DI SUSUN OLEH :
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat kepada kita semua, sehingga makalah kami dapat terselesaikan
dengan tema “Karakteristik dan Nilai-nilai Kewirausahaan”. Makalah ini ditujukan
untuk memahami lebih detail tentang materi karakteristik dan nilai-nilai
kewirausahaan.
Dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak Drs.Tarsisius
Timuneno,MM selaku dosen pengajar Kewirausahaan yang telah membimbing kami.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu
kami dalam pembuatan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Manfaat...............................................................................................................1
BAB II............................................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................................2
A. KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN........................................................2
B. KARAKTERISTIK UMUM WIRAUSAHAWAN YANG BERHASIL...........4
C. NILAI-NILAI HAKIKI KEWIRAUSAHAAN..................................................7
D. SIKAP DAN KEPRIBADIAN WIRAUSAHAWAN......................................10
E. MOTIF BERPRESTASI DALAM KEWIRAUSAHAAN...............................11
BAB III.........................................................................................................................13
PENUTUP....................................................................................................................13
A. Kesimpulan.......................................................................................................13
B. Saran.................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................15
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa
ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir
dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko
atau ketidakpastian.
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard
Castillon pada tahun 1755.Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda
dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan
kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa,
Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan
kewirausahaan atau manajemen usaha kecil.
Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan
pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada
beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan
dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui
pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat
kewirausahaan menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul
pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir
yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan
jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku
sebagai manusia unggul.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan karakteristik kewirausahaan!
2. Jelaskan karakteristik umum wirausahawan yang berhasil!
3. Jelaskan nilai-nilai hakiki kewirausahaan!
4. Bagaimana sikap dan kepribadian wirausahawan ?
5. Apa saja motif berprestasi dalam kewirausahaan?
C. Manfaat
1. Untuk mengetahui karakteristik kewirausahaan.
2. Untuk mengetahui karakteristik umum wirausahawan yang berhasil.
3. Untuk mengetahui nilai- nilai hakiki kewirausahaan.
4. Untuk mengetahui sikap dan kepribadian wirausahawan.
5. Untuk mengetahui motif berprestasi dalam kewirausahaan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
Ciri-ciri umum kewirausahaan dapat dilihat dari berbagai aspek kepribadian, seperti
jiwa, watak, sikap, dan perilaku seseorang.Ciri-ciri kewirausahaan meliputi enam
komponen penting.yaitu: percaya diri, berorientasi pada hasil, berani mengambil
risiko, kepemimpinan, keorisinalitasan, dan berorientasi pada masa depan.
Ciri-ciri tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut.
2
Menurut M. Scarborough dan Thomas W. Zirmmerer (1993:6-7), terdapat delapan
karakteristik kewirausahaan yang meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Rasa tanggung jawab (desire for respeesibility), yaitu memiliki rasa tanggung
jawab atas usaha-usaha yang mencarikan. Sesenrang yang memilikirasa
tanggung jawab akan selalu berkomitmen dan berhati-hati.
2. Memilih risiko yang moderat (preferensi untuk risiko moilerate), yaltu lebih
memilih risiko yang moderat, artinya menghindari risiko, baik yang terlalu
rendah maupun terlalu tinggi.
3. Percaya diri terhadap kemampuan sendiri (keyakinan akan kemampuannya
untuk sukses), yaitu memiliki kepercayaan diri atas kemampuan yang
diperoleh untuk memperoleh kesuksesan.
4. Menghendaki umpan baik segera (desane jor mmieliate feelack), yaitu selalu
menginginkan umpan balik dengan segera, ingin cepat berhasil.
5. Semangat dan kerja keras (high level of energy), yaitu memiliki semangat dan
kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan.
6. Berorientasi ke depan, yaitu berorientasi masa depan dan memiliki perspektif
dan wawasan jauh ke depan.
7. Memiliki keterampilan berorganisasi, yaitu memiliki keterampilan dalam
mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.
8. Menghargai prestasi (value of achievement over money), yaitu lebih
menghargai prestasi daripada uang.
3
B. KARAKTERISTIK UMUM WIRAUSAHAWAN YANG
BERHASIL
The Officer of Advocacy of Small Business Administration (1989) yang dikutip oleh
Dun Steinhoff dan John E Burgess (1993: 37) mengemukakan empat ciri
wirausahawan yang berhasil pada sifat-sifat kepribadiannya berikut.
1. Memiliki kepercayaan diri untuk dapat bekerja keras secara independen dan
berani menghadapi risiko untuk memperoleh hasil.
2. Memiliki kemampuan berorganisasi, dapat mengatur tujuan, berorientasi hasil,
dan tanggung jawab terhadap kerja keras.
3. Kreatif dan mampu memediasi peluang yang ada dalam kewirausahaan .
4. Menikmati tantangan dan mencari kepuasan pribadi dalam memperoleh ide.
Menurut Timmons dan McClelland mengungkapkan bahwa
karakteristik wirausahawan yang sukses adalah sebagai berikut:
4
2. Bertanggung jawab (deire for responsibility), yaitu memiliki rasa bertanggung
jawab dalam mengendalikan sumber daya yang digunakan dan keberhasilan
berwirausaha, oleh karena itu wirausahawan akan wawas diri secara internal.
3. Berobsesi mencari peluang (opportunity obsession), yaitu berambisi untuk
selalu mencari peluang. Keberhasilan wirausahawan selalu diukur dengan
keberhasilan untuk mencapai tujuan. Pencapaian tujuan terjadi apabila
terdapat peluang.
4. Toleransi terhadap resiko (tolerance for risk, ambiguity, and uncertainty),
wirausahawan harus belajar mengelola resiko dengan cara mentransfernya
kepada pihak lain, seperti bank, investor, konsumen, pemasok, dan lain-lain.
Wirausahawan yang berhasil biasanya memiliki toleransi terhadap pandangan
yang berbeda dan
ketidakpastian.
5. Percaya diri (self convidence), wirausahawan cenderung optimis dan memiliki
keyakinan yang kuat terhadap kemampuan yang dimilikinya untuk berhasil.
6. Kreatif dan fleksibel (creativity and flexibility), yaitu berdaya cipta dan luwes.
Salah satu kunci penting adalah kemampuan untuk menghadapi perubahan
permintaan. Kekuatan dalam menghadapi perubahan ekonomi dunia yang
serba cepat sering kali membawa kegagalan. Kemampuan untuk menanggapi
perubahan yang cepat dan fleksibel tentu saja memerlukan kreativitas yang
tinggi.
7. Selalu menginginkan umpan balik yang segera (deire for immediate feedback),
wirausahawan selalu ingin mengetahui hasil dari apa yang telah
dikerjakannya. Oleh karena itu, dalam memperbaiki kinerjanya, wirausahawan
selalu memiliki kemampuan untuk menggunakan ilmu pengetahuan yang telah
dimilikinya dan belajar dari kegagalan.
8. Memiliki tingkat energi yang tinggi (high level of energy), wirausahawan
yang berhasil biasanya memiliki daya juang yang lebih tinggi dibanding
kebanyakan orang sehingga ia lebih suka bekerja keras walaupun dalam waktu
yang relatif lama.
9. Dorongan untuk selalu unggul (motivation to excel), wirausahawan selalu
ingin lebih unggul dan berhadil dalam mengerjakan apa yang dilakukannya
dengan melebihi dari standar yang ada, tidak mengerjakan sesuatu sama
dengan standar yang ada. Motivasi ini muncul dari dalam diri (intenal) dan
jarang muncul dari faktor
eksternal.
10. Berorientasi kemasa depan (orientation to the future), untuk tumbuh dan
berkembang, wirausahawan selalu berpandangan jauh ke masa depan yang
lebih baik.
11. Selalu belajar dari kegagalan (willingness to learn for failure). Wirausahawan
yang berhasil tidak pernah takut akan kegagalan. Ia selalu memfokuskan
kemampuannya pada keberhasilan. Memiliki kemampuan dalam
kepemimpinan (leaderhip ability).
12. Wirausahawan yang berhasil memiliki kemampuan untuk menggunakan
pengaruh tanpa kekuatan serta harus memiliki taktik mediator dan negosiator
daripada dictator.
5
1. Motif berperestasi tinggi. Seorang wirausahwan selalu berprinsip bahwa apa
yangdilakukan merupakan usaha optimal untuk menghasilkan nilai maksimal.
Artinya, wirausahawan melakukan sesuatu hal secara tidak asal-asalan,
sekalipun hal tersebut dapat dilakukan oleh orang lain.
2. Perspektif ke depan. Sukses adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan setiap saat
mencapai target, sasaran, atau impian, maka segeralah membuat impian-
impian baru yang dapat memacu serta memberi semangat dan antusiasme
kepada kita untuk mencapainya.
3. Kreativitas tinggi.Wirausahawan umumnya memiliki daya kreasi dan inovasi
yang lebih tinggi daripada non kewirausahwan hal-hal yang belum terpikirkan
oleh orang lain sudah terpikirkan olehnya dan wirausahwan sudah mampu
membuat hasil inovasinya menjadi permintaan.
4. Seorang wirausaha harus menerjemahkan mimpi-mimpinya menjadi inovasi
untuk mengembagkan bisnis jika impian dan tujuan hidup merupakan fondasi
bagunan hidup dan bisnis, inovasi dapat diibaratkan sebagai pilar-pilar yang
menunjang kukuhnya hidup dan bisnis. Impin saja tidak cukup. Impian harus
saja dituangkan dalam inovasi yang tiada henti sehingga bangunan hidup dan
bisnis menjadi kokoh dalam situasi apapun, baik menghadapi kesulitan
maupun tantangan. Setiap pondasi baru yang dibuat harus ditunjang oleh pilar-
pilar bangunan sebagai kerangka bangunan keseluruhan. Setiap impian harus
diikuti dengan inovasi sebagai kerangka pengembangan, kemudian diikuti
manajemen produk, manjemen konsumen, manajemen arus kas, sistem
pengendalian dan sebagainya. inovasi adalah kreatiitas yang diterjemahkan
menjadi suatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah
atau sumber daya yang kita miliki.
5. Berkomitmen terhadap pekerjaan. Apabila ingin sukses, wirausahawan harus
kreatif, memilki gagasan, mimpi-mimpi, kerja keras, dan memiliki ilmu
pengetahuan. Menurut Sony Sugema (2004), seseorang yang sukses
berwirausaha adalah yang memiliki mimpi, kerja keras, dan berilmu. “Ilmu
disertai kerja keras, namun tanpa impian bagikan perahu yang berlayar tanpa
tujuan. Impian disertai ilmu, namun tanpa kerja keras seperti seorang pertapa.
Impian
disertai kerja keras, tanpa ilmu, ibarat berlayar tanpa nahkoda, tidak jelas ke
mana arah yang akan dituju”.
6. Tanggung jawab. Ide dan prilaku seorang w i r a u s a h a w a n t i d a k
terlepas dari tuntunan dan tanggung jawab. Oleh karena itulah, komitmen
sangat diperlukan dalam pekerjaan sehingga mampu m e la h i r k a n t a n g g
u n g jawab.
7. Kemandirian.Orang yang mandiri adalah orang yang tidak suka mengandalkan
orang lain, namun justru mengotimalkan segala daya dan upaya yang dimiliki
sendiri. Intinya adalah kepandaian dalam memanfaatkan potensi diri tanpa
harus diatur oleh orang lain.
8. Berani mengambil risiko. Menjadi wirasahawan harus selalu berani
menghadapi risiko. Semakin besar risiko yang dihadapinya, maka semakin
besar pula kemungkinan dan kesempatan untuk meraih keuntungan yang lebih
besar. Sebaliknya, semakin kurang berani menghadapi risiko, maka
kemungkinan keberhasilan semakin sedikit. Tentu saja, risiko-risiko ini sudah
harus diperhitungkan terlebih dahulu. Berani menghadapi risiko yang telah di
perhitungkan sebelumnya merupakan kuci awal dalam berusaha karena hasil
yang akan di capai akan proporsional dengan risiko yang akan diambil. Risiko
6
yang diperhitungkan dengan baik akan lebih banyak memberikan
kemungkinan berhasil lebih tinggi.
9. Selalu mencari peluang. Mencari peluang tidak berati peluang sudah ada,
tetapi wirausahawan harus menciptakan sendiri peluang, yaitu dengan
mencipkan sesuatu yang baru dan berbeda, dan sesuatu yang lebih bermamfaat
serta mudah digunakan. Wirausahawan sejati mampu melihat sesuatu dalam
perspektif atau dimensi yang berlainan pada satu waktu. Bahkan, ia juga harus
mampu melakukan beberapa hal sekaligus dalam
satu waktu.
Pandangan pertama bahwa manusia mempunyai nilai yaitu sesuatu yang dijadikan
ukuran bagi persepsinya terhadap dunia luar. Sekumpulan perangai yang tetap (watak)
seseorang itu dapat dipandang sebagai suatu system nilai (Rockeach 1973). Oleh
karena itu, watak dan perangai yang melekat pada kewirausahaan dan menjadi ciri-ciri
kewirausahaan dapat dipandang sebagai system nilai kewirausahaan, yang pada
dasarnya hal ini identik dengan system nilai manajer.
Dalam system nilai pribadi terdapat empat jenis system nilai, yaitu :
Sujuti Jahya (1997), membagi nilai-nilai kewirausahaan tersebut dalam dua dimensi
nilai berpasangan, yaitu:
Penerapan masing-masing nilai sangat bergantung pada focus dan tujuan masing-
masing wirausaha.
Dari beberapa ciri di atas, terdapat beberapa nilai hakiki yang penting dari
kewirausahaan, yaitu:
7
Percaya Diri
Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam
menghadapi tugas atau pekerjaan (Soesarsono Wijandi 1988 :33). Dalam praktik,
sikap dan kepercayaan ini merupakan sikaap dan keyakinan untuk memulai,
melakukan, dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang dihadapi.Oleh sebab itu,
kepercayaan diri memilikki nilai keyakinan, optimisme, individualisme, dan
ketidaktergantungan. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki
keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan (Zimmerer, 1996:7)
Kepercayaan diri ini bersifat internal, sangat relative, dinamis dan banyak ditentukan
oleh kemampuan untuk memulai, melaksanakan, dan menyelesaikan suatu
pekerjaan.Orang yang percaya diri mrmiliki kemampuan untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan sistematis, berencana, efektif, dan efesien.Kepercayaan diri juga
sellu ditunjukkan oleh ketenangan, ketekunan, kegairahan, dan kemantapan dalam
melakukan pekerjaan.
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu
mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan
ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan
berinisiatif.Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai sesuatu.Untuk
memulai diperlukan adanya niat dan tekad yang kuat serta karsa yang besar.Sekali
sukses atau berprestasi. Maka sukses berikutnya akan menyusul, sehingga usahanya
akan semakin maju dan berkembang. Dalam kewirausahaan, peluang hanya diperoleh
apabila terdapat inisiatif. Perilaku inisiatif ini biasanya diperoleh melalui pelatihan
dan pengalaman selama bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara
disiplin diri, berpikir kritis, dan semangat berprestasi.
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah satu nilai utama
dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil risiko akan sukar
memulai atau berinisiatif. Menurut Angelita S. Bajaro, seorang wirausaha yang berani
menanggung risiko adalah orang yang selalu ingin menjadi pemenang dan
memenangkan dengan cara yang baik ( Yuyun Wirasasmita 1994: 2). Wirausaha
adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai
kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang.Oleh sebab itu
wirausaha kurang menyukai risiko yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Risiko yang
terlalu rendah akan memperoleh sukses yang relatif rendah. Sebaliknya, risiko yang
tinggikemungkinan memperoleh sukses yang tinggi, tetpi dengan kegagalan yang
sangat tinggi. Oleh sebab itu, ia akan lebih menyukai risiko yang seimbang (moderat).
Dengan demikian keberanian untuk menanggung risiko yang menjadi nilai
kewirausahaan adalah pengambilan risiko yang penuh dengan perhitungan dan
realistis. Kepuasan yang besar diperoleh apabila berhasil dalam melaksanakan tugas-
tugasnya secara realistis.
Kepemimpinan
8
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan,
dan keteladanan.Ia selalu ingin tampil berbeda, menjadi yang pertama, dan lebih
menonjol. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu
menampilkan barang dan jasa-jasa yang di hasilkannya dengan lebih cepat, lebih dulu,
dan segera berada dipasar. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan
berbeda sehingga menjadi pelopor dalam proses produksi mauoun pemasaran. Ia
selalu memanfaatkan perbedaan sebagai sutau yag menambah nilai. Karena itu,
perbedaan bagi seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan merupakan sumber
pembaruan untuk menciptakan nilai.Ia selalu ingin bergaul untuk mencari peuang dan
terbuka terhadap kritik serta saran yang kemudian dijadikan peluang. Dalam karya
dan karsa yang berbeda akan dipandang sebagai suatu yang baru dan dijadikan
peluang. Banyak hasil karya wirausaha yang berbeda dan dipandang baru, seperti
computer, mobil, minuman, dan produk makanan lainnya.
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan
pandangan ke masa depan. Karena memiliki pandangan yang jauh ke masa depan,
maka ia selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya. Kuncinya adalah kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada saat
ini. Meskipun terdapat risiko yang mungkin terjadi, ia tetap tabah untuk mencari
peluang dan tantangan demi pembaruan masa depan. Pandangan yang jauh ke depan
membuat wirausaha tidak cept puas dengan karsa dan karya yang sudah ada saat ini.
Oleh sebab itu, ia selalu mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.
1. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara
tersebut cukup baik.
2. Selalu menuangkan imajinasi dlam pekerjaannya.
3. Selalu ingin tampil beda atau manfaatkan perbedaan.
9
D. SIKAP DAN KEPRIBADIAN WIRAUSAHAWAN
Alex Inkeles dan David H. Smith (1974: 19-24) adalah beberapa ahli yang
mengemukakan tentang kualitas dan sikap orang modern. Menurut Inkeles (1974: 24),
kualitas manusia modern tercermin pada orang yang berpartisipasi dalam produksi
modern yang dimanifestasikan dalam bentuk sikap, nilai, dan tingkah laku dalam
kehidupan social. Ciri-cirinya meliputi keterbukaan terhadap pengalaman baru, selalu
membaca perubahan social, lebih realistis terhadap fakta dan pendapat, berorientasi
pada masa kini dan masa yang akan dating bukan pada masa lalu, berencana percaya
diri, memiliki aspirasi, berpendidikan dan mempunyai keahlian, respek, hati-hati,
serta memahami produksi.
Menurut Kathlen L . Hawkin dan Peter A. Turla (1986), pola tingkah laku
kewirausahaan diatas tergambar dalam perilaku dan kemampuan sebagai berikut :
1. kepribadian, aspek ini bisa diamati dari segi kreativitas, displin diri,
kepercayaan diri, keberanian dalam menghadapi resiko, memiliki dorongan,
dan kemampuan kuat.
10
2. hubungan, dapat dilihat dari indicator komunikasi dan hubungan antar
personal, kepemimpinan, dan manajemen.
3. pemasaran, meliputi kemampuan dalam menentukan produk dan harga ,
periklanan, dan promosi
4. keahlian dalam mengantur, diwujudkan dalam bentuk penentuan tujuan,
perencanaan, penjadwalan, serta pengaturan pribadi,
5. keuangan, indikatornya adalah, sikap dan cara mengatur uang
11
menyukai persahabatan, bekerja sama dari pada bersaing, dan saling
pengertian.
Ada 2 faktor dasar motivasi yang menentukan keberhasilan kerja yaitu:
Ada seorang ahli yang membahas motivasi yaitu Victor Vroom, dalam teorinya yang
disebut teori harapan dimana ia mengemukakan bahwa kecenderungan yang kuat
untuk bertindak dalam suatu arah bergantung pada kekuatan harapan yang akan
dihasilkan.
Menurut Dun steinhoff dan Jhon F. Burges ada tujuh alasan orang berhasrat menjadi
wirausahawan yaitu:
12
.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ciri – ciri dan Karakteristik Kewirausahaan
Terdapat beberapa ciri – ciri dan karakteristik kewirausahaan. Ciri-ciri seorang
wirausahaan adalah:
Percaya diri
Berorientasikan tugas dan hasil
Pengambil risiko
Kepemimpinan
Keorisinilan
Berorientasi ke masa depan
Jujur dan tekun
Karakteristik kewirausahaan yaitu :
Tanggung jawab
Resiko
Percaya
Umpan balik
Prioritas ke masa depan
Semangat kerja
Prestasi
13
Ketrampilan.
Nilai-nilai kewirausahaan di atas identic dengan system nilai yang melekat pada
system nilai manajer. Seperti dikemukakan oleh Andreas A. Danandjaja (1986), dan
Sidharta Poespadibrata (1993), dalam system nilai manajer terdapat dua kelompok
nilai, yaitu:
Dalam kewirausahaan, system nilai primer pragmatic tersebut dapat dilihat dari
watak, jiwa, dan prilaku, misalnya selalu bekerja keras, tegas, mengutamakan prestasi,
keberanian mengambil resiko, produktivitas, kreativitas, inovatif, kualitas kerja,
komitmen dan kemampuan mencari peluang, selanjutnya nilai moralistic meliputi
keyakinan atau percaya diri, kehormatan, kepercayaan, kerja sama, kejujuran,
keteladanan dan keutamaan.
B. Saran
Tidak ada satupun seorang wirausahawan di muka bumi ini yang langsung
merasakan indahnya kesuksesan sebelum merasakan kegagalan dan rintangan yang
berat yang bertubi-tubi menghadang. Dalam sebuah kesuksesan seseorang pasti ada
proses dalam mencapainya. Tidak ada kesuksesan yang instan.Maka dari itu jangan
mengharapkan esuksesan jika takut dalam menghadapi sebuah rintangan dan
kegagalan.Anggaplah rintangan dan kegagalan sebagai penuntun dalam meraih
kesuksesan bukan malah menganggapnya sebagai kutukan. Kuncinya adalah
kegigihan dalam menjalani semua kemungkian-kemungkinan terburuk yang akan
nantinya dalam berwirausaha.
14
DAFTAR PUSTAKA
Buku Kewirausahaan ( Kiat dan proses menuju sukses ) , Suryana, Penerbit Salemba
Empat.
http://ymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/kelompok-1.pdf
https://www.bing.com/search?
form=MOZLBR&pc=MOZD&q=LATAR+BELAKANG+KARAKTERISTIK+DAN
+NILAI-NILAI+KEWIRAUSAHAAN
https://koesfuji21.wordpress.com/perihal/ciri-umum-karakteristik-dan-nilai-hakiki-
kewirausahaan/
15
16