Anda di halaman 1dari 27

Produk Kreatif dan

Kewirausahaan
(Multimedia)

KD 3.1 DAN 4.1

 Me
perilaku wirausahawan
 Me
perilaku wirausahawan
KATA PENGANTAR

Puji syukur Puji syukur kehadirat Allah swt karena dengan izin-Nya kita
masih di beri kesempatan dalam menyelesaikan penyusunan makalah yang
bertema “Kewirausahan ” dan berjudul “Sikap Dan Perilaku Wirausahawan
Sukses”. Serta tak lupa pula penulis haturkan salawat dan salam atas junjungan
Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat serta para pengikutnya
sampai akhir zaman, amin.

Namun penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan, maka dari pada itu penyusun memohon kritik dan saran yang
sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah ini di masa akan datang dan
penyusun berharap makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.

Penyusun

Sikap dan Perilaku Wirausahawan Sukses ii


DAFTAR ISI

Halaman Judul...................................................................................................................i

Kata pengantar...................................................................................................................ii

Daftar isi..............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1

1.2 Tujuan........................................................................................................................1

1.3 Rumusan Masalah......................................................................................................2

BAB II ISI

2.1 Pengertian wirausaha.................................................................................................3

2.2 Tujuan wirausaha.......................................................................................................3

2.3 Sikap dan perilaku wirausahawan yang sukses.........................................................4

2.4 Sikap dan perilaku kerja prestatif..............................................................................6

2.5 Semangat wirausaha..................................................................................................7

2.6 Bekerja efektif dan efisien.........................................................................................11

2.7 Kepemimpinan...........................................................................................................12

2.8 Sikap pantang menyerah adalah modal untuk sukses................................................16

2.9 kompetensi dibidangnya............................................................................................19

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................................................22

3.2 Saran..........................................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................24

Sikap dan Perilaku Wirausahawan Sukses iii


BAB I
PENDAHULUAN
 
                       Dalam pembangunan perekonomian rakyat untuk memberdayakan rakyat
hendaklah disertai transformasi secara seimbang, baik itu transformasi ekonomi,
social, budaya maupun politik. Sehingga akan terjadi keseimbangan antara
kekuatan ekonomi, budaya, social dan budaya.
            Dengan adanya pemberdayaan, masyarakat dapat menjalankan
pembangunan dengan diberikan hak untuk mengelola sumber daya yang ada.
Masyarakat miskin diberikan kesempatan untuk merencanakan dan melaksanakan
pogram pembangunan yang telah mereka tentukan. Dengan demikian masyarakat
diberi kekuasaan untuk mengelola dana sendiri, baik yang berasal dai pemerintah
maupun pihak lain.
            Dalam rangka pemerataan hasil-hasil pembangunan perlu lebih di
tingkatkan dan diperluas usaha-usaha untuk memperbaiki penghasilan kelompok
masyarakat yang mempunyai mata pencaharian rendah, seperti buruh tani,
pedagang kecil, petani menggarap yang tidak memiliki lahan peternak kecil,
nelayan, ataupun pengrajin.
            Pengusaha golongan ekonomi lemah termasuk pengusaha informal dan
tradisional perlu ditingkatkan dan dibina untuk meningkatkan kemampuan usaha
dan pemasaran dalam rangka mengembangkan kewirausahaan, antara lain melalui
pendidikan dan latihan serta penyuluhan dan bimbingan, dengan mengikut
sertakan pengusaha besar dan menengah.
            Dan kini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan melalui penyediaan
yang memadai untuk berbagai kemudahan dan bantuan seperti, kredit dan
permodalan, tempat berusaha bimbingan teknologi cepat, dsb. Olehkarena itu, kini
para masyarakat hanya saja perlu pengembangan usahanya, bagaimana cara
pengelolaan barang-barang yang akan dibuat menjadi produk jual dan produknya
itu dapat menarik hati konsumen.

1.1 . RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana sikap dan perilaku wirausahawan yang sukses ?
2. Bagaimana sikap dan perilaku kerja prestatif ?
3. Bagaimana semangat wirausaha ?
4. Bagaimana bekerja efektif dan efisien ?
5. Apa yang di maksud dengan kepemimpinan ?
6. Apa yang dimaksud dengan sikap pantang menyerah adalah modal
sukses ?
7. Apa yang di maksud dengan kompetensi di bidangnya dan komitme adalah
kemampuan yang di butuhkan ?
1.2 TUJUAN
1. Untuk mengetahui sikap dan perilaku wirausahawan yang sukses.
2. Untuk mengetahui sikap dan perilaku kerja prestatif.
3. Untuk mengetahui semangat wirausaha.
4. Untuk mengetahui bekerja efektif dan efisien.
5. Untuk mengetahui teori kepemimpinan.
6. Untuk mengetahui sikap pantang menyerah adalah modal sukses.
7. Untuk mengetahui kompetensi di bidangnya dan komitme adalah
kemampuan yang di butuhkan.
BAB II
ISI

2.1 Pengertian wirausaha


a. Ahli Ekonomi/Ekonomi
Wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang mengorganisasi
faktor-faktor produksi yaitu alam, tenaga kerja, modal dan keahlian.
b. Psikologi/Ahli Kejiwaan
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki dorongan kekuatan untuk
memperoleh suatu tujuan, suka mengadakan eksperimen untuk
menampilkan kebebasan dirinya, di luar kekuasaan orang lain.
a. Businessman
Wirausaha adalah ancaman pesaing baru dapat seorang partner,
pemasok, konsumen, atau seseorang yang diajak kerjasama.
b. Gede Parma
Wirausaha adalah orang yang berani memaksakan diri untuk
menjadi pelayan bagi orang lain.
c. J.A. Schumpeter
Wirausaha adalah seorang inovator sebagai individu yang
mempunyai naluri untuk melibatkan materi sedemikian rupa dan
kemudian terbukti benar mempunyai semangat/kemampuan dan
pemikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban dan malas.
2.1.1 Tujuan kewirausahaan
a. Menumbuhkembangkan jumlah wirausaha yang berkualitas
b. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman kewirausahaan yang tangguh
c. Meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan di masyarakat.
 Sasaran kewirausahaan
a. Instansi pemerintah
b. Pelaku ekonomi
c. Generasi muda
2.2 SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN YANG SUKSES
 Sikap seorang wirausahawan adalah :
1. Sikap selalu berfikir positif dalam menghadapi segala hal ( positive
thinking )
2. Respon yang positif dari individu terhadap informasi, kejadian,
kritikan, cercaan, tekanan, tantangan, cobaan, dan kesulitan.
3. Sikap yang berorientasi jauh ke depan, berpikir maju, bersifat prestatif
dan tidak mudah terlena oleh hal-hal yang sudah berlalu ( think for the
future, no the past ), ia tidak mau hanyut oleh hal-hal yang bersifat
sejarah dan kenyamanan sesaat.
4. Sikap tidak getar saat melihat pesaing ( competitor ).
5. Sikap yang selalu ingin tahu, membuat ia selalu mencari jalan keluar
bila ingin maju.
6. Sikap yang ingin memberi yang terbaik buat orang lain
7. Sikap yang penuh semangat dan berjuang keras ( pantang menyerah )
sehingga menimbukan dampak yang baik untuk dunia sekelilingnya.
8. Punya komitmen yang kuat, intergritas yang tinggi, dan semngat yang
kuat untuk meraih impian.
 Perilaku Wirausaha
Perilaku dan sikap tidak bisa dipisahkan untuk menjadi lebih sempurna
karena kedua-duanya memiliki karakteristik yang berbeda. Sikap itu cara
pandangan dan pola piker ( mindset ) atas hal-hal yang dihadapinya,
seperti rasa takut, kesulitan, cobaan, kritik, saran, tekan, dan hambatan
yang mendasari sebuah tindakan. Sedangkan perilaku adalah tidakan
( act ) dari kebiasaan atas kebenaran yang ia pegang teguh.
1. Perilaku wirausaha secara individu
a. Teguh pendiriannya.
b. Selalu yakin dengan apa yang ia kerjakan dan lakukan
c. Berperilaku professional dalam arti punya tanggung jawab,
komitmen tinggi, disiplin, bersuha tetap konsisten pada
pendirinnya, serta jujur dan terbuka.
d. Optimis dalam segala perilaku yang ia lakukan.
e. Berpikir positif dalam mendengar serta menanggapi suatu saran
atau cercaan.
2. Perilaku wirausaha secara social dan lingkungan
a. Berpenampilan rapi dan ingin disukai oleh setiap orang.
b. Berperilaku baik sehingga banyak orang yang menyukainya.
c. Senang memotivasi orang lain untuk tujuan yang baik.
d. Menjadi teladan bagi teman bisnisnya, karyawan, dan
pelanggannya.
e. Padai bergaul dan cakap dalam berkomunikasi sehingga banyak
orang yang senang dengannya.
3. Perilaku wirausaha dalam pekerjaan
a. Berorientasi pada tujuan dan tetap keinginan kuat pada hasil yang
sempurna.
b. Bila kerja ( workaholic ) dan bekerja dengan baik sehingga tidak
menyukai kelemahan ( perfectionist )
c. Tidak suka menunda pekerjaan dn selalu ingin cepat diselesaikan.
d. Haus akan prestasi sempurna ( excellence )
e. Tuntas dalam mengerjakan tugas
f. Energik atau penuh semangat dalam bekerja dan mengerjakan
tugas.
g. Paling menyukai pekerjaan yang baru dan menantang.
h. Kreatif dan inovatif sehingga selalu mempunyai ide-ide yng
cemerlang dan bisa keluar dari tekanan.
4. Perilaku wirausaha dalam menghadapi risiko.
1. Mengevaluasi risiko dan dampaknya terlebih dahulu.
2. Mencari keputusan yang tepat dan optimal.
3. Tidak takut terhadap risiko karena ia kuat dalam hal institusinya.
4. Waspada dan antisipatif sehingga selalu berperilaku proaktif.
5. Perilaku wirausaha dalam kemimpinan ( leadership )
a. Seorang pemimpin yang berani mengambil keputusan.
b. Perilakunya hati-hati karena menjadi contoh bagi yang lain.
c. Membuat karyawan tenang dalam menjalankan pekerjaan dan
tugasnya.
d. Mempunyai karisma dan berjiwa besar.
 Keterampilan Wirausahawan
1. Keterampilan dasar
a. Keterampilan dalam memimpin
b. Ketrampilan memotivasi tim dan membangun tim yang kuat
( team building ).
c. Keterampilan mengorganisasi tim
d. Keterampilan mengatasi konflik
e. Keterampilan berkomunikasi.
f. Keterampilan merencanankan strategi usaha.
g. Keterampilan mengatasi kesulitan menjadi peluang.
2. Keterampilan khusus
a. Keterampilan menjual ( selling skil )
b. Keterampilan teknis ( untuk produksi )
Contoh :
 Usaha restoran – butuh keterampilan memasak
 Usaha properti – butuh keterampilan membangun
 Usaha bengkel – butuh ketermpilan mekanika.
2.3 SIKAP DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF
 Salah satu karakteristik wirausahawan yang penting untuk meraih sukses
adalah tidak mau jadi orang-orang yang biasa saja.
1. Belajar itu untuk hidup, sukses adalah prestasi.
2. Belajar bermimpi lalu mencoba sebagai langkah awal sikap dan
perilaku prestatif
Tidak ada orang yang sukses yang tidak berani bermimpi, dan punya
mimpi tetapi tidak memiliki soul atau jiwa tidak diisi dengan hasrat
atau keinginan untuk mewujudkannya.

Ada 4 jenis dan tipe orang dalam melihat kesuksesan seseorang.

a. Jenis yang tidak mau bermimpi ( malas )


Sehingga ia menghindari kerja keras tetapi ingin sukses.
b. Jenis penonton
Ingin sukses dan bermimpi tetapi tidak mau kerja keras
c. Jenis follower atau peserta lomba untuk sukses
Sudah punya mimpi dan ingin sukses tetapi belum mampu
mewujudkan karena belum mempunyai sikap dan perilaku kerja
prestatif.
d. Sang juara atau the champion
Sudah pasti punya mimpi, hasrat, ingin sukses kuat, merencanakan,
dan mempersiapkan lalu mencoba dan terus mencoba terus berpikir
kreatif untuk menjadi yang terbaik. Sikap dan perilaku inilah yang
disebut perilaku prestatif.
2.4 SEMANGAT WIRAUSAHA

Kewirausahaan dapat diterapkan dalam semua bidang seperti: di kampus,


ditempat kerja, saat melakukan kegiatan sehari-hari, atau ketika memutuskan
dan menjalankan sebuah unit uasaha. Ketrampilan wirausaha sebenarnya
terdapat pada setiap orang, tetapi yang sering terjdi adalah kemampuan
kewirausahawan tidak di munculka, dioptimalkan dan digunakan. Hal ini
terjadi karena selalu terjebak oleh pola pikir logikayang selalu mengutamakan
kenyamanan, bebas dari risiko, memilih solusi yang pasti sehingga
kemampuan berfikir dengan otak kanan jarang dilakukan.

Semua kegitan kita sehari-hari juga memiliki prinsip-prinsip yang sama


dengan pola kerja dalam penerapan kewirausahaan. Contohnya kegiatan
bepergian ke luar kota secara prinsip hampir sama dengan kewirausahaan.
Uraian persamaan antara perencanaan dan kewirausahaan untuk contoh tsb.

Tabel:

Prinsip-prinsip kewirausahaan perencanaan

 Prinsip tujuan  Ada arah dan tujuan  Ada arah dan tujuan
 Prinsip pola pikir  Ada  Ada
 Perencanaan kerja  Ada perencanaan usaha  Ada perencanaan kerja
 Prinsip terhadap  Mengelola risiko  Mengelola risiko
risiko
 Prinsip “keluar dari  Ya  Ya
ona nyaman”
 Prinsip manajerial  Ada  Ada
 Prinsip konsep kerja  Ada konsep  Ada peta kerja
 Prinsip keuangan  Ada pengetahuan tentang  Ada pengetahuan
keungan dan pengelola tentang keuangan danan
pengelolaannya
 Prinsip kendali  Ada  Ada
 Prinsip kreatifitas  Ada, untuk mengetahui  Ada, saat dalam
dan inovasi masalah dalam usaha dan perjalanan dan ingin
meningkatkan kinerja hasil yang lebih baik
(cepat sampai tujuan)
 Prinsip semangat  Ada  Ada
 Prinsip efisiensi dan  Ada  Ada
efektivitas
 Prinsippola kerja  Ada, prestasi kerja  Ada prestasi perjalanan
prestatif

Jadi, pola pikir dan pola kerja kewirausahaan mirip dengan kegiatan hidup
sehari-hari. Maka, memilih karir dan jalan hidup sebagai wirausahawan sama
atau kirip dengan keputusan apa yang akan kita lakukan di setiap harinya.

2.4.1 FAKTOR SEMANGAT PENTING DALAM BERWIRAUSAHA

Semangat seorang wirausahawan kita bayangkanseperti sebuah mobil.


Apabila sebuah mobil tanpa energi, yaitu “bahan bakar” yang merupakan
sebagai semangat agar termotivasi terus oleh “ gas” sebagai motor
penggeraknya. Jika gasnya tidak ada, maka mesin itu akan menjadi rongsokan
dan tidak dipakai lagi. Tetapi, semangat saja juga tidak cukup untuk membuat
sebuah mobil itu berjalan dengan baik. Mobil juga memerlukan “prosneling”
yitu keberanian untuk memutuskan dalam tindakan. Berani bermimpi adalah
awal anda sebelum sukses.

2.4.2 SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN

Semangat dan gairah tampaknya sama namun intinya berbeda. Seperti


inilah uraian detailnya antara semangat dan gairah:
Semangat : energi untuk mengerjakan suatu pekerjaan karena da keinginan
dan hasrat untuk mencapainya yaitu adanya unsur manfaat
dan tujuan.

Gairah : energi yang diperlukan dalam mengerjakan suatu pekerjaan karena


ada unsur kecintaan, kesukaan, dan hoby di dalamnya. Jadi, bukan
semata-mata karena manfaat dan tujuannya saja.

Sumber energi yang dibutuhkan dalam kegiatan berwirausaha atau


kegiatan apapun adalah mempunyai semangat (harapan) dan gairah untuk
melakukannya. Kedua-duanya adalah satu dan menjadi sumber energi
(motivasi) dalam berwirausaha.selainitu juga butuh dynamo starter atau
pematik agar sumber energi bisa “menyala” (bersemangat dan bergairah) terus
menerus yaitu komitmen dalam memilih jalan karir sebagai wirausaha yang
sukses dan cerdas.

Kunci penting dalam menciptakan semangat kewirausahaan disebabbkan


dari beberapa faktor, yaitu:

1. Figur bagi seseorang guna membangkitkan semangat, karena melihat


orang itu sukses dan kaya, maka ia ingin menjadi seperti orang itu (ingat:
bisnis bisa di-copy hasilnya untuk menjadi seperti dirinya tetapi tidak
bisa meng-copy seluruhnya)
2. Suka mencari tantangan baru untuk menciptakan gairah, yaitu cinta akan
kewirausahaan.
3. Keterpaksaan akarena tetap bertahan (survive) dan hidup. Semangat bisa
muncul karena keinginan untuk tetap bertahan hidup.
4. Keinginan untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik lagi; tidak
ingin miskin selamanya.
5. Mengalami kegagalan dalam meniti karir pekerjaan dan mengambil jalan
pintas untuk semangat menjadi wirausahawan
6. Memang cita-cita sejak kecil untuk menjadi wirausahawan
7. Kenyamanan dan financial freedom-nya.
2.4.3 SIKAP ORANG YANG TIDAK MEMILIKI SEMANGAT
WIRAUSAHA YANG BAIK

Banyak orang yang berfikiran positif dan mempunyai semanagt yang


tinggi tetapi tetap saja sulit meraih kesuksesan. Ada beberapa sikap yang
salah dalam menyikapi kegagalan, yaitu:
1. Sikap “saya takut gagal”
Sikap takut gagal menghentikan semua energi, semanagt, dan gairah
kerja yang dulunya tinggi sekarang menurun drastissehingga
mengalami kemunduran. Takut gagal berarti takut berisiko sehingga
lebih baik memilih mundur dan tidak mau mencari jalan keluarnya.
2. Sikap yang keliru tentang kegagalan
Gagal bukan berarti terminasi sebuah perjalanna karena itu merupakan
perjalanan yang panjang. Dibutuhkan proses untuk menaklukkan
kegagalan demi kegagalan. Jadi kegagalan adalaah episode perjaanan
yang harus kita lalui bak sebuah pertandingan yang kalah tapi bisa
menang.
3. Tidak siap menghadapi kegagalan
Banyak orang yang berprestasi di kampus tetapi tidak siap untuk
menghadapi kegagalan dalam bekerja atau berwirausaha. Hal itu
dikarenakan orang yang berprestasi cenderung ingin segalanya sukses
dan tidak pernah gagal. Padahal di kampus kita mengahdapi suatu hal
yang pasti ada jawabannya, sedangkan di dunia bisnis atau pekerjaan
kita menghadapi jawaban yang kompleks, majemuk, dan bahkan
mungkin belum ada jawabanya.
4. Sikap berhenti mencoba
Selain sikap tidak siap menghadapi kegagalan, ada pula sikap lain
yang mematahkan semangat wirausaha, yaitu sikap berhenti mencoba.
Kesuksesan itu terjadi pada saat kita selalu mencoba dan mencoba dan
mencoba lagi (ada rasa penasaran) sehingga tidak terasa bila kita sudah
dekat dengan kesuksesan itu.
Semangat wirausaha harus ditopang kuat oleh sikap, pola pikir dan
presepsi tentang kegagalan.prinsip pertama untuk menopang semangat
kewirausahaan. Prinsip berikutnya adalah sikap bekerja yang efisien dan
efektif tak kalah pentingnya.

Kunci Agar Memiliki Semangat Kewirausahaan

Kunci sukses dalam membangun semangat kewirausaan adalah tidak


takut gagal dan jangan mengenal arti gagal dalam kamus hidup kita.

2.5 BEKERJA EFEKTIF DAN EFISIEN

Efisiensi berarti sebuah hasil telah di capai dan diwujudkan melalui


perencanaan dan perencanaan dan pengelolaan yang optimal dengan
mengutamakan alat yang tepat, biaya yang rendah rendah sesuai rencana atau
penekanan pada waktu penyelesaian yang lebih cepat.

Bila dirincikan secara jelas , efisiensi itu berorientasi pada salah satu atau
beberapa aspek berikut :

1. Pencapaian target biaya yang dikeluarkan masih di bawah rencana. Berarti


ada selisih antara target biaya dengan realitas biaya yang kita sebut
efisiensi.
2. Proses yang dipilihnya lebih terfokus pada penggunaan alat, dengan cara
dan taktik yang di perhitungkan dengan baik dan matang agar diperoleh
hasil yang maksimal.
3. Pencapaian target tunggal dari aspek waktunya lebih cepat dari target yang
direncanakan untuk menghasilkan target penjualan yang sesuai dengan
target yang diinginkan, yaitu aspek biaya atau aspek waktunya. Jadi, bisa
diperoleh dari satu aspek saja atau beberapa aspek di atas , bisa juga secara
bersamaan.

Efektivitas adalah pencapaian tujuan atau target dalam batas waktu yang
sudah di tetapkan tanpa sama sekali memperdulikan biaya yang dikeluarkan.
Pemikiran yang efektif itu lebih berorientasi pada penggabungan dari aspek-
aspek di bawah ini yang di katgorikan dan di sinergikan untuk mencapai
tujuannya secara optimal, yaitu :

1. Kualitas yang baik (quality)


2. Waktu yang tepat (time)
3. Biaya yang optimal (cost)
4. Sistem yang benar
5. Metode kerja sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan (SOP =
Standard Operation Prosedure)
6. Alat yang benar dan tepat (tidak sekedar selesai pekerjaannya)

Prinsip kerja yang efektif adalah prinsip kerja yang mengutamakan 4 hal
utama pencapaiaan kerja, yaitu :

1. Ketepatan (accurate) , tepat waktu, saasaran, kualitas, dan biaya yang


direncanakan atau dianggarkan.
2. Kecepatan (speed) , cepat dalam proses pengerjaannya dan waktu yang
digunakan dalam menyelesaikannya.
3. Hemat (efficiency), hemat biaya untuk itu dibutuhkan kreatifitas dan
inovasi untuk menciptakan cara agar biayanya seefisiensi mungkin
tanpa mengorbankan kualitas dan target waktu yang telah ditetapkan.
Faktor teknologi sangat berperan penting dalam faktor hemat biaya.
4. Keselamatan dan dan keamanannya (safety), faktor keselamatan dan
keamananitu sangat diperlukan. Seandainya faktor keselamatan dan
keamanan ini tidak di perhatikan, sekalipun semua aspek bagus , maka
akan timbul masalah baru.

Maka, bisa dikatakan bahwa efektifitas berarti bekerja menghadapi


atau menyesaikan masalah tanpa menciptakan masalah baru.
Wirausahawan yang sukses selalu mempunyai semangat dan motivasi
yang tinggi sebagai sumber daya energi , kreatifitas dan inovasi serta
komitmen yang tinggi dalam berwiusaha dan tetap fokus dalam
bekerja.

2.6 KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)


Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses memengaruhi atau
memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai
tujuan organisasi. Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi aktivitas
kelompok dalam rangka perumusan dan pencapaian tujuan.

Kepemimpinan mengandung 4 faktor kemempuan utama yang perlu


dibangun, dibentuk, dan diperdayakan dengan baik, yaitu :

1. Kemampuan memotivasi dan menjadi contoh bagi yang lain.


2. Kemampuan memimpin, memengaruhi, mendistribusikan kekuasaan
(wewenang)dan memperdayakan anggotanya.
3. Membangun tim dan kerja sama kelompoknya.
4. Kemampuan berkomunikasi dan bernegoisasi untuk mengatasi konflik.

Ada beberapa kebiasaan mendasar dan tingkah laku seorang pemimpin


yang istimewa atau dianggap mampu dan baik. Kebiasaan-kebiasaaan itu bisa
dicerminkan dalam beberapa kelompok, yaitu :

1. Kebiasaan menantang proses


2. Mencari kesempatan untuk mencapai karir yang lebih baik (puncak
karir)dan tampil untuk berprestasi.
3. Berani mencoba sesuatu yang orang lain tidak berani lakukan (karena
takut gagal) dan mengambil resikonya.
4. Kebiasaan untuk memberikan inspirasi visi bersama
5. Menggambarkan masa depan (visioner)
6. Suka membantu orang lain
7. Kebiasaan menggambarkan orang lain untuk bertindak
8. Mempererat kerja sama
9. Memperkuat tim agar solid
10. Kebiasaan membuat model pemecahan masalah
11. Memberi contoh terlebih dahulu
12. Merencanakan kesuksesan kecil bagi orang lain
13. Kebiasaan memberi semangat dan motivasi
14. Mengakui, memuji, dan menghargai kontribusi individu (anggotanya)
15. Merayakan pretasi kerja.

PERBEDAAN MANAGEMENT DAN LEADERSHIP

Perbedaan kepemimpinan (leadership) dan managemen (menegement)


terdapat pada cara dan kegiatan serta kemampuannya untuk mewujudkan sebuah
tujuan. Perbedaan itu biasanya bisa dilihat dalam uraian berikut ini :

1. Manajemen adalah suatu kegiatan, cara dan proses untuk mengorganisir,


mempromosikan, merencanakan, dan mengendalikan sehingga tujuan
kelompok atau organisasi bisa tercapai dengan baik. Singkatnya adalah
sebagai proses pencapaian tujuan organisasi melalui usaha orang lain.
2. Manajer adalah orang yang senantiasa memikirkan kegiatan manajemen
untuk mencapai tujuan organisasi orang lain atau bawahannya termasuk
pengikutnya.
3. Kepemimpinan adalah kemampuan (seni dan ilmu) orang yang berusaha
untuk memengaruhi perilaku.
4. Pemimpin adalah orang yang mempunyai kemampuan (seni dan ilmu)
kepemimpinan.

Maka, seorang manajer juga seorang pemimpin tetapi seorang pemimpin


belum tentu seorang manajer.

SIFAT UMUM KEBERHASILAN KEPEMIMPINAN

Adapun sifat umum yang memepengaruhi keberhasilan kepemimpinan si


sebuah organisasi, yaitu :

1. Mempunyai kecerdasan
Pada umumnya kecerdasan seorang pemimpin yang berhasil lebih tinggi
(bisa EQ atau IQ) dari orang yang dipimpinnya, namun gap-nya tidak
terlalu besar bila dibanding dengan pengikutnya.
2. Hubungan dengan orang lain (interpersonal)
Kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain sangat penting bagi
seorang pemimpin dalam tujuannya untuk mengarahkan (lead to),
membimbing, dan memengaruhinya agar tujuan organisasi bisa tercapai.
3. Kedewasaan
Kepribadian yang bijaksana , tidak emosional, berpikiran positif, matang,
dan bisa menjadi figur adalah modal penting dari seorang pemimpin untuk
mencapai tujuannya.
4. Motivasi orang lain
Tanpa kemampuan untuk menciptakan semangat kerja yang tinggi, gigih,
dan motivasi bagi orang lain, pemimpin yang tidak mempunyai
kemampuan ini sulit mencapai tujuannya.
5. Motivasi diri sendiri
Bagaimana orang lain bisa termotivasi kalau dirinya sendiri tidak bisa di
motivasi.
Kemampuan memotivasi diri sendiri sangat penting sebelum memotivasi
orang lain.
6. Sikap dan perilaku
Sikap dan perilakunya menjadi contoh bagi orang lain sehingga secara
tidak langsung tindakannya diikuti orang lain. Untuk itu sikap dan perilaku
yang baik dan benar akan mendoroang orang akan bersikap yang sama.
7. Intregitas tinggi
Seorang pemimpin selalu menjaga integritasnya ( menyatukan tindakan,
pikiran, sikap, dan perilaku) dan menjaga kesatuan kelompok agar tetap
utuh sehingga ia rela berkorban demi kelompok dan tujuannya.
8. Humoris
Belajar humor itu penting untuk meredakan ketegangan dan menambah
semangat, seorang motivator harus bisa mengatur irama emosi dan situasi
agar semangat, gairah, dan suasana tetap tejaga dengan baik.
9. Komitmen tinggi
Menjaga komitmen dari apa yang ia ucapkan, tegaskan dan nyatakan itu
sama pentingnya dalam menjaga harga dirinya sehingga komitmen dan
integritas itu menyatu dalam harga diri.
10. Mampu memberikan wewenang
Berbagi kekuatan berarti memberi wewenang sesuai tanggung jawabnya
kepada orang lain yang ada dalam kelompoknya. Ikatan kekuatan itu
muncul bila berbagai kekuatan dalam kelompoknya bersatu.
11. Menciptakan rasa aman
Kemampuan menciptakan rasa saman buat kelompoknya adalah sesuatau
yang penting untuk menjaga gairah dan semangat kerja tim.
12. Tegas dan disiplin
Ketegasan dan mempunya disiplin yang tinggi akan menjaga konsistensi
sebuah irama kerja yang baik agar bisa menjadikan sebuah budaya dan
etos kerja yang baik bagi kelompoknya.
13. Visioner
Mempunya visi dan misi serta meletakkannya sebagia fondasi sebuah
tujuan jangka panjang dari tim dan kelompoknya.
14. Mengambil resiko
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa mengambil resiko diawal
sebelum orang lain berani melakukannya. Tanpa keberanian ini pemimpin
akan ditinggalkan oleh pengikutnya.

Jadi, seorang wirausahawan yang hebat juga merupakan seorang pemmpin


yang handal. Untuk itu kita perlu mengulas pentingnya faktor-faktor seperti :

1. Mengelola dan mengambil resiko.


2. Sikap pantang menyerah.
3. Kemampuan mengatasi konflik.
4. Menentuakan visi dan misi usaha.
5. Berani mengambil keputusan.

6.7 SIKAP PANTANG MENYERAH ADALAH MODAL UNTUK SUKSES

Semangat pantang menyerah itu kunci utama untuk meraih kesuksesan


dalam berwirausaha. Hal itu dikarenakan perjalanan menuju sukses itu begitu
panjang dan terjal. Semangat pantang menyerah dan kretivitas itu sangat pentik
sebagai kemudi untuk menjalankan bisnis.

Cara untuk menciptakan semangat pantang menyerah :


1. Memiliki prinsip hidup.
2. Keinginan kuat untuk berhasil terus dilatih dengan menciptakan
kesuksesan kecil setiap hari.
3. Keuletan itu harus anda miliki dengan berfikir bahwa sukses itu tidak ada
yang instan. Untuk itu harus teguh, tekun dan ulet.
4. Nyatakan cita-cita anda dalam tulisan yang ditempelkan pda tempat yang
sering anda lihat setiap hari agar tetap termotivasi.
5. Persepsi tentang kegagalan diubah menjadi citra positif karena kegagalan
itu adalah bagian dari sebuah permainan.
6. Rencanakan resiko dari kegagalan itu tidak begitu besar nilainya atau kecil
sehingga anda masih punya cadangan dana yang besar untuk memulai
kembali tetapi harus belajar dari pengalaman .
7. Sikap pantang menyerah itu harus dilatih.

2.8 kompetensi di bidangnya dan komitmen yang kuat adalah kemampuan


yang dibutuhkan

Faktor utama untuk membangun sebuah komitmen diri dalam membangun


kesuksesan adalah kompetensi. Kompetensi adlah pengetahuan, ketrampilan,
pengalaman dan kualitas individu yang meliputi sikap, pola kerja, pola pikir,
semangat inovasi serta tingkah laku yang diperlukan untuk melakasnakan suatu
pekerjaan. Jadi, seorang wirausahawan juga harus memiliki ketrampilan-
ketrampilan lain menunjang kompetensi di bidang bisnis, meliputi:

1. Ketrampilan manajerial (managerial skill)


Digunakan untuk merencanakan, meaksanakan, dan mengorganisir
suatu pekerjaan agar dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
2. Ketrampilan konseptual (conseptual skill)
Ketrampilan dalam merancang suatu rencana, menyusun konsep, dan
visi serta misi agar punya arah yang jelas.
3. Ketrampilan mengelola sumberdaya manusia (human skill)
Ketrampilan memahami orang lain, berempati, berkomunikasi,
memotivasi, memberi contoh, dan menjadi teladan bagi orang orang
lain serta berelasi dengan pelanggan secara baik.
4. Ketrampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan
(decision making skill)
Dalam proses menuju kesuksesan, seseorang tidak luput dari masalah.
Oleh sebab itu, kompetensi wirausaha salah satunya adalah
mengambil keputusan yang tepat.
5. Ketrampilan mengelola waktu (time managemen skill)
Sudah pasti waktu bekerja kita sangat terbatas dan hanya ada 12 jam
saja. Sisanya adaah untuk kepentingan lainnya. Untuk itu, dalam
mewujudkan rencana kerja yang begitu padat, kita harus pandai-
pandai mengelola waktu agar optimal dalam arti efisiendan efektif.
6. Ketrampilan teknis (technical skill)
Dalam setiap jenis bisnis, pasti ada ketrampilan teknis yang
diperlukan sebagai ketrampilan intinya (specialist skill).

Ketrampilan teknis ini sangat penting sebagai ketrampilan inti dalam


membangun kemampuan kewirausahaan. Ketrampilan inti disebut specialist
skill dari the bussiness Team Skill.
Kemampuan intelektual intrepeneur adalah tingkat pengetahuan yang
tinggi yang dimiliki seseorang dalam usahanya untuk meraih kesuksesan.

2.8.1 Faktor-faktor yang Menunjukan Komitmen yang Tinggi :

Salah satu masalah terbesar yang dihadapi orang dengan kegagalan


adalah bahwa mereka terlalu cepat menilai situasi-situasi tertentu alam
hidupnya dan menganggapnya sebagai kegagalan. Adapun faktor-faktor
penting yang menunjukan seseorang berkomitmen tinggi terhadap
pekerjaanyaadalah sebagai berikut :
1. Mempunyai dedikasi
Ada unsur dedikasi yang kuat terhadap pekerjaanya sebagai wirausaha,
sehingga ia tidak menganggap wirausaha hanya sekedar mencari
keuntungan semata terapi juga membantu orang lain dan menjadi
bagian dari amal baik.
2. Mencintai pekerjaanya
Berwirausaha itu seperti “belahan jiwa” atau soul mate agar pekerjaan
itu bukan menjadi beban tetapi menjadi kenikmatan dimana bila kita
melakukan pekerjaan itu, kita bekerja tanpa kenal lelah, penuh
semangat, dan akhirnya berkomitmen tinggi. Oleh sebab itu, pilihlah
jenis bisnis yang anda sukai.
3. Ingin menjadi contoh bagi orang lain
Tanpa keinginan berbagi, memberi nafkah untuk orang lain, dan
menjadi contoh bagi anak-anaknya istri, keluarga dan temen-emennya
maka seseorang wirausaha sulit untuk tetap berkomiymen. Hasrat inilah
yang akan membangkitkan gairah dalam berwirausaha dan
berjuangpada sebuah komitmet.
4. Tidak ingin menjadi pengecut
Tidak ada seseorang pengecut yang berhasil dalam mewujudkan
impiannya dan juga tiak ada wirausahawan yang berhasil
karenamempunyai kepribadian seorang pengecut. Oleh karena itu,
disebut Wira-Usaha, dimana ‘Wira’ berarti berani (bukan pengecut)
5. Profesionalisme membuat ia selalu memegang janjinya
Memegang janji berarti selalu berkomitmen pada janji. Begitu juga
seorang wirausahawan harus selalu memegang janjinya agar
karyawannya mau mendengarkan apa yang ia perintahkan. Inti dari
komitmen yang tinggi aslah memegang janji dan tepat janji.
6. Berorientasi pada mutu hasil kerjanya
Untul tetap menjaga komitmen dalam wirausaha, salah satu caranya
adalah berorientasi padda mutu kerja yang prima, bukan asal-asalan.
7. Selalu bisa mengendalikan diri
Dalam situasi apapun, seorang wirausaha harus bisa mengendalikan diri
terhadap kritikan, cercaan, tekanan, teguran, komplain, protes, dan
pengaruh negatif dari lingkungan terdekatnya. Kemampuan dalam
mengendalikan diri seseorang wirausahawan akan sangat membantu
dalam menjaga komitmen yang tinggi.
8. Tekun dan ulet dalam bekerja
Keuletan dan ketekunan dalam bekerja, terus menghadapi masalah
dengan tenang, serta tetap waspada merupakan medium untuk tetap
menjaga komitmen yang tinggi meskipun dalam kondisi terpuruk.
Seseorang wirausahawan yang cerdas pantang mundur.
9. Keyakinan diri dan kedisiplinan sebagai kunci pokok
Komitmen harus dijiwai oleh keyakinan diri yang teguh serta
kedisiplinan yang tetap terjaga dengan baik. Komitmen akan hilang bila
anda tidak disiplin dan tidak yakin pada diri sendiri.

2.8.2 Menerapkan Perilaku Yang Mendukung Komitmen Yang Tinggi

Sikap dan perilaku yang penting agar bisa membantu mewujudkan


komitmen yang tinggi dalam berwirausaha adalah :
1. Sikap tepat waktu untuk membangun disiplin diri (discipline building)
2. Sikap tepat janji, karena janji adalah utang yang harus ditepati
3. Sikap kerja bermutu dan beroientasi pada hasil yang bermutu tinggi
4. Sikap memberi dan mau membimbing orang lain
5. Sikap profesional dalam bekerja sesuai dengan kopetensinya
2.8.1 Jenis Komitmen Dalam Berwirausaha
Ada beberapa jenis komitmen yang berbeda dalam berwirausaha.
Komitmen-komitmen itu adalah :
1. Komitmen terhadap diri senidiri ( individual commitment )
Hal yang penting dalam membangun semangat wirausaha dan tetap
fokus pada tujuan adalah tetap pada komitme diri sendri, yaitu
komitmen untuk :
1. Mewujudkan cita-cita atau mimpi
2. Keluar dari kemiskinan
3. Ingin hidup lebih baik dari sekarang
4. Tidak mau menjadi orang biasa-biasa saja.
5. Bisa memberi nafkah bagi orang yang anda cintai dan orang
lain.
2. Komitmen pada keluarga
Sesuatu yang penting saat kita berkeluarga nanti adalah tidak mau
membuat keluarga menjadi sulit.
3. Komitmen pada visi bisnis ( bussiness commitment )
Merupakan wujud dari visi untuk mencapai komitmen suatu
perancangan yang telah diatur.
4. Komitmen pada orang yang mempercayai ( trust building commitment )
Semua akan runtuh dengan cepat bila tidak ada komitmen dalam
menjalankan suatu bisnis. Misalkan komitmen kepada :
1. Invistor yag telah mempercayainya.
2. Partner atau pemegang saham lainnya.
3. Seluruh staf,karyawan, dan menejer-menejernya.
4. Mitra usaha.
5. Bank sebagai pinjaman
6. Komitmen kepada orang menghidupkan bisnisnya, yaitu konsumen
(commitment to costumers)
Komitmen ini adalah ujung tombak dari seluruh komitmen yang
ada bila anda ingin bisnis tetap berjalan dengan baik dan terus
tumbuh.
5. Komitmen terhadap lingkungan (evironment commitment)
Tetap berkomitmen yang baik terhadap kelestarian alam dan ingin
selalu menjaga lingkungan tetap asri adalah dari kewirausahaan yang
sukses dan disegani.
6. Komitmen terhadap aspek sosial masyarakat (social Commitment)
Banyak usaha yang terus didukung oleh masyarakat sekitar dan seluruh
aspek sosilnya karena sang wirausahawan mempunyai komitmen
terhadap masyarakat dan lingkungan sosial dengan cara :
a. Ikut mendukung program-program yang dibuat masyarakat sekitar.
b. Ikut menjaga kebersihan.
c. Ikut berpartisipasi dalam program pengentasan kemiskinan atau
pengurangan tingkat pengurangan bagi masyarakat sekitar.
d. Mensukseskan program RT/RW/kelurhan/kecamatan dalam acara-
acara memperingati hari besar, seperti hari sumpah pemuda, hari
kemerdekaan, dan lain-lain.
7. Komitmen terhadap etika bisnis ( ethic commitment)
Komitmen terhadap etika kerja yang baik an menjunjung tinggi moral
yang baik akan didukung oleh banyak pihak termasuk pesaing anda.
8. Komitmen kepada sang maha pencipta (commitment for God)
Suatu hal yang tidak bisa dipungkiri lagi bahwa keberuntungan juga
datang dari yang diatas, yaitu tuhan yang maha esa. Tanpa sang
pencipta nicaya bisnis kita tidak diberi karunia dan ridho.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang


mengorganisasi faktor-faktor produksi yaitu alam, tenaga kerja,
modal dan keahlian.
 karakteristik wirausahawan yang penting untuk meraih sukses
adalah tidak mau jadi orang-orang yang biasa saja.

 Kunci sukses dalam membangun semangat kewirausaan adalah


tidak takut gagal dan jangan mengenal arti gagal dalam kamus
hidup kita.

 Efisiensi berarti sebuah hasil telah di capai dan diwujudkan


melalui perencanaan dan perencanaan dan pengelolaan yang
optimal dengan mengutamakan alat yang tepat, biaya yang
rendah rendah sesuai rencana atau penekanan pada waktu
penyelesaian yang lebih cepat.

 Efektivitas adalah pencapaian tujuan atau target dalam batas


waktu yang sudah di tetapkan tanpa sama sekali memperdulikan
biaya yang dikeluarkan.

 Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses memengaruhi atau


memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam
upaya mencapai tujuan organisasi.

 Sifat umum yang memepengaruhi keberhasilan kepemimpinan si


sebuah organisasi, yaitu : Mempunyai kecerdasan, Hubungan
dengan orang lain (interpersonal), Kedewasaan, Motivasi orang
lain, Motivasi diri sendiri, Sikap dan perilaku , Intregitas tinggi,
Humoris, Komitmen tinggi, Mampu memberikan wewenang,
Menciptakan rasa aman, Tegas dan disiplin, Visioner,
Mengambil resiko

 Semangat pantang menyerah itu kunci utama untuk meraih


kesuksesan dalam berwirausaha

3.2 Saran

Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang dimana


dapat membantu para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan
barang-barang yang akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses
pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft
skill yang artinya  adanya ketekunan berani mengambil resiko, terampil, tidak
mudah putus asa, mempunyai kemauan terus belajar, memberi pelayanan yang
terbaik kepada konsumen, bersikap ramah terhadap konsumen, sabar, pandai
mengelola dan berdoa. karena semua usaha dan rencana tidak akan berhasil
tanpa adanya rhido dari Tuhan Yang Maha Esa.

DAFTAR PUSTAKA

https://guncitorvum.wordpress.com/2014/01/26/bab-1-mengidentifikasi-sikap-
dan-perilaku-wirausahawan/

Anda mungkin juga menyukai