Anda di halaman 1dari 22

SIKAP DAN PERILAKU

WIRAUSAHAWAN YANG SUKSES

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Kewirausahaan
yang dibina oleh Ibu Hanum Kartikasari S.Pd., M.Pd.

Oleh:
Aditya Kristiawan 150413601382
Ahmad Bagus Saputra 150413601672
Andrea Septa Nugraha 150413603267
Atika Agustin 150413603606

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
Februari 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu terpanjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat limpahan rahmad, taufik, serta hidayah-Nya, penulis diberikan kesehatan
sehingga dapat menyelesaikan Makalah dengan judul Sikap Dan Perilaku
Wirausahawan yang Sukses dengan tepat waktu.
Tak lupa penulis ucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Ibu Hanum Kartikasari, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing
matakuliah Kewirausahaan Universitas Negeri Malang.
2. Kedua orang tua yang telah memberi semangat untuk mengerjakan setiap
tugas yang diberikan.
3. Pihak-pihak lain yang ikut terkait dalam pembuatan Makalah ini.
Penulis percaya dengan pepatah yang mengatakan “Tak Ada Gading Yang
Tak Retak” yaitu dengan arti bahwa didunia ini tidak ada kata kesempurnaan.
Sehingga penulis yakin Makalah ini pasti juga jauh dari kata kesempurnaan.
Penulis berharap Makalah ini akan bermanfaat bagi para pembaca untuk
menambah wawasan yang lebih luas kedepanya.

Malang, Februari 2018

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Sikap Dan Perilaku Wirausahawan .......................................................... 2
2.2 Sikap Dan Perilaku Kerja Prestatif .......................................................... 4
2.3 Semangat Wirausaha ................................................................................ 5
2.4 Kerja Efektif Dan Efisien ......................................................................... 9
2.5 Kepemimpinan ......................................................................................... 10
2.6 Sikap Pantang Menyerah ......................................................................... 14
2.7 Kopentensi Dan Komitmen ...................................................................... 15
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 19
3.2 Saran ........................................................................................................ 19
DAFTAR RUJUKAN ........................................................................................ 20

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Persamaan Kewirausahaan Dan Perencanaan ...................................... 5

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era globalisasi yang semakin maju seperti saat ini, banyak sekali
bermunculan Perusahaan besar yang menjadi penguasa dunia kerja. Tentu hal ini
menjadi salah satu penyerap tenaga kerja yang dapat menekan angka
penganguran. Seiring dengan perkembangan Perusahaan besar, akhir-akhir ini
juga banyak bermunculan pelaku usaha muda yang memulai bisnis dalam lingkup
usaha yang lebih kecil. Berbeda dengan Perusahaan yang berskala besar, pelaku
usaha yang memulai dengan bisnis kecil sebenarnya juga dapat menjadi ladang
pekerjaan baru yang dapat lebih menjanjikan. Walaupun mungkin dimulai dengan
bisnis yang berskala kecil, tetapi bisa saja jika di pimpin dengan baik, usaha
tersebut dapat berkembang dan menjadi sebuah usaha yang besar.
Dibalik sebuah usaha yang sukses pasti ada seorang pemimpin didalam
nya yang berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Seorang pemimpin didalam
usaha yang dibangun sendiri atau biasa kita sebut sebagai wirausahawan harus
memiliki sikap-sikap yang baik agar dia mampu membawa usaha nya lebih maju
dan berkembang. Selain sikap, kemampuan dibidang pendidikan juga dapat
berpengaruh terhadap bagaimana seorang wirausahawan dapat menjalankan
usahanya dengan baik. Perilaku yang baik juga menjadi salah satu kunci yang
tidak boleh dilupakan, karena apapun yang dilakukan oleh seorang wirausahawan
akan mencerminkan bagaimana keberlangsungan usaha yang dipimpin.

1.2 Rumusan Masalah


Dari paparan latar belakang diatas, maka penulis mengambil rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sikap dan perilaku seorang wirausahawan yang sukses?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sikap Dan Perilaku Wirausahawan


Sikap dan perilaku seorang wirausahawan dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Sikap selalu berpikir positif dalam menghadapi segala hal yang sedang
dihadapi (positive thinking)
2. Respons yang positif dari individu terhadap informasi, kejadian, kritikan,
cercaan, tekanan, tantangan, cobaan, dan kesulitan
3. Sikap yang berorientasi jauh ke depan
4. Sikap tidak gentar saat melihat pesaing
5. Sikap yang selalu ingin tahu
6. Sikap yang ingin memberi yang terbaik buat orang lain
7. Sikap yang penuh semangat dan berjuang keras
8. punya komitmen yang kuat

Perilaku dan sikap tidak bisa dipisahkan untuk menjadikan lebih sempurna karena
keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Sikap adalah cara pandang dan
pola piker (mindset) atas hal yang dihadapi, sedangkan perilaku adalah tindakan
(act) dari kebiasaan atas kebenaran yang di pegang teguh.
1. Perilaku wirausaha secara individu:
a. Teguh pendiriannya
b. Selalu yakin dengan apa yang ia kerjakan dan lakukan
c. Berperilaku professional
d. Optimis dalam segala perilaku yang ia lakukan
e. Berpikir positif dalam mendengar serta menanggapi suatu saran
atau cercaan
f. Tidak gegabah dan penuh rencana dalam setiap tindakan
g. Selalu berorientasi pasti ada jalan keluarnya saat menemui
masalah
2. Perilaku wirausaha secara sosial dan lingkungan:
a. Berpenampilan rapi
b. Berperilaku baik
c. Senang memotivasi orang lain
d. Menjadi teladan bagi teman bisnisnya, karyawan, dan
pelanggannya
e. Pandai bergaul
3. Perilaku wirausaha dalam pekerjaan:
a. Berorientasi pada tujuan
b. Gila kerja (workaholic) dan bekerja dengan baik
c. Tidak suka menunda pekerjaan
d. Haus akan prestasi sempurna (excellence)
e. Tuntas dalam mengerjakan tugas
f. Energik dalam bekerja
g. Paling menyukai pekerjaan yang baru dan menantang
h. Kreatif dan inovatif
4. Perilaku wirausaha dalam menghadapi risiko:
a. Mengevaluasi risiko dan dampaknya terlebih dahulu
b. Mencari keputusan yang tepat dan optimal
c. Tidak takut terhadap risiko
d. Waspada dan antisipatif
5. Perilaku wirausaha dalam kepemimpinan:
a. Seorang pemimpin yang berani mengambil keputusan
b. Perilakunya hati-hati
c. Membuat karyawan tenang dalam bekerja
d. Mempunyai karisma dan berjiwa besar

Untuk sukses didunia usaha seorang wirausaha harus cerdas dan terampil. Berikut
ini adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan:
1. Keterampilan dasar:
a. Keterampilan dalam memimpin
b. Keterampilan memotivasi tim
c. Keterampilan mengorganisasi tim
d. Keterampilan mengatasi konflik
e. Keterampilan berkomunikasi
f. Keterampilan merencanakan strategi usaha
g. Keterampilan mengatasi kesulitan menjadi peluang
2. Keterampilan khusus:
a. Keterampilan menjual (selling skill)
b. Keterampilan teknis (untuk produksi)
Contoh : Usaha restoran – butuh keterampilan memasak
Usaha property – butuh keterampilan membangun
Usaha bengkel – butuh keterampilan mekanika
c. Keterampilan mengoperasikan computer dan teknologi informasi
d. Keterampilan menyusun konsep

2.2 Sikap Dan Perilaku Kerja Prestatif


1. Belajar itu untuk hidup, sukses adalah prestasi
Belajar adalah proses perjalanan anda. Sudah sejauh mana proses
perjalanan anda? Bila kehidupan kita dilihat dari proses belajar, kita bisa
membaginya menjadi dua proses besar yaitu belajar untuk ingin tahu
(belajar di kampus) dan belajar untuk sukses (belajar di dunia baru setelah
lulus baik bekerja atau berwirausaha).
2. Belajar bermimpi lalu mencoba sebagai langkah awal
Tidak ada orang yang orang yang sukses yang tidak berani bermimpi, dan
punya mimpi tetapi tidak memiliki jiwa untuk diisi dengan hasrat atau
keinginan untuk mewujudkannya. Dengan mempunyai semangat akan
menjadikan mimpi anda memiliki kekuatan, yaitu the power of dream.
Inilah yang mengawali sikap dan perilaku kerja prestatif.
Ada 4 jenis dan tipe orang dalam melihat kesuksesan seseorang yaitu:
a. Jenis yang tidak mau bermimpi (malas) – sehingga ia
menghindari kerja keras tetapi ingin sukses,
b. Jenis penonton – ingin sukses dan bermimpi tetapi tidak mau
kerja keras,
c. Jenis follower – sudah punya mimpi dan ingin sukses tetapi
belum punya sikap dan perilaku kerja prestatif,
d. Sang juara – sudah pasti punya mimpi, hasrat, ingin
suksesnya kuat, merencanakan, dan mempersiapkan lalu
mencoba berpikir kreatif untuk menjadi yang terbaik. Sikap
dan perilaku inilah yang disebut perilaku prestatif.

2.3 Semangat Wirausaha


Kewirausahaan bisa diterapkan dalam semua bidang seperti dikampus, di
tempat kerja, saat melakukan kegiatan sehari-hari, atau ketika memutuskan dan
menjalankan sebuah unit usaha. Sehingga hal ini dapat menjadi bekal bagi
siapapun termasuk mahasiswa untuk bila ingin berkarir dimanapun. Ketrampilan
wirausaha itu ada pada setiap orang, tetapi yang sering terjadi adalah kemampuan
kewirausahaan tidak dimunculkan, dioptimalkan, dan digunakan. Hal itu terjadi
karena seseorang terjebak oleh pola pikir logika yang selalu mengutamakan
kenyamanan, bebas dari risiko, memilih solusi yang pasti sehingga kemampuan
berpikir otak kanan jarang dilakukan. Artinya seseorang lebih suka dengan zona
nyaman nya daripada melakukan hal yang out of the box dari diri mereka.
Telah dijelaskan bahwa semua kegiatan sehari-hari juga memiliki prinsip-
prinsip yang sama dengan pola kerja dalam penerapan kewirausahaan. Contohnya
berpergian ke luar kota secara prinsip hampir sama dengan kewirausahaan.
Prinsip-prinsip yang sama anntara perencanaan dan kewirausahaan untuk contoh
kasus berepergian ke luar kota antara lain:

Tabel 1. Kesamaan Kewirausahaan dan Perencanaan


Prinsip-prinsip Kewirausahaan Perencanaan
Prinsip tujuan Ada arah dan tujuan Ada arah dan tujuan
Prinsip pola piker Ada Ada
Perencanaan kerja Ada perencanaan usaha Ada perencanaan kerja
Prinsip terhadap risiko Mengelola risiko Mengelola risiko
Prinsip ‘keluar dari zona Ya Ya
nyaman’
Prinsip manajerial Ada Ada
Prinsip konsep kerja Ada konsep Ada peta kerja
Prinsip keuangan Ada pengetahuan tentang Ada pengetahuan tentang
keuangan dan keuangan dan
pengelolaannya pengelolaannya
Prinsip kendali Ada Ada
Prinsip kreativitas dan Ada, untuk mengetahui Ada, saat dalam
inovasi masalah dalam usaha dan perjalanan dan ingin hasil
meningkatkan kinerja yang lebih baik (cepat
sampai tujuan)
Prinsip semangat Ada Ada
Prinsip efisiensi dan Ada Ada
efektivitas
Prinsip pola kerja Ada, prestasi kerja Ada, prestasi perjalanan
prestatif

Jadi, pola pikir dan pola kerja kewirausahaan mirip dengan kegiatan hidup
kita sehari-hari. Maka, memilih karir dan jalan hidup sebagai wirausahawan sama
atau mirip dengan keputusan apaa yang akan kita lakukan di setiap harinya,
seperti belajar, mandi, berpergian, memasak, dsb. Hanya yang membedakan
adalah kompleksitas masalah perencanaan, risiko, dan pekerjannya.

2.3.1 Faktor Semangat Itu Penting dalam Berwirausaha


Semangat adalah kunci penting dalam berwirausaha. Jika seseorang
bersemangat dalam menjalankan usahanya maka akan memberikan energy positif
dalam usahanya pula. Jika dianalogikan seperti sebuah mobil, jika mobil tersebut
tanpa sumber energy yaitu bahan bakar yang merupakan semangat agar terus
termotivasi oleh gas sebagai motor penggeraknya. Apabila gasnya tidak ada, maka
mesin itu menjadi rongsokan dan tak bisa dipakai lagi.
Semangat yang berupa gas tersebut itu tidak cukup untuk membuat mobil
itu berjalan dengan baik. Mobil tersebut memerlukan ‘porsneling’, yaitu
keberanian untuk memutuskan dalam tindakannya. Berani bermimpi adalah
langkah awal seseorang sebelum sukses.

2.3.2 Definisi Semangat Kewirausahaan


Semangat dan gairah merupakan hal yang nampak sama namun intinya
berbeda. Semangat adalah energy untuk mengerjakan suatu pekerjaan karena ada
keinginan dan hasrat untuk mencapainya, yaitu adanya unsur manfaat dan tujuan.
Sedangkan gairah merupakan energy yang diperlukan dalam mengerjakan suatu
pekerjaan karena ada unsur kecintaan, kesukaan, dan hobi didalamnya. Jadi bukan
semata-mata karena manfaat dan tujuannnya saja.
Semangat dan gairah adalah sumber energy dalam kegiatan
kewirausahaan. Keduanya saling berkaitan dan menjadi satu sebagai sumber
energy (motivasi) dalam berwirausaha. Selain itu perlu adanya pemantik atau
dynamo starter agar sumber energy tersebut bisa menyala terus menerus, yaitu
komitmen dalam memilih jalan karir sebagai wirausaha yang sukses dan cerdas.
Kunci penting dalam menciptakan semangat kewirausahaan itu bisa disebabkan
oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Figur bagi seseorang guna membangkitkan semangat, karena melihat
orang itu sukses dan kaya, maka seseorang akan termotivasi ingin jadi
seperti orang tersebut
b. Suka mencari tantangan baru untuk menciptakan gairah, yaiitu cinta akan
kewirausahaan
c. Kepepet atau keterpaksaan karena harus tetap bertahan (survive) dan hidup
d. Keinginan untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik lagi, tidak ingin
miskin selamanya
e. Mengalami kegagalan dalam meniti karir pekerjaan dan meengambil jalan
pintas untuk semangat menjadi wirausahawan
f. Memang cita-cita sejak kecil untuk menjadi wirausahawan
g. Kenyamanan dan financial freedom-nya

2.3.3 Sikap Orang yang Tidak Memiliki Semangat Wirausaha


Banyak orang yyang berpikiran positif dan mempuunyai semangat ang
tinggi tetapi tetap saja sulit meraih kesuksesan. Hal ini dikarenakan seseorang
tersebut mempunyai sikap yang slaah dalam menyikapi kegagalannya, yaitu:

1. Sikap saya takut gagal


Sikap takut gagal menghentikan semua energy, semangat, daya upaya, dan
gairah kerja yang dulunya tinggi dan sekarang berubah drastis sehingga
mengalami kemunduran. Takut gagal berarti takut berisiko sehingga lebih
baik memilih mundur dan tidak mau mencari jalan keluarnya.
2. Sikap yang keliru tentang kegagalan
Kegagalan bukan berarti tereliminasi dari sebuah perjalanan karena itu
merupakan perjalanan yang panjang. Dibutuhkan proses untuk
menaklukkan kegagalan demi kegagalan. Jadi kegagalan adalah episode
perjalanan yang harus kita lalui bak sebuah pertandingan yang kalah tapi
bisa menang.
3. Tidak siap menghadapi kegagalan
Banyak orang yang berprestasi di kampus tetatpi tidak siap untuk
menghadapi kegagalan dalam bekerja atau berwirausaha. Hal ini
dikarenakan orang yang berprestasi cenderung ingin segalanya sukses dan
tidak pernah gagal. Padahal di kampus menghadapi suatu hal yang pasti
ada jawabannya, sedangkan di dunia bisnis atau pekerjaan menghadapi
jawaban yang kompleks, majemuk, dan bahkan mungkin belum ada
jawabannya.
4. Sikap berhenti mencoba
Sikap berhenti mencoba akan mematahkan semangat kewirausahaan.
Padahal kesuksesan itu terjadi pada saat selalu mencoba dan mencoba lagi
(ada rasa penasaran) sehingga tidak terasa bila kita sudah dekat dengan
kesuksesan itu.
Semangat tidak kenal menyerah ini merupakan factor kunci kesuksesan
seseorang dalam meraih prestasi dibangku kuliah, karir, dan dalam berwirausaha.
Banyak orang yang mudah gagal, takut gagal, dan tidak berkeinginan untuk
mewujudkan cita-citanya agar hidupnya menjadi lebih baik lagi cenderung
mengeluh, menyalahkan orang lain, dan menghibur dirinya bahwa dirinya
memang diharuskan hidup miskin. Hal ini merupakan persepsi yang salah karena
setiap orang pasti bisa sukses. Kegagalan orang dalam meraih kesuksesan berawal
dari apa yang ia pikirkan atau cenderung negatif.
2.3.4 Apa kuncinya agar Memiliki Semangat Kewirausahaan
Kunci sukses dalam membangun semangat kewirausahaan adalah tidak
takut gagal dan jangan mengenal arti gagal dalam kamus hidup. Ketakutan akan
kegagalan akan menurunkan semangat sebanding dengan besarnya persepsoi
negative akan kegagalan tersebuut. Kegagalan menjadi beban tersendiri bagi
seseorang jika ingin berwirausaha. Padahal dari kegagalan tersebut dapat menjadi
jalan untuk menuju kesuksesan. Semangat dan gairah yang dibekali oleh pola
pikir kreatif merupakan kunci kemajuan usahanya diduukuung dengan sikap
bekerjja yang efektif dan efisien.

2.4 Bekerja Efektif Dan Efisien


Sikap kerja yang efektif dan efisien lebih ditekankan pada aspek
managerial dalam mewujudkan strategi usaha, target pekerjaan, dan taktik bisnis
di dalam mengelola usaha. Sikap kerja efektif dan efisien harus dimiliki oleh
seorang wirausaha dalam mewujudkan bisnisnya menjadi bisnis yang mempunyai
sistem standar operasional yang berorientasi pada mutu.
Bisnis harus mengutamakan mutu bukan profit saja, karena profit adalah
dammpak dari proses bisnis yang bermutu. Oleh sebab itu, diperlukan prosedur
mutu untuk dijadikan sebagai sikap bekerja dari wirausahawan dan karyawan agar
berpikir efisien dan efektif.
Efisiensi adalah sebuah hasil telah dicapai dan diwujudkan melalui
perencanaan dan pengelolaan yang optimal dengan mengutamakan alat yang
tepat, biaya yang lebih rendah sesuai dengan rencana dan waktu peyelesaian yang
lebih cepat. Sedangkan efektif lebih berorientasi pada penggabungan dari aspek-
aspek yang dikategorikan dan disinergikan untuk mencapai tujannya secara
optimal.
Prinsip kerja yang efektif adalah prinsip kerja yang menguutamakan 4 hal
utama pencapaian kerja, yaitu:
a. Ketepatan (accuracy): Tepat waktu, sasaran, kualitas, dan biaya yang
direncanakan atau dianggarkan.
b. Kecepatan (speed): Tidak menghabiskan waktu yang tidak perlu.
Pekerjaannya selesai dengan tepat sebelum waktu yang ditetapkan.
c. Hemat (Efficiency): Dengan biaya yang sekecil-kecilnya tanpa adanya
pemborosan dalam bidang pekerjaan apa pun.
d. Keselamatan dan Keamanan (safety): Segala sesuatu sampai pada tujuan
pekerjaan yang dimaksud, tanpa mengalami hambatan-hambatan,
kelemahan-kelemahan, atau kemacetan-kemacetan.
Maka, bisa dikatakan bahwa efektivitas berarti bekerja menghadapi atau
menyelesaikan masalah tanpa menciptakan masalah baru.

2.5 Kepemimpinan (Leadership)


Kepemimpinan diri adalah suatu kemampuan untuk mempengaruhi pikiran
sendiri agar mau mengikutinya. Banyak orang mempunyai kemampuan
memimpin dirinya sendiri tetapi tidak berani mengambil tindakan apapun.
Sebenarnya kepemimpinan diri sendiri sudah tertanam sejak masih anak-anak.
Saat belajar berjalan dan berjalan melangkah kemanapun, saat belajar bersepeda
sampai jatuh pun tidak jadi masalah. Jadi pada intinya semua orang memiliki
kemampuan untuk memimpin diri sendiri dengan berani mengambil risiko
menjadi wirausahawan. Namun kemampuan memimpin masih belum
diberdayakan kembali.
Kepemimpinan mengandung 4 faktor kemampuan utama yang perlu
dibangun, dibentuk, dan diberdayakan dengan baik yaitu:
1. Kemampuan motivasi dan menjadi contoh yang baik bagi yang lain
2. Kemampuan memimpin, memegaruhi, mendistribusikan kekuasaan dan
memberdayakan anggotanya
3. Membangun tim dan kerjasama kelompoknya
4. Kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi untuk mengatasi konflik.
Ada beberapa kebiasaan mendasar dan tingkah laku seorang pemimpin yang
istimewa atau dianggap mampu dan baik. Kebiasaan-kebiasaan itu bisa
dicerminkan dalam beberapa kelompok, yaitu:
1. Kebiasaan menantang proses
a. Mencari kesempatan untuk mencapai karir yang lebih baik dan tampil
untuk berprestasi.
b. Berani mencoba sesuatu yang orang lain tidak berani melakukan dan
mengambil risikonya.
2. Kebiasaan untuk memberikan inspirasi visi bersama
a. Menggambarkan masa depan
b. Suka membantu orang lain
3. Kebiasaan mengutamakan orang lain untuk bertindak
a. Mempererat kerjasama
b. Memperkuat tim agar solid
4. Kebiasaan membuat model pemecahan masalah
a. Memberi contoh terlebih dahulu
b. Merencanakan kesuksesan kecil bagi orang lain
5. Kebiasaan memberi semangat dan motivasi
a. Mengakui, memuji, dan menghargai kontribusi individu
b. Meerayakan prestasi kerja

2.5.1 Perbedaan Management dan Leadership


Sebuah usaha tidak akan berkembang bila tidak ada tujuan (visi dan misi)
dan pengorganisir yang memengaruhi perilaku karyawan dan kegiatannya agar
bisa mewujudkan tujuan usaha. Kemampuan itu adalah kemampuan manajerial
dan kemampuan memimpin (leadership).
Seoarang wirausahawan adalah seorang pemimpin karena memiliki beban
dan tanggung jawab terhadap bawahannya. Jika seseorang sudah mulai
berekeinginan memengaruhi orang lain untuk mencapai tujuannya, maka telah
terjadi kegiatan kepemimpinan. Seorang pemimpin mempunyai peranan penting
dalam sebuah kelompok. Jika terjadi maslaah, konflik, persilisihan dsb, maka
tugas seorang pemimpin dengan jiwa kepemimpinannya mengatasi permasalah
tersebut. Untuk itu perlu adanya aturan-aturan, system, norma, kebijakan, dan
motivasi. Disinilah peranan pemimpin sangat dibutuhkan untuk meletakkan
fondasi usaha dan manajemen yang baik,
Perbedaan kepemimpinan dan manajemen terdapat pada cara dan kegiatan
serta kemampuannya untuk mewujudkan suatu tujuan. Perbedaan tersebut antara
lain:
1. Manajemen: Suatu ilmu dan seni untuk merencanakan, mengorganisir,
mengendalikan, mempromosikan sehingga tujuan kelompok bisa tercapai
dengan baik. Singkatnya adalah sebagai proses pencapaian organisasi
melaui orang lain.
2. Manajer: orang yang senantiasa memikirkan kegiatan manajemen untuk
mencapai tujuan organisasi, orang lain, atau bawahannya
3. Kepemimpinan: Kemampuan (seni dan ilmu) orang yang berusaha
memengaruhi perilaku
4. Pemimpin: Orang yang mempunyai kemampuan kepemimpinan.

2.5.2 Sifat Umum Keberhasilan Kepemimpinan


Berikut ini merupakan sifat umum yang dapat memberikan pengaruh
terhadap keberhasilan kepempimpinan, diantaranya adalah:
1. Mempunyai kecerdasan
Pada umumnya, seorang pemimpin memiliki tingkat kecerdasan yang
lebih tinggi jika dibandingkan dengan para pengikutnya (anggota).
Kecerdasan yang dimaksudkan di sini bukan hanya soal kecerdasan IQ,
namun juga masalah kecerdasan emosional (EQ).
2. Hubungan dengan orang lain (interpersonal)
Seorang pemimpin harus mampu menjalin hubungan baik dengan orang
lain. Karena seorang pemimpin harus mampu mengarahkan, membimbing,
dan memengaruhi orang-orang untuk melakukan suatu kegiatan demi
mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
3. Kedewasaan
Pemimpin harus mampu menjadi pribadi yang bijaksana, tidak emosional,
mampu berfikir positif, membuat keputusan yang matang, dan dapat
menjadi figur atau teladan bagi para anggotanya.
4. Motivasi diri sendiri
Seorang pemimpin harus mampu memotivasi dirinya sendiri supaya
menjadi pribadi yang lebih baik. Jika seorang pemimpin sudah mampu
memotivasi dirinya sendiri, maka hal ini dapat dijadikan sebagai modal
seorang pemimpin untuk memotivasi para anggota dalam bekerja.
5. Motivasi orang lain
Setelah pemimpin berhasil memotivasi dirinya sendiri untuk menjadi
pribadi yang lebih baik, maka pemimpin perlu berusahan untuk
memotivasi orang lain (anggota) di organisasi atau perusahaannya. Tujuan
dari pemberian motivasi ini salah satunya supaya para anggota memiliki
semangat yang tinggi dalam melakukan pekerjaannya.
6. Sikap dan perilaku
Pemimpin harus selalu berusaha untuk menampilkan sikap dan perilaku
yang baik. Karena, setiap sikap dan perilaku dari seorang pemimpin akan
selalu dilihat dan menjadi contoh bagi anggotanya. Jika pemimpin
menunjukkan sikap dan perilaku yang buruk, maka image pemimpin akan
terlihat buruk juga di mata para anggotanya. Akibatnya, akan berpengaruh
pada kredibilitas pemimpin tersebut.
7. Integritas tinggi
Integritas akan membangun pondasi yang kuat dalam berbisnis. Seorang
pemimpin harus memiliki integritas yang baik agar dapat dijadikan
panutan bagi orang yang sedang dipimpinnya.
8. Humoris
Pemimpin juga perlu menunjukkan sisi humorisnya saat berhadapan
dengan anggota. Hal ini diperlukan untuk meredakan ketegangan maupun
mempererat hubungan antara pimpinan dengan anggota.
9. Komitmen tinggi
Pemimpin harus dapat menjaga komitmen dari apa yang sudah dikatakan.
Karena hal ini juga menyangkut dari pada harga diri seorang pemimpin
tersebut.
10. Mampu memberikan wewenang
Susah bagi seorang pemimpin untuk mencapai tujuannya seorang diri.
Maka dari itu, seorang pemimpin akan menunjuk seseorang yang
dipercaya untuk diberikan wewenang demi menyelesaikan pekerjaan dan
mencapai tujuan.
11. Menciptakan rasa aman
Seorang pemimpin harus dapat membuat para anggotanya merasa aman
dalam menjalankan pekerjaan.
12. Tegas dan disiplin
Pemimpin yang tegas dan disiplin akan berdampak bagi konsistensi
sebuah irama kerja. Dengan begitu maka, akan terbentuk suatu budaya dan
etos kerja yang baik bagi kelompoknya.
13. Visioner
Seorang pemimpin harus sudah menetapkan visi dan misinya dengan jelas.
Dengan pentapan visi dan misi yang jelas, maka akan memberikan arahan
yang jelas bagi para anggota untuk mencapai tujuan.
14. Mengambil risiko
Seorang pemimpin dituntut untuk dapat mengambil risiko dan
memperhitungkan akibat dari risiko tersebut. Baik itu keuntungan dan
risiko kerugian yang mungkin ditanggung.

2.6 Sikap Pantang Menyerah Adalah Modal Untuk Sukses


Selain modal uang, modal untuk sukses bagi seorang wirausahawan adalah
sikap pantang menyerah. Dengan memiliki sikap pantang menyerah, seorang
wirausahawan akan mampu bertahan setiap menghadapi tantangan bisnis. Mereka
dengan sikap pantang menyerahnya, akan selalu memiliki alasan untuk bertahan
dan bangkit dari keterpurukan yang sedang dihadapi. Berikut ini merupakan cara
yang dapat dilakukan untuk menciptakan semangat pantang menyerah:
1. Memiliki prinsip hidup
2. Keinginan kuat untuk berhasil senantiasi dilatih dengan menciptakan
kesuksesan kecil di setiap hari
3. Memiliki pola pikir jika sukses itu tidak ada yang instan
4. Nyatakan cita-cita anda dalam bentuk tulisan yang ditempelkan pada
tempat-tempat yang sering anda lihat
5. Mengubah persepsi tentang kegagalan menjadi sebuah citra positif karena
kegagalan adalah bagian dari sebuah permainan
6. Rencanakan risiko dari kegagalan tidak begitu besar, sehinnga nantinya
anda akan dapat memulai lagi dengan cadangan dana lainnya
7. Melatih diri untuk mengalahkan rasa takut dengan mempelajari faktor
kegagalan, melatih mental, dan menghilangkan rasa malu

2.7 Kompetensi dan Komitmen yang Kuat


Faktor utama untuk membangun sebuah komitmen diri dalam membangun
kesuksesan adalah kompetensi. Kompetensi merupakan pengetahuan,
keterampilan, pengalaman, dan kualitas individu yang meliputi sikap, pola kerja,
pola pikir, semangat inovasi serta tingkah laku yang diperlukan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan. Jadi, seorang wirausahawan juga harus memiliki
keterampilan-keterampilan lain untuk menunjang kompetensi di bidang bisnis
yang meliputi:
1. Keterampilan manajerial (managerial skill)
Digunakan untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengorganisasi suatu
pekerjaan agar dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
2. Keterampilan konseptual (conceptual skill)
Keterampilan dalam merancang suatu rencana, menyusun konsep, dan visi
serta misi agar punya arah yang jelas.
3. Keterampilan mengelola sumber daya manusia (human skill)
Keterampilan dalam memahami orang lain, berempati, berkomunikasi,
memotivasi, memberi contoh, dan menjadi teladan bagi orang lain serta
berelasi dengan pelanggan secara baik.
4. Keterampilan merumuskan dan mengambil keputusan (decision making)
Dalam prosen menuju kesuksesan, pasti akan selalu ada masalah yang
akan muncul dang mengganggu proses pencapaian tujuan. Maka dari itu,
seorang wirausahawan perlu terampil dalam menganalisa masalah dan
memutuskan dengan tepat solusi yang akan digunakan.
5. Keterampilan mengelola waktu (time management skill)
Karena keterbatasan waktu yang manusia miliki, maka semua orang
khususnya para wirausahawan dituntut untuk dapat memanfaatkan waktu
seefektif dan seefisien mungkin demi mencapai tujuan.
6. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan yang dapat dilihat dan diukur. Misalnya keterampilan
menjahit, memasak, mengoperasikan komputer, dan lain sebagainya.

Jika kompetensi dan komitmen yang telah dipaparkan diatas dipadukan,


maka akan menghasilkan suatu hal yang disebut dengan kemampuan intelektual
entrepreneur. Sedangkan kemampuan intelektual entrepreneur sendiri jika
didefinisikan lebih lanjut berarti tingkat pengetahuan yang tinggi yang dimiliki
seseorang dalam usahanya meraih kesuksesan. Oleh karena itu, kompetensi tanpa
komitmen tidak aka nada artinya karena tidah bisa melakukan pekerjaan dengan
tuntas dan berkualitas.

2.7.1 Faktor-faktor yang Menunjukkan Komitmen yang Tinggi


Berikut ini merupakan faktor-faktor penting yang menunjukkan seseorang
berkomitmen tinggi terhadaap pekerjaannya adalah sebagai berikut:
1. Mempunyai dedikasi
Ada unsur dedikasi yang kuat terhadap pekerjaannya sebagai wirausaha.
Sehingga seorang wirausaha tidak hanya sekedar mencari keuntungan
semata tetapi juga membantu orang lain dan menjadi bagian dari amal
baik.
2. Mencintai pekerjaannya
Seorang yang memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaannya tidak akan
merasa terbebani dengan semua pekerjaan yang dilakukan. Sebaliknya,
mereka akan merasa nyaman dan bahagia saat melakukan pekerjaannya.
3. Ingin menjadi contoh bagi yang lain
4. Tidak ingin menjadi seorang pengecut
Karena keinginannya inilah, seorang wirausahawan akan selalu berusaha
untuk menjaga komitmen yang dimilikinya.
5. Profesionalisme membuat ia selalu memegang janjinya
6. Berorientasi pada mutu hasil kerjanya
7. Selalu bisa mengendalikan dirinya
8. Tekun dan ulet dalam bekerja
9. Keyakinan diri dan kedisiplinan sebagai kunci pokok

2.7.2 Menerapkan Perilaku yang Mendukung Komitmen yang Tinggi


Sikap dan perilaku yang penting agar bisa membantu mewujudkan
komitmen yang tinggi dalam berwirausaha adalah:
1. Sikap tepat waktu untuk membangun disiplin diri
2. Sikap tepat janji
3. Sikap kerja bermutu dan berorientasi pada hasil yang bermutu tinggi
4. Sikap memberi dan mau membimbing orang lain
5. Sikap professional dalam bekerja sesuai dengan kompetensinya

2.7.3 Jenis Komitmen dalam Berwirausaha


Ada beberapa jenis komitmen yang berbeda dalam berwirausaha.
Komitmen-komitmen itu adalah:
1. Komitmen terhadap diri sendiri (individual commitment)
Komitmen terhadap diri sendiri merupakan fondasi bagi komitmen-
komitmen yang lain. Berikut ini merupakan komitmen terhadap diri
sendiri yang harus dipegang teguh:
a. Mewujudkan cita-cita atau mimpi
b. Keluar dari kemiskinan
c. Ingin hidup lebih baik dari sekarang
d. Tidak mau menjadi orang biasa-biasa saja
e. Bisa memberi nafkah bagi orang yang anda cintai dan orang lain
f. Maju, hidup makmur, dan kaya
2. Komitmen pada keluarga (family commitment)
Menyangkut keinginan untuk memiliki kondisi keuangan yang baik.
Dengan harapan jika sudah berkeluarga akan terhindar dari kondisi susah
terutama dalam hal keuangan.
3. Komitmen pada visi bisnis (business commitment)
Merupakan komitmen seseorang terhadap tujuan jangka panjang
lerusahaannya.
4. Komitmen terhadap orang (trust building commitment)
Komitmen kepada orang yang telah percaya, mengikuti, dan bergabung di
dalam unit bisnisnya.
5. Komitmen kepada konsumen (commitment to customers)
Komitmen kepada konsumen dapat diwujudkan dengan komitmen
terhadap mutu produk yang dipasarkan.
6. Komitmen terhadap lingkungan (environment commitment)
Diwujudkan dengan menjaga keseimbangan lingkungan, misalkan dengan
cara melakukan pengolahan limbah yang efektif.
7. Komitmen terhadap aspek sosial masyarakat (social commitment)
Komitmen ini dapat berbentuk:
a. Ikut mendukung program-program yang dibuat masyarakat sekitar
b. Ikut menjaga kebersihan
c. Ikut berpartisipasi dalam program pengentasan kemiskinan atau
pengurangan tingkat pengangguran bagi masyarakat sekitar
8. Komitmen terhadap etika bisnis (ethic commitment)
Seorang wirausahawan hendaknya selalu menjunjung tinggi moral yang
baik dengan tidak melakukan kecurangan dan penipuan.
9. Komitmen kepada Sang Maha Pencipta (commitment for God)
Hal ini merupakan salah satu bentuk komitmen yang berhubungan dengan
kepercayaan seorang wirausahawan kepada Tuhannya, yang itu berarti hal
ini merupakan komitmen yang bersifat pribadi antara seseorang dengan
Tuhan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Wirausahawan adalah seseorang yang menjalankan atau melakukan
aktifitas usaha. Untuk mencapai agar usaha yang dijalankan sukses, seorang
wirausahawan harus memiliki sifat-sifat yang baik agar mampu untuk
membangun dan membawa usaha nya menjadi berkembangan dan maju. Untuk
menjadi wirausahawan yang sukses maka seseorang harus mampu untuk menjadi
seorang pemimpin yang baik dan memiliki beberapa sikap dan perilaku yang
mencerminkan seorang pemimpin. Mulai dari sikap untuk dapat menjadi
pemimpin, sikap dalam mengambil keputusan sampai dengan sikap dalam
menghadapi masalah yang muncul. Selain sikap, perilaku seorang wirausahawan
harus diperhatikan karena dapat menjadi contoh bagi orang yang sedang dipimpin.

3.2 Saran
Bagi Mahasiswa
Bagi mahasiswa sangat perlu mempelajari materi mengenai Sikap dan
Perilaku Wirausahawan yang Sukses karena nantinya setiap individu termasuk
para mahasiswa akan masuk ke dalam dunia kerja dan tidak menutup
kemungkinan juga akan menjadi seorang wirausahawan muda, sehingga dengan
demikian dengan mempelajari materi ini dapat menjadi bekal sebelum nantinya
benar-benar memulai untuk berwirausaha.

DAFTAR RUJUKAN
Hendro, Ir. (2011). Dasar-Dasar Kewrausahaan. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai