Anda di halaman 1dari 14

PENILAIAN POTENSI DIRI DALAM WIRAUSAHA

MAKALAH KELOMPOK 2

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan yang diampu oleh
Muzayyanah, M.Pd.

DOSEN PENGAMPU : MUZAYYANAH, M.PD.

DISUSUN OLEH KELOMPOK : 2

1. FEBRI RAMADHAN (200121006)


2. LILI SOLIHIN (211121005)
3. NAZLAH SADZILATUL A (200121003)
4. ROSSY RIYANTI (200121042)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON


2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan
anugerah-Nya, sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Makalah Kewirausahaan yang telah kami buat berjudul “PENILAIAN POTENSI
DIRI DALAM WIRAUSAHA” . Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas
dari Mata kuliah “KEWIRAUSAHAAN”.

Atas tersusunnya makalah ini, kami mendapatkan bantuan serta bimbingan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu Kami mengucapkan terima kasih kepada :
1). Ibu Muzayyanah, M.Pd. selaku dosen dari mata kuliah Kewirausahaan.

2). Orang Tua yang banyak memberikan dukungan baik moral maupun materil
3). Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
didalamnya. Oleh karena itu, Kami secara terbuka menerima kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak demi  kesempurnaan makalah ini. Harapan Kami semoga
makalah ini dapat menjadi bahan pertimbangan kepada semua pihak dan bermanfaat bagi
Kami dalam menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dan berguna pula bagi Pembaca
umumnya.

Cirebon, 25 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Mengenal Diri Sendiri...............................................................................................3

B. Aspek Pengenalan Diri..............................................................................................4

C. Komponen dan Macam Konsep Diri..........................................................................5

D. Penilaian Diri Dalam Wirausaha...............................................................................5

E. Tekad Untuk Menjadi Wirausaha...............................................................................8

F. Memberdayakan Potensi Diri.....................................................................................8

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan ...........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Harapan untuk diterima di dunia kerja tentunya tidaklah keliru,namun tidak dapat
dipungkiri bahwa kesempatan kerja pun sangat terbatasdan tidak berbandng linear
dengan lulusan lembaga pendidikan baik dasar, menengah maupun pendidikan tinggi.
Oleh sebab itu semua pihak harus terus berpikir dan mewujudkan karya nyata dalam
mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja dengan lulusan institusi pendidikan.
Kesenjangan ini merupakan penyebab utama peningkatan
angka pengangguran. Sedangkan pengangguran adalah salah satu permasalahan pembang
unan yang sangat kritis khususnya di negara Indonesia termasuk di daerah-daerah di
pelosok nusantara. Salah satu solusinya adalah dengan
mencetak lulusan lembaga pendidikan yang memiliki potensi untuk mengembangkan
keterampilannya menjadi usaha mandiri. Selain menjadi solusi bagi dirinya, seringkali
usaha mandiri ini mendatangkan berkah bagi orang lain yang direkrut sebagai karyawan
ataupun buruh pada usaha yang dirintisnya. Adapun alasan-alasan
seseorang untuk berwirausaha adalah sebagai berikut:
1. Alasan keuangan, untuk mencari nafkah, kaya, pendapatan tambahan
2. Alasan sosial, untuk memperoleh gengsi/status untuk dapat dikenal, dihormati
3. dan bertemu orang banyak 
4. Alasan pelayanan, memberi pekerjaan pada masyarakat
5. Alasan pemenuhan diri, untuk menjadi mandiri, lebih produktif danuntuk
menggunakan kemampuan pribadi.

Semua alasan itulah yang mendorong seseorang untuk melakukanterobosan dan


memilih berwirausaha. Namun demikian pada prakteknyatidaklah mudah memulai suatu
usaha. Rasa takut yang berlebihan akankegagalan dan kerugian seringkali menghantui
jiwa seseorang ketika akanmemulai usahanya. Keberanian untuk memulai merupakan
modal utama  yang harus dimilki seseorang untuk terjun dalam dunia usaha. Namun itu
saja tidak cukup, keberanian tanpa disertai perhitungan dan
kemampuan berwirausaha seringkali menjerumuskan kita ke dalam situasi kegagalan
yang berkepanjangan. 

1
Namun, dalam mengembangkan kewirausaan tersebut seseorang harus mempunyai
sikap yang mampu menumbuhkan sikap kepercayaandiri. agar wirausahawan
meninggalkan kesan yang baik kepada orang lain dengan ketegasan, kekuatan, dan
kepastian yang memancar dari diri anda.
Anda lalu berani memandang orang dengan mata yang jujur, dan mengucapkan pendapat
anda sejelas-jelasnya, sementara kepercayaan andakepada diri sendiri akan menimbulkan
rasa hormat dan kepercayaan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengenal diri sendiri?
2. Apa saja aspek pengenalan diri?
3. Apa saja komponen dan macam konsep diri?
4. Apa itu penilaian diri dalam wirausaha?
5. Bagaimana tekad untuk menjadi wirausaha?
6. Bagaimana cara memberdayakan potensi diri?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui cara mengenal diri sendiri
2. Untuk mengetahui aspek pengenalan diri
3. Untuk mengetahui komponen dan macam konsep diri
4. Untuk mengetahui penilaian diri dalam wirausaha
5. Untuk mengetahui tekad untuk menjadi wirausaha
6. Untuk mengetahui cara memberdayakan potensi diri

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Mengenal Diri Sendiri


Mengenal diri sendiri berarti memperoleh pengetahuan tentang totalitas diri yang
tepat, yaitu menyadari kelebihan/keunggulan yang dimiliki maupun kekurangan/
kelemahan yang ada pada diri sendiri yang nantinya menjadi sumber kesuksesan dalam
berwirausaha. Banyak orang mengartikan kesuksesan itu dengan ukuran materi.
Namun kesuksesan yang sebenarnya adalah kemampuan diri kita untuk mengenali
potensi yang terdapat dalam diri kita sendiri dan memaksimalkannya menjadi sebuah
kompetensi, dan kompetensi tersebut digunakan untuk meraih sesuatu yang lebih baik.
Jika potensi yang ada dalam diri kita adalah menjadi seorang pengusaha maka kita harus
memaksimalkan potensi kita tersebut.
Sebagai langkah awal, mahasiswa wirausaha perlu mengenali perilaku, sikap, dan
sistem nilai yang membentuk keseluruhan kepribadian. Di samping kepribadian,
kemampuan diri perlu dikenali. Kemampuan ditentukan terutama oleh pengetahuan dan
keterampilan. Pengetahuan yang sebaiknya dimiliki oleh mahasiswa wirausaha yaitu
intinya kenali diri sendiri, lingkungan, bidang usaha yang dimasuki, tahu apa yang harus
dilakukan, dan mengenal proses dan sistem yang ditangani, apa yang dicapai, bagaimana
cara mencapainya, dan risiko, serta cara menanggulangi risiko ini.
Dengan kata lain, seorang mahasiswa wirausaha perlu memiliki pengetahuan yang
cukup untuk dapat mengarahkan dirinya, memperoleh peluang usaha, menyusun konsep
usaha, membuat perencanaan, masuk pasar, beroperasi (dalam
organisasi/sendiri), dan dengan demikian menikmati nilai tambah dan mengembangkan
diri. Adapun cara mengetahui untuk mengenal diri sendiri yaitu :
1. Kita perlu mengenali siapa diri kita sebenarnya dan bagaimana orang lain menilai
diri kita
2. Untuk mengetahui penilaian orang lain kita perlu melakukan pendekatan terhadap
orang lain
3. Kita harus menyadari bahwa setiap manusia mempunyai pribadi yang unik,
artinya tidak seorang pun dari kita mempunyai pribadi yang tepat sama dengan
orang lain.
4. Kita perlu mengetahui: Siapa saya, apa kewajiban saya, dan apa yang harus kita
pelajari

3
5. Kepribadian seseorang dibentuk sebagai hasil hubungan timbal balik antara bakat
yang dibawa dan pengalaman selama hidup
6. Kita perlu mempelajari reaksi orang lain terhadap apa yang kita lakukan atau
katakan.
B. Aspek Pengenalan Diri
Keterampilan tidak hanya untuk diketahui, tetapi juga diperlukan pelatihan yang
memadai guna mengembangkan dan mempertajam keterampilan yang kita miliki. Untuk
melakukan wirausaha, kita perlu mengadakan penilaian terhadap diri sendiri dan dari luar
diri kita, yang akan menentukan keberhasilan dan kegagalan usaha kita. Menurut
Suryana (2011) penilaian potensi diri wirausaha dapat dilihat dari enam aspek yaitu
aspek kepribadian, disiplin diri, kreativitas, dorongan/ keinginan, keberanian menghadapi
risiko, dankepercayaan diri.
1. Kepribadian, merupakan keseluruhan kualitas psikis diwarisi atau diperoleh yang
khas pada seseorang yang membuatnya unik. Dengankepribadian yang dimiliki
oleh seseorang dia dapat memikat orang lain, orang menjadi simpati padanya,
orang tertarik dengan pembicaraannya, oang terkesima olehnya. Wirausaha yang
memiliki kepribadian seperti ini seringkali berhasil dalam menjalankan usahanya.
2. Disiplin diri, adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan
pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan
terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan
terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
3. Kreativitas, adalah kemampuan untuk membuat kombinasi–kombinasi barutau
melihat hubungan–hubungan baru antara unsur, data, variable yang sudah ada
sebelumnya.
4. Dorongan/Keinginan berwirausaha dapat datang dari teman sepergaulan,
lingkungan keluarga, sahabat di mana mereka dapat berdiskusi tentang ide
wirausaha masalah yang dihadapi dan cara-cara mengatasi masalahnya.
5. Keberanian menghadapi risiko itu ada bilamana waktu yang akan dating (future)
tidak diketahui (unknown). Jadi, dengan perkataan lain risiko itu ada bila ada
ketidakpastian (uncertainty).
6. Kepercayaan diri, orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah
matang jasmani dan rohaninya. Pribadi semacam ini adalah pribadi yang

4
independen. Karakteristik kematangan seseoran adalah ia tidak tergantung pada
orang lain, dia memiliki rasatanggung jawab yang tinggi, objektif dan kritis.

C. Komponen dan Macam Konsep Diri


Menurut Ritandiyono dan Retnaningsih (2006: 34) yang mengutip pendapat Hurlock
bahwa konsep diri memiliki tiga komponen utama, yaitu :
1. Komponen perseptual, yaitu image seseorang mengenai penampilan fisiknya dan
kesan yang ditampilkan pada orang lain. Komponen ini sering disebut sebagai
physical self concept.
2. Komponen konseptual, yaitu konsepsi seseorang mengenai karakteristik. Khusus
yang dimiliki, baik kemampuan dan ketidak mampuannya, latar belakang serta masa
depannya. Komponen ini sering disebut sebagai psychological self concept, yang
tersusun dari beberapa kualitas penyesuaian diri, seperti kejujuran, percaya diri,
kemandirian, pendirian yang teguh dan kebaikan dari sifat-sifattersebut.
3. Komponen sikap, yaitu perasaan seseorang tentang diri sendiri, sikap terhadap
statusnya sekarang dan prospeknya di masa depan, sikap terhadap harga diri dan
pandangan diri yang dimilikinya.

Adapun macam-macam konsep diri dapat dibagi menjadi:

1. Konsep diri dasar yaitu apa yang diyakini seseorang sebagai gambaran dirinya yang
sesungguhnya.
2. Konsep diri sosial, yaitu apa yang diyakini seseorang sebagai gambaran dirinya
dalam pandangan orang lain.
3. Konsep diri ideal, yaitu apa yang diinginkan seseorang sebagai gambaran dirinya.

D. Penilaian Diri Wirausaha


1. Identifikasi Diri
Secara sederhana identifikasi diri merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh
seseorang untuk mengenali, mengetahui, atau memahami segala sesuatu yang ada
pada dirinya. Sesuatu yang berusaha dikenali, diketahui ataupun dipahami itu dapat
berupa kelebihan-kelebihan atau juga kelemahan-kelemahan yang ada pada diri
seseorang tersebut
Berdasarkan pemikiran di atas kami menyimpulkan bahwa dalam identifikasi
diri tersirat beberapa poin penting tentang makna dari identifikasi diri, yaitu :

5
 Usaha atau upaya yang dilakukan seseorang.
 Usaha untuk mengetahui, mengenali dan memahami.
 Dalam rangka menemukan faktor-faktor kelebihan dan kelemahan di dalam diri
seseorang.

2. Kaitan Identifikasi Diri Dengan Kewirausahaan


Pada dasarnya karakteristik kewirausahaan merupakan suatu tuntutan yang harus
dipenuhi atau dimiliki oleh enterpreneur. Disebutkan bahwa karakteristik
kewirausahaan yakni :
1) Berwatak luhur
2) Kerja keras dan disiplin
3) Mandiri dan realistis
4) Prestatif dan komitmen tinggi
5) Berpikir positif dan bertanggung jawab
6) Dapat mengendalikan emosi
7) Tidak ingkar janji, menepati janji dan waktu
8) Belajar dari pengalaman
9) Memperhitungkan resiko
10) Merasakan kebutuhan orang lain
11) Bekerja sama dengan orang lain
12) Menghasilkan sesuatu untuk orang lain
13) Memberi semangat orang lain
14) Mencari jalan keluar setiap permasalahan
15) Merencanakan sesuatu sebelum bertindak

3. Hal-Hal Yang Perlu Diidentifikasi Pada Diri Seorang Enterpreneur


1. Jiwa Wirausaha
a) Self Confidence (Kepercayaan Diri), seorang enterpreneur harus bisa
menemukan keyakinan yang kuat dalam dirinya dan juga optimistis yang
konsisten.
b) Inisiatif tinggi, dalam berwirausaha seorang entrepreneur harus mampu
menemukan sifat energik, cekatan dan reaktif (peka) dalam dirinya.
c) Leadership (kepemimpinan), yang perlu diidentifikasi dalam diri seorang
enterpreneur adalah sifat jujur, dapat dipercaya, tegas, dan integratif.
d) Keberanian mengambil resiko, seorang enterpreneur penting untuk
mengidentifikasi sifat totalitas, berupaya melewati semua tantangan, dan
penuh perhitungan dalam dirinya.
2. Kompetensi Wirausaha
a) Managerial skill (kemampuan manajerial), kemampuan manajerial sangat
perlu diidentifikasi dalam diri seorang enterpreneur. Karna kemampuan
dalam manajerial ini nantinya akan mampu mengantarkan seorang
enterpreneur menuju keberhasilan dalam hal pengelolaan seluruh sumber
daya yang dimilikinya dalam berwirausaha.
b) Conceptual skill (kemampuan konsepsi), agar mampu berhasil dalam segala
tindakan berwirausahanya, seorang enterpreneur harus mampu

6
mengidentifikasi kemampuan mengonsepkan perencanaan disegala
tindakannya.
c) Human Relation skill, seorang enterpreneur harus dapat mengidentifikasi
kemampuan berelasi dengan orang lain (mitra usaha, customer, atau juga
bawahan/karyawan) dalam dirinya. Dibutuhkan kemampuan seorang
enterpreneur untuk memahami orang lain. Namun pada dasarnya, kunci
dalam memahami orang lain terletak pada kemampuan seseorang memahami
dirinya sendiri.1
d) Decision making skill, sebagai seorang enterpreneur salah satu hal yang
penting untuk diidentifikasi dalam dirinya adalah keterampilan atau
kemampuan dalam merumuskan masalah dan mengambil sebuah keputusan
yang tepat dan rasional.
e) Kreatifitas dan Inovasi
f) Time managerial skill, kemampuan memanage waktu merupakan salah satu
hal yang mutlak diidentifikasi dalam diri seorang enterpreneur. Karna dalam
kewirausahaan, seorang enterpreneur dituntut untuk efektif dan efisien dalam
seluruh aktifitasnya. Melalui manajerial waktu inilah seorang enterpreneur
dikatakan efektif dan efisien.

4. Permasalahan Dalam Mengidentifikasi Diri dan Upaya Mengatasinya


Adapun poin-poin permasalahan atau hambatan dalam mengidentifikasi diri adalah:
a) Emosional
Emosi atau perasaan yang berupa rasa takut, rasa terkekang atau rasa malu
dapat menghalangi seseorang untuk mengetahui potensi dan kelemahan yang
ada pada dirinya.
b) Over-Missing Confidence
Kepercayaan diri yang berlebihan dapat menyebabkan seseorang merasakan
dirinya tidak memiliki kekurangan sama sekali. Dengan demikian seseorang
yang mengalami kepercayaan diri yang berlebihan akan ogah menyadari
kekurangannya, apalagi dalam hal menemukan kekurangan serta memahami
kekurangan yang ada pada dirinya.
c) Terlalu Cepat Merasa Puas
Seseorang yang terlalu cepat puas dengan apa yang dimilikinya
menyebabkan seseorang tersebut tidak ingin memperoleh hasil yang lebih
dari kondisinya saat itu. Ketika itu terjadi, seseorang tersebut tidak akan ingin
mengidentifikasi kekurangannya karna ia mereasa telah berada di zona
nyaman.

Untuk mengatasi hal-hal yang menghambat seorang enterpreneur dalam


mengidentifikasi dirinya diperlukan beberapa upaya yang harus dilakukan, yakni:
a.) Memupuk rasa percaya diri, ketika seorang enterpreneur telah mampu
mempunyai kepercayaaan diri yang matang, maka ia akan mampu menggali
segala potensi yang ada pada dirinya. Disisi yang lain ia akan tetap berupaya

7
menemukan kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya untuk kemudian
mencari solusi untuk mengatasinya.
b.) Rutinitas evaluasi diri, untuk mengetahui apa-apa saja yang menjadi potensi
dan kelemahan pada diri seorang enterpreneur maka sudah seharusnya ia
melakukan penilaian terhadap dirinya sendiri secara berkelanjutan disetiap
aktifitasnya. Hal ini ditujukan agar enterpreneur tersebut memiliki barometer
di dalam dirinya sendiri. Yang mana barometer tersebut mampu mengukur
potensi dan kelemahan yang ada pada enterpreneur tersebut.

E. Tekad Untuk Menjadi Wirausahawan


“Manusia Hidup Wajib Berusaha Harus”. dipahami dan disadari benar, bahwa usaha
adalah sesuatu yang bersifat tidak pasti. Artinya, setiap kita melakukan usaha harus
disadari akan menghadapi dua kemungkinan, yaitu berhasil atau gagal, karena itu kita
harus siap pula mengantisipasinya untuk melakukan tindakan cepat dan tepat, baik kalau
berhasil agar tidak menimbulkan kelabilan jiwa, apalagi kalau gagal agar tidak
mengakibatkan keputusasaan berusaha. Demikian pula seorang yang berwirausaha
memerlukan tekad yang kuat untuk menjadi seorang wirausaha yang berhasil ataupun
sukses. Makna dari tekad yang kuat tersebut di atas dapat dilihat dari data yang diperoleh
diketahui wirausahawan dengan tekad yang kuat pada kategori tinggi mayoritas dengan
wirausaha yang berhasil.Hal ini menunjukkan bahwa tekad yang kuat dapat menjadi
modal seseorang dalam berwirausaha. Tanpa tekad yang kuat maka dapat mempengaruhi
keberhasilan usahanya

F. Memberdayakan Potensi Diri


Pemberdayaan potensi diri dalam wirausaha pada dasarnya menempatkan diri kita
pada posisi yang tepat. Pemberdayaan diri atau dalam bahasa yang lazim sehari-hari
disebutkan memanfaatkan potensi diri dalam wirausaha, pada ujungnya bertumpu pada
resep yang mampu menghasilkan seperangkat pemahaman, sedangkan bergaul untuk
mendapatkan sejumloah relasi, mitra usaha, konsumen, ataupun pelanggan yang memang
dibutuhkan dalam rangka pemberdayaan potensi diri kita.
Mengembangkan potensi diri dengan baik dapat menjadi salah satu cara mencapai
kesuksesan dalam karier. Beberapa cara mengembangkan potensi diri dalam karier ini
penting untuk kamu perhatikan. 
1. Kenali diri sendiri
Cara mengembangkan potensi diri yang paling pertama dan utama adalah dengan
mengenali diri sendiri. Ini penting agar kamu dapat memiliki penilaian akurat atas
keterampilan dan kinerja kamu saat ini.
2. Temukan minat dan ketertarikan
Banyak orang tidak tahu apa minat mereka dan terlalu fokus dengan pendapat
orang-orang di sekitarnya.  Padahal mengenali minat akan membantumu
menentukan tujuan karier yang kamu inginkan. Dengan begitu kamu bisa
mengetahui apakah karier kamu saat ini sudah tepat, atau kamu perlu
menggantinya dari sekarang demi mewujudkan tujuan karier yang kamu cita-
citakan.

8
3. Mampu menjalankan tugas dengan benar
Sangat sulit untuk sukses dalam karier jika kamu bahkan tidak unggul dalam
menjalankan tugas-tugasmu di pekerjaan. Itu sebabnya salah satu cara
mengembangkan potensi diri demi kesuksesan karier dapat kamu lakukan dengan
mengidentifikasi tugas penting seperti apa yang harus kamu jalankan dalam
pekerjaan.
4. Terus belajar
Sebagian orang mungkin cenderung berpikir bahwa semua akan beres setelah
mendapat pekerjaan. Padahal, untuk sukses kamu harus terus mengembangkan
potensi diri dengan belajar.
5. Temukan mentor
Cara mengembangkan potensi diri lainnya yang bisa kamu coba adalah dengan
meminta bantuan pada mentor. Saat berada dalam sebuah perusahaan, atasan
kamu bisa bertindak layaknya mentor. Tanyakan kepada atasan bagaimana
kekurangan kamu dalam bekerja dan cara yang tepat untuk mengatasinya.
6. Percaya pada dirimu sendiri
Yang terpenting dalam mengembangkan potensi diri adalah bagaimana kamu
harus percaya pada diri sendiri. Seringkali orang merasa bahwa mereka tidak
layak mendapatkan promosi atau tidak siap untuk menerima tanggung jawab yang
lebih.
7. Kelilingi diri dengan orang-orang yang dapat memotivasi
Sebagai manusia kita kerap bereaksi terhadap lingkungan kita. Itu sebabnya jika
kamu bergaul dengan pemalas di tempat kerja, kemungkinan besar kamu pun akan
secara perlahan melakukan hal yang sama pada pekerjaanmu walaupun itu
sebenarnya bukan bagian dari karakter kamu.

9
KESIMPULAN

 Setiap manusia mempunyai pribadi yang unik, artinya tidak seorangpun dari kita
mempunyai pribadi yang tepat sama dengan yang lain.
 Aspek yang perlu dikenali pada diri seseorang, untuk pengenalan dirinya yaitu aspek
perilaku, sikap dan sistem nilai wirausaha.
 Komponen dalam konsep diri yang harus dikenali yaitu komponen konseptual, dan
Attitudinal (sikap), yaitu perasaan yang dimiliki tentang dirinya, sikapnya terhadap
statusnya kini, dan prospeknya di masa depan.
 Penilaian diri sendiri meliputi aspek kepribadian, disiplin diri, kreativitas,
dorongan/keinginan, keberanian menghadapi risiko, dan kepercayaan diri.
 Pemberdayaan potensi diri dalam wirausaha pada dasarnya menempatkan diri kita
pada posisi yang tepat.
 Pada Dasarnya setiap orang memiliki potensi yang sama Namun ada orang yang
sukses dan gagal

10
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 4, No. 2, Oktober 2015, Pentingnya Penilaian Potensi
Diri Wirausaha Sebagai Pondasi Untuk Mensukseskan Program Mahasiswa Wirausaha
(PMW). Kadek Rai Suwena.
Makalah UIN Malang Tentang Konsep Diri
http://etheses.uin-malang.ac.id/1659/6/05410050_Bab_2.pdf
Makalah Kewirausahaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas tahun
2014
Jurnal Administrasi Publik Vol. 8 , No 2, Desember 2018, Pengaruh Percaya Diri dan tekad
yang Kuat Terhadap Berwirausaha. Formaida Tabunan & Renika Hasibuan .
Maria Tri Handayani pada EKRUT Media.
https://slidetodoc.com/penilaian-potensi-diri-wirausaha-sebagai-bahan-evaluasi-diri/

11

Anda mungkin juga menyukai