Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Sifat-sifat Yang Perlu Dimiliki Wirahusaha

Dosen Pengampu : Sinta Suleman S. Kom.,M.M

Di Susun Oleh :

Raditia Adjahum (K1122025)


Ariyanto Djafar (K1122008)

UNIVERSITAS ICHSAN GORONTALO


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
JURUSAN SISTEM INFORMASI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahamat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Sifat-Sifat Yang Perluh
Dimiliki wirausahaan ini tepat pada waktunya.

Apapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah Wawasan kewirausahaan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Sifat kewirausahaan bagi para pembaca dan bagi penulis.
Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalh ini.

Saya menyadari makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalh ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN………………………………………………………………………………
A. Latar Belakang………………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………..
C. Tujuan ………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHSAN…………………………………………………………..……………..
1. Percaya Diri………………………………………………………………………….
2. Berorientasi Tugas Dan Hasil………………………………………………………
3. Pengambilan resiko………………………………………………………………….
4. Kepemimpinan ……………………………………………………………………
5. Keorisinilan………………………………………………………………….……….
6. Berorientasi ke masa depan…………………………………………………………
7. Kreativitas dan Inovasi……………………………………………………………..
8. Konsep 10D dari Bygrave…………………………………………………………..
9. Beberapa kelemahan wirausaha di Indonesia……………………………………..
10. Pemanfaatan waktu………………………………………………………………...
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………….
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………
B. Saran…………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan merupakan sikap dan jiwa yang selalu aktif serta kreatif yang berdaya,
bercipta, berkarsa, dan bersahaja dalam berusaha untuk meningkatkan pendapatan melalui
kegiatan usaha (Aima dkk, 2015). Seseorang yang memiliki sikap dan jiwa wirausaha tidak akan
pernah merasa puas dengan sesuatu yang telah dicapai, melainkan akan terus berusaha mencari
peluang untuk meningkatkan usaha dan kehidupannya. Peluang akan dapat diperolehnya dengan
cara berinovasi dan berkreasi, kemudian memanfaatkan peluang tersebut untuk mengembangkan
usaha yang dijalani.
Sedangkan menurut Muchson (2017) kewirausahaan merupakan dunia usaha atau bisnis
yang berkaitan dengan pemanfaatan peluang usaha, dan pengelolaan sumber daya demi
memperoleh keuntungan. Usaha atau bisnis tersebut merupakan upaya yang dilakukan untuk
memperoleh keuntungan melalui penjualan barang atau penyediaan jasa.
Berdasarkan pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian kewirausahaan
adalah usaha atau bisnis yang dijalani dengan sikap dan jiwa yang
aktif serta kreatif dalam mengelola sumber daya dan memanfaatkan peluang untuk meningkatkan
pendapatan dan berkembangnya usaha.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan diatas, maka rumusan masalah yang dapat diajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Percaya diri 6. Berorientasi ke masa depan
2. Berorientasi tugas dan hasil 7. Kreativitas
3. Pengambilan resiko 8. Konsep 10D dari Bygrave
4. Kepemimpinan 9. Beberapa kelemahan wirausaha di indonesia
5. Keorisinilan 10. Pemanfaatan waktu

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini secara umum adalah untuk menyelesaikan tugas dari Ibu
Sinta Suleman S.Kom.,M.M. selaku dosen mata kuliah Wawasan Kewirausahaan, namun
tujuan penulisan makalah ini secara khusus adalah sebagai berikut :
1. Untuk memiliki sifat percaya diri 6. Berorientasi ke masa depan
2. Untuk dapat Berorientasi tugas dan hasil 7. Agar Memiliki sifat Kreativitas
3. Untuk dapat melakukan Pengambilan resiko 8. Mengetahui Konsep 10Ddari
Bygrave
4. Untuk memiliki sifat Kepemimpinan 9. Beberapa kelemahan wirausaha
di indonesia
5. Untuk memilikisifat Keorisinilan 10. Agar bisa memanfaatkan waktu
BAB II
PEMBAHSAN
1. Percaya Diri
Sebelum itu saya kasih tau dulu apa itu rasa percaya diri. Percaya diri adalah rasa yakin
dan percaya pada kemampuan dan keinginian diri sendiri dalam melakukan semua hal. Percaya
diri dalam berwirausaha merupakan keyakinan pada kemampuan diri sendiri dalam membuat
suatu usaha. Percaya diri dalam berwirausaha itu sangat penting, karena bisa membuat kita tidak
takut akan kegagalan, apabila gagal lakukan lagi hingga berhasil sehingga menjadikan pribadi
yang tidak putus asa.
Apabila kita sudah ragu dengan kemampuan yang dimiliki maka besar kemungkinan
kegagalan yang terjadi, karena diri sendiri pun tidak percaya bahwa kita mampu untuk membuat
suatu usaha itu berhasil 

 Berikut Empat Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri :

 Memahami Arti Rasa Percaya Diri

Jika kita berpikir bahwa rasa percaya diri hanya berasal dari kesuksesan sebelumnya, maka hal
tersebut adalah salah. Demikian kata penulis dan motivator Tony Robbins. “Kepercayaan diri
yang sejati adalah usaha untuk mewujudkan kemauan guna terus maju, bahkan ketika
dihadapkan dengan kesulitan. Apa pun yang terjadi, kita bisa menghadapinya dan keluar sebagai
pemenang. Itulah yang disebut dengan percaya diri,” kata Robbins. Ia menambahkan bahwa
keyakinan muncul ketika kita menerima potensi diri sendiri, untuk menemukan solusi dan
mencapai kesuksesan.

 Berhenti Membandingkan Diri

Membandingkan diri sendiri dengan orang lain bisa membunuh kepercayaan diri seseorang.
Harus diingat bahwa prestasi orang lain tidak menentukan potensi kita. Mereka juga tidak
mengukur definisi kesuksesan pribadi kita, kata Fell.

 Tetaplah Berusaha

Tidak ada yang salah dengan rasa takut. Ini dapat membantu kita untuk lebih berhati-hati
memperhitungkan setiap masalah yang mungkin timbul, tetapi jika kita teralu memikirkan hal-
hal negatif dan meyakinkan diri sendiri bahwa kita tidak mampu atau tidak layak untuk mencapai
tujuan. Maka kita perlu meyakinkan pada diri sendiri untuk tetap tenang dan terus berusaha.

Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan memeriksa bukti. Jika kita yakin akan gagal
pada sesuatu, tuliskan alasan sebenarnya mengapa itu bisa terjadi. Kemudian daftarkan bukti
yang menunjukkan keberhasilan. Meluangkan waktu untuk memeriksa bukti-bukti situasi dapat
membantu membawa kejernihan pada dialog batin kita, yang kadang-kadang bisa dilebih-
lebihkan dan menyebabkan kita menjadi pesimistis.

 Bergaul Dengan Orang yang Berpikiran Positif


Sulit untuk mencapai kehebatan ketika perusahaan yang kita jaga tidak berinvestasi dalam
kesuksesan. Terlebih lagi jika teman dan keluarga sering mengungkapkan hal negatif tentang
rencana dan kemampuan kita. Hal itu kerap kali membuat kita justru teperosok oleh keraguan
mereka dan menemukan kegagalan. Gunakan keraguan sebagai motivator kita untuk
membuktikan, bahwa mereka itu salah memperhitungkan terhadap kemampuan kita.

Namun ketika orang-orang disekeliling mendukung kita, mereka akan memberi kita seribu
aalasan untuk tetap percaya diri. Hal ini tentunya juga akan mendorong tumbuhnya
kemungkinan, untuk melakukan hal yang lebih baik dari harapan kita.

“Ketika kita yakin dapat mencapai tujuan, maka penting bagi orang di sekitarnya guna memiliki
pemikiran yang sama. Karena hal ini akan bisa menibulkan dorongan positif dalam diri kita
sendiri. Kita mungkin nantinya akan terkejut sendiri dengan kemampuan, ketika berhasil
melintasi rintangan dan mencapai keberhasilan. Semuanya ini bisa terjadi berkat lingkungan
yang positif

2. Berorientasi Tugas Dan Hasil


Berorientasi tugas dan hasil yaitu sejauh mana seseorang memusatkan perhatian pada
hasil bukannya teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil itu. Maksudnya
adalah seorang wirausaha harus mempunyai sikap tanggung jawab pada tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya. Ia juga harusbertanggung jawab pada hasil dari tugas yang
dibebankannya. Dan sayangnya, masyarakat Indonesia sangat sedikit yang memiliki sikap ini.
Sebagian dari mereka menganggap mudah semua tugas-tugas yang dibebankan
padanya.Misalnya saja, bila seorang mahasiswa diberi tugas yang akan dikumpul kan sampai
hari Senin, ia akan mengumpulkan tugasnya pada hari Minggu atau bahkan hari Senin.

3. Pengambilan resiko
Salah satu karakteristik seorang wirausaha yaitu berani mengambil resiko. Apakah yang
dimaksud dengan resiko? Bagaimana pandangan wirausaha mengenai resiko? dan apakah
pengambilan resiko itu sama pengertiannya bagi setiap orang? Resiko dapat diartikan sebagai
suatu ketidakpastian dimasa yang akan datang  dan dapat diartikan juga sebagai suatu
konsekuensi yang memunculkan dampak yang merugikan.

Resiko bagi para wirausaha bukanlah sebagai suatu hambatan untuk meraih kesuksesan
tetapi dijadikan sebagai suatu tantangan. Wirausaha adalah orang yang lebih menyuka ihal-hal
yang menantang untuk lebih mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Pengambilan resiko menurut
perspektif wirausaha yaitu dengan mengambil resiko yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu
rendah. Karena seorang wirausaha selalu ingin berhasil mereka menjauhi resiko yang tinggi, dan
menghindari resiko yang lebih rendah karena bagi mereka tidak ada tantangan.

Dalam pengambilan resiko para wirausaha selalu memperhitungkan matang-matang


keputusan yang akan diambil. Pengambilan resiko berkaitan erat dengan kepercayaan diri.
Semakin besar keyakinan pada kemampuan diri sendiri, semakin besar pula keyakinan dalam
mempengaruhi hasil dan keputusan, serta semakin siap pula mencoba apa yang menurut orang
lain penuh dengan resiko.

Yang membedakan seorang wirausaha dengan yang lainnya adalh kesiapan dalam
pengambilan resiko. Kebanyakan orang lebih suka berada dalam titik yang aman dan nyaman
dengan tidak mengambil hal yang beresiko atau lebih memilih resiko yang lebih rendah. Berbeda
dengan wirausaha resiko dijadikan sebagai tantangan untuk mencapai kesuksesan, bukan suatu
hambatan yang menjadikan kita gagal.

4. Kepemimpinan
Entrepreneurial leadership atau kepemimpinan kewirausahaan merupakan gaya
kepemimpinan layaknya seorang pengusaha. Pemimpin berupaya menginspirasi pekerja dengan
visi tentang apa yang dapat mereka capai bersama.
Pemimpin jenis ini biasanya akan berusaha untuk mencapai tujuan bersama melalui
inovasi dan optimalisasi risiko. Mereka juga berusaha untuk mengambil keuntungan setiap ada
peluang dan untuk mengelola lingkungan organisasi yang dinamis.

 Karakteristik kepemimpinan kewirausahaan


Diantara ciri-ciri pemimpin yang berorientasi layaknya pengusaha adalah:

Memiliki visi yang jelas.


Mereka tahu persis ke mana dia ingin pergi, bagaimana menuju ke sana, dan apa saja yang
diperlukan.
o Keterampilan berkomunikasi.
 Mereka dapat dengan jelas mengartikulasikan ide-ide dan menjabarkan rencana untuk
mencapai tujuan bersama. Mereka mengkomunikasikan visi mereka kepada tim dan
bekerja bersama mereka untuk membuat visi menjadi nyata.
o Keyakinan diri.
 Pemimpin memiliki keyakinan yang luar biasa pada diri mereka sendiri. Optimisme,
kegagalan dan pembelajaran membentuk keyakinan diri mereka.
o Menciptakan suasana yang kondusif untuk pertumbuhan.
 Mereka menciptakan suasana yang mendorong semua orang untuk berbagi ide, tumbuh,
dan berkembang. Mereka secara aktif mencari pendapat orang lain, dan mendorong
mereka untuk mencari solusi untuk masalah yang mereka hadapi.
o Ketika keadaan menjadi sulit, pemimpin wirausaha bertahan.
 Pengusaha sejati tidak berhenti, mereka terus berjalan sampai mereka menemukan apa
yang mereka cari.
o Pemimpin tidak hanya berinvestasi secara signifikan dalam mempelajari dan
memperbaharui pengetahuan mereka
 tetapi mereka juga menciptakan lingkungan belajar di organisasi yang mendorong orang
lain untuk meningkatkan pengetahuan mereka, memperluas pengalaman mereka, dan
mengatasi berbagai tantangan.

5. Keorisinilan
Keorisinilan yaitu kemampuan wirausahawan untuk menghasilkan ide asli dan inovatif
dan keberanian mengambil resiko yaitu sejauh mana karyawan didorong agar inovatif. Variabel
keorisinilan diukur dengan inovatif dan kreatif yang terdiri dari 2 indikator:
 berani mengubah komposisi baku dalam beberapa menu untuk mengikuti trend
kuliner
 mengubah dekorasi ruang untuk menciptakan suasana yang baru

6. Berorientasi ke masa depan


Seorang wirausahawan harus berorientasi ke masa depan. Artinya mereka harus memiliki
visi atau tujuan di masa mendatang.
Wirausahawan yang memiliki karakteristik ini umumnya memiliki perspektif atau
pandangan ke depan (bukan masa lalu).
Meski mereka melihat bahwa ada potensi risiko atau kegagalan yang mungkin terjadi,
wirausahawan tetap tabah dan mau mencari peluang.
Wirausahawan yang future-oriented juga cenderung menyukai dan siap menghadapi
tantangan demi kesuksesan di masa mendatang.
Tak hanya itu, dengan berorientasi ke masa depan, wirausahawan juga tidak cepat puas
dengan ide atau hasil yang sudah ada di masa sekarang.
Dilansir dari buku Kewirausahaan Teori dan Praktik (2019) karya Tanto Gatot
Sumarsono dan Supardi, karakteristik wirausahawan yang berorientasi ke masa depan adalah:
 Percaya bahwa usaha yang didirikannya tidak untuk sementara waktu, melainkan
selamanya
 Mampu menyusun perencanaan dan strategi yang matang, agar mudah melaksanakannya.

7. Kreativitas dan Inovasi


Kreativitas dan inovasi dalam kewirausahaan sangatlah dibutuhkan oleh Anda yang baru
saja mulai merintis bisnis dari bawah. Apa maksudnya kreativitas dan inovasi tersebut?

Meskipun memiliki arti yang berbeda, namun kreativitas dan inovasi saling berkaitan,
khususnya dalam sebuah bisnis. Kreativitas berarti adanya ide-ide baru yang muncul ketika
melihat sebuah kesempatan dalam dunia bisnis dan inovasi berarti bagaimana seorang pebisnis
mencari solusi untuk mengembangkan ide kreatif yang dimiliki.

Dengan adanya kreativitas dan inovasi dalam kegiatan wirausaha, maka ada beberapa
manfaat yang bisa Anda rasakan sebagai seorang pebisnis pemula. Untuk itu, silakan simak
informasi di bawah ini karena Sodexo akan membahas mengenai beberapa manfaat yang
dihasilkan dari kreativitas dan inovasi dalam bidang enterpreneur.

 Manfaat Kreativitas dan Inovasi dalam Kewirausahaan

Berikut ini, Anda akan menemukan 5 manfaat kreativitas dan inovasi dalam dunia bisnis,
yaitu:

 Memiliki Unique Selling Point (USP)

Sebuah bisnis yang dijalankan dengan kreatif dan inovatif maka akan membantu Anda
dalam menemukan Unique Selling Point (USP) atau keunggulan yang dimiliki dari produk atau
jasa yang ditawarkan. USP dapat menjadi alasan mengapa konsumen harus membeli produk atau
jasa dari bisnis yang Anda jalankan.

Untuk dapat menemukan USP ini, Anda perlu melakukan riset pasar terlebih dahulu agar
bisa mencari tahu apa yang diinginkan oleh masyarakat saat ini. Dari data yang valid dari hasil
riset pasar, nantinya Anda bisa menggunakan data tersebut untuk mengembangkan sebuah
inovasi dan ide baru ke dalam bentuk bisnis yang dapat memenuhi permintaan pasar.

 Mampu Bersaing dengan Bisnis Kompetitor

Persaingan bisnis sangatlah ketat dan hal ini tidak hanya berlaku bagi perusahaan-
perusahaan besar saja. Perusahaan-perusahaan kecil seperti kegiatan wirausaha juga memiliki
tingkat persaingan yang cukup tinggi.

Oleh karena itu, setiap pebisnis dituntut untuk dapat berpikir kreatif dalam menemukan
ide baru agar mampu bertahan di tengah persaingan yang ketat. Selain itu, inovasi juga
diperlukan agar Anda mampu mencari solusi baru yang mungkin saja belum pernah ditawarkan
oleh kompetitor manapun.

 Meningkatkan Penjualan

Di saat seorang pebisnis memiliki kreativitas dan inovasi dalam menjalankan usaha yang
dimilikinya, maka hasil akhir yang diharapkan adalah terjadinya peningkatan penjualan.
Bagaimana bisa terjadi peningkatan penjualan?

Sebagai contoh, ada pebisnis yang membuka sebuah warung dan hanya dapat diakses
oleh warga sekitar. Namun setelah bekerja sama dengan berbagai mitra yang menyediakan
layanan antar jarak jauh, pelanggan yang tinggal di wilayah yang berbeda juga dapat membeli
dari warung tersebut sehingga penjualan dapat semakin meningkat.

 Menciptakan Terobosan Baru

Inovasi memiliki manfaat yang sangat penting dalam bisnis yaitu untuk dapat
menciptakan terobosan baru sesuai dengan apa yang menjadi permintaan masyarakat. Anda
dapat mencari hal baru yang mungkin belum ditawarkan oleh pebisnis manapun dan tentunya
dapat bermanfaat bagi seluruh orang atau setidaknya sebagian besar masyarakat.

 Menarik Minat Konsumen

Manfaat terakhir yang dapat Anda rasakan dengan adanya kreativitas dan inovasi dalam
kegiatan wirausaha adalah daya minat konsumen akan menjadi lebih tinggi. Konsumen pasti
akan menuntut adanya suatu hal yang unik atau baru dari suatu bisnis agar mereka tertarik untuk
selalu membeli produk atau jasa dari Anda.

Salah satu cara kreatif yang dapat Anda lakukan untuk menarik minat konsumen adalah
dengan melakukan kegiatan promosi seperti memberikan hadiah tertentu. Meskipun kegiatan
promosi merupakan cara yang sering dilakukan oleh pebisnis, namun Anda dapat berkreasi
dengan jenis hadiah yang diberikan kepada konsumen.

Maka dari itu, jika Anda tertarik untuk memberikan hadiah yang unik agar konsumen
tertarik untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan, silakan intip ide hadiah menarik dari
Sodexo yaitu Sodexo Gift Pass. Sodexo Gift Pass merupakan voucher belanja yang dapat
digunakan untuk berbelanja ataupun membeli makanan di restoran dan Anda dapat melakukan
custom pada nominal yang ingin dicantumkan pada voucher belanja tersebut.
8. Konsep 10D dari Bygrave
 Dream
Seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap masa depan
pribadi dan bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai kemampuan untuk
mewujudkan impiannya tersebut.
 Decisiveness
Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat keputusan
secara cepat dengan penuh perhitngan. Kecepatan dan ketepatan dia mengambil keputusan
adalah merupakan factor kunci (key factor) dalam kesuksesan bisnisnya.
 Doers
Begitu seorang wirausaha membuat keputusan maka dia langsung menindak lanjutinya.
Mereka melaksanakan kegiatannya secepat mungkin yang dia sanggup artinya seorang wirausaha
tidak mau menunda-nunda kesempatan yang dapat di manfaatkan.
 Determination
Seorang wirausaha dalam melaksanakan kegiatannya memiliki rasa tanggung jawab yang
tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan pada halangan atau rintangan yang
tidak mungkin diatasi.
 Dedication
Dedikasi seorang wirausaha terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang-kadang dia
mengorbankan hubungan kekeluargaan, melupakan hubungan dengan keluarganya untuk
sementara. Mereka bekerja tidak mengenal lelah, 12 jam sehari atau 7 hari dalam seminggu.
Semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan bisnisnya.
 Devotion
Devotion berarti kegemaran atau kegila-gilaan. Demikian seorang wirausaha mencintai
pekerjaan bisnisnya dia mencintai pekerjaan dan produk yang dihasilkannya. Hal inilah yang
mendorong dia mencapai keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produk yang
ditawarkannya.
 Details
Seorang wirausaha akan selalu memperhatikan factor-factor kritis secara rinci. Dia tidak
akan mengabaikan factor-factor kecil tertentu yang dapat menghambat kegiatan usahanya.
 Destiny
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak
dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau bergantung kepada orang lain.
 Dollars
Wirausahawan tidak sangat mengutamakan mencapai kekayaan. Motivasinya bukan
memperoleh uang, akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Mereka
berasumsi jika mereka sukses berbisnis maka mereka pantas mendapat laba/bonus/hadiah.
 Distribute
Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya terhadap orang-
orang kepercayannya. Orang-orang yang kepercayaan ini adalah orang-orang yang kritis dan
mau diajak untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis.
9. Beberapa kelemahan wirausaha di Indonesia
Kelemahan wirausaha Indonesia menurut Heidjrachman Ranu Pandojo (1982:16) menulis
bahwa sifat-sifat kelemahan orang kita bersumber pada kehidupan penuh raga, dan kehidupan
tanpa pedoman, dan tanpa orientasi yang tegas.
 Kelemahan tersebut adalah sebagai berikut :
 Sifat mentalitet yang meremehkan mutu.
 Sifat mentalitet yang suka menerabas.
 Sifat tidak percaya pada diri sendiri.
 Sifat tidak berdisiplin murni.
 Sifat mentalitet yang suka mengabaikan tanggunjawab yang kokoh.
 Selalu ingin mendapatkan hasil yang instan.
 Kurang peka terhadap informasi pasar dan modal usaha.
 Menyerah pada keadaan (resiko).
 Masalah modal dianggap masalah yang sangat penting, (tidak ada modal,
tidak ada usaha).
Sikap mentalitet seperti yang diungkapkan di atas sudah banyak kita saksikan dalam praktik
pembangunan di negara ini.

10. Pemanfaatan waktu


Kegiatan yang dilakukan ada yang bersifat sangat produktif, sedang dan kurang
produktif. Ada waktu untuk bekerja, ada waktu untuk santai. Tapi seyogyanya kita menggunakan
waktu lebih banyak untuk kegiatan produktif, dari pada untuk bersenang-senang. Tetapi tidak
dapat di pungkiri bahwa waktu santai, berlibur cukup berperan dalam mencegah kebosanan dan
membuat semangat kerja baru, penuh energi setelah liburan. Melakukan kegiatan usaha
baik menghasilkan barang maupun jasa, berkarir dalam organisasi membutuhkan ketekunan,
ketelitian dan juga keseriusan yang juga berhubungan langsung dengan kemampuan mengatur
waktu, Wirausahan yang menanggung bermacam risiko, membutuhkan manajemen waktu yang
tepat, kapan memulai pekerjaan dan kapan selesai, skedul waktu bekerja dan dalam
menyelesaikan pekerjaan sangat menentukan keberhasilan kegiatan usaha. Ada pepatah “time is
money”. Contoh: seorang ahli psikolog, dokter ahli dikatakan berhasil apabila dia bisa
menjalankan profesi dan juga mampu memberikan waktu untuk keluarga.
Simak firman allah yang artinya demi waktu, sungguh manusia itu merugi, kecuali bagi
orang-orang beriman, yang shalat, saling berwasiat dalam kebenaran dan kesabaran. Artinya kita
harus menggunakan waktu untuk kegiatan yang produktif sekarang dan untuk masa yang akan
datang.
Seorang wirausaha sejati adalah seorang yang dapat bekerja dalam satu tim, bisa
mempercayai orang lain, tidak bekerja sendiri. Agar dapat memanfaaatkan waktu sebaik-baiknya
yang harus kita lakukan yaitu:
1. Buat rincian pekerjaan yang akan dilakukan setiap hari, dan coret mana yang
sudah dikerjakan.
2. Hubungi via telvon sebelum anda mengunjungi atau bertemu dengan seseorang.
3. Siapkan pulpen, kertas kecil, dalam saku anda, agar sewaktu-waktu anda tidak
repot mencari, sebab seringkali kita memerlukan secara tiba-tiba.
4. Bagi yang beragama islam jaga waktu shalat, yang bisa bersamaan digunakan
untuk makan-minum dan istirahat sejenak.
5. Manfaatkan waktu luwang dengan membaca buku atau surat kabar.
6. Rencanakan waktu dalam perjalanan.
7. Menghindarlah secara baik-baik terhadap orang dapat mencuri waktu untuk hal
yang tidak produktif.
8. Tidak perlu menemui seseorang jika hal yang akan di bicarakan bisa di
lakukan melalui media komunikasi.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Percaya diri adalah rasa yakin dan percaya pada kemampuan dan keinginian diri sendiri
dalam melakukan semua hal. Percaya diri dalam berwirausaha merupakan keyakinan pada
kemampuan diri sendiri dalam membuat suatu usaha.
Berorientasi tugas dan hasil yaitu sejauh mana seseorang memusatkan perhatian pada
hasil bukannya teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil itu. Maksudnya adalah
seorang wirausaha harus mempunyai sikap tanggung jawab pada tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya.
Dalam pengambilan resiko para wirausaha selalu memperhitungkan matang-matang
keputusan yang akan diambil. Pengambilan resiko berkaitan erat dengan kepercayaan diri.
Entrepreneurial leadership atau kepemimpinan kewirausahaan merupakan gaya
kepemimpinan layaknya seorang pengusaha. Pemimpin berupaya menginspirasi pekerja dengan
visi tentang apa yang dapat mereka capai bersama.
Keorisinilan yaitu kemampuan wirausahawan untuk menghasilkan ide asli dan inovatif
dan keberanian mengambil resiko yaitu sejauh mana karyawan didorong agar inovatif.
Seorang wirausahawan harus berorientasi ke masa depan. Artinya mereka harus
memiliki visi atau tujuan di masa mendatang.
Wirausahawan yang memiliki karakteristik ini umumnya memiliki perspektif atau pandangan ke
depan (bukan masa lalu).
Kelemahan wirausaha Indonesia menurut Heidjrachman Ranu Pandojo (1982:16)
menulis bahwa sifat-sifat kelemahan orang kita bersumber pada kehidupan penuh raga, dan
kehidupan tanpa pedoman, dan tanpa orientasi yang tegas
Seorang wirausaha sejati adalah seorang yang dapat bekerja dalam satu tim, bisa
mempercayai orang lain, tidak bekerja sendiri. Agar dapat memanfaaatkan waktu sebaik-baiknya

B. Saran
Memiliki semua sifat yang ada di atas
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?q=percaya+diri+dalam+berwira

usaha&oq=Percaya+diri+dalam+&aqs=chrome.2.0i512j69i57j0i512l8.10179j0j7&sourceid=chro
me&ie=UTF-8

https://www.google.com/search?q=Berorientasi+Tugas+Dan+H
asil
%09&ei=EzvjY5n7OeKk8QPAmZeYBA&ved=0ahUKEwjZ0NShoIX9AhViUnwKHcDMBUM
Q4dUDCA4&uact=5&oq=Berorientasi+Tugas+Dan+Hasil

https://www.google.com/search?q=Pengambilan+resiko&oq=Pe

ngambilan+resiko&aqs=chrome..69i57j0i512l9.8732j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://www.google.com/search?
q=kepemimpinan+dalam+wirausaha&ei=G0XjY566Ocy44t4Pg7ClsAE&oq=kepemimpinan+dal
am+wi&gs_lcp= https://www.google.com/search?
q=pengertian+keorisinilan&ei=vNCtSM8QOHr5CICg&oq=pengertian+keorisinilan+dalam+wir
ausaha&gs_lcp=Cgxnd3Mtd2l6LXNlcnAQARgAMgUIABCiBDIFCAAQogQyBQgAEKIEMg
UIABCiBDIHCAAQHhCiBDoHCAAQDRCABDoJCAAQFhAeEPEEOgkIABAHEB4Q8QQ6
BggAEAgQHjoLCAAQBRAeEA0Q8QQ6CgghEKABEMMEEApKBAhBGABKBAhGGABQ
ySBYoVJgql1oC3AAeACAAX6IAdgBkgEDMS4xmAEAoAEBwAEB&sclient=gws-wiz-serp

https://www.google.com/search?
q=pengertian+kreativitas+dalam+kewirausahaan&ei=qkvjY7KRJ4vD3LUP8J6VwA0&oq=

Anda mungkin juga menyukai