Kelompok 5
ALMIZAN
DEA KOURNIA JAMAL
ARI DWI RAHMAD
M.AGUNG
DELLA REFIKA SANIA
ISMI NURFAJRI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Mahan Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah percaya diri dengan tepat pada waktunya.
Banyak rintangan dan hambatan yang kami hadapi dalam penyusunan madalah ini. Namun berkat
bantuan dan dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari dosen pembimbing , sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat
menambah pengetahuan para pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan.
Tidak lupa pula kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak yang membaca
untuk memperbaiki makalah kami ini, dikarenakan banyak kekurangan dalam mengerjakan makalah ini.
Kata Pengantar..................................................................................................
Daftar Isi...........................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................
C. Tujuan ...........................................................................................
BAB III.PENUTUP.........................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................
B. Saran..............................................................................................
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. latar belakang
Harapan untuk diterima di dunia kerja tentunya tidaklah keliru, namun tidak dapat dipungkiri
bahwa kesempatan kerja pun sangat terbatas dan tidak berbandng linear dengan lulusan lembaga
pendidikan baik dasar, menengah maupun pendidikan tinggi. Oleh sebab itu semua pihak harus
terus berpikir dan mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja
dengan lulusan institusi pendidikan.
Kesenjangan ini merupakan penyebab utama peningkatan angka pengangguran. Sedangkan
pengangguran adalah salah satu permasalahan pembangunan yang sangat kritis khususnya di
negara Indonesia termasuk di daerah-daerah di pelosok nusantara. Salah satu solusinya adalah
dengan mencetak lulusan lembaga pendidikan yang memiliki potensi untuk mengembangkan
keterampilannya menjadi usaha mandiri. Selain menjadi solusi bagi dirinya, seringkali usaha
mandiri ini mendatangkan berkah bagi orang lain yang direkrut sebagai karyawan ataupun buruh
pada usaha yang dirintisnya. Adapun alasan-alasan seseorang untuk berwirausaha adalah
sebagai berikut:
1. Alasan keuangan, untuk mencari nafkah, kaya, pendapatan tambahan
2. Alasan sosial, untuk memperoleh gengsi/status untuk dapat dikenal, dihormati
3. dan bertemu orang banyak
4. Alasan pelayanan, memberi pekerjaan pada masyarakat
5. Alasan pemenuhan diri, untuk menjadi mandiri, lebih produktif dan untuk menggunakan
kemampuan pribadi. Semua alasan itulah yang mendorong seseorang untuk melakukan
terobosan dan memilih berwirausaha. Namun demikian pada prakteknya tidaklah mudah
memulai suatu usaha. Rasa takut yang berlebihan akan kegagalan dan kerugian seringkali
menghantui jiwa seseorang ketika akan memulai usahanya. Keberanian untuk memulai
merupakan modal utama yang harus dimilki seseorang untuk terjun dalam dunia usaha. Namun
itu saja tidak cukup, keberanian tanpa disertai perhitungan dan kemampuan berwirausaha
seringkali menjerumuskan kita ke dalam situasi kegagalan yang berkepanjangan.
Namun, dalam mengembangkan kewirausaan tersebut seseorang harus mempunyai sikap yang
mampu menumbuhkan sikap kepercayaan diri. agar wirausahawan meninggalkan kesan yang
baik kepada orang lain dengan ketegasan, kekuatan, dan kepastian yang memancar dari diri anda.
anda lalu berani memandang orang dengan mata yang jujur, dan mengucapkan pendapat anda
sejelas-jelasnya, sementara kepercayaan anda kepada diri sendiri akan menimbulkan rasa hormat
dan kepercayaan.
Rumusan masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kewirausahaan.
2. Untuk mengetahui faktor yan memperlemah dan memperkuat kepercayaan diri
3. Untuk mengetahui contoh percaya diri
BAB II
PEMBAHASAN
Pak Alfa merupakan pebisnis pakaian pria. Dirinya menjualkan pakaian-pakaian yang
sedang trendy di kalangan remaja. Dirinya terus tetap percaya diri dalam menjalankan usaha
tersebut.Kadang memang terlintas di dalam benak Pak Alfa, karena banyak juga yang berbisnis
pakaian, apalagi sasarannya remaja pria. Namun, dirinya tetap percaya diri dalam menjalankan
usaha, karena prinsipnya, percaya diri dan rezeki tidak akan ke mana.Setelah mencari produk,
riset, membuat kampanye untuk memasarkan produk, Pak Alfa langsung saja percaya diri jika
produk ini akan laku nantinya. Tak mau berpikir panjang, cukup modal yang paling mendasari
ialah percaya diri, walau saingan tentu ada di mana-mana, bahkan di kota yang sama banyak
saingan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wirausaha adalah kepribadian unggul yang mencerminkan budi yang luhur dan suatu sifat
yang patut diteladani, karena atas dasar kemampuannya sendiri dapat melahirkan suatu
sumbangsih dan karya untuk kemajuan kemanusiaan yang berlandaskan kebenaran dan kebaikan
(Yuyun Wirasasmita, 1982).
Setiap wirausahawan secara sadar akan selalu mengembangkan dirinya untuk lebih baik. Hal
terpenting dalam mengembangkan diri, seseorang harus terlebih dahulu mengenal dirinya
sendiri, mengetahui karakternya sendiri, mengetahui kelebihan dan kekurangannya, mengetahui
kapasitas pengetahuan dan keterampilan, kemampuan terpendam dan keunikan lain yang ada
pada dirinya.
B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca, Apabila ada terdapat
kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput
dari salah khilaf, Alfa dan lupa.