PEMBAHASAN
Manajemen Risiko
Page 1
3. Memiliki keinginan untuk membahasnya atau menyelesaikannya.
4. Bersifat penting dan realistis.
5. Memiliki manfaat untuk diselesaikan.
Manajemen Risiko
Page 2
Masalah adalah peluang; jadi masalah itu diibaratkan sebagai
sebuah gunung yang di dalamnya terdapat harta karun.
Kemampuan ia anggap sebagai nilai lebihnya; jadi akan lebih
percaya diri dan tidak takut untuk masuk ke dalam sebuah masalah.
Berarti kunci kesuksesan untuk menjadi wirausahawan ditinjau dari cara
pandang terhadap masalah adalah sebagai berikut:
1. Berpikir positif sebagai titik awal.
2. Optimis dalam keyakinan diri bahwa ia mampu menyelesaikannya.
3. Masalah adalah sisi buruk yang tampak, dan peluang adalah sisi baik yang
muncul dari sebuah kesulitan.
Manajemen Risiko
Page 3
4. Tidak mau mencoba karena tidak tahan stres atau rasa frustasi
secara dini.
5. Tidak berani melakukannya.
Manajemen Risiko
Page 4
yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan untuk mengatasi
masalah, bertahan hidup, dan meraih kesuksesan.
Manajemen Risiko
Page 5
Bukan masalah adalah masalah yang tidak berkaitan dengan hal-hal, tugas,
pekerjaan, atau kegiatan yang ia lakukan tetapi bisa diambil manfaat bagi
dirinya di suatu saat nanti.
Manajemen Risiko
Page 6
Masalah yang tidak atau di luar biasanya dan bersifat tiba-tiba, tetapi kita
tidak bisa mengendalikan faktor penyebabnya sehingga yang bisa
dilakukan adalah melakukan antisipasi dan proaktif untuk meminimalkan
dampak perubahannya.
Manajemen Risiko
Page 7
Alternatif dalam Merumuskan Pemecahan Masalah
Jenis-jenis alternatif pemecahan masalah itu adalah:
1. Pemecahan masalah tunggal
a. Setelah mengidentifikasi masalah, apakah dianggap sebagai
masalah atau bukan masalah.
b. Tentukan faktor penyebabnya.
c. Analisa dampak masalah tunggal tersebut
d. Setelah ditentukan dampaknya, kemudian lakukan langkah
keputusan perbaikan langsung.
e. Langkah perbaikan bisa berupa:
Surat keputusan manajemen tentang langkah perbaikan
Perubahan kebijakan perusahaan
Perubahan peraturan perusahaan
Perubahan tata tertib
Perbaikan prosedur kerja
f. Melakukan langkah perbaikan
2. Pemecahan masalah simultan tunggal (beruntun).
Hampir sama dengan cara pemecahan masalah tunggal, namun untuk
analisa dampak dan identifikasinya lebih panjang, lebih teliti, lebih
detail, dan dilakukan secara sekuensial (berurutan) sehingga masalah
bisa diselesaikan dengan tuntas dan diawasi secara seksama.
3. Pemecahan masalah kompleks
Pemecahan masalah kompleks sedikit berbeda dengan masalah
tunggal. Perbedaannya ada pada:
a. Proses identifikasi dan faktor penyebabnya lebih kompleks.
b. Analisa dampaknya juga lebih banyak dan kompleks
c. Proses langkah identifikasinya diteliti dan ditelaah dengan
baik dan seksama. Bila perlu dilakukan riset dan uji coba
(trial) di lapangan secara langsung dan dicatat serta
ditelusuri dampak-dampaknya.
Manajemen Risiko
Page 8
d. Proses pengambilan keputusan perlu dilibatkan dalam rapat
manajemen tingkat direksi dan manajer.
e. Lebih fokus dari masalah simultan tunggal
f. Lebih lama
g. Lebih luas dampaknya
h. Lebih besar biayanya bila terjadi kesalahan dalam
pengambilan keputusan.
i. Lebih berisiko.
Manajemen Risiko
Page 9
mengatasi rasa takut, lapar, tidak adanya dukungan dari induknya, dan berada di
dalam kepompong. Setelah mengalami masa-masa sulit, kini tiba saatnya ia
menjadi kupu-kupu muda, yang siap menuai hasilnya
Pernahkah Anda menyadari bahwa apa yang sedang Anda lakukan itu
mengandung sebuah risiko? Apakah itu merencanakan pergi ke suatu tempat,
diam di rumah saja atau memutuskan menjadi pekerja atau berwirausaha? Semua
mengandung risiko dari yang sekecil-kecilnya sampai dengan yang sebesar-
sebesarnya, karena tidak ada hal yang kita lakukan yang tidak mengandung risiko
di dalamnya.
Hidup itu pilihan dan rangkaian dari berbagai keputusan yang kita ambil
sehingga risiko siap menghadang! Lalu dapatkah kita menghindari risiko dan
risiko yang terjadi? Atau bebas dari risiko? Jawabannya itu tidaklah mungkin
terjadi kecuali kita sudah tidak hidup di dunia yang indah ini. Jadi, kita selalu
bergulat, bermain, dan berhadapan dengan risiko. Untuk itu, jadikan risiko sebuah
konsekuensi yang harus diterima untuk diminimalisir dampak dan akibatnya tanpa
harus menghindarinya.
Manajemen Risiko
Page 10
3. Risiko atas kerugian dari perubahan kurs mata uang dari negara lain
terhadap nilai mata uang Rupiah yang mengakibatkan biaya dan harga
barang menjadi naik dan harus dievaluasi.
Risiko adalah keadaan yang bisa bersifat ketidakpastian dan bisa juga bersifat
kepastian yang dapat dikalkulasi secara kuantitatif. Kuncinya adalah seberapa
sempurna Anda mendapatkan informasi. Semakin sempurna Anda mendapatkan
informasi maka semakin sempurna informasi yang dikumpul dan semakin akurat
pula Anda mengetahui seberapa besar risikonya.
1. Risk avoider
Orang yang tidak senang menghadapi risiko dan cenderung menghindari
risiko atau disebut “risk free” atau orang yang ingin bebas dari risiko.
2. Risk calculator
Orang yang berani mengambil keputusan bila risiko atau dampaknya bisa
dikalkulasikan (dihitung berapa tingkat kerugiannya).
3. Risk taker
Orang yang berani dan spekulatif dalam mengambil keputusan dengan
mengukur risiko yang akan ia tanggung secara intusif saja, sehingga sering
disebut speculator atau gambler.
Manajemen Risiko
Page 11
4. Risk manager
Orang yang berani dan mampu mengambil keputusan dengan menghitung
terlebih dahulu tingkat risiko dan ketidakpastiannya dengan mengandalkan
intuisinya utnuk keuntungan bisnis di masa mendatang.
Risiko yang akan terjadi bisa diklasifikasikan berdasarkan karakter dari
risiko tersebut, yaitu berdasarkan sumber dan dampaknya. Untuk itu kita
lihat klasifikasinya.
PERBEDAAN PENTING
Risiko Ketidakpastian
1. Ukuran Kualitas 1) Tidak kuantitatif
2. Dapat diukur kemungkinan 2) Tidak dapat diukur
dan fluktuasinya fluktuasinya dan
kemungkinannya
3. Ada data pendukung 3) Tidak ada data
pendukungnya
1. Risiko Murni
Risiko murni adalah risiko yang mengakibatkan dua atau lebih
kemungkinan kerugian yang menguntungkan dan terjadinya risiko tersebut
dapat dicegah.
Contohnya:
a. Kerugian akibat kerusakan mesin.
b. Kerugian akibat mati listrik.
c. Kerugian risiko karena kebakaran gedung.
Risiko murni hanya bisa ditanggulangi tetapi tidak bisa mencegah
kerugiannya.
2. Risiko spekulatif
Risiko spekulatif adalah risio yang mengakibatkan dua atau lebih
kemungkinan kerugian yang terjadi. Kerugian yang terjadi bisa
menguntungkan dan bisa merugikan. Contohnya:
a. Mempunyai barang yang dijual dengan nilai Rupiah tetapi dibeli
dengan mata uang asing (misalnya, Dollar Amerika) sehingga bila nilai
kurs Dollar terhadap Rupiah mengalami kenaikan akan berdampak
Manajemen Risiko
Page 12
pada kerugian jika Anda membeli barang tersebut. Begitu pula
sebaliknya.
b. Membeli mobil tanpa diasuransikan mengandung risiko spekulatif,
yaitu bila mengalami musibah maka perusahaan akan mengalami
kerugian. Namun bila tidak mengalami musibah maka perusahaan
akan mengalami penghematan atas biaya asuransi yang tidak perlu
dikeluarkan.
1. Risiko sistematik
Risiko yang mempunyai dampak yang lebih kompleks dibanding risiko
murni dan risiko spekulatif karena akan berdampak pada bagian-
bagian lain.
Contoh penurunan penjualan akan berdampak pada kerugian tetapi
apabial terjadi dalam waktu lama dan tidak dapat dihindari lagi maka
risiko ini akan berdampak multiaspek ke dalam sistem perusahaan,
yaitu aspek keuangan (cash flow, tagihan, cadangan kas, dan lain-lain),
aspek produksi (penurunan tingkat produksi), aspek sumber daya
manusia (pengurangan pegawai) dan aspek-aspek lainnya.
Perbedaan dari risiko murni dan risiko sistematik ada pada
lamanya waktu terjadinya kejadian yang berdampak pada besarnya
risiko. Risiko sistematik lebih lama terjadinya suatu kejadian
dibanding risiko murni.
2. Risiko spesifik
Risiko yang mempunyai dampak spesifik dan khusus dan tidak dapat
dihindari tetapi bisa diminimalkan tingkat risikonya.
Contoh, berjualan es krim atau AC yang bisa mengalami
penurunan penjualan pada saat musim hujan. Berjualan payung atau
jas hujan akan mengalami penurunan bila musim hujan telah lewat.
Manajemen Risiko
Page 13
dianggap atau tidak berarti. Contoh, bila seseorang menabung uang dengan
sejumlah nilai tertentu dan mendapatkan bunga maka ia anggap itu adalah pilihan
untuk menanamkan uang di tempat yang tidak berisiko. Namun hal ini bukan
berarti kita tidak berisiko, bukan? Ada risiko tetapi kemungkinan rugi mungkin
terlalu kecil bila menentukan bank dengan tepat dan melihat dulu reputasi bank.
Di dalam kondisi saat ini yang penuh ketidakpastian dan begitu ketatnya
persaingan usaha, tidaklah mungkin kita menghindari dari risiko atas
ketidakpastian. untuk itu, salah satu cara yang efektif dan efisien dalam
menghadapi risiko adalah mengenali jenis-jenis risiko itu sendiri.
Jenis-jenis risiko yang sering terjadi dalam dunia usaha dan berwirausaha
adalah sebagai berikut:
1. Risiko perusahaan
Risiko yang terjadi pada usaha Anda yang berdampak pada kelangsungan
hidup perusahaan Anda atau nilai perusahan Anda (saham).
Contoh:
Perusahaan Anda didemo oleh masyarakat untuk ditutup karena
pencemaran, sehingga lokasi usaha Anda dipaksa ditutup oleh
pemerintah setempat.
Peraturan pemerintah yang baru disahkan dan berkaitan dengan
kelangsungan usaha Anda, maka risiko ini digolongkan sebagai
risiko perusahaan.
2. Risiko keuangan
Risiko yang terjadi dan berdampak pada kerugian di aspek keuangan
perusahaan.
Contoh: Risiko selisih kurs mata uang. Bila produk Anda membeli dengan
kurs mata uang asing, maka ada risiko kerugian akibat
perubahan nilai kurs tersebut.
3. Risiko likuiditas (ketersediaan uang tunai)
Manajemen Risiko
Page 14
Terjadi pada saat adanya masalah macetnya tagihan dari pelanggan
sehingga menyebabkan permasalahan dalam ketersediaan uang tunai
(likuiditas) dalam perusahaan. Hal ini berdampak pada masalah kerugian
tingkat binga dan kesulitan dalam membayar gaji. Risiko ini seharusnya
dihindari dan snagat diperhatikan agar usaha Anda tetap bertahan
(survivor).
4. Risiko permodalan
Risiko yang terjadi akibat kerugian penjualan, likuiditas, da keungan yang
membuat modal usaha Anda mengalami penurunan yang signifikan (rugi
besar). Hal ini harus segera diatasi dengan meneliti dan mengevaluasi asal
faktor penyebabnya.
5. Risiko pasar
Risiko yang terjadi akibat persaingan usaha, perubahan pola persaingan,
daya hidup pelanggan, dan munculnya pesaing baru yang besar di pasar
produk Anda. Dampaknya mengurangi jumlah presentase pasar dan omzet
penjualan.
6. Risiko operasional
Risiko operasioal adalah potensi penyimpangan dari hasil yang diinginkan
atas tidak sempurnanya penerapan keputusan, perubahan sistem, SDM,
teknologi, produktivitas, inovasi, proses, dan mutu produk..
7. Risiko lainnya
Risiko lainnya yang sering terjadi juga dalam perusahaan selain risiko di
atas adalah sebagai berikut:
a. Risiko investor
b. Risiko strategis
c. Risiko reputasi
d. Risiko merek dan pemasaran (marketing)
e. Risikolingkungan sosial dan ekonomi
1. Perubahan
a. Lingkungan dan global
b. Sosial dan ekonomi
c. Persaingan
d. Gaya hidup
e. Tren pasar
f. Teknologi
g. Budaya
Manajemen Risiko
Page 15
h. Peraturan pemerintah, dan lain-lain
2. Kesalahan strategi dan perencanaan
3. Keputusan yang tidak tepat menimbulkan kejadian di luar rencana
4. Persiapan yang kurang matang‟
5. Kelengahan pribadi atau penanggung jawab
Manajemen Risiko
Page 16
Apapun yang terjadi, risiko itu akan diminimalisir dari pengalaman Anda
yang semakin banyak, pengetahuan dan wawasan yang baik dan berpikir
kreatif serta inovatif untuk mengetahui secara dini kejadian yang bakal
dihadapi nanti. Minimnya pengetahuan dan keterampilan dapat
menghambat minimalisasi risiko karena risiko berhubungan dengan
ketidakpastian. Jadi, semakin banyak pengetahuan dan keterampilan maka
intuisinya semakin terasah dan terlatih. Berani menghadapi kegagalan dan
mengambil manfaatnya merupakan cara satu-satunya untuk mengelola
risiko yang terjadi.
1. Apa tujuan dan sasarana (visis dan misi) Abda terhadap kejadian yang
mengandung risiko tersebut. Setelah mengetahui tujuan dan sasaran Anda
maka bisa ditarik garis lurus dari posisi sekarang dengan sasaran Anda
sehingga diharapkan risiko yang akan terjadi tidak begitu besar bila ada
Manajemen Risiko
Page 17
sedikit penyimpangan keputusan dari Anda. Hal yang penting adalah tetap
pada tujuan dan sasaran Anda.
2. Coba meneliti apakah ada alternatif-alternatif lain dari risiko yang akan
terjadi. Buat tabel sebab akibat dan risikonya untuk memilih langkah dan
keputusan strategis mana yang harus Anda pilih dengan risiko yang
minimal.
3. Pilih, rencanakan, dan tentukan langkahnya. Cari alternatif terbaik dari
yang ada dan rencanakan tindakan yang harus Anda lakukan agar
mendapatkan risiko yang bisa Anda tanggung saat ini.
4. Taksirlah risiko lain yang bisa muncul dari taksiran tabel sebab akibat
kemudian Anda coba lagi menaksir apakah ada risiko yang melekat di
dalamnya tetapi Anda belum mengetahui dan menyadarinya.
5. Kumpulkan semua informasi yang Anda dapatkan sebagai bahan
pertimbangan.
6. Tanyakan terlebih dahulu kepada pakar atau ahli tentang hal ini sebelum
mengambil keputusan.
7. Putuskan dan yakinlah bahwa Anda telah mempunyai rencana lain yang
telah direncanakan.
Manajemen Risiko
Page 18
Contoh :
Terjadinya tagihan kosumen yang tidak bayar, untuk itu segera diambil
keputusan agar masalah tersebut dapat terselesaikan
Listrik mati dalam beberapa jam sehingga segera diambil keputusan untuk
meyelesaikan masalah tersebut.
2. Keputusan Berdasarkan Intuisi (Intuitive decision)
Sebuah keputusan yang diambil bukan kerena ada masalah yang terjadi tetapi
mungkin akan terjadi di kemudian hari sehingga tujuanya adalah bersifat personal.
Cirri-cirinya adalah :
a. Ada tujuan yang bersifat imajinatif intuitif karena ia mengambil keputusan
yang bersifat visioner.
b. Ada alasan personal dari orang yang mengambil keputusan tersebut
c. Bersifat antisipasif dan proaktif
d. Mengandung unsur strategic decision
3. Keputusan kreatif (creative decision)
Bila masalah itu sering terjadi dan terus terjadi baik dalam kehidupan sehari-hari
atau dalam kegiatan bisnis maka perlu diambil sebuah keputusan yang bersifat
tuntas dan kreatif yang mengandung manfaat inovasi agar di kemudian hari tidak
terjadi lagi.
Contoh :
Dalam mengirim barang sering digunakan sarana angkutan umum seperti
bajaj atau taxi dikarenkan belum memiliki kendaraan sendiri.
4. Keputusan untuk mengatasi konflik (conflict decision)
Dalam mengelola sebuah konflik perlu diambil sebuah keputusan agar tidak
berujung pada pertikaian atau mengarah pada sesuatu yang bersifat negatif bagi
usaha tim anada.
Contoh :
Terjadinya konflik antar individu atau perorangan dalam sebuah tim atau
organisasi
Konflik antar kelompok atau departemen dalam usaha
Konflik dalam persaingan usaha
Konflik dengan konsumen
Manajemen Risiko
Page 19
Konflik dalam pertikaian
Konflik antara atasan da bawahan
5. Tidak ada keputusan atau keputusan diam (silent decision)
Adapun tindakan dan langkah kita itu sekalipun bersifat “diam seribu bahasa”
maka itu adalah sebuah keputusan yang diambil bersifat :
a. Menunggu apa yang akan terjadi
b. Melihat reaksinya
c. Tidak mau mengikuti arus atau emosi yang terjadi
d. Membiarkan itu terjadi
Manajemen Risiko
Page 20
Sebagian besar keputusan itu sudah direncakan sebelumya tinggal mengambil
keputusan yang tepat.
Misal :
Keputusan untuk berlibur
Keputusan untuk menyekolahkan anak
Keputusan untuk mengambil ruko sebagai tempat usaha agar bisnisnya
semakin berkembang
5. Diambil agar muncul semangat baru (motivasi)
Terkadang sebuah keputusan itu perlu diambil agar bisa lebih bersemangat lagi
tau muncul gairah yang menggelora karena sebuah „kepercayaan‟
Misal :
Manajemen Risiko
Page 21
Untuk mengetahi faktor akibat agar kita mengetahui apa saja risiko yang
terjadi bila kita mengambil sebuah keputusan
5. Mencari alternative pemecahan masalah yang bisa diambil
Untuk itu sebelum diambil keputusan akhir maka sangat diperlukan beberapa
alternative dari pemecahan masalah sebelum pengambilan sebuah keputusan
6. Trial and research
Keputusan yang strategis memerlukan riset dan uji coba lapangan agar
didapatkan input yang akurat dan baik
7. Feedback atau input dari kejadia uji coba
Kegiatan riset dan uji coba pasti mendapatkan pengalaman, informasi, hal
penting, dan pengetahan yang akan diambil sebagai umpan-balik (feedback)
untuk diolah kembali sehingga akan didapat informasi yang lebih akurat
dalam rangka proses pengambilan keputusan akhir.
8. Untuk merumuskan masalah dan mengambil kesimpulan
Hasil informasi dari feedback akan menjadi alternative keputusan dalam
menyelesaikan konflik
9. Untuk mendapatkan keputusan akhir
Setelah didapat beberapa alternative pemecahan maslah dan alternative
keputusan, maka yang harus dilakukan adalah membuat skala prioritas dari
berbagai alternative pemecahan konflik yang didasari oleh :
a. Risiko atau dampak yang paling minimal
b. Kedekatan dengan tujuan (visi dan misi)
c. Paling bisa dilakukan disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan lingkungan
yang ada.
10. Komunikasikan keputusan anda
Keputusan tidak ada artinya bila tidak dikomunikasikan kepada pihak lain
yang terkait sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam mempersepsikan
sebuah keputusan.
Manajemen Risiko
Page 22
Manajemen Risiko
Page 23
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
kesuksesan sebuah bisnis berarti mampu mengelola risiko yang ada dan
yang akan terjadi. Manajemen risiko mempelajari masalah, cara
merumuskan masalah, mengidentifikasi, dan memecahkan masalah.
Mempelajari arti dan persepsi sebuah kegagalan, risiko, dan
ketidakpastian. Pebisnis harus mengetahui perihal risiko, faktor
penyebabnya, jenis-jenis risiko, serta cara mengidentifikasi dan mengatasi
risiko. Seorang pebisnia harus dapat mengambil keputusan yang paling
menguntungkan dengan mempertimbangkan risiko-risiko yang ada.
masalah adalah kesulitan dan hambatan yang harus dihadapi serta
diselesaikan untuk mencapai tujuan.
Manajemen Risiko
Page 24
DAFTAR PUSTAKA
Manajemen Risiko
Page 25