OLEH:
KELOMPOK 14
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini bisa selesai pada waktunya. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-
teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah
ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Menanam Dan Memupuk Benih Kesuksesan .............................................2
B. Bayangkan Diri Sesuai Dengan yang Diinginkan........................................4
C. Memagnetisasi Bayangan Kesuksesan Diri............................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 13
B. Saran.......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan tidak menuntut kita untuk selalu berada di puncak. Yang
diharapkan adalah bahwa kita mengerjakan yang terbaik sesuai dengan tingkat
pengalaman kita.Dalam mencapai kesuksesan kita harus menanam dan memupuk
benih kesuksesan itu dengan optimal.Setiap orang memiliki bayangan untuk
meraih kesuksesan di sisi lain setiap orang juga memiliki berbagai potensi untuk
meraih kesuksesan.Untuk memagnetisasikan bayangan kesuksesan diri kita maka
kita harus percaya diri.Teruslah berusaha untuk mencapai hal yang kita
bayangkan dan disiplinlah dengan waktu. Dalam meraih kesuksesan harus
melewati semua proses serta kita harus mengetahui unsur kegagalan agar resiko
dapat ditekan jika kita bisa mengenali unsur kegagalan tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdsarkan latar belakang di atas,dapat di tarik rumusan masalah yang akan di
bahas sebagai berikut :
1. Bagaimana cara menanam dan memupuk benih kesuksesan?
2. Jelaskan bayangan diri sesuai dengan yang diinginkan !
3. Bagaimana caranya memagnetisasi bayangan kesuksesan diri ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
takut bermimpi, karena kesuksesan diawali dari mimpi. Saat hati kecil kita merasa
tidak memiliki kemampuan untuk meraih sukses, bisa dipastikan kita tidak akan
pernah bisa meraih sukses.
D. Melihat Hambatan dari sudut pandang berbeda.
Saat mendapatkan hambatan dalam mencapai kesuksesan sugesti positif diri
kita “saya pasti bisa melewatinya”. Percayalah Tuhan tidak akan memberikan
hambatan diluar batas kemampuan umatnya. Saat permasalahan datang ketika
kita sedang dalam perjalanan menempuh sukses, kita harus melihatnya bukan
sebagai dinding penghalang tetapi jadikanlah permasalahan itu sebagai bagian
dari proses pertumbuhan menjadi sukses. Kita akan menghadapi tantangan yang
tak terduga di sepanjang jalan, bagaimana kita melihatnya akan menentukan
apakah kita terus bergerak maju atau meninggalkan tujuan itu.
E. Belajarlah dari kesalahan dan Posisikan Diri Untuk Menang
Kehidupan memiliki siklus yang datang dan pergi seperti ombak di lautan.
Saat ketinggalan ombak, peselancar tidak membuang energy yang berharga
dengan merasa kecewa. Ia belajar dari kesalahan, melakukan penyesuaian, dan
memosisikan diri agar dapat memanfaatkan datangnya ombak berikutnya dengan
sebaik-baiknya. Jadilah seorang peselancar kesempatan.
F. Kembangkan Keberanian Untuk Sukses
Keberanian berarti menjadi lebih besar daripada keadaan kita. Keberanian
bukan berarti tidak ada rasa takut, keberanian berarti bertindak meskipun merasa
takut. Agar sukses dalam kehidupan, kita memerlukan dua jenis keberanian :
keberanian untuk bertindak dan keberanian untuk bertahan. Keberanian untuk
bertindak muncul dari keyakinan terhadap diri sendiri. Keberanian untuk bertahan
muncul dari keinginan untuk sukses.
3
B. Bayangkan Diri Sesuai Dengan yang Diinginkan
Setiap orang memiliki bayangan untuk meraih kesuksesan, di sisi lain setiap
orang juga memiliki potensi untuk meraih kesuksesan. Potensi ini nantinya
akan menjadi sebuah pijakan untuk meraih kesuksesan. Budiyanto (2006)
secara umum menyebutkan bahwa potensi diri setiap manusia terdiri dari :
1. Potensi fisik (psychomotoric) adalah organ fisik manusia yang dapat
dipergunakan dan diberdayakan untuk berbagai kepentingan pemenuhan
kebutuhan hidup. Setiap potensi fisik yang dimiliki manusia mempunyai
fungsi sendiri-sendiri. Misalnya: kaki untuk berjalan, mulut untuk
berbicara, telinga untuk mendengar dan lain sebagainya.
2. Potensi mental intelektual (intellectual quotient) adalah potensi
kecerdasan yang ada dalam otak manusia. Potensi ini berfungsi untuk
menganalisis, merencanakan, menghitung dan lain sebagainya.
3. Potensi emosional (emotional quotient), adalah potensi kecerdasan yang
ada pada otak manusia (otak belahan kanan). Potensi ini berfungsi untuk
mengendalikan marah, bertanggung jawab, motivasi, kesadaran diri dan
lain sebagainya.
4. Potensi mental spiritual (spiritual quotient), adalah potensi kecerdasan
dalam diri sendiri yang berhubungan dengan kearifan di luar jiwa sadar
bukan hanya mengetahui nilai tetapi menemukan nilai. Spiritual quotient
dapat terbentuk melalui pendidikan agama formal.
5. Potensi ketahan malangan (adversity quotient), adalah potensi kesadaran
manusia yang bersumberkan pada bagian dalam diri manusia yang
berhubungan dengan keuletan, ketangguhan dan daya juang. Adversity
quotient (AQ) adalah faktor spesifik sukses (prestasi) seseorang karena
mampu merespon berbagai kesulitan. Melalui AQ manusia mampu
mengubah suatu rintangan sebagai penghalang menjadi peluang.
4
Howard Gardner (1985) seorang tokoh teori multiple intelligence
dalam bukunya Frame of Mind , menyatakan bahwa ada delapan jenis
kecerdasan. Setiap orang akan memiliki semua jenis kecerdasan dan akan
memprioritaskan kecerdasan sebagai pilihan pribadi. Kedelapan kecerdasan
tersebut adalah :
1. Kecerdasan logis matematis (logical mathematical intelligence)
kecakapan untuk menghitung, mengkuantitatif, merumuskan
proposisi dan hipotesis serta memecahkan perhitungan-
perhitungan matematis yang komplek. Yang menekankan
kecerdasan ini adalah ilmuwan, akuntan, ahli ekonomi, insinyur,
programmer computer.
2. Kecerdasan linguistic verbal (verbal-linguistic inteigence),
kecakapan berfikir melalui kata kata, menggunakan bahasa untuk
menyatakan dan memaknai arti yang kompleks. Para penulis atau
pembicara profesional menekankan jenis kecerdasan ini.
3. Kecerdasan interpersonal (interpersonal intelligence) kecerdasan
untuk berkomunikasi dengn baik dan mengamati isyarat nonverbal
merupakan dasar kecerdasan ini. Sesorang guru atau penasehat
selalu memergunakan kecerdasan ini dengan baik.
4. Kecerdasan ruang visual (visua spatial imtelligence) meruakan
kecakapan berpikir dalam ruag tiga dimensi. Diantaranya pilot,
astronot, pelukis, arsitek, perancang paling menekankan
kecerdasan ini.
5. Kecerdasan kinestetik (kinesthetic intelligence) kecakapan
melakukan gerakan dan keterampilan kecakapan fisik. Diantaranya
olahragawan,, penari, pengrajin tangan, dokter bedah, mekanik
cenderung menekankan kecerdasan ini.
6. Kecerdasan music (musical intelligence) kecakapan untuk
menghasilkan dan menghargai music, sensitivitas terhadap melodi,
ritme, nada, tangga nada, menghargai mentuk-bentuk ekspresi
5
musik. Komponis, diigen, musisi, kritikus music, pembuat
instrumenmusik, penyanyi pengamat music cenderung
menekankan kecerdasan ini.
7. Kecerdasan hubungan social (interpersonal intelligence)
kecakapan memahami dan merespon serta berinteraksi dengan
orang lain secara baik. Guru, konselor, pekerja social, actor,
pemimpin masyarakat, politikus, memiliki kecerdasan social yang
baik.
8. Kecerdasan naturalis (nature intelligence) kemampuan untuk
mengamati, memahami, dan menyusun pola atau unsur dalam
lingkungan alami. Kecerdasan ini dapat dimiliki siapa saja mulai
ahli bilogi, molekuler, sampai ilmuwan forensic.
6
1. Bergaul dengan yang bukan satu profesi.
2. Pilihlah tteman yang yang dapat diajak diskusi dan tidak mudah
tersinggung, serta mau memberi mpan balik yang sesuai realita.
3. Bersikap dan berpikir positif terhadap sesame.
4. Biasakan mengucapkan terimakasih.
5. Biasakan mengatakan hal-hal yang menghargai orang lain.
6. Biasakan berbicara aktif.
7
4. Tidak putus ada, kita harus menyadari bahwa di sekeliling kita
banyak hambatan dalam mengembangkan potensi diri. Supaya
cita-cita berhasil kita harus menyadari akan kelebihan maupun
kekurangan yang berad dalam diri masing-masing.
5. Menetapkan cita-cita, cita-cita yang ditetapkan harus diusahakan
dapat terwujud dengan baik.
C. Memagnetisasi bayangan kesuksesan diri.
Menurut Bond (2001) ada tujuh hal yang dilakukan mereka dalam
meraih kesuksesan:
8
dan gesit mencoba sesuatu yang baru guna mengkuti perkembangan
zaman.
b. Orang sukses peraya diri dan merasakan bahwa mereka berbuat sesuatu
untuk dunia. Mereka memandang sebuah dunia yang besar dan ingin
memainkan peran penting di dalamnya. Mereka bekerja sesuai
keterampilan mereka, dan tetap menyadari bahwa keterampilan ini
memberi nilai kepada keterampilan lainy. Mereka juga sadar karya yang
bik akan menghasilkan kompensasi bagi merek.
c. Orang sukses menikmati hal yang sedang mereka lakukan. Merek mampu
melihat pekerjaan sebagai kesenangan, mereka memilih bekerja di tempat
mereka unggul. Orang sukses menyukai tantangan, mereka menikmati
pencapaian puncak permainan mereka.
d. Orang sukses adalah pelajar semur hidup. Mereka menyadari, pendidikan
tak pernah berakhir tapi dimulai di setiap tingkatan kehidupan dan terus
berlanjut hingga akhir kehidupan. Pendidikan tidak terbatas di ruang
kelas, artinya mencoba ide baru, membaca buku, surat kabar, majalah dan
menggunakan internet.
e. Orang sukses berpandangan positif tehadap hal yang dapat mereka
kerjakan, dan ini meluas pada hal-hal lain. Mereka menanamkan semangat
pada diri sendiri dan dapat membayangkan diri bagaimana mereka
berhasil menyelesaikan suatu tugas sulit atau mencapai penghargaan
tertinggi. Orang sukses berbuat bagaikan pelatih bagi orang lain. Dengan
menyuguhkan pesan pesan positif dalam kehidupan sehari hari. Mereka
senang mlihat orang lain membuat tonggak sejarh dalam kehidupan
mereka.
f. Orang sukses punya banyak cara untuk memotivasi diri sendiri sehingga
dapat terus bekarya lebih baik dari yang lain. Ada yang dengan cara
melakukan beberapa pekerjaan setiap hari pada bidang berbeda.
g. Orang sukses menyelesaikan tugasnya tidak dengan cara setengah-
setengah, dan mereka menggunakan cara kreatif dalam meraih sukses.
9
Mereka memanfaakan waktu dengan baik dalam mensinergikan
kemampuan fisik dan mental untuk mecapai sukses.
10
Orang dapat dikatakan sukses apabila sudah mencapai minimal satu hal
tersebut. Banyak orang yang telah mendapatka kekuasaan, uang dan
kemasyuran tetapi tidak sedikit yang kondisi keluarganya menjadi berantakan.
Kesuksesan bukan hanya dinilai secara materi, namun juga perlu
memperhatikan sisi kedamaian di hati.
11
Selama kita masih curiga dan iri hati dengan kesuksesan orang
lain jangan harap kita dapat meraih kesuksesan. Sikap negatif akan
mersakk menta dan akan menggiring kepada kegagalan. Jadi kita harus
berpikiran positif terhadap diri kita dan orang lain.
e. Kurang percaya diri.
Jika tidak percaya diri maka kita akan selalu ragu dalam
melakukan apapun, walaupun sesngguhnya kita mampu. Rasa percaya
diri yang pas akan membantu menghilangkan segala hambatan dalam
merain keberhasilan.
f. Terlalu berhati-hati
Sebagian keberhasilan diraih dengan modal nekad. Kadang terlalu
banyak pertimbangan dan berhati-hati malah membuat sseorang
tertinggal dan gagal. Orang lain sudah sampai di finish sedangkan kita
baru berancang-ancang, yang mengakibatkan kegagalan.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sukses akan kita dapatkan dalam melewati suatu proses bukan hasil akhir.
Dalam mencapai kesuksesan kita harus menanam dan memupuk benih
kesuksesan itu dengan optimal. Agar sukses dalam kehidupan,kita memerlukan
dua jenis keberanian : keberanian untuk bertindak dan keberanian untuk
bertahan.Keberanian untuk bertindak muncul dari keyakinan terhadap diri
sendiri.Keberanian untuk bertahan muncul dari keinginan untuk sukses.Supaya
potensi-potensi yang berada pada diri manusia dapat didayagunakan secara
optimal diperlukan adanya ambisi dan kemauan untuk mengasah atau
melatihnya.Ambisi dapat mendorong manusia untuk memperoleh hal yang
diinginkannya.Selain ambisi manusia harus mempunyai kemauan untuk
mengasah potensi-potensi yang ada dalam dirinya.Mengasah berarti melatih scara
terus menerus potensi agar dapat berdayaguna.Pengembangan potensi sebagai
upaya untuk memaksimalkan seluruh potensi positive dan meminimalkan seluruh
kelemahan yang ada pada diri manusia.Sugestikan dengan terus menerus bahwa
“saya pasti mampu mewujudkannya”.Orang sukses adalah orang yang berani
terus mencoba ,meskipun mengalami banyak kegagalan.
B. Saran
Melalui makalah ini penulis ingin menyampaikan saran-saran kepada
pembaca, antara lain mahasiwa agar menjadikan makalah ini sebagai motivasi
untuk mengintimidasi diri secara positif menjadi orang sukses sehingga dapat
bermanfaat kedepannya.
13
DAFTAR PUSTAKA
14