Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH EDUPRENEURSHIP

Disusun Oleh :

Nathania Cress Dachi 190384205008

Dosen Pengampu :

Adam Fernando, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan sayukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Edupreneurship. Dalam proses penyusunan makalah ini tentunya ada
hambatan yang saya hadapi. Namun berkat dukungan dari berbagai pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung, akhirnya saya dapat menyelesaikan
makalah ini. Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak untuk semua dukungan
yang telah diberikan.

Saya berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan ilmu
teman-teman sekalian. Saya menyadari makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan, untuk itu saya berharap saran dan kritikan yang
membangun agar pembuatan makalah selanjutnya jauh lebih baik.

Batam, 26 September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………….……….

Daftar Isi………………………………………………………………………….

Bab I Pendahuluan……………………………………………………………….

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………….
1.3 Manfaat dan Tujuan………………………………………………………..

Bab II Pembahasan……………………………………………………………….

2.1 Profil dan Kepribadian Enterpreneur Sukses………………………………


2.2 Faktor yang Mendorong Berwirausaha…………………………………….

Bab III Penutup…………………………………………………………………...

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………

Daftar Pustaka…………………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menjadi wirausaha yang menciptakan suatu produk tidak hanya orang yang
harus berpendidikan tinggi, tetapi orang yang mempunyai tekat dan kesungguhan.
Seperti yang dikatakan oleh ahli ekonomi Stephen Leachock “Tidak ada salahnya
bermimpi, itulah yang membuat kebanyakan dari kita bertahan, tetapi mimpi saja
tidak cukup”, Yang perlu diketahui menjadi wirausaha bisa berasal dari bangku
sekolah, pengalaman kerja, atau cuma berawal dari sekedar hobi atau hanya
mungkin dari pelatihan yang diikuti dan ditekuni, Tidak ada bisnis besar tanpa
usaha yang dapat bertahan sampai sekarang, yang tidak dimulai dari usaha kecil.

Pengertian wirausaha adalah kemampuan dan kemauan nyata seorang


individu dalam maupun luar organisasi yang ada untuk menemukan dan
menciptakan peluang ekonomi baru. Selain itu wirausaha dapat diartikan sebagai
orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara
produksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkan serta
mengatur permodalan operasinya. Dalam dunia usaha untuk menciptakan kualitas
yang baik tidaklah mudah, banyak pengusaha yang memang menggunakan strategi
yang baik untuk kualitas produknya, terkadang banyak pula yang menggunakan
strategi yang merugikan banyak orang, Dimasa yang dewasa ini banyak upaya yang
dapat ditempuh untuk menghadapi permasalahan yang berhubungan dengan usaha.

Kreativitas dan inovasi merupakan dua hal penting bagi pertumbuhan dan
peningkatan kinerja perusahaan pada pasar. Adanya tekanan ekonomi dan
turbulensi pasar berdampak pada perusahaan, sehingga para eksekutif perusahaan
itu melakukan perubahan strategi dalam penerapan prioritas untuk pengembangan
produk barunya.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana profil dan kepribadian entrepreneur sukses?


2. Apa saja faktor pendorong berwirausaha?

1.3 Manfaat dan Tujuan Penulisan

Mahasiswa mengetahui dan memahami bagiamana profil dan kepribadian


entrepreneur sukses dan apa saja faktor pendorong berwirausaha.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil dan Kepribadian Enterpreneur Sukses

Wirausaha berasal dari kata entrepreneur merupakan seseorang yang


percaya diri dalam melakukan suatu pekerjaan, memanfaatkan peluang, kreatif, dan
inovatif dalam mengembangkan usahanya. Menurut Alma (2009:22) definisi
wirausaha yang asal katanya adalah terjemahan dari entrepreneur. Istilah wirausaha
ini berasal dari entrepreneur (bahasa Perancis) yang diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dengan arti between taker atau go-between.
Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang
nilai, kemampuan dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk
memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang ungkin dihadapinya. Dalam
konteks bisnis, menurut Thomas W. Zimmerer (dalam Suryana 2001:2),
kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin, proses sistematis penerapan
kreativitas dan keinovasian dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.
Kreativitas oleh Zimmerer diartikan sebagai kemampuan untuk mengembangkan
ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan
dan menghadapi peluang.
Sedangkan keinovasian diartikan sebagai kemampuan untuk menerapkan
kreatvitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk
mempertinggi dan meningkatkan taraf hidup. Jadi dapat disimpulkan bahwa
kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang sistematis untuk menerapkan sikap
kreatif dan inovasi dalam mengembangkan ide-ide baru guna menghadapi
persaingan bisnis atau usaha.

Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan


bakatnya melalui pendidikan. Mereka yang menjadi entrepreneur adalah orang-
orang yang mengenal potensi dan belajar mengembangkan potensinya untuk
menangkap peluang serta mengorganisir usahanya dalam mewujudkan cita-citanya.
Oleh karena itu, untuk menjadi wirausaha yang sukses, memiliki bakat saja tidak
cukup, tetapi juga harus memiliki pengetahuan segala aspek usaha yang akan
ditekuninya dalam proses pendidikan kewirausahaan.
Objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan seseorang
yang diwujudkan dalam bentuk perilaku. Menurut Soparman Soemahamidjaja
(dalam Suryana, 2009:4) bahwa kemampuan seseorang yang menjadi objek
kewirausahaan meliputi:

• Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha. Dalam merumuskan tujuan


hidup/usaha tersebut perlu perenungan, koreksi yang kemudian berulang-ulang
di baca dan diamati sampai memahami apa yang menjadi kemauannya.
• Kemampuan memotivasi diri untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang
menyala-nyala
• Kemampuan untuk berinisiatif yaitu mengerjakan sesuatu yang baik tanpa
menunggu perintah orang lain, yang dilakukan berulang-ulang sehingga
menjadi kebiasaan berinisiatif
• Kebiasaan berinisiatif yang melahirkan kreativitas (daya cipta) setelah
dibiasakan berulang-ulang akan melahirkan motivasi. Kebiasaan inovatif adalah
desakan dalam diri untuk selalu mencari berbagai kemungkinan baru atau
kombinasi baru apa saja yang dapat dijadikan piranti dalam menyajikan barang
dan jasa bagi kemakmuran masyarakat.
• Kemampuan untuk membentuk modal uang atau barang modal
• Kemampuan untuk mengukur waktu dan membiasakn diri untuk selalu tepat
waktu dalam segala hal tindakannya melalui kebiasaan yang selalu tidak
menunda pekerjaan
• Kemampuan mental yang dilandasi dengan agama
• Kemampuan untuk membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari
pengalaman yang baik maupun yang menyajikan
Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang memiliki perilaku inovatif
dan kreatif dan pada setiap orang yang menyukai perubahan, pembaharuan,
kemajuan, dan tantangan.
Seseorang yang berjiwa wirausaha harus mampu membuat kekuatan sendiri
menjadi lebih produktif sehingga dapat memberikan manfaat bagi dirinya dan orang
lain. Untuk mendapatkan hasil yang baik, seorang wirausaha mampu menggunakan
kekuatan yang ada, baik rekan sekerja, atasan, kekuatan bawahan, dan kekuatan
sendiri serta lingkungan kerja.
Oleh karenanya seorang wirausaha harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Mempunyai keberanian untuk mengambil risiko dalam menjalankan usahanya,
untuk mengejar keuntungan yang merupakan imbalan dari karyanya.
b. Mempunyai daya kreasi, imajinasi dan kemampuan yang sangat tinggi untuk
menyesuaikan diri dengan keadaan.
c. Mempunyai semangat dan kemauan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi.
d. Selalu mengutamakan efisiensi dan penghematan biaya.
e. Mempunyai kemampuan untuk menarik bawahan dan rekan usaha yang
mempunyai kemampuan tinggi.
f. Mempunyai cara analisis yang tepat, sistematis, dan metodologis.
g. Tidak konsumtif, selalu menanamkan kembali keuntungan yang diperoleh, baik
untuk keperluan usaha yang sudah ada atau menanamkannya pada usaha-usaha
yang baru.
h. Mempunyai kemampuan yang tinggi dalam memanfaatkan kesempatan yang
ada, dengan membawa teknik-teknik baru dan mengorganisasi usaha-usahanya
secara efektif dan efisien.
Sementara itu, menurut pendapat Bygrave ciri-ciri atau karakteristik
wirausahawan dikenal dengan istilah 10 D, yaitu sebagai berikut:
a. Dream (Visi ke Depan)
Seorang wirausahawan harus mempunyai visi atau pandangan ke masa
depan untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanya serta
mempunyai kemampuan untuk mewujudkan visinya.
b. Decisiveness (Keputusan dengan Cepat)
Seorang wirausahawan adalah orang yang dapat bekerja dengan cepat
dalam menghasilkan sesuatu. Selain itu juga dapat membuat suatu
keputusan dengan cepat, tepat dan penuh perhitungan, agar berhasil dalam
mengembangkan usahanya.
c. Doers (Melaksanakan Keputusan)
Seorang wirausahawan dalam mengambil keputusan akan langsung
menindaklanjuti. Kegiatannya dilaksanakan secepat mungkin dengan
penuh perhitungan. Ia tidak mau menunda kesempatan yang baik dalam
menjalankan bisnisnya.
d. Determination (Penentuan/Kebulatan Tekad)
Seorang wirausahawan melaksanakan kegiatannya dengan penuh
perhatian, rasa tanggung jawab, dan tidak mudah menyerah, walaupun
dihadapkan pada halangan dan rintangan yang mustahil untuk diatasi.
e. Dedication (Pengabdian)
Seorang wirausahawan harus mempunyai dedikasi (mengutamakan
pekerjaan) yang tinggi terhadap bisnisnya, kadang-kadang mengorbankan
kepentingan keluarga untuk sementara waktu. Ia melaksanakan
pekerjaannya tanpa kenal lelah. Semua perhatiannya dipusatkan untuk
kegiatan bisnisnya.
f. Devotion (Mencintai Pekerjaan)
Seorang wirausahawan harus mencintai pekerjaan bisnisnya dan produk
yang dihasilkannya. Hal inilah yang mendorong keberhasilan yang efektif
untuk menjual produknya.
g. Details (Dapat Memerinci)
Seorang wirausahawan sangat memperhatikan faktor-faktor yang sangat
rinci terhadap apa yang terjadi selama menjalankan kegiatan usahanya. Dia
tidak mengabaikan faktor-faktor yang kecil yang dapat menghambat
kegiatan usahanya.
h. Destiny (Bertanggung Jawab atas Nasib Usahanya)
Seorang wirausahawan bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang
hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau
bergantung pada orang lain.
i. Dollars (Kekayaan)
Seorang wirausahawan tidak mengutamakan pada pencapaian kekayaan.
Motivasinya bukan karena masalah uang. Dia berasumsi jika berhasil
dalam bisnisnya, maka ia pantas mendapat laba, bonus, atau hadiah.
j. Distribute (Membagi-bagi)
Seorang wirausahawan bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya
kepada orang-orang kepercayaannya, yaitu orang-orang yang kritis dan
mau diajak untuk mencapai sukses dalam bisnisnya.

Tahukah Anda, ciri-ciri seorang Wirausahawan?


Seorang wirausahawan adalah orang yang selalu mencari tantangan baru
dengan mengutamakan suatu standart tertentu, yang didorong oleh hasrat untuk
berprestasi dengan daya yang ada pada dirinya. Wirausahawan selalu ingin maju
berhasil melalui prestasi nyata, bukan berdasarkan belas kasihan, kebaikan hati
orang lain, atau fasilitas tertentu. Berikut ini telah kami rangkum Ciri-ciri
Kepribadian seorang Wirausaha:

a) Mempunyai kebutuhan untuk mencapai sesuatu (achievement).


b) Mampu mewujudkan peluang-peluang menjadi pasar.
c) Mampu memperbaiki kelemahan pasar.
d) Memiliki prakarsa/otoritas.
e) Melihat ke depan.
f) Mempunyai intuisi yang kuat.
g) Terbuka pada pengalaman.
h) Melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa.
i) Mempunyai rasa ingin tahu yang besar.
j) Mau bekerja keras.
k) Menerima dan menyesuaikan pendapat yang kelihatannya berlawanan.
l) Dapat menerima perbedaan.
m) Bebas dalam pertimbangan, pemikiran, dan tindakan.
n) Percaya diri.
o) Tidak hanya tunduk pada standar dan pengawasan kelompok.
p) Mau mengambil risiko yang telah diperhitungkan.
q) Tekun.
r) Sensitif terhadap masalah.
s) Mampu menghasilkan sejumlah ide besar.
t) Luwes.
u) Asli/orisinil (original).
v) Mempunyai motivasi.
w) Tidak takut gagal.

Tentu saja seorang wirausaha tidak harus memiliki semua ciri-ciri di atas,
namun kebanyakan dari ciri-ciri tersebut dimiliki oleh seorang wirausaha yang
berhasil.

2.2 Faktor Pendorong Berwirausaha


Menurut Timmons (2008:41), dasar fundamental dari proses kewirausahaan
sering dijumpai pada pola kesuksesan ventura. Selain variasi bisnis, wirausahawan,
faktor geografi, dan teknologi, faktor pendukung utama juga mendominasi proses
kewirausahaan yang dinamis. Sehubungan dengan itu, Timmons mengemukakan
lima faktor pendorong proses kewirausahaan sebagai berikut:

• digerakkan oleh semangat meraih peluang bisnis.


• digerakkan oleh wirausahawan terkemuka dan tim kewirausahaannya.
• hemat dan kreatif dalam menggunakan sumber daya.
• sadar akan perlunya kesesuaian dan keseimbangan.
• terintegrasi dan holistik.

Kelima hal di atas merupakan komponen proses kewirausahaan terkontrol yang


dapat diukur, dipengaruhi dan diubah. Pendiri dan invenstor memfokuskan diri pada
faktor ini saat melakukan proses analisis risiko dan menentukan upaya perubahan
untuk meningkatkan peluang sukses ventura.

Menurut Saifudin (2002), faktor pemicu kewirausahaan ditentukan oleh


“property light”, competency incentives, dan environment. Sedangkan menurut
Kuncara (2008:1) faktor pendorong kewirausahaan terdiri atas faktor internal dan
faktor eksternal sebagai berikut:

• Faktor internal, yaitu kecakapan pribadi yang menyangkut soal bagaimana


kita mengelola diri sendiri. Kecakapan pribadi seseorang terdiri atas 3 unsur
terpenting, yaitu:
(1) Kesadaran diri. Ini menyangkut kemampuan mengenali emosi diri
sendiri dan efeknya, mengetahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri, dan
keyakinan tentang harga diri dan kemampuan sendiri atau percaya diri.
(2) Pengaturan diri. Ini menyangkut kemampuan mengelola emosi-emosi
dan desakan-desakan yang merusak, memelihara norma kejujuran dan
integritas, bertanggung jawab atas kinerja pribadi, keluwesan dalam
menghadapi perubahan, dan mudah menerima atau terbuka terhadap
gagasan, pendekatan dan informasi-informasi baru.
(3) Motivasi. Ini menyangkut dorongan prestasi untuk menjadi lebih baik,
komitmen, inisiatif untuk memanfaatkan kesempatan, dan optimisme dalam
menghadapi halangan dan kegagalan.
• Faktor eksternal, yaitu kecakapan sosial yang menyangkut soal bagaimana
kita menangani suatu hubungan. kecakapan sosial seseorang terdiri atas 2
unsur terpenting, yaitu:
(1) Empati. Ini menyangkut kemampuan untuk memahami orang lain,
perspektif orang lain, dan berminat terhadap kepentingan orang lain. Juga
kemampuan mengantisipasi, mengenali, dan berusaha memenuhi kebutuhan
pelanggan. Mengatasi keragaman dalam membina pergaulan,
mengembangkan orang lain, dan kemampuan membaca arus-arus emosi
sebuah kelompok dan hubungannya dengan kekuasaan, juga tercakup
didalamnya.
(2) Keterampilan sosial. Termasuk dalam hal ini adalah taktik-taktik untuk
meyakinkan orang (persuasi), berkomunikasi secara jelas dan meyakinkan,
membangkitkan inspirasi dan memandu kelompok, memulai dan mengelola
perubahan, bernegosiasi dan mengatasi silang pendapat, bekerja sama untuk
tujuan bersama, dan menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan
kepentingan bersama.

Menurut Timmons (2008:40), wirausahawan harus menjauhi arena


persaingan yang sekiranya tidak menguntungkan dirinya, atau memanfaatkan
potensi yang ada secara kreatif untuk menghasilkan kompetensi. Berusaha
menciptakan pertambahan nilai perusahaan yang disertai aliran arus kas yang tidak
terputus, sehingga menarik minat perusahaan modal untuk berinvestasi.
Menurut Timmons, saat ini terjadi kecenderungan di mana wirausahawan
yang telah sukses membawa pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan yang
menjadi nilai tambah untuk menjadi invenstor terhadap perusahaan pemula yang
berpotensi tinggi. Salah satu kriteria ventura potensial adalah mampu
mengidentifikasi mitra dalam hal pendanaan dan anggota tim inti. Mereka mencari
penyandang dana yang memiliki nilai tambah yakni dapat meningkatkan sumber
daya manusia perusahaan secara keseluruhan. Dari kesemua hal berkenaan dengan
proses kewirausahaan, puncaknya adalah ventura terkait dengan pilihan gaya hidup.
Hidup harus dibuat bahagia, sehingga seseorang bisa hidup sesuai dengan
keinginannya, sementara perusahaan terus berkembang.

Timmons (2008:41) menggambarkan faktor pendorong yang mendasari


kesuksesan ventura baru melalui tiga faktor yaitu peluang usaha, sumber daya, dan
tim. Ketiga faktor tersebut saling berinteraksi menciptakan keseimbangan
sebagaimana diilustrasikan pada bagan Timmons. Proses kewirausahaan diawali
dengan peluang usaha (bukan uang), strategi, jaringan, tim, atau rencana bisnis.
Peluang usaha terjadi dengan sendirinya di luar kontrol siapa pun. Tugas
wirausahawan dan timnya adalah meramu semua faktor yang ada sehingga terjadi
suatu keseimbangan. Wirausahawan bagai seorang akrobator yang harus menjada
tiga buah bola agar tetap di udara sambil melompat-lompat di atas trampoline.
Seperti itulah kondisi sebuah perusahaan pemula. Rencana bisnis merupakan
bahasa dan kode untuk mengkomunikasikan kualitas dari tiga kekuatan dalan bagan
Timmons untuk mencapai kesesuaian dan keseimbangan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Wirausaha berasal dari kata entrepreneur merupakan seseorang yang


percaya diri dalam melakukan suatu pekerjaan, memanfaatkan peluang, kreatif, dan
inovatif dalam mengembangkan usahanya. Menurut Alma (2009:22) definisi
wirausaha yang asal katanya adalah terjemahan dari entrepreneur. Istilah wirausaha
ini berasal dari entrepreneur (bahasa Perancis) yang diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dengan arti between taker atau go-between.
Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan
bakatnya melalui pendidikan. Mereka yang menjadi entrepreneur adalah orang-
orang yang mengenal potensi dan belajar mengembangkan potensinya untuk
menangkap peluang serta mengorganisir usahanya dalam mewujudkan cita-citanya.
Oleh karena itu, untuk menjadi wirausaha yang sukses, memiliki bakat saja tidak
cukup, tetapi juga harus memiliki pengetahuan segala aspek usaha yang akan
ditekuninya dalam proses pendidikan kewirausahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Almar, Buchori, 2001, kewirausahaan, Bandung, Alfabeta.

Dr.Suryana, Yuyus, S.E., M.S, IR. Bayu Kartib, M.Si. (2010).


Kewirausahaan:Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses. (edisi
pertama). Jakarta. Prenada Media Group.

Dr. Suryana, M.Si. (2008). Kewirausahaan: Pedoman Praktis: Kiat dan Proses
Menuju Sukses. (cetakan ketiga). Jakarta. Penerbit Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai