Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Model pengembangan kewirausahaan kontemporer

Dosen Pengampu :
Dedi Supendra,S.pd.,M.A

Kelompok 2
1. Ahmad Hanif
2. Lisa Awdilla
3. Abdah Shalihah
4. Arindah Surya Murti
5. Fitto Sandani
6. Frisella Gita Cahyni

FAKULTAS BAHASA DAN SENI


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat
serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul Model Pengembangan
Kewirausahaan Kontemporer dapat selesai.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Dedi Supendra
selaku dosen mata kuliah Pengantar Kewirausahaan. Berkat tugas yang diberikan ini,
dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis
juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.Tidak ada gading yang tak retak,
penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran demi kesempurnaan dari makalah ini.

Padang, September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii


DAFTAR ISI .....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah ........................................................................... 1
BAB II ISI ..................................................................................................... 2
2.1 Persepsi Wirausaha Bagi Mahasiswa .......................................... 2
2.2 Karakteristik Wirausahawan ....................................................... 2
2.3 Kompetensi Wirausaha ................................................................ 3
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ................................................................................ 10
3.2 Saran .......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik dan banyak
pula orang yang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha.
Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan. Dalam rangka
menghadapi era perdagangan bebas, kita dirancang bukan hanya untuk
mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang siap bekerja, melainkan juga harus
mampu mempersiapkan dan membuka lapangan kerja baru. Membuka dan
memperluas lapangan kerja baru merupakan kebutuhan yang sangat mendesak,
sekarang ini kita menghadapi kenyataan bahwa jumlah wirausaha Indonesia masih
sedikit dan mutunya belum bisa dikatakan hebat. Kurangnya wirausaha Indonesia
karena masyarakat Indonesia pada umumnya belum mengetahui gambaran umum
mengenai wirausaha dan apa sebenarnya fungsi dan peran wirausaha dalam
pembangunan Indonesia. Dengan demikian, persoalan pembangunan wirausaha di
Indonesia yng merupakan persoalan mendesak bagi suksesnya pembangunan dapat
diatasi.
Tentu saja tak mudah menjadi seorang wirausaha sukses. Berbagai halangan
dan masalah selalu mewarnai kisah-kisah perjalanan bisnis mereka dan mereka
dituntut untuk dapat menangani masalah tersebut dengan cerdas atau menyerah pada
masalah dan kalah menjadi wirausaha. Pada makalah ini, penulis akan membahas
mengenai bagaimana menjadi seorang wirusaha yang baik yang dapat berperan dalam
membangun perekonomian Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dari makalah ini yaitu:
1. Apa saja macam-macam model wirausaha?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui macam-macam model wirausaha.

1
BAB II
ISI

2.1 Persepsi Wirausaha Bagi Mahasiswa


Beberapa penelitian menunjukkan fungsi dari model peran dalam pembelajaran
kewirausahaan. Paparan dari pengalaman yang bersifat positif maupun negatif dari
model peran akan mampu mengarahkan individu dalam mengevaluasi kapasitas
mereka dalam berkarir pada bidang kewirausahaan Ada diantara mereka memiliki
persepsi positif meskipun tidak selalu persepsi positif itu benar, seperti misalnya:
berwirausaha itu mudah,menjadikan kaya dan bisa dilakukan siapapun. Apapun
bentuknya persepsi positif ini mampu mendorong mahasiswa untuk melakukan upaya
yang sama yaitu berwirausaha. Berlawanan dengan hal itu, masih banyak pula
mahasiswa dibelenggu oleh persepsi negatif tentang kewirausahaan. Persepsi paling
banyak dijumpai adalah berwirausaha itu sulit, penuh resiko dan memerlukan modal
besar.
2.2 Karakteristik Wirausahawan
Banyak ahli sepakat bahwa wirausahawan dipercaya memiliki karakter tertentu
yang membedakannya dengan mereka yang bukan wirausahawan. Karakter-karakter
inilah yang mengundang peneliti untuk mengkaji lebih dalam mengenai hal tersebut.
Beberapa penelitian secara khusus meneliti karakteristik-karakteristik yang dimiliki
wirausahawan dan faktor-faktor apa saja yang mendorong untuk menjadi
wirausahawan. Beberapa karakter yang menonjol yang harus dimiliki oleh
wirausahawan seperti:
1. Innouatiueness,
2. Need for achievement,
3. Locus of control
4. Risk taking propensity
5. Tolerance of ambigu-ity
6. Selfconftdence

2
2.3 Kompetensi Wirausaha
Pengertian kompetensi menurut Stephen Robbin (2007) adalah kemampuan
atau kapasitas seseorang untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.
Kemampuan ini dipengaruhi oleh dua faktor yaitu intelektual dan fisik. Selanjutnya
Fogg (2004) mengemukakan bahwa kompetensi dibagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu
kompetensi dasar (threshold) yaitu, karakteristik utama yang biasanya berupa
pengetahuan atau keahlian dasar, contohnya kemampuan membaca, menulis,
computer dan sebagainya. Sedangkan kompetensi pembeda (differentiating) adalah
kriteria yang digunakan untuk memprediksi kinerja suatu pekerjaan, kompetensi ini
yang membuat seseorang berbeda dari yang lain. Mengemukakan karakteristik atau
nilai hakiki penting dari wirausaha, bisa juga diartikan sebagai kompetensi yang
dimiliki seorang wirausaha. Ketiganya adalah sebagai berikut :
1. percaya diri (self confidence), yaitu sikap dan keyakinan untuk menghadapi
tugas atau pekerjaan, yang bersifat internal. Kunci keberhasilan dalam bisnis
adalah kemampuan memahami diri sendiri yang akan memunculkan sikap
mandiri dan percaya diri.
2. berorientasi tugas dan hasil, yaitu sikap yang mengutamakan nilai-nilai motif
berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja keras.
3. Keberanian mengambil resiko adalah sikap mental berani menghadapi
tantangan. Wirausaha selalu menghadapi resiko, resiko bukan harus dihindari
tetapi harus dihadapi. Perlu sebuah upaya atau manajemen untuk mampu
menghadapi resiko yang ada
Menurut Roopke dikutip Suryana (2001) profil wirausaha dapat dijabarkan sebagai
berikut :
1. Kewirausahaan Rutin (wirt)
Wirausaha yang melakukan kegiatan sehari-harinya cenderung
menekankan pada pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi
tradisional. Fungsi wirausaha rutin adalah mengadakan perbaikan-perbaikan
terhadap standar tradisional, bukan penyusunan dan pengalo-kasian sumber-
sumber. Wirausaha ini berusaha untuk menghasilkan barang, pasar, dan

3
teknologi.
2. Kewirausahaan Arbitase
Wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan penemuan
(pengetahuan) dan pemanfaatan (pembukaan). Kegiatan kewirausahaan ini
tidak perlu melibatkan pembuatan barang dan tidak perlu menyerap dana
pribadi wirausaha, kegiatan-nya adalah spekulasi dalam memanfaatkan
perbedaan harga jual dan harga beli.
3. Kewirausahaan Inovatif
Wirausaha dinamis yang menghasilkan ide-ide dan kreasi-kreasi baru
yang berbeda, ia merupakan promotor, tidak saja dalam memperkenalkan
teknik dan produk baru, tetapi juga dalam pasar dan sumber pengadaan
(pembekalan), peningkatan teknik manajemen, dan metode distribusi baru. Ia
mengadakan proses dinamis pada produk, proses, hasil, sumber pembekalan,
dan organisasi yang baru.
Sedangkan menurut Muhammad Zen model-model wirausaha dibagi menjadi:
1. Wirausaha Andal
Wirausaha andal adalah Wirausaha yang mempunyai semangat, sikap,
perilaku dan kemampuan kewirausahaan yang cukup baik untuk dapat
mendirikan, memiliki dan mengelola perusahaan yang resikonya tidak begitu
besar dan kegiatan usahanya belum begitu kompleks.
Ciri dan kemampuan wirausaha handal:
a. Memiliki rasa percaya diri dan sikap mandiri yang tinggi untuk berusaha
penghasilan dan keuntungan.
b. Mau dan mampu mencari dan menangkap peluang usaha yang
menguntungkan serta melakukan hal-hal yang perlu untuk
memanfaatkannya.
c. Mau dan mampu berkerja keras dan tekun dalam menghasilkan barang
dan atau jasa serta mencoba cara kerja yang lebih tepat dan efesien.
d. Mau dan mampu berkomunikasi dalam melakukan tawar menawar dan
musyawarah dengan berbagai pihak yang mempunyai pengaruh yang

4
besar dalam kemajuan usaha.
e. Menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana, jujur, hemat
dan disiplin.
f. Mencintai kegiatan usaha dan perusahaannya secara luas dan tangguh
tetapi cukup luwes dalam melindunginya.
g. Mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan kapasitas
perusahaan dengan memanfaatkan dan memotivasi orang lain serta
melakukan perluasan dan pengembangan usaha dengan resiko yang
moderat.
h. Berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan serta menggalang
kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak yang
berkempentingkan terhadap perusahaan.
2. Wirausaha Tangguh
Wirausaha tangguh adalah wirausaha yang mempunyai semangat, sikap
, perilaku dan kemampuan kewirausahaan yang baik untuk dapat mendirikan,
memiliki dan mengelola perusahaan yang resikonya cukup besar serat
kegiatan usahanya cukup kompleks.
Ciri dan kemampuan wirausaha handal:
a. Memiliki keberanian untuk mengambil risiko dalam menjalankan usaha.
b. Memiliki daya kreasi, imajinasi dan kemampuan yang tinggi untuk
menyesuaikan diri dengan keadaan.
c. Memiliki semangat dan kemauan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi.
d. Mengutamakan efisiensi dan penghematan penghematan biaya.
e. Memiliki kemampuan untuk memotivasi bawahan atau partner usaha agar
mempunyai kemampuan tinggi.
f. Memiliki cara analisis yang tepat, sistematis dan metodologis.
g. Tidak konsumtif, selalu menanamkan kembali keuntungan yang diperoleh,
baik untuk memperluas usaha yang sudah ada maupun menanamkannya pada
usaha-usaha yang baru.
h. Memiliki kemampuan dalam menilai kesempatan yang ada serta membawa

5
teknik-teknik baru dalam mengorganisasi usaha-usahanya secara tepat dan
efisien.
3. Wirausaha Unggul
Wirausaha unggul adalah wirausaha yang mempunyai semangat, sikap,
perilaku dan kemampuan kewirausahaan yang sangat baik untuk dapat
mendirikan, memiliki, dan menangani perusahaan yang resikonya besar serta
kegiatan usahanya cukup kompleks.
Ciri dan kemampuan wirausaha unggul adalah ciri dan kemampuan wirausaha
tangguh ditambah ciri dan kemampuan sebagai berikut :
a. Berani mengambil resiko serta mampu menghadapinya dengan penuh
perhitungan.
b. Selalu berupaya mencapai dan menghasilkan karya bakti yang lebih baik
untuk langganan , pemilik, pemasok, tenaga kerja, masyarakat, bangsa
dan negara.
c. Antisipasi terhadap perubahan dan akomodatif terhadap lingkungan.
d. Kreatif mencari dan menciptakan peluang pasar dan meningkatkan
produktivitas dan efesiensi.
e. Selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan citra perusahaan melalui
inovasi baru diberbagai bidang.
Sedangkan Zimmerer (1996) mengelompokkan profil wirausaha sebagai berikut :
1. Part – time entrepreneur yaitu wirausaha yang hanya setengah waktu
melakukan usaha , biasanya sebagai hobi. Kegiatan usahanya hanya bersifat
sampingan.
2. Home – based new ventures yaitu usaha yang dirintis dari rumah / tempat
tinggal. Adapula ibu-ibu rumah tangga yang memulai kegiatan bisnisnya dari
rumah tangga misalnya ibu-ibu yang pandai membuat kue dan aneka masakan
yang akhirnya semakin lama usaha tersebut semakin maju.
3. Family – owned business yaitu usaha yang dilakukan / dimiliki oleh beberapa
anggota keluarga secara turun – temurun.
4. Copreneurs yaitu usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausaha yang

6
bekerja sama sebagai pemilik dan menjalankan usahanya bersama-sama.
5. Women Enterpreneur yaitu banyak wanita yang terjun ke dalam bidang bisnis,
alasan mereka menekuni bidang bisnis ini didorong oleh faktor-faktor antara
lain ingin memperlihatkan kemempuan prestasinya, membantu ekonomi
rumah tangga, frustasi terhada pekerjaan sebelumnya, dan sebagainya.
Menurut Franky Slamet dkk, ada beberapa jenis wirausaha dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. Wirausaha muda
Kita dapat memahami bahwa generasi muda adalah sebuah generasi
yang energik, penuh semangat, menyukai tantangan, berhasrat untuk
mengekpresikan dirinya dan sering kali memiliki banyak ide kreatif yang
dapat direalisasikan menjadi sebuah bentuk usaha. Kondisi ini mendorong
munculnya wirausaha muda.
2. Wirausaha minoritas
Kaum minoritas dapat dijumpai diberbagai wilayah didunia
ini,umumnya berdasarkan suku dan ras komunitasnya paling kecil
dibandingkan dengan komunitas dari suku dan ras lainnya di daerah tertentu.
Pada beberapa situasi kaum minoritas sering kali mengalami perlakuaan
diskriminatif didunia kerja sehingga menjadikan sebuah alasan yang
mendorong mereka untuk berwirausaha. Contohnya kaum gipsi, Asia,
keturunan afrika, hispanik, dan lain sebagainya.
3. Wirausaha imigran
Beberapa sifat positif yang dapat ditemui pada kaum imigran hampir
disetiap negara didunia adalah tahan banting, kerja kerja, berani menghadapi
berbagai tantangan dan resiko, serta kemauan untuk beradapatasi dengan
lingkungan asing, sifat-sifat tersebut salah satunya tercermin dari keputusan
untuk keluar dari negaranya untuk mencoba mencari nafkah di negara asing
yang tentu memiliki resiko ketidakpastian yang lebih besar serta potensi
timbulnya permasalahan yang lebih pelik. Situasi seperti inilah yang
kemudian mendorong mereka untuk berani berwirausaha.

7
4. Wirausaha paruh waktu
Tidak sedikit kita temui wirausaha yang berhasil memulai usahanya
secara paruh waktu saat mereka tengah menjalani sebuha pekerjaan.
Wirausaha ini menggunakan waktu luang diantara pekerjaanya untuk
mengelolah usaha sebagai keinginan pribadi untuk memperoleh penghasilan
tambahan. Beberapa diantaranya ada pula yang memang sengaja
mempersiapkan usahanya sebagai salah satu rencana pensiun dari pekerjaaan
jika suatu saat usahanya telah mapan.
5. Wirausaha rumah tangga
Kegiatan usaha yang dijalankan dalam rumah tangga memiliki porsi
yang sangat besar dibandingkan jenis-jenis usaha lainnya, yaitu lebih dari 90
%. Bisnis rumah tangga umumnya dikerjakan dirumah dengan menggunakan
fasilitas yang ada dalam rumah sebagai modal berusaha untuk meminimalkan
biaya awal dan biaya operasi. Dalam usaha rumah tangga, fleksibilitas pemilik
masih dipertahankan sehingga sering kali kegiatan usaha sangat tergantung
dengan ketersediaan waktu luang anggota keluarga. Kemajuan teknologi
telekomunikasi juga telah menjadikan rumah sebagai kantor elektronik atau
etalase elektronik seperti e-commerce bagi wirausaha yang menjalani usaha
online.
6. Usaha keluarga
Usaha keluarga banyak dimiliki oleh keluarga wirausaha di Indonesia,
dimana kepemilikan dan pengelolaannya dilakukan oleh anggota keluarga.
Usaha keluarga yang berhasil dikelola dengan baik akan bertahan hingga
beberapa generasi bahkan berkembang menjadi usaha yang besar. Umumnya,
usaha keluarga yang berhasil memiliki nilai-nilai kekeluargaan dan asas
kejujuran yang tinggi. Namum demikian, salah satu permasalahan yang sering
dapat berakibat pada kegagalan usaha ini adalah ketika tiba waktunya suksesi
kepemimpinan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan perencanakan suksesi yang
hati-hati penggantian tampuk kepemimpinan tidak mengakibatkan dampak
negatif bagi usaha yang dijalankan.

8
7. Wirasutri
Banyak suami istri yang mendirikan usaha bersama dan mengelolanya
bersama-sama. Hal yang mendorong suami istri membangun bisnis ini adalah
mereka dapat berkerja bersama-sama seiring dengan membangun keluarga
yang diharapkan. Pada kondisi ini wirasutri dapat diartikan juga sebagai
menjalankan usaha keluarga.
8. Wirausaha korban PHK dari perusahaan dan karyawan yang mengundurkan
diri dari perusahaan.
Kondisi perekonomian yang kurang stabil, serta kebutuhan perusahaan
untuk melakukan efesiensi sebagai upaya mempertahankan usahanya
mengakibatkan munculnya PHK diberbagai perusahaan. Bagi mereka yang
menjadi korban dan tidak berhasil mendapatkan pekerjaan, banyak mencoba
melakukan wirausaha untuk dapat memperoleh penghasilan menggunakan
keahlian dan pengalaman yang dimilik selama bekerja atau bahkan usaha yang
sama sekali tidak berkaiatan dengan pekerjaan dimasa lalu. Karena banyak
korban PHK dan restrukturisasi perusaahan , maka banyak karyawan yang
mengalami krisis kepercayaan, hal ini juga mendorong karywan
mengundurkan diri dan memulai usaha sendiri.
9. Wirausaha sosial
Tidak semua orang memiliki jiwa sosial lantas menjadi seorang
wirausaha. Wirausaha sosial adalah mereka yang memiliki jiwa sosial dan
menggunakan keahliannya untuk memulai sebuah usaha sebagai solusi
pemecahan masalah-masalah sosial yang ada dilingkungannya. Wirausaha
sosial berusaha memberdayakan masyarakat yang mengalami permasalahan
sosial menjalankan usaha sehingga pada akhirnya masyarakat dapat
merasakan berupa peningakatan kesejateraan karena memperoleh penghasilan
dari usaha yang didirikan.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini yaitu:
1. Menurut Roopke dikutip Suryana model wirausaha terbagi menjadi wirausaha
rutin, arbitase dan inovatif.
2. Menurut Muhammad Zen model wirausaha terbagi menjadi wirausaha handal,
unggul dan tangguh.
3. Menurut Sedangkan Zimmerer mengelompokkan profil wirausaha yaitu Part–
time entrepreneur, Home–based new, Family–owned business, Copreneurs,
dan Women Enterpreneur
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis berharap wirausaha di Indonesia lebih
maju dengan adanya era globalisasi dan pasar bebas.

10
DAFTAR PUSTAKA

Franky Slamet, Dkk. 2014. Dasar-Dasar Kewirausahaan. PT Indeks: Jakarta

Anis Yuliati. 2012. Makalah Kewirausahaan.

http://ymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/makalah-kewirausahaan-klompok-
2.pdf. Diakses pada tanggal 25 September 2015 Pukul 19.30

Diah Novianti. Kewirausaha. file:///D:/smester%207/kewirausaha/digital_20314107-


S-Diah-Novianti.pdf. Diakses Pada Tanggal 26 September 2015 Pukul 19.00

Herman Subarjah. 2013. Arti, Fungsi dan Ciri Wirausaha.

http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKREASI/PR
ODI._ILMU_KEOLAHRAGAAN/196009181986031

HERMAN_SUBARJAH/Materi_Pa_Herman.pdf. Diakses Pada Tanggal 25


September 2015 Pukul 19.40

Sumaryanto. 2013. Pembinaan Mahasiswa Menuju Wirausahawann.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dr-sumaryanto-mkes/7-pembinaan-
mahasiswa-menuju-wirausahawan-yang-unggul.pdf. Diakses Pada Tanggal 26
September 2015 Pukul 17.00

11

Anda mungkin juga menyukai