Dosen pengampu :
Bapak DR. A. Darmawan Achmad, SE, S.Kom, S.Pd.I, MMKes, M.Pd.I, MBA
Disusun oleh
1. Inda Asroni Putra 220811052
2. Nurul Fitriya Dewi 220811037
3. Aenun Apriyani 220811009
4. Ahmad Solihin
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kewirausahaan merupakan sikap dan jiwa yang selalu aktif serta kreatif
yang berdaya, bercipta, berkarsa, dan bersahaja dalam berusaha untuk
meningkatkan pendapatan melalui kegiatan usaha (Aima dkk, 2015). Seseorang
yang memiliki sikap dan jiwa wirausaha tidak akan pernah merasa puas dengan
sesuatu yang telah dicapai, melainkan akan terus berusaha mencari peluang untuk
meningkatkan usaha dan kehidupannya. Peluang akan dapat diperolehnya dengan
cara berinovasi dan berkreasi, kemudian memanfaatkan peluang tersebut untuk
mengembangkan usaha yang dijalani.
Berwirausaha adalah profesi yang terus berkembang seiring waktu, hal ini
ditandai dengan meningkatnya kesadaran kalangan muda untuk bekerja sebagai wirausaha.
Hal ini sangat berdampak positif dan turut membantu
meringankan program pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran.
Namun, untuk menciptakan lapangan kerja tidak mudah karena dalam menciptakan
lapangan kerja memerlukan sifat-sifat tertentu agar usaha yang dipilih mampu
bertahan dan dapat berkembang. Adapun sifat-sifat yang perlu dimiliki wirausaha
yaitu percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambil risiko,
kepemimpinan, keorisinilan, dan berorientasi ke masa depan (Buchari Alma, 2016).
Keenam sifat tersebut harus dipahami dan diterapkan sebagai bekal wirausaha baru
dalam memperoleh kesuksesan. Menurut Toni Setiawan (2012) bahwa untuk
menjadi wirausaha yang berhasil harus memiliki karakteristik sikap dan perilaku
yang baik serta berpandangan pada kemajuan dan selalu positif. Oleh karena itu,
sikap dan perilaku yang baik sangat penting diterapkan dalam menjalani wirausaha.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Wirausaha dan sifat-sifat
a. Pengertian wirausaha
Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-penemuan baru
seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan
organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama. Secara
sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko
untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani mengambil resiko artinya.
bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun
dalam kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007: 18). Kewirausaha juga bisa dikenal dengan orang
yang melakukan kegiatan usaha yang ditandai dengan kecerdasan atau bakatnya dalam mengenal
produk baru, menentukan cara produksi baru, menyelenggarakan manajemen pembelian produk
baru, memasarkannya dan mengelola modal kerjanya. Kewirausahaan atau wirausaha merupakan
gabungan dari dua kata yaitu wira “entrepreneurship” dan usaha “enterprise”. Wira berarti
prajurit, pahlawan, moral, orang yang mulia, akhlak mulia dan keberanian. Sedangkan usaha
adalah perbuatan atau praktek, melakukan sesuatu dan bekerja. Dan Orang yang melakukan
kegiatan usaha disebut wirausahawan. Dia bertanggung jawab atas persiapan dan pengoperasian
seluruh proses bisnis, mulai dari pembelian hingga pemasaran produk. Seorang wirausahawan
juga harus bisa membaca trend pasar agar tidak salah sasaran saat memasarkan produknya.
b. Pengertian Sifat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sifat adalah:
1. dasar watak (dibawa sejak lahir)
2. ciri khas yang ada pada sesuatu
3. keadaan yang menurut kodratnya ada pada sesuatu.
Untuk mencapai kualitas manusia wirausaha, seseorang harus memiliki kekuatan sebagai modal.
Sedang untuk memiliki modal kekuatan seseorang harus belajar sehingga ia memiliki
kemampuan sumberdaya manusia yang terkandung didalam pribadinya. Besar tidaknya
sumberdaya manusia sangat bergantung pada kuat tidaknya pribadi manusia itu. Dari dalam
pribadi manusia yang kuat, akan tumbuh motivasi dan potensi untuk maju dan berprestasi.
Sebaliknya, dari pribadi yang lemah terpancar benih-benih sikap dan pikiran yang kerdil dan
picik. Permasalahan maju dan tidaknya kehidupan manusia tergantung pada dirinya sendiri. Oleh
karena itu, kita sebagai kaum muda yang sedang belajar seharusnya tidak membiarkan diri kita
dikuasai oleh jiwa yang kerdil.
v
Wasty Soemanto berpendapat bahwa manusia wirausaha adalah manusia yang berkepribadian
kuat dan memiliki cirri-ciri
sebagai berikut:
1. Memiliki moral tinggi
2. Memiliki sikap mental wirausaha
3. Memiliki kepekaan terhadap lingkungan
4. Memiliki ketrampilan wirausaha
vi
individu dalam menyesuaikan diri dengan organisasi atau orang yang ia pimpin. Pemimpin yang
baik harus mau menerima kritik dari bawahan, ia harus bersifat responsif.
5. Keorisinilan
Orisinil ini tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Yang dimaksud orisinil disini ialah ia tidak
hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinil, ada
kemampuan untuk melaksanakan sesuatu. Bobot kreativitas orisinil suatu produk akan tampak
sejauh manakah ia berbeda dari apa yang sudah ada sebelumnya. Keorisinilan seorang wirausaha
menuntut adanya kreativitas dalam pelaksanaan tugasnya. kreativitas adalah kemampuan untuk
membuat kombinasi- kombinasi baru. Bagi kalangan wirausaha, tingkat kreativitas ini akan
sanngat menunjang kemajuan bisnisnya
6. Berorientasi ke masa Depan
Seorang wirausaha haruslah perspektif, mempunyai visi ke depan, apa yang hendak ia lakukan,
apa yang ingin ia capai? Sebab sebuah usaha bukan didirikan untuk sementara, tetapi untuk
selamanya. Oleh sebab itu factor kuntinuitas harus dijaga dan pandangan harus ditujukan jauh ke
depan, seorang wirausaha akan menyusun perencanaan dan strategi yang matang, agar jelas
langkah-langkah yang akan dilaksanakan.
7. Kreativitas
Sifat keorisinilan seorang wirausaha menuntut adanya kreativitas dalam pelaksanaan tugasnya.
Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat
hubungan- hubungan baru antara unsure, data, variable yang sudah ada sebelumnya.
8. Sifat jujur
Sifat jujur akan membawa kepercayaan kepada rekan usaha dan masyarakat sehingga proses
dalam berwirausaha akan mudah mendapat dukungan dari berbagi pihak.sifat jujur juga akan
membawa berkah bagi usaha berwirausaha karena sifat yang tidak jujur atau curang akan
membawa kecelakaan
9. sifat cerdas
Cerdas atau pintar atau tajam pemikiran. sifat ini sudah dimiliki pada semua orang walaupun
kapasitasnya berbeda- beda dan sifat ini dapat dikembangkan atau ditingkatkan. Kecerdasan
yang dikenal saat ini ada tiga (kamus Bahasa Indonesia):
1. Cerdas emosional yaitu kecerdasan yang berkenaan dengan hati dan kepedulian antar sesame
manusia, makhluk lain dan alam sekitar.
2. Intelektual yaitukecerdasan yang menuntut pemberdayaan otak, hati, jasmani,dan pengaktifan
manusia intuk berinteraksi secara fungsional dengan orang lain.
vii
3. Spiritual yaitu kecerdasan berkenaan dengan hati dan kepedulian antar sesame manusia
makhluk lain dan alam sekitar berdasar keyakinan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa.
Fadel Muhammad (1992: 138) menyatakan bahwa ada tujuh ciri yang merupakan identitas yang
melekat pada diri seorang wirausaha.
1. Kepemimpinan
2. Inovasi
3. Cara pengambilan keputusan
4. Sikap tanggap kepada perubahan
5. Bekerja ekonomis dan efisien
6. visi masa dapan
7. Sikap terhadap resiko
viii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Seorang wirausahawan adalah seorang yang mampu melihat ke depan, berfikir dengan penuh
perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternative masalah dan pemecahannya. Kemandirian
merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh wirausahawan dalam memenuhi kebutuhan
usahanya secara realistis. Sifat-sifat yang haru dimiliki oleh wirausaha yaitu percaya diri,
berorientasi pada tugas dan hasil, pengambilan resiko, kepemimpinan, keorisinilan, berorientasi
pada masa depan, kreativitas, sifat jujur, dan sifat cerdas adalah sifat dasar manusia yang harus
dikembangkan dan selalu dipertahankan agar dalam berwirausaha mendapatkan kesuksesan dan
keberkahan.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini, Penulis menyadari sebagai manusia biasa yang mempunyai
kekurangan dan kelemahan, dalam penulisan. Penulis sangat mengharapkan berbagai masukan
dan saran yang bersifat membangun guna untuk memperbaiki penulisan makalah ini kedepan.
ix
DAFTAR PUSTAKA