Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Ekonomi Kreatif

Dosen : Moh. Alviyan, S.H., M.H.

Disusun Oleh Kelompok 01 :

1. Titis Mulia Mahabby (211D10347)


2. Salis Putri Aprilia (212D20002)
3. Nurdini Camelia (211D10076)

UNIVERSITAS PGRI ARGOPURO JEMBER

PENDIDIKAN EKONOMI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi mahasiswa khususnya dan pembaca lainnya. Dalam hal ini kami selaku penyusun
menyadari masih banyak kesulitan dan kendala dalam membuat makalah ini, maka dari itu kami
meminta maaf atas segala keterbatasan kemampuan kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Segala kritik dan saran yg membangun senantiasa kami harapkan demi peningkatan kualitas
makalah ini.

Jember, 23 oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………..

1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………

2.1 Kewirausahaan……………………………………………………………………………..

2.1.1 Karakteristik Wirausahawan……………………………………………………………..

2.1.2 Manfaat Kewirausahaan………………………………………………………………….

2.2 Fungsi dan peran usaha dalam perekonomian nasional……………………………………

2.3 Perilaku dan aspek-aspek kerja prestatif…………………………………………………..

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………...

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………

3.2 Saran……………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang

Saat ini seluruh masyarakat khususnya wirausahawan, harus memperhatikan dan memiliki
sikap dan prilaku wirausaha yang baik dalam berbagai lingkungan, misalnya lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat.

Sikap dan perilaku wirausaha harus dijalankan dengan sepenuh hati tanpa ada keterpaksaan
dari manapun, karena apabila kerja ini dilakukan dengan cara terpaksa maka tidak akan
membawa atau mendatangkan hasil yang maksimal dan memuaskan bagi seseorang yang
melaksanakannya.

Seperti yang kita lihat banyak sekali wirausahawan yang melupakan cara kerja, sikap dan
perilakunya sehingga mereka tidak dapat atau sangat sulit untuk memajukan usahanya seperti
yang mereka inginkan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian, Karakteristik, dan manfaat Kewirausahaan

2. Fungsi dan peran usaha dalam perekonomian nasional

3. Perilaku dan aspek-aspek kerja prestatif

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu selain untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen
Ekonomi Kreatif yaitu untuk mengetahui, memahami materi tentang sikap dan perilaku
wirausaha.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kewirausahaan

Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan
dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.
Secara etimologis, kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan
berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat
dalam menghadapi tantangan hidup.  
Wirausaha sering disebut wiraswasta artinya: sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan,
dalam mengambil risiko yang bersumber pada kemampuan sendiri.
Wiraswasta berasal dari bahasa sansekerta: wira-swa-sta
 Wira berarti utama, gagah, luhur, berani, teladan, atau pejuang
 Swa berarti sendiri atau mandiri, Sta berarti berdiri, Swasta berarti berdiri di atas
kemampuan sendiri
Definisi Wirausaha, wira berarti berani dan usaha berarti daya upaya. Wiraswasta atau wirausaha
berarti pejuang yang gagah, luhur, berani dan pantas menjadi teladan di bidang usaha
Wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai sifat kewirauswastaan atau kewirausahaan,
bersikap berani mengambil risiko, memiliki keutamaan, kreativitas, dan keteladanan dalam
menangani usaha atau perusahaan.
Unsur-unsur kewirausahaan meliputi motivasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan semangat,
dan kemampuan memanfaatkan peluang.

2.1.1 Karakteristik Wirausahawan

Karakteristik kewirausahaan adalah sikap yang dimiliki oleh seorang pelaku usaha agar
berhasil menjalankan kewirausahaan dan memberikan lebih banyak manfaat bagi semua orang
yang terlibat. Mengapa seorang pelaku usaha sebaiknya punya karakteristik kewirausahaan? Ada
banyak keuntungan yang bisa didapatkan dengan menerapkan sikap-sikap kewirausahaan, di
antaranya:
1. Menumbuhkan keahlian untuk memimpin usaha

Untuk bisa menjalankan bisnis yang berhasil, seorang pelaku usaha wajib memiliki jiwa
kepemimpinan. Ini karena dalam suatu bisnis, Anda pasti akan memimpin beberapa orang
sebagai karyawan. Bahkan saat menjalankan bisnis sendiri pun, Anda masih harus menjadi
pemimpin bagi diri sendiri. Jiwa kepemimpinan ini akan tumbuh jika Anda memiliki
karakteristik kewirausahaan. Sebab, karakteristik tersebut memang berhubungan dengan
kepemimpinan.

2. Bisa terus berinovasi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan

Seperti yang telah disebutkan dalam poin sebelumnya, kewirausahaan identik dengan inovasi.
Seseorang baru bisa disebut sebagai wirausaha sukses jika mampu berinovasi untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan. Dengan memiliki karakteristik kewirausahaan, Anda akan selalu tergerak
untuk menciptakan inovasi. Suatu bisnis yang terus berinovasi punya peluang lebih besar dalam
menarik pelanggan dan tentunya meraup lebih banyak keuntungan.

3. Mengembangkan keterampilan dalam membuat keputusan

Untuk bisa memunculkan inovasi, tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Anda
perlu melalui beberapa proses dan mengambil berbagai keputusan. Perjalanan panjang tersebut
tanpa disadari akan mengasah keterampilan Anda. Bahkan tidak menutup kemungkinan, Anda
akan menemukan skill baru saat berusaha menciptakan inovasi. Di samping itu, proses penerapan
kewirausahaan juga sering kali membuat Anda berhadapan dengan beberapa pilihan. Proses
tersebut tanpa disadari akan membantu Anda untuk bisa mengambil keputusan dengan cepat.

2.1.2 Manfaat Kewirausahaan

Kegiatan kewirausahaan dapat membantu perekonomian menjadi lebih baik. Masyarakat yang
menekuni bidang wirausaha seperti ini akan menciptakan banyak peluang kerja sehingga
menyerap banyak tenaga kerja. Sebagai contoh, pada sebuah acara tayangan televisi kita lihat
ada seorang pembuat kerajinan tangan dari bahan fiber glass. Awalnya ia hanya mempekerjakan
empat orang karyawan, tetapi seiiring perkembangan usahanya, jumlah karyawannya menjadi 20
orang. Dari contoh nyata ini dapat kita lihat bagaimana kewirausahaan menciptakan dan
menyerap tenaga kerja.
     Hal lain adalah peran kewirausahaan yang sangat besar tidak hanya pada masyarakat pada
umumnya. Pemerintah, lembaga non profit, dan LSM, serta perusahaan swasta juga memerlukan
kewirausahaan, atau disebut sebagai intrapreneurship, yaitu entrepreneurship yang ada dalam
organisasi, misalnya mustika ratu dan grup jawa pos.
     Kewirausahaan memiliki empat manfaat sosial; memperkuat pertumbuhan ekonomi,
meningkatkan produktivitas, menciptakan teknologi, produk dan jasa baru, serta mengubah dan
meremajakan pasar.
1. Pertumbuhan Ekonomi. Dengan kewirausahaan, dapat menciptakan lowongan pekerjaan baru
bagi masyarakat. Contohnya dalam bidang elektronika yang berdiri kurang dari 5 tahun akan
lebih menciptakan pekerjaan daripada perusahaan yang sudah berdiri lebih dari 20 tahun.
Dengan meningkatnya penciptaan pekuang atau lapangan pekerjaan baru akan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi suatu negara.
2. Produktivitas. Yaitu kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak barang dan jasa dengan
tenaga kerja dan input lain yang lebih sedikit. Fungsi wirausaha adalah menjalankan aset
organisasi untuk mendesain, menguji dan menghasilkan produk baru.
3. Teknologi, Produk dan Jasa baru. Kewirausahaan memainkan peran penting dalam
memajukan perubahan teknologi, produk dan jasa inovatif. Contoh usaha inovatif yang
dihasilkan dari kewirausahaan misalnya: penemuan radio FM, penisilin, mesin fotocopy, bolpen
dan lain-lain. Kewirausahaan juga menciptakan revolusi industri pada abad kedelapan belas,
yaitu industri penenunan kain dari kapas di Inggris yang awalnya diimpor dari India. Karena
kapasitas mesin terbatas, maka kuantitas kain yang dihasilkan tidak maksimal. Proses yang
panjang dari penenunan kain tersebut pada akhirnya menciptakan suatu mesin pintal yang
meningkatkan kapasitas produksi.
4. Perubahan Pasar. Dengan globalisasi akan menciptakan pasar baru yang sebelumnya tidak
mendapat perhatian dari pengusaha lain. Contohnya pasar komputer yang awalnya dikuasai oleh
IBM mendapat pesaing dari microsoft serta Apple computer.
2.2 Fungsi dan peran usaha dalam perekonomian nasional

Kemajuan badan usaha dapat membantu meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional.


Semakin maju badan usaha maka akan semakin terbuka kesempatan kerja sehingga skala usaha
juga akan semakin besar karena produk yang dihasilkan akan semakin banyak dan pangsa pasar
menjadi lebih luas. Dalam jangka panjang akan memengaruhi tingkat Produk Domestik Bruto
(PDB) suatu negara yang berarti peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain itu Badan usaha sebagai mitra pemerintah dalam meningkatkan perekonomian nasional
antara lain dalam peningkatan ekspor dan sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam
pemerataan pendapatan masyarakat. Pemerintah juga dapat memungut pajak dari badan usaha
yang ada.

2.3 Perilaku dan aspek-aspek kerja prestatif

Pengertian perilaku kerja prestatif adalah perilaku yang antusias dan ingin selalu maju
kedepan. Dalam wirausaha, perilaku kerja prestatif sangat diperlukan agar usaha yang dilakukan
dapat berhasil atau tercapai tujuannya. Artinya sebagai seorang wirausaha harus memiliki
antusias dan keinginan selalu maju didalam segala bidang agar tujuan dari usaha yang dikerjakan
dapat dicapai. Seorang wirausaha yang memiliki perilaku kerja prestatif akan selalu semangat,
tidak pantang menyerah, mengorbankan segala hal yang dimiliki untuk keberhasilan usaha yang
dikerjakan. Selain itu wirausaha juga memiliki komitmen yang tinggi terhadap usaha yang
dijalankan.
Aspek Perilaku kerja prestatif yang harus diperhatikan oleh para wirausaha untuk mencapai
keberhasilan dalam mengelola usahanya adalah sebagai berikut.

1. Kerja Ikhlas 

Kerja ikhlas adalah bekerja dengan baik bersungguh-sungguh dapat menghasilkan sesuatu
yang baik dilandasi dengan hati yang tulus. Artinya ketika mengembangkan usaha yang sedang
dijalankan harus berasal dari hati tanpa ada paksaan orang lain. Usaha yang dijalankan
merupakan keinginan diri sendiri sehingga dalam proses pelaksanaannya dapat berjalan dengan
baik sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Contohnya: seorang buruh pabrik yang
bekerja dengan gaji pas-pasan, namun tetap bekerja dengan baik. Hal ini semata-mata dedikasi
terhadap pekerjaan agar dapat menghasilkan uang guna menghidupi keluarga.

2. Kerja Mawas Diri  

Kerja mawas diri adalah seorang wirausaha tidak boleh tergesa-gesa dalam mengambil suatu
tindakan, tidak mudah terpancing oleh suasana dalam menerima suatu kritikan maupun pujian.
Seorang wirausaha harus mampu mengambil keputusan dari setiap keadaan usaha yang diterima.
Namun proses pengambilan tindakan haruslah berdasarkan pertimbangan yang matang terkait
berbagai hal kedepan yang akan diterima apabila mengambil keputusan tersebut. Contoh:
seorang pemimpin perusahaan yang memiliki masalah pribadi dirumah dengan keluarganya,
tidak boleh membawa masalah ke perusahaan. Terkadang permasalahan diluar usaha dapat
mempengaruhi kinerja. Oleh karena itu sebagai seorang wirausaha harus mampu menempatan
berbagai permasalahan yang ada pada kondisi dan situasi.

3. Kerja Cerdas 

Kerja cerdas adalah bekerja dengan menggunakan pikiran yang tajam, cepat, tepat dalam
menerima, menanggapi, menentukan sikap dan berbuat. Seorang wirausaha harus mampu
mengkalkulasikan setiap tindakan yang dilakukan dalam menjalankan usaha. Dengan begitu
dampak negatif dapat dikurangi sementara tujuan usaha akan semakin dekat. Contoh: seorang
wirausaha harus memiliki kemampuan mengkalkulasi, berkomunikasi dan negosiasi. sebagai
seorang yang cerdas harus mampu menentukan setiap solusi dari permasalahan usaha yang
dihadapi. Setiap solusi berasal dari pemikiran melalui akal sehingga diketahui konsekuensi yang
diambil ketika solusi tersebut dipilih.

4. Kerja Keras 

Kerja keras berarti bekerja dengan menggunakan sumber daya secara optimal. Seorang
wirausaha harus mampu mendedikasikan semua yang dimiliki untuk kemajuan usaha yang
dilakukan. Selain itu wirausaha tanpa kenal lelah terus bekerja agar tercapai tujuan usaha yang
diinginkan. Contoh : seorang penjual makanan keliling ke sekolah-sekolah. Kerja keras dapat
berbentuk tetap bekerja walaupun harus menempuh jarak yang jauh. Hal ini berarti telah
mendedikasikan tenaga yang dimiliki untuk kemajuan usaha.

5. Kerja Tuntas 

Kerja tuntas adalah kerja yang tidak setengah-setengah dan mampu mengorganisasikan bagian
usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usahanya secara
maksimal. Artinya wirausaha harus mampu mendedikasikan keseluruhan yang dimiliki dari awal
peluang usaha dipilih sampai tujuan usaha yang dilakukan dapat tercapai. Contoh: seorang
pedagang menjajakan dangannya sampai habis. Hal ini menunjukan kerja tuntas dimana
wirausaha mampu menyeselesaikan usaha yang dilakukan dan tujuan usaha yang dinginkan
tercapai.
 

 
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Definisi Wirausaha, wira berarti berani dan usaha berarti daya upaya. Wiraswasta atau
wirausaha berarti pejuang yang gagah, luhur, berani dan pantas menjadi teladan di bidang usaha
Wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai sifat kewirauswastaan atau kewirausahaan,
bersikap berani mengambil risiko, memiliki keutamaan, kreativitas, dan keteladanan dalam
menangani usaha atau perusahaan.

Karakteristik kewirausahaan adalah sikap yang dimiliki oleh seorang pelaku usaha agar
berhasil menjalankan kewirausahaan dan memberikan lebih banyak manfaat bagi semua orang.

Pengertian perilaku kerja prestatif adalah perilaku yang antusias dan ingin selalu maju
kedepan. Dalam wirausaha, perilaku kerja prestatif sangat diperlukan agar usaha yang dilakukan
dapat berhasil atau tercapai tujuannya. Artinya sebagai seorang wirausaha harus memiliki
antusias dan keinginan selalu maju didalam segala bidang agar tujuan dari usaha yang dikerjakan
dapat dicapai.

3.2 Saran
Saran yang dapat kami sampaikan diantaranya adalah :
1.Taati sikap dan prilaku wirausaha untuk mencapai hasil yang diinginkan.
2. Selalu semangat dalam menjalankan usaha yang dijalani dengan tekun dan tanpa mengenal
rasa lelah
3. Jalani usaha dengan penuh rasa tanggung jawab yang tinggi.
4. Jangan Pantang Menyerah

     Demikian yang dapat kami paparkan dalam makalah ini , jika ada kekurangan maka kami
selaku penulis memohon maaf yang sebesar besarnya serta besar harapan kami untu
mendapatkan saran-saran yang bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA

http://hanihohoy.blogspot.com/2012/03/pengertian-kewirausahaan-dan-wirausaha.html

http://learnmine.blogspot.com/2013/05/makalahkewirausahaan.html#axzz2syEHDg86

http://sintia-trijayanti.blogspot.com/2013/05/makalah-kewirausahaan_4732.html

http://www.sukbis.com/sikap-dan-perilaku-wirausaha-sukses/

http://anikmugirahayu.blogspot.com/2012/07/sikap-dan-perilaku-wirausahawan.html

Anda mungkin juga menyukai