensi diri untuk meraih prestasi, kita


harus selalu mengembangkan sikap sebagai berikut:

1. Berdoa kepada tuhan, dengan berdoa diharapkan hal yang kita


lakukan akan berhasi dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun
orang lain.
2. Mengenal potensi diri, dengan mengetahui potensi diri kita sendiri
hal yang akan kita lakukan dapat bermanfaat dalam hidup.
3. Belajar secara teratur,dengan belajar secara teratur dapat
memberikan dorongan untuk meraih cita-cita hidup dan akan
memperoleh berbagai pengetahuan yang bermanfaat dalam
kehidupanya.

7
4. Tidak putus ada, kita harus menyadari bahwa di sekeliling kita
banyak hambatan dalam mengembangkan potensi diri. Supaya
cita-cita berhasil kita harus menyadari akan kelebihan maupun
kekurangan yang berad dalam diri masing-masing.
5. Menetapkan cita-cita, cita-cita yang ditetapkan harus diusahakan
dapat terwujud dengan baik.
C. Memagnetisasi bayangan kesuksesan diri.

Untuk memagnetisasi bayangan kesuksesan diri kita maka kita harus


percaya diri. Terus berusaha untuk mencapai hal yang kita bayangkan dan
disiplinlah dengan waktu. Jangan pernah berpikir bahwa kita tidak akan bisa
mencapai bayangan kesuksesan tersebut tetapi optimislah bahwa kita mampu
meraihnya. Sugestikan dengan terus menerus bahwa “saya pasti mampu
mewujudkanya”.

1. Konsep kesuksesan diri

Dalam Sinar Harapan (2003) dinyataan bahwa perubahan akan


membawa seseorang dapat meraih kesuksesan. Suatu perubahan merupakan
keharusan, bukan sebuah kebutuhan atau pilihan lagi. Seseorang sering
enggan melakukan perubahan karena tiga factor, diantaranya rasa takut karena
tidak tahu pasti keadaan yang menanti di depan, risiko yang harus dihadapi,
dan kesulitan dengan keadaan baru.

Orang yang sukses merupakan orang yang terus mencoba, meskipun


telah menglami banyak kegagalan. Ia memandang kehidupan sebagai peluang
untuk kesuksesan.

Menurut Bond (2001) ada tujuh hal yang dilakukan mereka dalam
meraih kesuksesan:

a. Orang sukses mau mengambil resiko. Mereka berupaya untuk mencapai


target, melakukn penghematan, membangun relasi dengan banyak orang,

8
dan gesit mencoba sesuatu yang baru guna mengkuti perkembangan
zaman.
b. Orang sukses peraya diri dan merasakan bahwa mereka berbuat sesuatu
untuk dunia. Mereka memandang sebuah dunia yang besar dan ingin
memainkan peran penting di dalamnya. Mereka bekerja sesuai
keterampilan mereka, dan tetap menyadari bahwa keterampilan ini
memberi nilai kepada keterampilan lainy. Mereka juga sadar karya yang
bik akan menghasilkan kompensasi bagi merek.
c. Orang sukses menikmati hal yang sedang mereka lakukan. Merek mampu
melihat pekerjaan sebagai kesenangan, mereka memilih bekerja di tempat
mereka unggul. Orang sukses menyukai tantangan, mereka menikmati
pencapaian puncak permainan mereka.
d. Orang sukses adalah pelajar semur hidup. Mereka menyadari, pendidikan
tak pernah berakhir tapi dimulai di setiap tingkatan kehidupan dan terus
berlanjut hingga akhir kehidupan. Pendidikan tidak terbatas di ruang
kelas, artinya mencoba ide baru, membaca buku, surat kabar, majalah dan
menggunakan internet.
e. Orang sukses berpandangan positif tehadap hal yang dapat mereka
kerjakan, dan ini meluas pada hal-hal lain. Mereka menanamkan semangat
pada diri sendiri dan dapat membayangkan diri bagaimana mereka
berhasil menyelesaikan suatu tugas sulit atau mencapai penghargaan
tertinggi. Orang sukses berbuat bagaikan pelatih bagi orang lain. Dengan
menyuguhkan pesan pesan positif dalam kehidupan sehari hari. Mereka
senang mlihat orang lain membuat tonggak sejarh dalam kehidupan
mereka.
f. Orang sukses punya banyak cara untuk memotivasi diri sendiri sehingga
dapat terus bekarya lebih baik dari yang lain. Ada yang dengan cara
melakukan beberapa pekerjaan setiap hari pada bidang berbeda.
g. Orang sukses menyelesaikan tugasnya tidak dengan cara setengah-
setengah, dan mereka menggunakan cara kreatif dalam meraih sukses.

9
Mereka memanfaakan waktu dengan baik dalam mensinergikan
kemampuan fisik dan mental untuk mecapai sukses.

Orang sukses bukan tidak pernah gagal, melainkan mereka tidak


pernah menyerah. Sikap tersebut memerlukan mentalitas yang gigih.
Kegigihan merupakan salah satu unsur kehidupan yang sangat penting bagi
kita. Sebagian besar orang-orang sukses memiliki mental seperti itu.

Nurdin (2007) menyatakan bahwa mentalitas gigih dapat ditingkatkan


melalui membaca dan mendengar kisah tentang bagaimana orang-orang
sukses di dunia mengatasi berbagai rintangan sampai akhirnya mereka
berhasil jadi pemenang. Memiiki target yang jelas dan terukur, melakukan
visualisasi sesering dan sejelas mungkin, menulis atau mengucapkan sebuah
harapn secara berulang-ulang.

Arimurtini (2007) menyimpulkan bahwa sukses bukan berarti kaya.


Sukses berarti mengerjaan hal yang mereka suukai dan menyukai yang
mereka kerjakan, dan orang orang menghargai apa yang mereka kerjakan.
Kaya berarti mempunyai banyak uang atau mental yang kaya. Orang ang
menghendaki sukses biasanya lebih fokus pada kekuatan yang dimilikinya,
dan tidk peduli dengan kelemahanya. Jadi fokus pada kekuatan lebih berarti
disbanding memperbaiki kelemahan diri.

Krista (2004) menyattaan bahwa kesuksesan ada tiga, yaitu mengenai


tujuan hidup pribadi, bertumbuh ke arah potensi maksimum, serta
memberikan nilai tambah pada kehidupan orang lain. Kesuksesan tida hanya
berhubungan dengan hall-hal seperti wajah dan talenta. Kesuksesan berasal
dari keterampilan dan kesempatan bukan hasil kerja keras.

Zuluku (2007) menyimpulkan bahwa arti kesuksesan tiap-tiap orang


berbeda satu sama lain. Ada orng yng mendefinisikkan kesuksesan
berdasarkan tiga hal, yaitu kekuasaan, uang, dan kemasyuran atau populaits.

10
Orang dapat dikatakan sukses apabila sudah mencapai minimal satu hal
tersebut. Banyak orang yang telah mendapatka kekuasaan, uang dan
kemasyuran tetapi tidak sedikit yang kondisi keluarganya menjadi berantakan.
Kesuksesan bukan hanya dinilai secara materi, namun juga perlu
memperhatikan sisi kedamaian di hati.

2. Menghindari hambatan dalam meraih kesuksesan.


Sebagian orang dihantui oleh rsa takut akan kegagalan dalam hidupnya.
Sering pula seseorang merasaan trauma dengan kegagalan sehingga
membuat mereka benar benar gagal. Menuru Nepholeon Hills dalam
bukunya “Think a Grow Rich”, sikap takut gagal itu sangat keliru.
Napholeon Hills berpendapat, risiko kegagalan dapat ditekan jika kita bisa
mengenali unsur kegagalan tersebut. Diantaranya:
a. Tidak memiliki tujuan hidup yang jelas
Setiap manusia hidup harus memiliki tujuan, jika hidup kita
kesatu arah tertentu maka persiapkanlah diri untuk menuju arah itu.
Manakala tujuan hidup kita tidak jelas kita akan semakin dekat dengan
kegagalan.
b. Kurang berambisi.
Apabila kita kurang beambisi, maka jalan mencapai tujuanpun
akan tersendat-sendat, karena tidak adanya motivasi yang kuat untuk
mencapai tujuan. Sesuatu yang berjalan terlalu lambat, kita pasti akan
menemukan kegagalan pula.
c. Pendidikan yang tidak memadai.
Di era tenoogi ini sulit meraih kesuksesan tanpa adanya bekal
pendidikan yang memadai. Pendidikan dapat mengasah inteigensi dan
intelektual dan ia dapat mencegah datangnya kegagalan sehingga
dapat mengundang kesuksesan.
d. Sikap mental negative.

11
Selama kita masih curiga dan iri hati dengan kesuksesan orang
lain jangan harap kita dapat meraih kesuksesan. Sikap negatif akan
mersakk menta dan akan menggiring kepada kegagalan. Jadi kita harus
berpikiran positif terhadap diri kita dan orang lain.
e. Kurang percaya diri.
Jika tidak percaya diri maka kita akan selalu ragu dalam
melakukan apapun, walaupun sesngguhnya kita mampu. Rasa percaya
diri yang pas akan membantu menghilangkan segala hambatan dalam
merain keberhasilan.
f. Terlalu berhati-hati
Sebagian keberhasilan diraih dengan modal nekad. Kadang terlalu
banyak pertimbangan dan berhati-hati malah membuat sseorang
tertinggal dan gagal. Orang lain sudah sampai di finish sedangkan kita
baru berancang-ancang, yang mengakibatkan kegagalan.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sukses akan kita dapatkan dalam melewati suatu proses bukan hasil akhir.
Dalam mencapai kesuksesan kita harus menanam dan memupuk benih
kesuksesan itu dengan optimal. Agar sukses dalam kehidupan,kita memerlukan
dua jenis keberanian : keberanian untuk bertindak dan keberanian untuk
bertahan.Keberanian untuk bertindak muncul dari keyakinan terhadap diri
sendiri.Keberanian untuk bertahan muncul dari keinginan untuk sukses.Supaya
potensi-potensi yang berada pada diri manusia dapat didayagunakan secara
optimal diperlukan adanya ambisi dan kemauan untuk mengasah atau
melatihnya.Ambisi dapat mendorong manusia untuk memperoleh hal yang
diinginkannya.Selain ambisi manusia harus mempunyai kemauan untuk
mengasah potensi-potensi yang ada dalam dirinya.Mengasah berarti melatih scara
terus menerus potensi agar dapat berdayaguna.Pengembangan potensi sebagai
upaya untuk memaksimalkan seluruh potensi positive dan meminimalkan seluruh
kelemahan yang ada pada diri manusia.Sugestikan dengan terus menerus bahwa
“saya pasti mampu mewujudkannya”.Orang sukses adalah orang yang berani
terus mencoba ,meskipun mengalami banyak kegagalan.

B. Saran
Melalui makalah ini penulis ingin menyampaikan saran-saran kepada
pembaca, antara lain mahasiwa agar menjadikan makalah ini sebagai motivasi
untuk mengintimidasi diri secara positif menjadi orang sukses sehingga dapat
bermanfaat kedepannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Candra.I W.2018.Pengembangan Kepribadian.Denpasar.Poltekkes Kemenkes


Denpasar

14

Anda mungkin juga menyukai