MAKALAH KELOMPOK 2
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan yang diampu oleh
Muzayyanah, M.Pd.
FAKULTAS EKONOMI
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan
anugerah-Nya, sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Makalah Kewirausahaan yang telah kami buat berjudul “PENILAIAN POTENSI
DIRI DALAM WIRAUSAHA” . Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas
dari Mata kuliah “KEWIRAUSAHAAN”.
Atas tersusunnya makalah ini, kami mendapatkan bantuan serta bimbingan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu Kami mengucapkan terima kasih kepada :
1). Ibu Muzayyanah, M.Pd. selaku dosen dari mata kuliah Kewirausahaan.
2). Orang Tua yang banyak memberikan dukungan baik moral maupun materil
3). Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
didalamnya. Oleh karena itu, Kami secara terbuka menerima kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini. Harapan Kami semoga
makalah ini dapat menjadi bahan pertimbangan kepada semua pihak dan bermanfaat bagi
Kami dalam menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dan berguna pula bagi Pembaca
umumnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Harapan untuk diterima di dunia kerja tentunya tidaklah keliru,namun tidak dapat
dipungkiri bahwa kesempatan kerja pun sangat terbatasdan tidak berbandng linear
dengan lulusan lembaga pendidikan baik dasar, menengah maupun pendidikan tinggi.
Oleh sebab itu semua pihak harus terus berpikir dan mewujudkan karya nyata dalam
mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja dengan lulusan institusi pendidikan.
Kesenjangan ini merupakan penyebab utama peningkatan
angka pengangguran. Sedangkan pengangguran adalah salah satu permasalahan pembang
unan yang sangat kritis khususnya di negara Indonesia termasuk di daerah-daerah di
pelosok nusantara. Salah satu solusinya adalah dengan
mencetak lulusan lembaga pendidikan yang memiliki potensi untuk mengembangkan
keterampilannya menjadi usaha mandiri. Selain menjadi solusi bagi dirinya, seringkali
usaha mandiri ini mendatangkan berkah bagi orang lain yang direkrut sebagai karyawan
ataupun buruh pada usaha yang dirintisnya. Adapun alasan-alasan
seseorang untuk berwirausaha adalah sebagai berikut:
1. Alasan keuangan, untuk mencari nafkah, kaya, pendapatan tambahan
2. Alasan sosial, untuk memperoleh gengsi/status untuk dapat dikenal, dihormati
3. dan bertemu orang banyak
4. Alasan pelayanan, memberi pekerjaan pada masyarakat
5. Alasan pemenuhan diri, untuk menjadi mandiri, lebih produktif danuntuk
menggunakan kemampuan pribadi.
1
Namun, dalam mengembangkan kewirausaan tersebut seseorang harus mempunyai
sikap yang mampu menumbuhkan sikap kepercayaandiri. agar wirausahawan
meninggalkan kesan yang baik kepada orang lain dengan ketegasan, kekuatan, dan
kepastian yang memancar dari diri anda.
Anda lalu berani memandang orang dengan mata yang jujur, dan mengucapkan pendapat
anda sejelas-jelasnya, sementara kepercayaan andakepada diri sendiri akan menimbulkan
rasa hormat dan kepercayaan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengenal diri sendiri?
2. Apa saja aspek pengenalan diri?
3. Apa saja komponen dan macam konsep diri?
4. Apa itu penilaian diri dalam wirausaha?
5. Bagaimana tekad untuk menjadi wirausaha?
6. Bagaimana cara memberdayakan potensi diri?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui cara mengenal diri sendiri
2. Untuk mengetahui aspek pengenalan diri
3. Untuk mengetahui komponen dan macam konsep diri
4. Untuk mengetahui penilaian diri dalam wirausaha
5. Untuk mengetahui tekad untuk menjadi wirausaha
6. Untuk mengetahui cara memberdayakan potensi diri
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
5. Kepribadian seseorang dibentuk sebagai hasil hubungan timbal balik antara bakat
yang dibawa dan pengalaman selama hidup
6. Kita perlu mempelajari reaksi orang lain terhadap apa yang kita lakukan atau
katakan.
B. Aspek Pengenalan Diri
Keterampilan tidak hanya untuk diketahui, tetapi juga diperlukan pelatihan yang
memadai guna mengembangkan dan mempertajam keterampilan yang kita miliki. Untuk
melakukan wirausaha, kita perlu mengadakan penilaian terhadap diri sendiri dan dari luar
diri kita, yang akan menentukan keberhasilan dan kegagalan usaha kita. Menurut
Suryana (2011) penilaian potensi diri wirausaha dapat dilihat dari enam aspek yaitu
aspek kepribadian, disiplin diri, kreativitas, dorongan/ keinginan, keberanian menghadapi
risiko, dankepercayaan diri.
1. Kepribadian, merupakan keseluruhan kualitas psikis diwarisi atau diperoleh yang
khas pada seseorang yang membuatnya unik. Dengankepribadian yang dimiliki
oleh seseorang dia dapat memikat orang lain, orang menjadi simpati padanya,
orang tertarik dengan pembicaraannya, oang terkesima olehnya. Wirausaha yang
memiliki kepribadian seperti ini seringkali berhasil dalam menjalankan usahanya.
2. Disiplin diri, adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan
pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan
terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan
terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
3. Kreativitas, adalah kemampuan untuk membuat kombinasi–kombinasi barutau
melihat hubungan–hubungan baru antara unsur, data, variable yang sudah ada
sebelumnya.
4. Dorongan/Keinginan berwirausaha dapat datang dari teman sepergaulan,
lingkungan keluarga, sahabat di mana mereka dapat berdiskusi tentang ide
wirausaha masalah yang dihadapi dan cara-cara mengatasi masalahnya.
5. Keberanian menghadapi risiko itu ada bilamana waktu yang akan dating (future)
tidak diketahui (unknown). Jadi, dengan perkataan lain risiko itu ada bila ada
ketidakpastian (uncertainty).
6. Kepercayaan diri, orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah
matang jasmani dan rohaninya. Pribadi semacam ini adalah pribadi yang
4
independen. Karakteristik kematangan seseoran adalah ia tidak tergantung pada
orang lain, dia memiliki rasatanggung jawab yang tinggi, objektif dan kritis.
1. Konsep diri dasar yaitu apa yang diyakini seseorang sebagai gambaran dirinya yang
sesungguhnya.
2. Konsep diri sosial, yaitu apa yang diyakini seseorang sebagai gambaran dirinya
dalam pandangan orang lain.
3. Konsep diri ideal, yaitu apa yang diinginkan seseorang sebagai gambaran dirinya.
5
Usaha atau upaya yang dilakukan seseorang.
Usaha untuk mengetahui, mengenali dan memahami.
Dalam rangka menemukan faktor-faktor kelebihan dan kelemahan di dalam diri
seseorang.
6
mengidentifikasi kemampuan mengonsepkan perencanaan disegala
tindakannya.
c) Human Relation skill, seorang enterpreneur harus dapat mengidentifikasi
kemampuan berelasi dengan orang lain (mitra usaha, customer, atau juga
bawahan/karyawan) dalam dirinya. Dibutuhkan kemampuan seorang
enterpreneur untuk memahami orang lain. Namun pada dasarnya, kunci
dalam memahami orang lain terletak pada kemampuan seseorang memahami
dirinya sendiri.1
d) Decision making skill, sebagai seorang enterpreneur salah satu hal yang
penting untuk diidentifikasi dalam dirinya adalah keterampilan atau
kemampuan dalam merumuskan masalah dan mengambil sebuah keputusan
yang tepat dan rasional.
e) Kreatifitas dan Inovasi
f) Time managerial skill, kemampuan memanage waktu merupakan salah satu
hal yang mutlak diidentifikasi dalam diri seorang enterpreneur. Karna dalam
kewirausahaan, seorang enterpreneur dituntut untuk efektif dan efisien dalam
seluruh aktifitasnya. Melalui manajerial waktu inilah seorang enterpreneur
dikatakan efektif dan efisien.
7
menemukan kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya untuk kemudian
mencari solusi untuk mengatasinya.
b.) Rutinitas evaluasi diri, untuk mengetahui apa-apa saja yang menjadi potensi
dan kelemahan pada diri seorang enterpreneur maka sudah seharusnya ia
melakukan penilaian terhadap dirinya sendiri secara berkelanjutan disetiap
aktifitasnya. Hal ini ditujukan agar enterpreneur tersebut memiliki barometer
di dalam dirinya sendiri. Yang mana barometer tersebut mampu mengukur
potensi dan kelemahan yang ada pada enterpreneur tersebut.
8
3. Mampu menjalankan tugas dengan benar
Sangat sulit untuk sukses dalam karier jika kamu bahkan tidak unggul dalam
menjalankan tugas-tugasmu di pekerjaan. Itu sebabnya salah satu cara
mengembangkan potensi diri demi kesuksesan karier dapat kamu lakukan dengan
mengidentifikasi tugas penting seperti apa yang harus kamu jalankan dalam
pekerjaan.
4. Terus belajar
Sebagian orang mungkin cenderung berpikir bahwa semua akan beres setelah
mendapat pekerjaan. Padahal, untuk sukses kamu harus terus mengembangkan
potensi diri dengan belajar.
5. Temukan mentor
Cara mengembangkan potensi diri lainnya yang bisa kamu coba adalah dengan
meminta bantuan pada mentor. Saat berada dalam sebuah perusahaan, atasan
kamu bisa bertindak layaknya mentor. Tanyakan kepada atasan bagaimana
kekurangan kamu dalam bekerja dan cara yang tepat untuk mengatasinya.
6. Percaya pada dirimu sendiri
Yang terpenting dalam mengembangkan potensi diri adalah bagaimana kamu
harus percaya pada diri sendiri. Seringkali orang merasa bahwa mereka tidak
layak mendapatkan promosi atau tidak siap untuk menerima tanggung jawab yang
lebih.
7. Kelilingi diri dengan orang-orang yang dapat memotivasi
Sebagai manusia kita kerap bereaksi terhadap lingkungan kita. Itu sebabnya jika
kamu bergaul dengan pemalas di tempat kerja, kemungkinan besar kamu pun akan
secara perlahan melakukan hal yang sama pada pekerjaanmu walaupun itu
sebenarnya bukan bagian dari karakter kamu.
9
KESIMPULAN
Setiap manusia mempunyai pribadi yang unik, artinya tidak seorangpun dari kita
mempunyai pribadi yang tepat sama dengan yang lain.
Aspek yang perlu dikenali pada diri seseorang, untuk pengenalan dirinya yaitu aspek
perilaku, sikap dan sistem nilai wirausaha.
Komponen dalam konsep diri yang harus dikenali yaitu komponen konseptual, dan
Attitudinal (sikap), yaitu perasaan yang dimiliki tentang dirinya, sikapnya terhadap
statusnya kini, dan prospeknya di masa depan.
Penilaian diri sendiri meliputi aspek kepribadian, disiplin diri, kreativitas,
dorongan/keinginan, keberanian menghadapi risiko, dan kepercayaan diri.
Pemberdayaan potensi diri dalam wirausaha pada dasarnya menempatkan diri kita
pada posisi yang tepat.
Pada Dasarnya setiap orang memiliki potensi yang sama Namun ada orang yang
sukses dan gagal
10
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 4, No. 2, Oktober 2015, Pentingnya Penilaian Potensi
Diri Wirausaha Sebagai Pondasi Untuk Mensukseskan Program Mahasiswa Wirausaha
(PMW). Kadek Rai Suwena.
Makalah UIN Malang Tentang Konsep Diri
http://etheses.uin-malang.ac.id/1659/6/05410050_Bab_2.pdf
Makalah Kewirausahaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas tahun
2014
Jurnal Administrasi Publik Vol. 8 , No 2, Desember 2018, Pengaruh Percaya Diri dan tekad
yang Kuat Terhadap Berwirausaha. Formaida Tabunan & Renika Hasibuan .
Maria Tri Handayani pada EKRUT Media.
https://slidetodoc.com/penilaian-potensi-diri-wirausaha-sebagai-bahan-evaluasi-diri/
11