Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN
“KARAKTER WIRAUSAHA”

“Untuk memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan semester 1 yang diampu oleh
:

Bapak Dr. Rusli, M.Si”

Kelompok III

Nama
Nurul Atira
Nur Hasanah
Muhdariah
Indrawati
Agustian Tatogo

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


MAKASSAR
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah senantiasa melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam
menjalankan aktifitas sehari-hari. Karena hanya dengan kerido’an-Nya Makalah
dengan judul Karakter Wirausaha ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai
pihak, makalah ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi
perbaikan-perbaikan lebih lanjut.
Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi yang membutuhkan.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………….….ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..1
A. LATAR BELAKANG……………………………………………...........1
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………..........1
C. TUJUAN PENULISAN…………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………..........3
A. KARAKTER WIRAUSAHA…………………………………………...3
B. KARAKTER KEMAMPUAN MENGENALI PELUANG…………….8
C. KARAKTER KEMAMPUAN MENGAMBIL RISIKO……………….12
D. KARAKTER KREATIF DAN INOVATIF ……………………………16
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………..20
A. KESIMPULAN…………………………………………...…………….20
B. SARAN……………………………………………...…………..……...20
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..........21

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah salah satu alternatif bagi
pemerintah dalam meningkatkan perekonomian negara dan juga untuk
menambahkan lapangan pekerjaan bagi para masyarakat dan pengangguran yang
sudah menantikan selama ini untuk mendapatkan pekerjaan, kenyataanya saat ini,
perkembangan jumlah wirausahawan di Indonesia masih sangat rendah.
Kewirausahaan diharapkan mampu mengurangi tingkat jumlah pengangguran yang
terus meningkat setiap tahunnya. Berwirausaha saat ini telah menumbuhkan
kesadaran akan pentingnya kewirausahaan dan penciptaan usaha baru, semenjak
inovasi dan perusahaan dianggap sebagai penentu penting dari pertumbuhan
ekonomi dan kemakmuran.
Berdasarkan hal tersebut, dengan ditumbuh kembangkanya pengetahuan
seputar kewirausahaan, akan meningkatkan semangat masyarakat Indonesia
khusunya generasi muda atau mahasiswa untuk ikut menciptakan lapangan kerja
dengan berwirausaha, tidak hanya menjadi pencari kerja (job seeking). Dengan
dilandasi semangat nasionalisme bahwa bangsa Indonesia harus mampu bersaing
dikancah percaturan perekonomian dunia, maka akan banyak mahasiswa yang
termotivasi untuk meningkatkan kualitas dirinya dan mencetuskan ide-ide kreatif
dalam bidang kewirausahaan yang berdaya saing tinggi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana karakter wirausaha ?
2. Bagaimana karakter kemampuan mengenali peluang ?
3. Bagaimana karakter kemampuan mengambil risiko?
4. Bagaimana karakter kemampuan kreatif dan inovatif?

1
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui karakter wirausaha.
2. Mengetahui karakter kemampuan mengenali peluang.
3. Mengetahui karakter kemampuan mengambil risiko.
4. Bagaimana karakter kemampuan kreatif dan inovatif?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Karakter Wirausaha

Karakter diartikan sebagai tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak budi pekerti
yang membedakan seseorang dari pada yang lain. Dengan pengertian di atas dapat
dikatakan bahwa membangun karakter (charakter building) ialah proses mengukir
atau memahat jiwa sedemikian rupa, sehingga terbentuk unik, menarik dan berbeda
atau dapat dibedakan dengan orang lain.1
Dalam kamus umum bahasa indonesia entrepreneur diartikan sebagai orang
yang pandai atau berkat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru,
menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkan serta mengatur
permodalan operasinya.2
Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang
berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai
kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental mandiri dan berani
memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak
pasti. Kegiatan wirausaha dapat dilakukan seorang diri atau berkelompok. Seorang
wirausahawan dalam pikirannya selalu berusaha mencari, memanfaatkan, serta
menciptakan peluang usaha yang dapat memberikan keuntungan.3
Setiap individu memiliki ciri khas dan perbedaan masing-masing, namun
para ahli telah menyepakati bahwa terdapat karakteristik khusus yang dimilki oleh
seorang wirausaha yang membedakannya dari individu lain. Karakter wirausaha
untuk menjadi sukses adalah faktor penting yang harus diperhatikan oleh seorang
wirausahawan. Karena dalam berbisnis keberhasilan tidak hanya sekedar dari

1
Yuyus Suryana dan Karbit Bayu, Kewirausahaan:Pendekatan Karakteristik Wirausaha
Sukses, (Jakarta: Prenadamedia Group 2014), h. 50.
Abdul Jalil, Spiritual Entrepreneurship Transformasi Spiritualitas Kewirausahaan,
2

(Yogyakarta: LKIS, 2013), h. 44-45.


3
Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta, Rajagrafindo Persada 2013), h. 18-19.

3
modal usaha yang sudah dikeluarkan tetapi bagaimana cara kepemimpinan seorang
wirausaha untuk menjalankan sebuah bisnis.
Bebera karakter yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha diantaranya adalah:
1. Berani mengambil resiko
Seorang wirausaha yang berani menaggung risiko adalah orang yang
selalu ingin menjadi pemenang dan memenagkan dengan cara yang baik.
Keberanian menanggung risiko bergantung pada daya tarik setiap alternatif,
siap untuk mengalami kerugian dan kemungkinan relatif untuk sukses atau
gagal. Pemilihan untuk pengambilan risiko ditentukan oleh keyakinan diri,
kesediaan untuk menggunakan kemampuan, kemampuan untuk menilai risiko.4
2. Mengenali dan Memanfaatkan Peluang
Salah satu pola yang jelas di antara wirausaha sukses adalah fokus
mereka pada peluang dibandingkan pada sumber daya atau strategi. Orientasi
terhadap peluang adalah kesadaran konstan akan peluang yang ada dalam
kehidupan sehari-hari. Mereka waspada (alert) terhadap peluang-peluang
untuk mendapatkan keuntungan. Sumber keuntungan berasal dari
kemampuannya memprediksi masa depan, mengetahui sesuatu yang baru.5
3. Kreatif dan inovatif.
Kreatif dan inovatif merupakan dua karakter penting dalam wirausaha..
Kreatif diartikan sebagai memiliki kemampuan untuk menciptakan suatu hal
atau mempunyai daya cipta. Sedangkan inovatif adalah mengenalkan suatu hal
yang baru atau kreasi baru. Karakter wirausaha yang kreatif dan inovatif berarti
mampu menciptakan sebuah produk baru yang berasal dari pemikiran atau
gagasannya. Selain itu, dua karakter ini juga mengacu pada cara berpikir dan
sikap untuk menyelesaikan permasalahan.
4. Passion

Suryana, Kewirausahaaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses,


4

(Yogyakarta: Salemba Empat, 2014), h. 40.


Ria Kasunaningrum,dkk, Kewirausahaan Dasar (Bandung:Widina Bhakti Persada
5

Bandung, 2021), h. 20.

4
Passion. dalam arti sederhana adalah semangat yang besar disertai emosi
yang kuat, hasrat yang membara untuk mewujudkan suatu tujuan. Para
wirausahawan tersebut mengawali dan menjalankan usaha dengan
pertumbuhan yang tinggi di mana mereka memiliki passion terhadap
pekerjaannya dan perusahaannya.
5. Berkomitmen menuntaskan tugas
Komitmen dalam berwirausaha adalah suatu keterikatan diri dan keinginan
yang kuat untuk membangun, memajukan dan mempertahankan keberadaan
usahanya dalam situasi apapun. Seorang wirausaha yang memiliki komitmen
yang tinggi didalam usahanya diharapkan pantang menyerah dalam keadaan
dan situasi apapun, memiliki semangat dan tahan terhadap setiap tantangan
yang dihadapi baik lahir maupun bathin dan pastinya memiliki kesabaran dan
ketabahan didalam berwirausaha.6
6. Memotivasi diri untuk berprestasi
Penggerak psikologis utama yang meMotivasi wirausahawan adalah
kebutuhanuntuk berprestasi, biasanya diidentifikasikan sebagai kebutuhan.
Kebutuhan ini didefinisikan sebagai keinginan atau dorongan dalam diri orang
yang memotivasi perilaku ke arah pencapaian tujuan.Pencapaian tujuan
merupakan tantangan bagi kompitisi individu.7
7. Optimistik
Optimis adalah sikap selalu mempunyai harapan baik dalam
segalahal.Dengan bersikap optimis,seseorang akan menjadi tangguh dan tidak
mmudah menyerah.Jika tidak memiliki optimisme,bisa dipastikan usaha akan
gagal menghadapi ketatnya persaingan.
8. Team Player
Team player adalah seseorang yang aktif berkontribusi di dalam timnya
untuk meyelesaikan pekerjaan, mencapai tujuan bersama dan mengelola

Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP-PAUD
6

dan DIKMAS), Bahan Ajar Membangun Komitmen (Banjar Baru, 2018), h. 3


Suharyono, “Sikap dan Perilaku Wirausahawan” Jurnal Ilmu dan Budaya 40, no. 56
7

(Mei 2017):h. 6557.

5
proyek. Seseorang yang berkarakter team player akan aktif mendengarkan dan
menghargai pendapat rekan kerjanya. Enterpreneur adalah pemain tim penuh
komitmen.
9. Terampil berkomunikasi
Seorang enterpreneur terus mempelajari cara berkomunikasi efektif,
baik secara tulisan, maupun lisan. Mereka mau mendengar berpikir terbuka,
menjaga integritas dengan mengatakan secara jujur apa yang ada didalam
pikirannya.
10. Tidak Mudah Menyerah
Tentu saja, membuat usaha dari awal itu tentu akan ada tantangannya
atau kegagalan selama berjalannya usaha. Sifat pantang menyerah sendiri
wajib dimiliki oleh wirausahawan agar kita tidak mudah menyerah jika
akhirnya mengalami suatu kegagalan. Dari kegagalan ini kemudian dapat
dijadikan motivasi untuk kedepannya agar dapat meminimalisir gagal dalam
berwirausaha.
11. Memimpin dan menginspirasi orang lain
Jiwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk menginspirasi, memotivasi
dan memmimpin orang lain. Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan
untuk membangun tim yang kuat, mengelola orang-orang dengan efektif dan
mengarahkan visi dan misi bisnis dengan jelas. Mereka harus mampu
membimbing, mengarahkan dan memberikan inspirasi kepada tim mereka.
12. Selalu belajar
Ketekunan belajar adalah kemampuan untuk terus belajar dan
mengebangkan diri. Seorang wirausaha yang sukses harus memiliki rasa ingin
tahu yang kuat, selalu mencari peluang untuk belajar dari pengalaman,
memperbaiki kelemahan, dan mengasah keahlian mereka. Mereka harus
memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan yang ada dan
menguasai pengetahuan yang relevan dengan industri mereka.
13. Action Oriented
Seorang enterpreneur selalu ingin segera bertindak, sekalipun situasinya
tidakpasti (uncertain).Prinsip yang ereka anut adalah see and do (lihat dan

6
kerjakan). Bagi mereka, resiko bukanlah unbtuk dihindari, melainkan untuk
menghadapi dan ditaklukan dengan tindakan kelihaian.8
14. Percaya Diri
Merupakan suatu paduan sikap dan kenyakinan seseorang dalam
menghadapi tugas atau pekerjaanSeseorang yang memiliki jiwa wirausaha
merasa yakin bahwa apa-apa yang diperbuatnya akan berhasil walaupun akan
menghadapi berbagai rintangan. Tidak selalu dihantui rasa takut akan
kegagalan sehingga membuat dirinya optimis untuk terus maju.9
15. Tidak ada ketergantungan (mandiri)
- Seorang wirausaha harus dapat mandiri menjalankan usaha yang
digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain.
- Seorang wirausaha harus dituntut untuk selalu menciptakan hal yang
baru dengan jalan mengkombinasikan sumber- sumber yang ada
disekitarnya, mengembangkan teknologi baru, menemukan
pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk mengahsilkan barang
dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa
yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan
kepuasaan kepada konsumen.
16. Perilaku inovasi tinggi
- Seorang wirausaha harus memiliki perilaku Inovasi tinggi sebab
inovasi wirausaha merupakan perubahan yang terjadi di dalam suatu
perusahaan guna menyesuaikan diri tergadap lingkungan ataupun
permintaan pasar.
- Perilaku inovatif adalah perilaku dalam mengkreasikan dan
mengkombinasikan sesuatu yang baru dalam bentuk produk atau jasa
yang mampu memberikan nilai tambah sosial dan ekonomis. Perilaku
ini terdiri dari menghasilkan ide, mendiskusikan ide, dan

8
Dhani Kurniawan, “Kinsep Dasar Kewirausahaaan dan Proses Kewirausahaan”, Media
neliti (2021)
9
Fahrurazi,Pedoman Dasar dan Konsep Kewirausahaan (Batam: Yayasan Cendekia
Mulia Mandiri, 2021), h. 6

7
merealisasikan ide, mendiskusikan ide, dan merealisasikan ide dalam
bentuk produk atau jasa. Cara mengembangkan inovasi dalam usaha
adalah dengan kreatif berinovasi, memanfaatkan feedback konsumen,
ikuti perkembangan, terbuka kepada perubahan, manfaatkan teknologi.

Dari berbagai karakter wirausaha yang telah dijelaskan di atas, terdapat tiga
karakter yang paling sering disebutkan oleh para ahli, yaitu, kemampuan mengenali
peluang, kemampuan mengambil risiko serta kreatif dan inovatif.

B. Karakter Kemampuan Mengenali Peluang


Peluang merupakan sebuah Langkah awal untuk mendirikan usaha. Peluang
bersifat gampang-gampang sulit, karena peluang selalu ada setiap saat dalam
kehidupan sehari-hari. Peluang mundul dalam berbagai bentuk, tergantung pada
penglihatan individu. Namun secara tidak sadar peluang sering dihindari ketika
hadir dihadapan kita. Salah satu ciri yang membedakan seorang wirausaha dengan
yang bukan wirausaha adalah memiliki kemampuan dalam mengenali peluang
bisnis. Kemampuan dalam mengenali peluang merupakan hal penting dalam proses
wirausaha.
Menurut Shane dan Venkataraman, Peluang usaha merupakan sebuah
situasi dimana barang-barang, layanan, bahan baku, dan metode pengelolaannya
diperkenalkan dan dijual dengan nilai yang lebih tinggi dari biaya untuk
memproduksinya. Peluang dapat juga dianggap sebagai ide atau mimpi yang
ditemukan atau dikreasikan oleh sebuah entitas wirausaha yang diungkapkan
melalui analisis sepanjang waktu hingga memperoleh potensi hasil yang
menguntungkan10. Artinya, seorang wirausaha tidak menunggu diberikan peluang,
tetapi dirinyalah yang menjadi sumber peluang. Selain itu, suatu ide atau mimpi
belum dapat disebut peluang, kecuali telah dianalisis dengan matang untuk menjadi
potensi yang menguntungkan. Karenanya, dibutuhkan usaha terus menerus dari
seorang wirausaha untuk memikirkan ide-ide pengembangan bisnis. Suatu peluang
bisnis dapat diciptakan lagi walaupun bisnis yang sedang dijalankan telah

Short, “The Concept of Opportunity in EntrepreneurshipResearch: Past


10

Accomplishments and future Callenges”, Journal of management (2010)

8
memberikan keuntungan bagi pemiliknya. Suatu peluang bisnis adalah kesempatan
bagi wirausaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang belum terpuaskan.
Pemahaman tentang peluang sering kali timbul dari pengetahuan dan
pengalaman pribadi seorang wirausaha dalam menjalankan bisnisnya. Pengetahuan
yang dimiliki wirausaha berasal dari gabungan antara pendidikan dan pengalaman
yang relevan dengan bisnis yang telah dijalankan secara pribadi. Untuk mencapai
keberhasilan dalam berwirausaha, haruslah mengenali pengetahuan dan
pengalaman serta memiliki tekad untuk memahami dan menggunakan keduanya
dalam menjalankan bisnis.

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui bagaimana model


proses pengenalan peluang dapat terjadi. Salah satu model adalah yang diajukan
oleh Ardichvili dan Cardozo11yang dapat dilihat pada Gambar 2.1. Dalam model
tersebut, pengenalan suatu peluang biasanya dihasilkan dari pengetahuan dan
pengalaman pribadi seorang wirausaha dalam menjalankan proses bisnis.
Pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya merupakan hasil dari kombinasi
antara pendidikan dan pengalaman yang relevan dengan bisnis yang digelutinya.
Pengalaman yang relevan dapat diperoleh dari pekerjaan atau hasil dari berbagai
pengalaman pribadi atau berbagai peristiwa yang dialaminya. Untuk berhasil dalam
berwirausaha, seorang wirausaha harus mengenali pengetahuan dan
pengalamannya, serta harus memiliki keinginan untuk memahami dan
menggunakan keduanya dalam menjalankan proses bisnis.

Faktor lain yang juga penting dalam proses mengenali peluang adalah
kewaspadaan kewirausahaan (entrepreneurial alertness) dan jejaring kewirausahaan
(entrepreneurial networks). Terdapat efek interaksi antara kewaspadaan
kewirausahaan dengan pengetahuan yang dimiliki seorang wirausaha mengenai
pasar dan permasalahan konsumen. Wirausaha yang memiliki kemampuan untuk
mengenali peluang bisnis akan memeroleh posisi strategis untuk berhasil

11
Hisrich, dkk “Enterpreneurship. McGraw-Hill”, (2010)

9
menyelesaikan proses perencanaan dan pengembangan dalam mendirikan
perusahaan baru.

Gambar 2.1 Model Proses Peluang


Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan
mengenali peluang adalah mengamati kesempatan untuk menemukan ide baru
kemudian mengembangkan ide tersebut sehingga tercipta bisnis baru.
Menurut Hunter, peluang muncul dengan cara yang berbeda dan dapat
dikategorikan demikian. Salah satu cara paling sederhana dalam bentuk pemetaan
peluang adalah dengan fokus dari perubahan mereka yang memanifestasikan ke
lingkungan. Berikut adalah tipologi dari peluang:

1. Imitation-based Opportunities (Peluang berbasis meniru)


Seorang wirausaha memulai bisnisnya dengan meniru ide orang lain, dan
terkadang melakukan sedikit perubahan pada produk tersebut.
2. Allocative-based Opportunities (Peluang berbasis alokatif)
Peluang alokatif terjadi apabila terjadinya ketidaksesuaian penawaran dan
permintaan, sumber daya yang langkah di daerah tertentu, perusahaan
memiliki monopoli sumber daya, perubahan demografi perubahan
memerlukan produk tertentu dan layanan untuk memenuhi kebutuhan yang
muncul.
3. Discovery-based Opportunities (Peluang berbasis penemuan)
Peluang jenis ini dapat terjadi apabila adanya perubahan teknologi, kondisi
ekonomi, peraturan, dan kebutuhan konsumen. Sebenarnya kebutuhan akan

10
suatu produk tersebut sudah ada, hanya saja belum ada pelaku usaha yang
menyadarinya.
4. Construction-based Opportunities (Peluang Berbasis Penciptaan)
Peluang baru dapat muncul melalui entrepreneur yang memiliki
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Penciptaan peluang adalah
proses yang dari jalan mana seorang pengusaha dapat belajar apa yang
berhasil dan apa yang tidak berhasil seperti proses pengembangan sebuah
usaha yang sedang berlangsung.

Zimmerer, Scarborough, dan Wilson (Rusydi dan Tien: 2016) memaparkan


6 (enam) peluang keunggulan dengan menjadi entrepreneur sebagai berikut:

1. Peluang menentukan nasib sendiri; Entrepreneur dapat mengembangkan


diri sesuai dengan minat dan kemampuan, sehingga membuat dirinya
lebih berarti bagi masyarakat bahkan bagi negara dengan membuka
lapangan pekerjaan.
2. Peluang melakukan perubahan; Entrepreneur dapat melakukan
perubahan dengan usaha yang dilakukan. Perubahan ke arah yang lebih
baik bagi masyarakat dan negara.
3. Peluang untuk mencapai potensi sepenuhnya; Seseorang melalui
aktivitas membuka usaha maka suasana rutinitas bekerja sebagai
karyawan tidak akan dialami, hidup menjadi lebih berdinamika
4. Peluang untuk memperoleh keuntungan yang menakjubkan;
Entrepreneur dengan kemungkinan memperoleh penghasilan tanpa
batas memberikan peluang bagi setiap orang untuk memenuhi segala
yang diinginkannya
5. Peluang untuk berperan besar dalam masyarakat dan memperoleh
pengakuan; Entrepreneur yang merupakan pemilik usaha dapat menjadi
warga masyarakat yang dihormati karena perannya yang berarti dengan
menyediakan lapangan kerja dan meningkatkan taraf hidup warga.

11
6. Peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan bersenang-senang
dalam mengerjakannya12.
C. Karakter Kemampuan Mengambil Risiko
Menurut Hanggraeni (2010:2) Risiko merupakan suatu peristiwa atau
kejadian yang memiliki suatu potensi terjadi sehingga menimbulkan kerugian
dalam usaha. Risiko adalah sesuatu yang selalu dikaitkan dengan kemungkinan
terjadinya keadaan yang merugikan dan tidak diduga sebelumnya bahkan bagi
kebanyakan orang tidak menginginkannya.
Menurut Leigh (Lejuez, dkk., 2002), perilaku pengambilan risiko adalah
perilaku yang mengandung potensi menimbulkan kerugian, namun juga
memberikan kesempatan untuk memeroleh keuntungan. Ketika seseorang
memutuskan untuk memulai suatu bisnis, maka keputusan tersebut sebenarnya
sudah merupakan risiko. Dalam proses pengembangan bisnisnya, semakin banyak
risiko yang dihadapi. Langkah demi langkah adalah risiko bagi dirinya yang harus
diperhitungkan sebelum mengambil suatu keputusan.
Salah satu faktor yang menyebabkan orang takut berwirausaha adalah risiko
jika bisnisnya mengalami kegagalan. Risiko yang dihadapi oleh wirausaha dapat
berbentuk risiko psikologis, finansial, maupun sosial. Kerugian akibat bisnis dapat
menyebabkan bangkrut dan dapat menimbulkan efek yang menyulitkan bagi
seseorang, baik dari segi materi maupun dari segi moral. Semangatnya dapat hilang,
bahkan dapat menimbulkan stres bagi dirinya. Namun, suatu bisnis tidak dapat
berkembang jika pemiliknya tidak berani untuk mengambil risiko.

12
Ananda, Rusydi dan Rafida, Tien, “Pengantar Kewirausahaan Rekayasa Akademik
Melahirkan Enterpreneunship”, Perdana Puplishing, Medan (2016)

12
Menurut Rusydi dan Tien (2016) Jenis-jenis Risiko Beberapa kemungkinan jenis-
jenis risiko yang dapat terjadi dalam kegiatan usaha adalah:

a. Risiko Teknis.
Risiko teknis terjadi akibat kurang mempunyai kemampuan dalam
menjalankan usaha terutama terkait dalam hal pengambilan keputusan.
Risiko yang sering terjadi berhubungan dengan:
1) Biaya produksi yang tinggi.
2) Risiko karena adanya pemogokan karyawan, akibat kesejahteraan
kurang diperhatikan.
3) Pemakaian sumber daya yyang tidak seimbang (tenaga kerja
banyak).
4) Terjadinya kebakaran akibat keteledoran dan kekurang cermatan.
5) Terjadinya pencurian atau penipuan karena pengawasan yang
kurang baik.
6) Terus menerus mengalami kerugian karena biaya yang terus
membengkak serta harga jual yang tidak berubah.
7) Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga produktivitas
kerja menurun.
8) Perencanaan dan desain yang salah, sehingga sulit
dioperasionalkan, serta hal-hal yang berhubungan dengan
ketatalaksanaan perusahaan.
9) Risiko karena tidak dipercaya oleh lembaga keuangan akibat
terjadi kredit macet di dalam perusahaan.
b. Risiko pasar.
Risiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau
tidak laku di pasar. Produk telah menjadi kuni akibatnya penerimaan yang
diperoleh terus menurun dan terjadi kerugian. Hal ini akan menjadi bencana
bagi usaha yang berakibat kepada bangkrut atau gulung tikar. Risiko pasar
yang lain adalah persaiangan. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh suatu
lembaga/badan usaha selalu diamati oleh usaha pesaing. Oleh karena itu,
entrepreneur tidak boleh lengah terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang

13
berkembang agar tidak berakibat fatal karena tindakan pesaing. Hal-hal
yang merupakan risiko bagi entrepreneur yang mengakibatkan barang atau
jasa tidak laku jual, antara lain adalah:
1) Adanya perkembangan teknologi.
2) Adanya tindakan atau pengaturan baru dari pihak yang berwenang.
3) Adanya hubungan intern yang kurang harmonis sehingga terjadi
pencurian, kecelakaan dan kebakaran.
c. Risiko force majeur.
Risiko ini terjadi di luar kuasa manusia, seperti gempa bumi, tanah
longsor, tsunami, banjir, gunung meletus dan bencana alam lainnya. Karena
kemungkinan terjadi sangat kecil namun risiko ini tetaplah ada. Untuk
mengalihkan risiko ini dapat memanfaatkan jasa perusahaan asuransi.

Menurut Sadgrove yang dipaparkan oleh Hanggraeni (2010), risiko digolongkan


menjadi:

a. Risiko operasional, risiko yang berkaitan dengan proses produksi atau


operasi perusahaan.
b. Risiko strategi, yaitu isu yang besar yang mendorong perusahaan berpikir
secara skala besar. Risiko ini dikelola pada level Direksi dan memerlukan
perencanaan strategi.
c. Risiko kepatuhan, yaitu risiko yang dihadapi perusahaan yang
berhubungan dengan kepatuhan perusahaan dengan aturan-aturan hukum
serta aturan-aturan pemerintah untuk meningkatkan pengendalian risiko
perusahaan sebagai risiko publik.
d. Risiko keuangan internal, yaitu risiko yang dihadapi perusahaan yang
berhubungan dengan keuangan13.

13
Dewi Hangraeni, “Pengelolaan Risiko Usaha”. Penerbit Fakultas Ekonomi Indonesia,
Jakarta(2010)

14
Adapun upaya yang dilakukan untuk menghindari/memperkecil risiko
menurut Hanggraeni (2010:27), antara lain:

1) Avoid, menghindari risiko tersebut karena terlalu besar bagi


perusahaan. Misalnya perusahaan menolak satu bentuk usaha
dikarenakan terlalu berisiko
2) Minimize, mengurangi atau mengontrol. Misalnya dengan cara
meningkatkan pengawasan, mengubah proses, atau mengganti kimia
yang berbahaya dengan yang lebih aman
3) Spread, atau transfer dan membagi risiko dengan cara diversifikasi,
sub-kontrak, outsourcing, joint venture, hedging, atau asuransi
4) Accept, dengan catatan risiko ini masih masuk dalam risiko yang
ditoleransi perusahaan

Berani mengambil risiko adalah salah satu kunci dalam memulai usaha,
karena dalam komponen ini banyak sekali item yang mengikutinya, yaitu berani
rugi, berani mengambil keputusan, berani menghadapi masalah, berani menahan
diri untuk tidak menggunakan uang perusahaan untuk bersenang-senang, serta
berani untuk bangkrut. Itu baru sedikit risiko yang ada saat mendirikan bisnis. Oleh
karena itu, seorang calon pebisnis harus mampu menghilangkan rasa takut terhadap
semua risiko yang ada caranya adalah sbb:

1. Lakukan survey atau pengamatan, sehingga mengetahui rintangan yang


akan dihadapi, sehingga dapat strategi dalam menghadapi semua
rintangan yang ada.
2. Pilihlah bisnis yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
3. Sesuaikan modal dengan besaran bisnis yang akan dibangun.
4. Konsultasi dengan orang-orang yang memiliki keahlian dalam
bidangnya.
5. Mau terima kritikan atau masukan dari orang lain, akan tetapi harus
bisa memilah mana masukan yang baik.
6. Tidak terburu-buru atau terlalu ambisi dalam mengembangkan bisnis.

15
7. Buat bisnis plan sehingga dalam mengembangkan bisnis dapat
terencana dengan baik.
Seorang wirausaha dapat dibedakan dengan yang lainnya dalam
kesiapan mengambil risiko. Kebanyakan orang lebih suka berada dalam
titik yang aman dan nyaman dengan tidak mengambil hal berisiko atau
lebih memilih risiko yang lebih rendah. Berbeda dengan wirausaha,
risiko dijadikan sebagai tantangan untuk mencapai kesuksesan, bukan
suatu hambatan yang menjadikan kita gagal.
D. Karakter Kreatif dan Inovarif
Inovasi dimulai dengan ide-ide yang kreatif. Kreatif merupakan awal untuk
sebuah inovasi. Jadi inovasi merupakan implementasi dari inspirasi yang kreatif.
Kreativitas merupakan kemampuan untuk menghasilkan ide baru dengan
menggabungkan, mengubah atau memodifikasi ide yang telah ada. Sejumlah ide
kreatif dapat menakjubkan dan berilian atau sederhana dan praktis, dan ada juga
sebuah ide yang belum terpikirkan sebelumnya. (Okpara 2007). Setiap orang
memiliki kemampuan yang keratif namun ada yang tidak menyadari kelebihan
tersebut. Sehingga dibutuhkan komitmen untuk membangkitkan semangat yang
dibutuhkan dalam berkreativitas.
Kreativitas merupakan proses seseorang akan bekerja keras dan terus
menerus meningkatkan ide dan solusi, dengan membuat perubahan dan perbaikan
secara bertahap karya mereka. Sebuah produk dikatakan kreatif apabila produk
tersebut “baru” dan “tepat”. Produk yang baru merupakan produk yang orisinal,
sedangkan produk yang tepat adalah yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan
tepat waktu.
1. Berpikir Kreatif
Setiap ide adalah hasil dari pemikiran dan setiap produk adalah
manifestasi dari ide seseorang. Para pemikir yang kreatif adalah
seseorang yang melihat suatu masalah sebagai suatu kesempatan untuk
meningkatkan dan melakukan sesuatu yang baru atau sesuatu yang
lebih baik. Mereka adalah seseorang yang menanamkan dua
pertanyaan penting dalam pikirannya, yaitu “Apa yang bisa saya

16
lakukan untuk memperbaiki sesuatu yang telah ada?”, atau apa yang
bisa saya lakukan untuk membuat sesuatu yang lebih baik dari yang
telah ada?” 14
Tujuan dari pertanyaan pertama adalah untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiensi, mempercepat proses, meningkatkan
kenyamanan, memperoleh keuntungan, dan sebagainya. Sementara
tujuan yang kedua adalah menghasilkan berbagai alternatif dalam
membuat sesuatu menjadi lebih baik, menghasilkan berbagai
perubahan menuju evaluasi ide dan proses yang baru, atau perubahan
total dari hal-hal yang konvensional. Apapun tujuannya, berpikir
merupakan alat yang sangat diperlukan dalam kehidupan semua
wirausaha sukses.
Berpikir kreatif akan memunculkan strategi dalam menanggapi
isu dan menemukan hal baru. Strategi merupakan cara mengatur
sumber daya untuk mencapai suatu tujuan. Dalam strategi terdapat
langkah-langkah, pendekatan, waktu, dan posisiyang harus dibuat.
Ada banyak peluang bisnis yang dapat diciptakan melalui berpikir
kreatif untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia terhadap suatu
produk barang dan jasa, seperti kebutuhan untuk memperoleh rumah,
pekerjaan, kehidupan yang lebih baik.
2. Kemampuan Inovasi
“Innovative genius is I Percent inspiration and 99 percent
perspiration”.
Thomas Edison
Pernyataan Thomas Edison, seseorang jenius inovasi hanya
membutuhkan satu persen inspirasi, namun untuk berhasil
mewujudkan idenya dibutuhkan 99 persen kucuran keringat. Artinya,
ide yang cemerlang sekalipun tidak akan berhasil jika tidak didukung

14
Okpara, “ The value of creativity and innovation in entrepreneurship”, Jurnal of Asia
Enterpreneurshipand Sustainability, III(2), (2007)

17
dengan usaha yang maksimal. Inovasi membutuhkan usaha terus-
menerus untuk mewujudkan ide baru.
Inovasi diartikan sebagai penambahan sesuatu yang baru
terhadap suatu produk atau proses yang ada. Produk atau proses yang
telah dibuat sebelumnya mungkin telah berlangsung cukup baik.
Ketika dilakukan suatu perubahan agar produk atau prosesnya menjadi
lebih baik, amaka saat itu terjadi inovasi. Inovasi adalah keberhasilan
dalam mengeksploitasi ide-ide baru 15
Menurut Hisrich, Inovasi memiliki jenis tingkatan, tergantung
keunikan ide-ide yang dihasilkan seperti pada gambar berikut:

Gambar 2.2 Diagram Inovasi


Breakthrough innovation, Inovasi yang biasanya digunakan sebagai
bentuk awal untuk memperkuat suatu area yang sedang
dikembangkan. Inovasi jenis ini menjadi platform bagi inovasi
selanjutnya dan harus dilindungi hak paten, menjadi rahasia
perusahaan, atau hak cipta.
Technological Innovation, merupakan inovasi kedua yang tidak sama
dengan penemuan dan pengembangan ilmiah, namum memiliki arti
penting dalam pengembangan suatu produk dan membutuhkan

15
Okpara, (2007)

18
perlindungan hukum. Contohnya penemuan PC, pesan suara, teks, dan
pesawat jet.
Ordinary Innovation, inovasi yang paling sering dijumpai umumnya
merupakan pengembangan dari suatu inovasi teknologi untuk
menghasilkan produk barang atau jasa yang lebih sesuai dengan selera
pasar. Salah satu inovasi yang sering dijumpai adalah mencitakan
makanan instan, berupa mie, bumbu dapur instan, sambal dan lainnya.

19
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Karakteristik wirausaha untuk menuju kesuksesan menjadi faktor
penting untuk diperhatikan oleh seorang wirausahawan. Dari berbagai
karakteristik tersebut, terdapat tiga ciri yang paling sering disebutkan
oleh para ahli, yaitu
a. Kemampuan mengenali peluang
b. Kemampuan mengambil risiko, serta
c. Kreatif dan inovatif.
2. Kemampuan mengenali peluang adalah mengamati kesempatan dalam
hal menemukan ide baru kemudian mengembangkan ide tersebut
sehingga menciptakan bisnis baru.
3. Perilaku Mengambil Risiko merupakan perilaku yang mengandung
potensi bahaya atau kerusakan, namun juga memberikan kesempatan
untuk memeroleh keuntungan
4. Kreatif merupakan kemampuan menghasilkan ide baru dengan
menggabungkan atau memodifikasi sehingga menghasilkan inovasi
yang baru.
B. SARAN
Disarankan bagi setiap pembaca yang nantinya akan memulai
berwirausaha untuk mempelajari dan dapat mencontoh sikap, karakteristik,
dan sebagainya dari apa yang tertulis di BAB Pembahasan di atas. Seorang
wirausaha memang perlu untuk menghadapi sebuah risiko, karena dari
proses risiko itu sendiri nantinya akan membawa sesuatu yang besar. Dan
juga semangat, kerja keras, ulet, serta tidak putus asa sikap yang sangat
dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar terus berkarya dengan usaha yang
di jalankannya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP-
PAUD dan DIKMAS), 2018. Bahan Ajar Membangun Komitmen. Banjar
Baru
Fahrurazi, 2021. Pedoman Dasar dan Konsep Kewirausahaan. Batam: Yayasan
Cendekia Mulia Mandiri,
Hangraeni, Dewi, 2010, “Pengelolaan Risiko Usaha”. Penerbit Fakultas Ekonomi
Indonesia, Jakarta
Hisrich, dkk, 2010 “Enterpreneurship. McGraw-Hill”.

Jalil, Abdul.2013.Spiritual Entrepreneurship Transformasi Spiritualitas


Kewirausahaan, Yogyakarta: LKIS
Kasunaningrum Ria, ,dkk. 2021, Kewirausahaan Dasar. Bandung:Widina Bhakti
Persada Bandung.
Kasmir. 2013.Kewirausahaan, Jakarta, Rajagrafindo Persada.

Kurniawan, Dhani. 2021. “Kinsep Dasar Kewirausahaaan dan Proses


Kewirausahaan”, Media neliti.
Okpara, 2007 “ The value of creativity and innovation in entrepreneurship”, Jurnal
of Asia Enterpreneurshipand Sustainability, III(2).
Rusydi, Ananda & Rafida, Tien, 2016 “Pengantar Kewirausahaan Rekayasa
Akademik Melahirkan Enterpreneunship”, Perdana Puplishing, Medan.

Suryana, Yuyus & Bayu, Karbit. 2014. Kewirausahaan:Pendekatan Karakteristik


Wirausaha Sukses, Jakarta: Prenadamedia Group

Suryana. 2014. Kewirausahaaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju


Sukses, Yogyakarta: Salemba Empat.
Suharyono, 2017. Sikap dan Perilaku Wirausahawan” Jurnal Ilmu dan Budaya 40,
no. 56.
Short, 2010, “The Concept of Opportunity in EntrepreneurshipResearch: Past
Accomplishments and future Callenges”, Journal of management.

21

Anda mungkin juga menyukai