PAPER
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Analisis Laporan Keuangan
yang dibina oleh Bapak Yuli Soesetio, S.E, M.M.
oleh :
Kelompok 7
Ariq Viki Irawan 160413600355
Aulia Claraning Sukmawati 160413607226
Chintya Noliviasari 160413607221
Cholifah Nur Anggraeni 160413607220
Muhammad Ilyas 150413603239
Ninik Rian Puspitasari 150413601319
Nurul Muzdalifah 150413604655
Sumber :www.adra.biz/ekonomi-keuangan-profitabilitas-profitability-ratio
b. Return On Sales Ratio (ROS)
Rasio ini mengetahui seberapa baik perusahaan memproduksi
produk atau layanan utamanya dan juga seberapa baik manajemen
mengoperasikan bisnis intinya untuk menghasilkan laba untuk perusahaan.
Rasio ini menunjukkan tingkat keuntungan yang diperoleh dari setiap
rupiah penjualan yang juga disebut margin operasional atau margin
pendapatan operasional.
𝑬𝑩𝑰𝑻
(𝑹𝑶𝑺) =
𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
Sumber : www.kajianpustaka.com
c. Net Profit Margin(NMP)
Rasio ini menggambarkan seberapa besar penjualan mampu
menghasilkan laba bersih bagi perusahaan.Semakin tinggi rasio ini maka
semakin baik operasi suatu perusahaan.
𝑬𝑨𝑻
𝐍𝐌𝐏 =
𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
Sumber : www.adra.biz/ekonomi-keuangan-profitabilitas-profitability-ratio
d. Return On Investment(ROI)
Rasio ini menggambarakan hasil pengembalian investasi. ROI
merupakan suatu ukuran tentang efektivitas dalam mengelola investasinya.
Semakin besar rasio ini semakin baik.
𝑬𝑨𝑻
𝐑𝐎𝐈 =
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂
Sumber: www.kajianpustaka.com
e. Return On Assets(ROA)
ROA digunakan untuk mengukur imbal hasil atau laba bersih
perusahaan melalui pengelolaan aset total perusahaan. Semakin tinggi
ROA, maka artinya perusahaan dapat memanfaatkan aset totalnya secara
efisien untuk menghasilkan laba bersih.
𝑵𝒆𝒕 𝑰𝒏𝒄𝒐𝒎𝒆
𝑹𝑶𝑨 =
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
Sumber: Hanafi, Mamduh. M. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN.
f. Return On Equit (ROE)
ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan
bersih yang diperoleh dari pengelolaan modal yang diinvestasikan oleh
pemilik perusahaan.Rasio ini menunjukkan seberapa berhasil perusahaan
mengelola modalnya sehingga tingkat keuntungan diukur dari dari investasi
pemilik modal atau pemegang saham perusahaan.
𝑬𝑨𝑻
𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝑶𝒏 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 (𝑹𝑶𝑬) =
𝑴𝒐𝒅𝒂𝒍 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎
Sumber: Hanafi, M, dan Halim, A. 2016. Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta: STIM YKPN.
3. Rasio Likuiditas
Rasio yang menggambarkan kemmapuan suautu perusahaan untuk
melunasi semua kewajiban yang harus segera dipenuhi (hutang jangka pendek).
Formula rasio likuiditas yang digunakan adalah sebagai berikut.
a. Current Ratio
Rasio untuk melihat kemampuan perusahaan dalam membayar / melunasi
kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan aktiva lancar yang
dimiliki.
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
Sumber : Murhadi, Warner, R. 2013. Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi
dan Valuasi Saham. Jakarta: Salemba Empat.
b. Quick Ratio
Adalah rasio yang mengukur kemampuan aset lancar perusahaan setelah
dikurangi persediaan dan prepayment untuk memenuhi kewajiban hutang
jangka pendek.
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 − (𝑰𝒏𝒗𝒆𝒏𝒕𝒐𝒓𝒊𝒆𝒔 + 𝑷𝒓𝒆𝒑𝒂𝒚𝒎𝒆𝒏𝒕)
𝑸𝒖𝒊𝒄𝒌 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
Sumber : Murhadi, Warner, R. 2013. Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi
dan Valuasi Saham. Jakarta: Salemba Empat.
c. Cash Ratio
Adalah rasio yang mengukur kemampuan kas dan setara kas ditambah
marketabel securities perusahaan untuk memenuhi kewajiban hutang jangka
pendek.
𝑪𝒂𝒔𝒉 + 𝑴𝒂𝒓𝒌𝒆𝒕𝒂𝒃𝒍𝒆 𝑺𝒆𝒄𝒖𝒓𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
𝑸𝒖𝒊𝒄𝒌 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
Sumber : Murhadi, Warner, R. 2013. Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi
dan Valuasi Saham. Jakarta: Salemba Empat.
BAGIAN 2
1. Profil Perusahaan
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) beroperasi di sektor
makanan dan minuman dimana perusahaan mempunyai berbagai macam
produk seperti: mie instan, produk susu, bumbu makanan, makanan ringan, dan
makanan bernutrisi dan spesial. ICBP telah tercatat pada bursa saham
Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2010. Perusahaan Indofood ini didirikan
sebagai produk konsumen bermerek (CBP) grup dari PT. Indofood Sukses
Makmur (ISM), perusahaan induk yang tercatat pada bursa saham Indonesia
sejak tahun 1994. ISM memberikan solusi total makanan melalui empat
kelompok usaha strategis, yaitu produk makanan bermerek, Bogasari (produser
tepung), agribisnis, dan distribusi. Melalui restrukturisasi internal, semua
kegiatan usaha CBP yang menyangkut mie instan, produk susu, bumbu
makanan, makanan ringan, makanan bernutrisi dan khusus, dan juga biskuit
dimana sebelumnya di bawah Grup Bogasari, telah dipindahkan dari ISM ke
ICBP, dimana terbentuk pada September 2009. Merek utama PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbkmeliputi berbagai macam merek mie instan (Indomie,
Supermi, dan Sarimi), produk susu (Indomilk), bumbu makanan (Sambal
Indofood, Sirup Indofood, dan Bumbu Racik), makanan ringan (Chitato dan
Qtela), dan juga makanan bernutrisi dan khusus (Promina dan SUN).
2. Laporan Keuangan Reklsifikasi
a. Laporan Posisi Keuangan
PT.INDOFOODCBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
(DALAM JUTAAN RUPIAH)
Tahun
No. Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
A Aktiva Lancar
Kas dan Setara
1 5,484,318 5,526,173 7,342,986 7,657,510 8,371,980 8,796,690
Kas
Piutang
2 2,359,334 2,549,415 2,902,202 3,363,697 3,893,925 4,126,439
Persediaan
3 1,812,887 2,868,722 2,821,618 2,546,835 3,109,916 3,261,635
Aset lain-lain
4 231,901 377,405 536,721 393,458 195,541 394,567
Total Aktiva
9,888,440 11,321,715 13,603,527 13,961,500 15,571,362 16,579,331
Lancar
B Aktiva Tetap
Aktiva Tetap
1 3,839,756 4,844,407 5,838,843 6,555,660 7,114,288 8,120,254
Goodwill
2 1,424,030 1,424,030 1,424,030 1,424,030 1,424,030 1,424,030
Aset lain-lain
3 2,601,254 3,677,318 4,043,811 4,619,434 4,792,268 5,495,899
Total Aktiva
7,865,040 9,945,755 11,306,684 12,599,124 13,330,586 15,040,183
Tetap
Total Aktiva
17,753,480 21,267,470 24,910,211 26,560,624 28,901,948 31,619,514
C Hutang/Liabilitas
Hutang
1 Dagang/Hutang 1,928,370 2,530,602 2,813,284 2,580,953 3,083,114 3,519,343
Usaha
Hutang Jangka
2 1,651,117 2,165,981 3,417,713 3,421,391 3,386,671 3,308,245
Pendek
Hutang Jangka
3 2,187,195 3,305,156 3,639,267 4,171,369 3,931,340 4,467,596
Panjang
Total Hutang
5,766,682 8,001,739 9,870,264 10,173,713 10,401,125 11,295,184
Ekuitas
D 11,986,798 13,265,731 15,039,947 16,386,911 18,500,823 20,324,330
b. Laporan Laba Rugi
PT.INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
(DALAM JUTAAN RUPIAH)
Tahun
No. Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Laba
1 2,842,060 2,771,924 3,128,693 3,992,132 4,864,168
Operasi
Laba Kotor
2 5,778,609 6,425,691 8,059,854 9,619,137 10,859,314
EBIT
3 3,027,190 2,966,990 3,388,725 4,009,634 4,989,254
EAT
4 2,282,371 2,235,040 2,531,681 2,923,148 3,631,301
KAS
200%
152.65%
133.89% 139.62%
150%
100% 100.76%
100%
50%
0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Analisis:Kondisi kas pada PT. Indofood adalah naik landai. Hal Ini
menandakan bahwa PT. Sariguna Primatirta telah berhasil dalam
melakukan peningkatan pada penjualan sehingga dapat
meningkatkan kas perusahaan.
2) Piutang
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017
100% 108,05% 123% 142,56% 165,04% 174,89%
Analisis Trend pada Piutang
PT. Indofood CBP Periode 2012-2017
PIUTANG
200% 165.04% 174.89%
142.56%
150% 123%
100% 108.05%
100%
50%
0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017
3) Persediaam
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017
PERSEDIAAN
200%
150%
100%
50%
0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Analisis:Persentase persediaan perusahaan bersifat fluktuatif dan
cenderung naik, hal ini mengindikasikan bahwa permintaan
terhadap produk perusahaan mengalami kenaikan. Namun, ini
juga menandakan bahwa perusahaan belum cukup mampu dalam
mengelola persediaannya. Tingginya tingkat persediaan tidak
menguntungkan perusahaan karena dapat menimbulkan biaya
penyimpanan, risiko kerusakan dan menghambat cash flow
karena banyaknya dana yang tertanam pada persediaan (dana
menganggur).
4) Aset Tetap
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Pertumbuhan 100% 126,16% 152,06% 170,73% 185,27% 211,47%
ASET TETAP
250%
211.47%
185.27%
200% 170.73%
152.06%
150% 126.16%
100%
100%
50%
0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017
200%
150%
100%
50%
0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Analisis: Liabilitas jangka pendek dari tahun 2012 - 2017 mengalami tren
naik. Hal ini disebabkan karena hutang pendek perusahaan, yaitu
hutang kepada pihak bank terus mengalami peningkatan serta
hutang jangka pendek perusahaan yang telah jatuh tempo terus
meningkat setiap tahunnya.
50%
0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Analisis: Liabilitas jangka pendek dari tahun 2012 - 2017 mengalami tren
naik. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2013-2015 hutang
panjang perusahaan yaitu hutang kepada pihak bank terus
mengalami peningkatan. Namun pada tahun 2016 perusahaan
berupaya untuk mengurangi hutang jangka panjangnya kepada
pihak bank. Namun pada tahun 2017 hutang jangka panjang
perusahaan kepada pihak bank kembali meningkat serta
liabilitas perusahaan pada karyawan juga meningkat. Hal inilah
yang menyebabkan liabilitas hutang jangka panjag perusahaan
pada tahun 2017 kembali meningkat.
7) Ekuitas
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017
EKUITAS
169.55%
180%
154.34%
160% 136.70%
140% 125.47%
110.66%
120% 100%
100%
80%
60%
40%
20%
0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017
b. Analisis Profitabilitas
1. GPM On Sales
Beban Pokok
Tahun Penjualan Penjualan Total
2012 35606593 25547757 28%
2013 25094681 18668990 26%
2014 30022463 21962609 27%
2015 31741094 22121957 30%
2016 34466069 23606755 32%
Analisis Trend GPM on Sales
PT. Indofood CBP Periode 2012-2017
Gross Profit Margin on Sales
0.35 0.32 0.31
0.3
0.28 0.27
0.3 0.26
0.25
Gross Profit
0.2
0.15
0.1
0.05
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
Makna :Selama periode 2012 sampai tahun 2017 trend cenderung naik.
Dimana disebabkan oleh penjualan dan beban pokok penjualan
semakin tahun semakin naik. Gross profit margin terendah pada
tahun 2013 sebesar 25%, hal ini menunjukkan Rp 0,75 digunakan
untuk menutup Harga Pokok Penjualan dan RP 0,25 digunakan
untuk menutup biaya operasional. Sedangkan gross profit margin
tertinggi pada tahun 2016 sebesar 31%, hal ini menunjukkan Rp
0,69 digunakan untuk menutup Harga Pokok Penjualan dan Rp
0,3 digunakan untuk menutup biaya operasional. Hal ini
menunjukan bahwa tahun 2014-2017 perusahaan mampu
meningkatkan laba kotor dari hasil penjualan.
2. ROS
Tahun EBIT Penjualan Jumlah
2012 3.027.190 21574792 14%
2013 2.966.990 25094681 12%
2014 3.388.725 30022463 11%
2015 4.009.634 31741094 13%
2016 4.989.254 34466069 14%
2017 5.206.561 35606593 15%
Analisis Trend ROS pada
PT. Indofood CBP Periode 2012-2017
16 14 14 15
14 ROS 13
12
12 11
10
8
6
4
2
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
Makna :Selama periode 2012 sampai tahun 2017 trend cenderung naik.
Dimana disebabkan oleh EBIT dan penjualan semakin tahun
semakin naik. ROS terendah terjadi pada tahun 2014 yang
tingkat pengembalian penjualannya hanya sebesar 11%. Hal ini
menunjukkan adanya kemungkinan adanya permasalahan
keuangan pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Namun, hal ini dapat diatasi atau diimbangi dengan tingkat
penjualan yang semakin tinggi dari tahun ke tahun hingga pada
tahun 2017 meningkat menjadi 15%.
14%
12%
10%
8%
6%
4%
2%
0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Operating Margin
14% 12% 11% 13% 14% 15%
(OM) 2
Makna :Perkembangan pertumbuhan profitabilitas dari tahun ke tahun
mengalami FLUKTUASI. Di tahun 2014 diperoleh OM
sebesar 11%, artinya setiap Rp 1 Penjualan akan mampu
memberikan laba operasi sebesar Rp 0,11. Sedangkan di tahun
2017 diperoleh OM sebesar 15%, artinya setiap Rp 1 Penjualan
akan mampu memberikan laba kotor sebesar Rp 0,15.
Fluktuasi rasio ini menunjukkan bahwa kemampuan penjualan
perusahaan dalam menghasilkan laba Operasi tidak stabil.
= 𝟏𝟏, 𝟎𝟏%
Makna : Setiap Rp 1 Aset akan mampu memberikan laba bersih
sebesar 11,01 % atau Rp 0,1101.
e) Tahun 2016
3631301
𝑹𝑶𝑨 = = = 𝟏𝟐, 𝟓𝟔 %
28901948
Makna : Setiap Rp 1 Aset akan mampu memberikan laba bersih
sebesar 12,56 % atau Rp 0,1256.
f) Tahun 2017
3543173
𝑹𝑶𝑨 = = 𝟏𝟏, 𝟐𝟏 %
31619514
Makna : Setiap Rp 1 Aset akan mampu memberikan laba bersih
sebesar 11,21 % atau Rp 0,1121.
ROA
14 12.86 12.56
10.51 11.01 11.21
12 10.16
10
8
6
4
2
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
TAHUN
= 𝟑𝟗𝟏 %
Makna:Setiap Rp 1 aset yang ditanamkan oleh pemegang saham pada
tahun 2017 mampu memberikan laba neto sebesar 391% atau
Rp 3,91.
b) Tahun 2013
𝟐𝟐𝟑𝟓𝟎𝟒𝟏
𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝑶𝒏 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 (𝑹𝑶𝑬) =
𝟓𝟖𝟑𝟎𝟗𝟓
= 𝟑𝟖𝟑 %
Makna:Setiap Rp 1 aset yang ditanamkan oleh pemegang saham pada
tahun 2017 mampu memberikan laba neto sebesar 383% atau
Rp 3,83
c) Tahun 2014
𝟐𝟓𝟑𝟏𝟔𝟖𝟏
𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝑶𝒏 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 (𝑹𝑶𝑬) =
𝟓𝟖𝟑𝟎𝟗𝟓
= 𝟒𝟑𝟒 %
Makna:Setiap Rp 1 aset yang ditanamkan oleh pemegang saham pada
tahun 2017 mampu memberikan laba neto sebesar 434% atau
Rp 4,34.
d) Tahun 2015
𝟐𝟗𝟐𝟑𝟏𝟒𝟖
𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝑶𝒏 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 (𝑹𝑶𝑬) =
𝟓𝟖𝟑𝟎𝟗𝟓
= 𝟓𝟎𝟏%
= 𝟔𝟐𝟑 %
Makna:Setiap Rp 1 aset yang ditanamkan oleh pemegang saham pada
tahun 2017 mampu memberikan laba neto sebesar 623% atau
Rp 6,23.
f) Tahun 2017
𝟑𝟓𝟒𝟑𝟏𝟕𝟑
𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝑶𝒏 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 (𝑹𝑶𝑬) =
𝟓𝟖𝟑𝟎𝟗𝟓
= 𝟔𝟎𝟖 %
Makna:Setiap Rp 1 aset yang ditanamkan oleh pemegang saham pada
tahun 2017 mampu memberikan laba neto sebesar 608% atau
Rp 6,08.
Analisis Trend Ratio Return On Equity (ROE) pada
PT. Indofood CBP Periode 2012-2017
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2012 2013 2014 2015 2016 2017
391% 383% 434% 501% 623% 608%
800
ROE 623 608
600 501
434
391 383
400
200
0
2012 2013 Tahun
2014 2015 2016 2017
4.00%
2.00%
0.00%
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
Makna :Kemampuan perusahaan Indofood dalam menghasilkan laba atau
pendapatan cukup baik untuk mengendalikan pabrik, operasi,
dan pinjaman-pinjaman perusahaan. Hal ini dapat dicerminkan
dari rata-rata laba yang diperoleh tahun ke tahun mengalami
kenaikan meskipun pada tahun 2014 sedikit mengalami
penurunan dalam segi penjualan. Tahun 2013 meskipun jumlah
akhir mengalami kenaikan namun dalam jumlah penjualan
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Dan tahun 2014
dalam jumlah akhir mengalami penurunan, namun sebenarnya
dalam segi penjualan mereka mengalami kenaikan. Begitu pula
dengan tahun 2015-2017 yang mengalami kenaikan dari segi
penjualan.
7) Return On Investment (ROI)
Tahun EAT Total Aktiva Jumlah
2012 2.282.371 17.753.480 12,86%
2013 2.235.041 21.267.470 10,51%
2014 2.531.681 24.910.211 10,16%
2015 2.923.148 26.560.624 11,01%
2016 3.631.301 28.901.948 12,56%
2017 3.543.173 31.619.514 11,21%
c. Analisis Solvabilitas
1. Debt to Asssets Ratio (DAR)
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑫𝒆𝒃𝒕
𝑫𝑨𝑹 =
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
Tahun Total Hutang Total Aset Jumlah
2012 5.766.682 17.753.480 32,48%
2013 8.001.739 21.267.470 37,62%
2014 9.870.264 24.910.211 39,62%
2015 10.173.713 26.560.624 38,30%
2016 10.401.125 28.901.948 35,99%
2017 11.295.084 31.619.514 35,72%
a) Tahun 2012
5.766.682
𝑫𝑨𝑹 =
17.753.480
= 𝟑𝟐, 𝟒𝟖%
Makna :32,48% asset yang dimiliki oleh perusahaan diperoleh dari
utang.
a) Tahun 2013
8.001.739
𝑫𝑨𝑹 =
21.267.470
= 𝟑𝟕, 𝟔𝟐%
Makna :37,62%asset yang dimiliki oleh perusahaan diperoleh dari
utang.
b) Tahun 2014
9.870.264
𝑫𝑨𝑹 =
24.910.211
= 𝟑𝟗, 𝟔𝟐%
Makna :39,62% asset yang dimiliki oleh perusahaan diperoleh dari
utang.
c) Tahun 2015
10.173.713
𝑫𝑨𝑹 =
26.560.624
= 𝟑𝟖, 𝟑𝟎%
Makna :38,30% asset yang dimiliki oleh perusahaan diperoleh dari
utang.
d) Tahun 2016
10.401.125
𝑫𝑨𝑹 =
28.901.948
= 𝟑𝟓, 𝟗𝟗%
Makna :35,99% asset yang dimiliki oleh perusahaan diperoleh dari
utang.
e) Tahun 2017
11.295.084
𝑫𝑨𝑹 =
31.619.514
= 𝟑𝟓, 𝟕𝟐%
Makna :35,72% asset yang dimiliki oleh perusahaan diperoleh dari
utang.
Analisis Trend Ratio DAR pada
PT. Indofood CBP Periode 2012-2017
DAR
50.00%
39.62% 38.30%
37.62% 35.99% 35.72%
40.00%
30.00% 32.48%
20.00%
10.00%
0.00%
2012 2013 2014 2015 2016 2017
a) Tahun 2012
5.766.682
𝑫𝑬𝑹 =
11.986.798
= 𝟒𝟖, 𝟏𝟏%
Makna :48,11%total kekayaan perusahaan diperoleh dari hutang.
b) Tahun 2013
8.001.739
𝑫𝑨𝑹 =
13.265.731
= 𝟔𝟎, 𝟑𝟐%
Makna :60,32%total kekayaan perusahaan diperoleh dari hutang.
c) Tahun 2014
9.870.264
𝑫𝑨𝑹 =
15.039.947
= 𝟔𝟓, 𝟔𝟑%
Makna :65,63% total kekayaan perusahaan diperoleh dari hutang.
d) Tahun 2015
10.173.713
𝑫𝑨𝑹 =
16.386.911
= 𝟔𝟐, 𝟎𝟖%
Makna :62,08% total kekayaan perusahaan diperoleh dari hutang.
e) Tahun 2016
10.401.125
𝑫𝑨𝑹 =
18.500.823
= 𝟓𝟔, 𝟐𝟐%
Makna :56,22% total kekayaan perusahaan diperoleh dari hutang.
f) Tahun 2017
11.295.084
𝑫𝑨𝑹 =
20.324.330
= 𝟓𝟓, 𝟓𝟕%
Makna :55,57%total kekayaan perusahaan diperoleh dari hutang.
a) Tahun 2012
3,027,190
𝑇𝑖𝑚𝑒𝑠 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑒𝑑 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = = 5994%
50,504
Makna: Kepastian dalam membayar bunga sebesar 5994%
b) Tahun 2013
2,966,990
𝑇𝑖𝑚𝑒𝑠 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑒𝑑 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = = 2888%
102,733
Makna:Kepastian dalam membayar bunga sebesar 2888%
c) Tahun 2014
3,388,725
𝑇𝑖𝑚𝑒𝑠 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑒𝑑 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = = 1594%
212,539
Makna:Kepastian dalam membayar bunga sebesar 1594%
d) Tahun 2015
4,009,634
𝑇𝑖𝑚𝑒𝑠 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑒𝑑 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = = 1579%
253,872
Makna:Kepastian dalam membayar bunga sebesar 1579%
e) Tahun 2016
4,989,254
𝑇𝑖𝑚𝑒𝑠 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑒𝑑 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = = 2821%
176,844
Makna:Kepastian dalam membayar bunga sebesar 2821%
f) Tahun 2017
5,206,561
𝑇𝑖𝑚𝑒𝑠 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑒𝑑 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = = 4076%
127,732
Makna:Kepastian dalam membayar bunga sebesar 4076%
7000%
6000% 5994%
5000%
4000% 4076%
3000% 2888% 2821%
2000%
1594% 1579%
1000%
0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017
25.00%
22.70%
20.00% 20.90%
18.30%
16.30% 16.30%
15.00%
13.80%
10.00%
5.00%
0.00%
2012 2013 2014 2015 2016 2017
5. Solvency Ratio
𝑨𝒇𝒕𝒆𝒓 𝑻𝒂𝒙 𝑵𝒆𝒕 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕 + 𝑫𝒆𝒑𝒓𝒆𝒄𝒊𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏
𝑺𝒐𝒍𝒗𝒆𝒏𝒄𝒚 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝑳𝒐𝒏𝒈 𝑻𝒆𝒓𝒎 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔 + 𝑺𝒉𝒐𝒓𝒕 𝑻𝒆𝒓𝒎 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
Tahun After Tax Depreciation Long Term Short Term Jumlah
Net Profit Liabilities Liabilities
2012 2,282,371 2,187,195 1,651,117
2013 2,235,040 3,305,156 2,165,981
2014 2,531,681 3,639,267 3,417,713
2015 2,923,148 4,171,369 3,421,391
2016 3,631,301 3,931,340 3,386,671
2017 4,467,596 3,308,245
a) 2012
𝟐, 𝟐𝟖𝟐, 𝟑𝟕𝟏 + 𝑫𝒆𝒑𝒓𝒆𝒄𝒊𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏
𝑺𝒐𝒍𝒗𝒆𝒏𝒄𝒚 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝟐, 𝟏𝟖𝟕, 𝟏𝟗𝟓 + 𝟏, 𝟔𝟓𝟏, 𝟏𝟏𝟕
= .........
b) 2013
𝟐, 𝟐𝟑𝟓, 𝟎𝟒𝟎 + 𝑫𝒆𝒑𝒓𝒆𝒄𝒊𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏
𝑺𝒐𝒍𝒗𝒆𝒏𝒄𝒚 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝟑, 𝟑𝟎𝟓, 𝟏𝟓𝟔 + 𝟐, 𝟏𝟔𝟓, 𝟗𝟖𝟏
= ........
c) 2014
𝟐, 𝟓𝟑𝟏, 𝟔𝟖𝟏 + 𝑫𝒆𝒑𝒓𝒆𝒄𝒊𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏
𝑺𝒐𝒍𝒗𝒆𝒏𝒄𝒚 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝟑, 𝟔𝟑𝟗, 𝟐𝟔𝟕 + 𝟑, 𝟒𝟏𝟕, 𝟕𝟏𝟑
= .......
d) 2015
𝟐, 𝟗𝟐𝟑, 𝟏𝟒𝟖 + 𝑫𝒆𝒑𝒓𝒆𝒄𝒊𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏
𝑺𝒐𝒍𝒗𝒆𝒏𝒄𝒚 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝟒, 𝟏𝟕𝟏, 𝟑𝟔𝟗 + 𝟑, 𝟒𝟐𝟏, 𝟑𝟗𝟏
e) 2016
𝟑, 𝟔𝟑𝟏, 𝟑𝟎𝟏 + 𝑫𝒆𝒑𝒓𝒆𝒄𝒊𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏
𝑺𝒐𝒍𝒗𝒆𝒏𝒄𝒚 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝟑, 𝟗𝟑𝟏, 𝟑𝟒𝟎 + 𝟑, 𝟑𝟖𝟔, 𝟔𝟕𝟏
= ........
f) 2017
𝑺𝒐𝒍𝒗𝒆𝒏𝒄𝒚 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐
𝑨𝒇𝒕𝒆𝒓 𝑻𝒂𝒙 𝑵𝒆𝒕 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕 + 𝑫𝒆𝒑𝒓𝒆𝒄𝒊𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏
=
𝑳𝒐𝒏𝒈 𝑻𝒆𝒓𝒎 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔 + 𝑺𝒉𝒐𝒓𝒕 𝑻𝒆𝒓𝒎 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
a) Tahun 2012
𝟓, 𝟕𝟔𝟔, 𝟔𝟖𝟐
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑻𝒆𝒓𝒉𝒂𝒅𝒂𝒑 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒆𝒕 = = 𝟑𝟐%
𝟏𝟕, 𝟕𝟓𝟑, 𝟒𝟖𝟎
Makna : Kemampuan aset perusahaan untuk memenuhi kewajiban
hutangnya sebesar 32%
b) Tahun 2013
𝟖, 𝟎𝟎𝟏, 𝟕𝟑𝟗
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑻𝒆𝒓𝒉𝒂𝒅𝒂𝒑 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒆𝒕 = = 𝟑𝟖%
𝟐𝟏, 𝟐𝟔𝟕, 𝟒𝟕𝟎
Makna : Kemampuan aset perusahaan untuk memenuhi kewajiban
hutangnya naik menjadi 38%
c) Tahun 2014
9,870,264
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑻𝒆𝒓𝒉𝒂𝒅𝒂𝒑 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒆𝒕 = = 𝟑𝟗%
24,910,211
Makna : Kemampuan aset perusahaan untuk memenuhi kewajiban
hutangnya naik menjadi 39%
d) Tahun 2015
10,173,713
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑻𝒆𝒓𝒉𝒂𝒅𝒂𝒑 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒆𝒕 = = 𝟑𝟖, 𝟑%
26,560,624
Makna : Kemampuan aset perusahaan untuk memenuhi kewajiban
hutangnya turun menjadi 38,3%
e) Tahun 2016
10,401,125
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑻𝒆𝒓𝒉𝒂𝒅𝒂𝒑 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒆𝒕 = = 𝟑𝟔%
28,901,948
Makna : Kemampuan aset perusahaan untuk memenuhi kewajiban
hutangnya turun menjadi 36%
f) Tahun 2017
11,295,184
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑻𝒆𝒓𝒉𝒂𝒅𝒂𝒑 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒆𝒕 = = 𝟑𝟔%
31,619,514
Makna : Kemampuan aset perusahaan untuk memenuhi kewajiban
hutangnya turun menjadi 36%
Adalah rasio yang mengukur perbandingan antara utang jangka panjang dan
ekuitas perusahaan.
a) 2012
2,187,195
𝑳𝒐𝒏𝒈 𝑻𝒆𝒓𝒎 𝑫𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 = = 𝟏𝟖%
11,986,798
d) 2015
4,171,369
𝑳𝒐𝒏𝒈 𝑻𝒆𝒓𝒎 𝑫𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 = = 𝟐𝟓%
16,386,911
f) 2017
4,467,596
𝑳𝒐𝒏𝒈 𝑻𝒆𝒓𝒎 𝑫𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 = = 𝟐𝟐%
20,324,330
d. Analisis Likuiditas
Kesimpulan:
Perkembangan pertumbuhan likuiditas dari tahun ke tahun
mengalami FLUKTUASI. Di tahun 2014 diperoleh Current Ratio
sebesar 398% artinya, setiap Rp 1 liabilitas lancar akan dicover
atau dijamin Rp 3,98 aset lancar. Sedangkan pada tahun 2017,
diperoleh Current Ratio sebesar 501%, artinya setiap Rp 1 liabilitas
lancar akan dicover atau dijamin oleh Rp 5,01 aset lancar. Disini
dapat diketahui bahwa PT INDOFOOD CBP memiliki tingkat
likuiditas yang sangat tinggi, namun karena terlalu tinggi itu berarti
masih banyak aset lancar yang tidak produktif.
2. Quick Ratio
Quick Ratio
600%
500%
400%
300%
Quick Ratio
200%
100%
0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Kesimpulan:
Perkembangan pertumbuhan likuiditas dari tahun ke tahun
mengalami FLUKTUASI. Di tahun 2014 diperoleh Quick Ratio
sebesar 315% artinya, setiap Rp 1 liabilitas lancar akan dicover
atau dijamin Rp 3,15 aset lancar. Sedangkan pada tahun 2017,
diperoleh Quick Ratio sebesar 403%, artinya setiap Rp 1 liabilitas
lancar akan dicover atau dijamin oleh Rp 4,03 aset lancar. Disini
dapat diketahui bahwa PT INDOFOOD CBP memiliki tingkat
likuiditas yang sangat tinggi, namun sudah berkurang ketika
dikurangi dengan persediaan dan prepayment. Meskipun begitu
karena masih terlalu tinggi itu berarti masih banyak aset lancar
yang tidak produktif atau dgunakan untuk aktivitas lain untuk tetap
menghasilkan laba bagi perusahaan.
3. Cash Ratio
Cash Ratio
350%
300%
250%
200%
100%
50%
0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Kesimpulan:
Perkembangan pertumbuhan profitabilitas dari tahun ke tahun
mengalami FLUKTUASI. Di tahun 2014 diperoleh Cash Ratio sebesar
215% artinya, setiap Rp 1 liabilitas lancar akan dicover atau dijamin
Rp 3,15 kas dan setara kas. Sedangkan pada tahun 2017, diperoleh
Cash Ratio sebesar 266%, artinya setiap Rp 1 liabilitas lancar akan
dicover atau dijamin oleh Rp 4,03 kas dan setara kas. Disini dapat
diketahui bahwa PT INDOFOOD CBP memiliki tingkat likuiditas
yang tinggi, dan bisa dikatakan likuid dalam melunasi kewajiban jatuh
temponya.
4. Analisis Common Size PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk pada
Laporan Keuangan
Nama Akun 2012 2013 2014 2015 2016 2017
% % % % % %
AKTIVA LANCAR
Kas 31 26 29 29 29 28
Piutang Usaha 13 12 12 13 13 13
Persediaan 10 13 11 10 11 10
Aset Lancar Lain-Lain 1 2 2 1 1 1
Total Aset Lancar 55 53 55 53 54 52
AKTIVA TETAP
Aset Tetap 22 23 23 25 25 26
Goodwill 8 7 6 5 5 5
Lain-Lain 15 17 16 17 17 17
Total Aset Tetap 45 47 45 47 46 48
TOTAL AKTIVA 100 100 100 100 100 100
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Hutang Dagang 11 12 11 10 11 11
Hutang Jangka 9 10 14 13 12 10
Pendek
Total Liabilitas Jangka 20 22 25 23 32 21
Pendek
EKUITAS
Ekuitas 68 62 60 61 64 65
TOTAL PASIVA 100 100 100 100 100 100
Dapat dilihat pada tabel reklasifikasi laporan laba rugi tahun 2012-
2017 bahwa persentase laba yang diperoleh dari kegiatan operasi dari
tahun 2012 sebesar 20%, tahun 2013 sebesar 19 %, tahun 2014 sebesar
18%, tahun 2015 sebesar 19%, tahun 2016 sebesar 20%, dan untuk tahun
2017 sebesar 21 %, sehingga dapat disimpulkan bahwa laba operasi
perusahaan stagnan tidak mengalami kenaikan yang signifikan laba dari
kegiatan operasi.Untuk laba kotor tahun 2012 sebesar 41%, tahun 2013
sebesar 45%, tahun 2014 sebesar 47%, tahun 2015 sebesar 47%, tahun
2016 sebesar 45 % dan untuk tahun 2017 sebesar 44%, sehingga untuk
laba kotor yang dihasilkan oleh perusahaan bahwa tingkat penjualan
dikurangi harga pokok penjualan dan dikurangi biaya-biaya yang
dikeluarkan menghasilkan laba kotor yang tidak mengalami kenaikan
signifikan tiap tahunnya.
Untuk laba sebelum pajak dan bunga dari tahun mulai tahun 2012-
2017 juga bersifat stagnan tidak mengalami kenaikan laba yg
signifikan.Dan untuk laba bersih perusahaan tahun 2012-2017 bersifat
stagnan tidak mengalami kenaikan yang banyak dan tahun 205 dan 2017
mengalami penurunan laba bersih tetapi penurunannya tidak terlalu
banyak dengan alasan bahwa biaya yang dikeluarkan mengalami kenaikan.
6. Analisis Du Pont
Analisis DU pont PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Tahun 2012
Penjualan
= 35.606.593
Dikurangi
Laba setelah Pajak
= 2.282.371 Total Biaya yang dikeluarkan
= 33.324.222
Total Aset
Ditambah
ROE (Return on = 17.753.480
Dikali Equity)
391 % Total Aktiva Tetap
= 7.865.040
Equity
= 11.986.798
Total Liabilities
Equity Multipier Ditambah
= 5.766.682
= 1,48 kali Dibagi
Current Liabilities
= 238 = 3.579.482
Equity
= 11.986.798
Analisis DU pont PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Tahun 2013
Penjualan
= 25.094.681
Dikurangi
Laba setelah Pajak
= 2.235.041 Total Biaya yang dikeluarkan
= 22.859640
Total Aset
Ditambah
ROE (Return on = 21.267.470
Dikali Equity)
383 % Total Aktiva Tetap
= 9.945.755
Equity
= 13.265.731
Total Liabilities
Equity Multipier Ditambah
= 8.001.739
= 1,603 kali Dibagi
Current Liabilities
= 238 4.696.583
Equity
= 13.265.731
Analisis DU pont PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Tahun 2014
Penjualan
= 30.022.463
Dikurangi
Laba setelah Pajak
= 2.531.681 Total Biaya yang dikeluarkan
= 27.490.782
Total Aset
Ditambah
ROE (Return on = 24.910.211
Dikali Equity)
434 % Total Aktiva Tetap
= 11.306.684
Equity
= 15.039.947
Total Liabilities
Equity Multipier Ditambah
= 9.870.264
= 1.65 kali Dibagi
Current Liabilities
= 238 = 6.230.997
Equity
= 15.039.947
Analisis DU pont PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Tahun 2015
Penjualan
= 31.741.094
Dikurangi
Laba setelah Pajak
= 2.923.148 Total Biaya yang dikeluarkan
= 28.817.946
Total Aset
Ditambah
ROE (Return on = 26.560.624
Dikali Equity)
501 % Total Aktiva Tetap
= 12.599. 124
Equity
= 16.386.911
Total Liabilities
Equity Multipier Ditambah
= 10. 173.713
= 1,620 kali Dibagi
Current Liabilities
= 238 = 6.002.344
Equity
= 16.386.911
Analisis DU pont PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Tahun 2016
Penjualan
= 34.466.069
Dikurangi
Laba setelah Pajak
= 3.631.301 Total Biaya yang dikeluarkan
=
Total Aset
Ditambah
ROE (Return on = 28.901.948
Dikali Equity)
623 % Total Aktiva Tetap
= 13.330.586
Equity
= 18.500.823
Total Liabilities
Equity Multipier Ditambah
= 10.401. 125
= 1,56 kali Dibagi
Current Liabilities
= 238 = 6.469.785
Equity
= 18.500.823
Analisis DU pont PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Tahun 2017
Penjualan
= 35.606.593
Dikurangi
Laba setelah Pajak
= 3.543.173 Total Biaya yang dikeluarkan
= 32.063.420
Total Aset
Ditambah
ROE (Return on = 31.619.514
Dikali Equity)
608 % Total Aktiva Tetap
= 15.040. 183
Equity
= 20.324.330
Total Liabilities
Equity Multipier Ditambah
= 11.295.084
= 1,533 skali Dibagi
Current Liabilities
= 238 = 6.827.488
Equity
= 20.324.330
Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa:
Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, perusahaan dapat
meningkatkan efisiensi masing-masing komponen yang ada di atas. Hubungan
setiap komponen mengindikasikan bahwa setiap komponen mampu
mempengaruhi yang lain sehingga kenaika atau penurunan nilai di setiap
komponen dapat mempengaruhi tingkat pendapatan atau keuntungan yang akan di
terima perusahaan.