Anda di halaman 1dari 48

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

PT. Indofood CBP Sukses Makmur. Tbk

PAPER
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Analisis Laporan Keuangan
yang dibina oleh Bapak Yuli Soesetio, S.E, M.M.

oleh :
Kelompok 7
Ariq Viki Irawan 160413600355
Aulia Claraning Sukmawati 160413607226
Chintya Noliviasari 160413607221
Cholifah Nur Anggraeni 160413607220
Muhammad Ilyas 150413603239
Ninik Rian Puspitasari 150413601319
Nurul Muzdalifah 150413604655

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN
Mei 2018
BAGIAN 1

1. Analisis Rasio Profitabilitas


Rasio yang digunakaan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan
dalam mendapatkan laba. Rasio profitabilitas yang digunakan adalah sebagai
berikut.
a. Gross Profit Margin On Sales (GPM)
Rasio ini adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
dalam mendapatkan laba kotor dari hasil penjualan.Rasio ini mengukur
efisiensi perhitungan harga pokok atau biaya produksi. Semakin besar rasio
ini maka semakin baik (efisien) kegiatan operasional perusahaan yang
menunjukkan harga pokok penjualan lebih rendah daripada penjualan yang
berguna untuk audit operasional.
Penjualanbersih−HPP
GPM = x 100 %
Penjualan Bersih

Sumber :www.adra.biz/ekonomi-keuangan-profitabilitas-profitability-ratio
b. Return On Sales Ratio (ROS)
Rasio ini mengetahui seberapa baik perusahaan memproduksi
produk atau layanan utamanya dan juga seberapa baik manajemen
mengoperasikan bisnis intinya untuk menghasilkan laba untuk perusahaan.
Rasio ini menunjukkan tingkat keuntungan yang diperoleh dari setiap
rupiah penjualan yang juga disebut margin operasional atau margin
pendapatan operasional.
EBIT
( ROS)=
Penjualan Bersih
Sumber : www.kajianpustaka.com
c. Net Profit Margin(NMP)
Rasio ini menggambarkan seberapa besar penjualan mampu
menghasilkan laba bersih bagi perusahaan.Semakin tinggi rasio ini maka
semakin baik operasi suatu perusahaan.
EAT
NMP=
Penjualan Bersih
Sumber : www.adra.biz/ekonomi-keuangan-profitabilitas-profitability-ratio
d. Return On Investment(ROI)
Rasio ini menggambarakan hasil pengembalian investasi. ROI
merupakan suatu ukuran tentang efektivitas dalam mengelola investasinya.
Semakin besar rasio ini semakin baik.
EAT
ROI=
Total Aktiva
Sumber: www.kajianpustaka.com
e. Return On Assets(ROA)
ROA digunakan untuk mengukur imbal hasil atau laba bersih
perusahaan melalui pengelolaan aset total perusahaan. Semakin tinggi
ROA, maka artinya perusahaan dapat memanfaatkan aset totalnya secara
efisien untuk menghasilkan laba bersih.
Net Income
ROA=
Total Assets
Sumber: Hanafi, Mamduh. M. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN.
f. Return On Equit (ROE)
ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan
bersih yang diperoleh dari pengelolaan modal yang diinvestasikan oleh
pemilik perusahaan.Rasio ini menunjukkan seberapa berhasil perusahaan
mengelola modalnya sehingga tingkat keuntungan diukur dari dari investasi
pemilik modal atau pemegang saham perusahaan.
EAT
Return On Equity ( ROE)=
Modal Saham
Sumber: Hanafi, M, dan Halim, A. 2016. Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta: STIM YKPN.

g. Operating Margin (OM)


Mengukur kemampuan manajemen dalam menghasilkan laba
operasi (laba usaha) dari penjualan bersih perusahaan selama periode waktu
tertentu.
EBIT
OM =
Penjualan Bersih
Sumber : Murhadi, Warner, R. 2013. Analisis Laporan Keuangan,
Proyeksi dan Valuasi Saham. Jakarta: Salemba Empat.

2. Analisis Rasio Solvabilitas


Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
segala kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila
perusahaan dilikuidasi.Rasio solvabilitas yang digunakan adalah sebagai
berikut.
a. Debt to Asset Ratio (DAR)
Adalah rasio yang mengukur seberapa besar total aset yang dimiliki
perusahaan yang didanai oleh seluruh krediturnya. Dengan kata lain
seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar
hutang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.
Total Debt
DAR=
Total Assets
Sumber :https://ilmumanajemenindustri.com
b. Debt to Equity Ratio (DER)
Adalah rasio yang mengukur perbandingan antara utang dan ekuitas atau
modal perusahaan.
Total Debt
DER=
Total Equity
Sumber: Murhadi, Warner, R. 2013. Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi
dan Valuasi Saham. Jakarta: Salemba Empat.
c. Time Interest Earned Ratio
Adalah rasio yang menggambarkan besarnya jaminan keuntungan untuk
membayar bunga hutang jangka panjang.
EBIT
¿ Interest Earned Ratio=
Biaya Bunga
Sumber: Murhadi, Warner, R. 2013. Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi
dan Valuasi Saham. Jakarta: Salemba Empat.
d. Current Liabilities to NetWorth
Adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan dana pinjaman yang
segera ditagih terdapat sekian kalinya modal sendiri. Tujuan rasio ini untuk
mengetahui seberapa besar bagian dari modal sendiri yang dijadikan
jaminan untuk hutang lancar.
Hutang Jangka Pendek
Current Liabilities¿ Net Worth=
Ekuitas
Sumber: Murhadi, Warner, R. 2013. Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi
dan Valuasi Saham. Jakarta: Salemba Empat.
e. Solvency Ratio (SR)
Adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka panjangnya.
After Tax Net Profit+ Depreciation
Solvency Ratio=
Long Term Liabilities+ Short Term Liabilities
Sumber : Murhadi, Warner, R. 2013. Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi
dan Valuasi Saham. Jakarta: Salemba Empat.
f. Long-Term Debt To Equity Ratio
Adalah rasio yang mengukur perbandingan antara utang jangka panjang dan
ekuitas perusahaan.
Total Long Term Debt
LTDE=
Total Equity
Sumber : Murhadi, Warner, R. 2013. Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi
dan Valuasi Saham. Jakarta: Salemba Empat.
g. Total Utang terhadap Total Aset (Aktiva)
Adalah rasio yang mengukur kemampuan aset perusahaan untuk memenuhi
kewajiban hutangnya.
Total Hutang
Total Utang terhadap Total Aset=
Total Assets
Sumber : Hanafi, Mamduh. M. 2016. Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

3. Rasio Likuiditas
Rasio yang menggambarkan kemmapuan suautu perusahaan untuk
melunasi semua kewajiban yang harus segera dipenuhi (hutang jangka pendek).
Formula rasio likuiditas yang digunakan adalah sebagai berikut.
a. Current Ratio
Rasio untuk melihat kemampuan perusahaan dalam membayar / melunasi
kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan aktiva lancar yang
dimiliki.
Current Assets
Current Ratio=
Current Liabilities
Sumber : Murhadi, Warner, R. 2013. Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi
dan Valuasi Saham. Jakarta: Salemba Empat.
b. Quick Ratio
Adalah rasio yang mengukur kemampuan aset lancar perusahaan setelah
dikurangi persediaan dan prepayment untuk memenuhi kewajiban hutang
jangka pendek.
Current Ratio−(Inventories+ Prepayment)
Quick Ratio=
Current Liabilities
Sumber : Murhadi, Warner, R. 2013. Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi
dan Valuasi Saham. Jakarta: Salemba Empat.
c. Cash Ratio
Adalah rasio yang mengukur kemampuan kas dan setara kas ditambah
marketabel securities perusahaan untuk memenuhi kewajiban hutang jangka
pendek.
Cash+ Marketable Securities
Quick Ratio=
Current Liabilities
Sumber : Murhadi, Warner, R. 2013. Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi
dan Valuasi Saham. Jakarta: Salemba Empat.
BAGIAN 2

1. Profil Perusahaan
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) beroperasi di sektor
makanan dan minuman dimana perusahaan mempunyai berbagai macam
produk seperti: mie instan, produk susu, bumbu makanan, makanan ringan, dan
makanan bernutrisi dan spesial. ICBP telah tercatat pada bursa saham
Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2010. Perusahaan Indofood ini didirikan
sebagai produk konsumen bermerek (CBP) grup dari PT. Indofood Sukses
Makmur (ISM), perusahaan induk yang tercatat pada bursa saham Indonesia
sejak tahun 1994. ISM memberikan solusi total makanan melalui empat
kelompok usaha strategis, yaitu produk makanan bermerek, Bogasari (produser
tepung), agribisnis, dan distribusi. Melalui restrukturisasi internal, semua
kegiatan usaha CBP yang menyangkut mie instan, produk susu, bumbu
makanan, makanan ringan, makanan bernutrisi dan khusus, dan juga biskuit
dimana sebelumnya di bawah Grup Bogasari, telah dipindahkan dari ISM ke
ICBP, dimana terbentuk pada September 2009. Merek utama PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbkmeliputi berbagai macam merek mie instan (Indomie,
Supermi, dan Sarimi), produk susu (Indomilk), bumbu makanan (Sambal
Indofood, Sirup Indofood, dan Bumbu Racik), makanan ringan (Chitato dan
Qtela), dan juga makanan bernutrisi dan khusus (Promina dan SUN).
2. Laporan Keuangan Reklsifikasi
a. Laporan Posisi Keuangan
PT.INDOFOODCBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
(DALAM JUTAAN RUPIAH)
Tahun
No. Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
A Aktiva Lancar            
1 Kas dan Setara Kas 5,484,318 5,526,173 7,342,986 7,657,510 8,371,980 8,796,690
Piutang
2 2,359,334 2,549,415 2,902,202 3,363,697 3,893,925 4,126,439
Persediaan
3 1,812,887 2,868,722 2,821,618 2,546,835 3,109,916 3,261,635
Aset lain-lain
4 231,901 377,405 536,721 393,458 195,541 394,567
Total Aktiva
9,888,440 11,321,715 13,603,527 13,961,500 15,571,362 16,579,331
Lancar
B Aktiva Tetap            
Aktiva Tetap
1 3,839,756 4,844,407 5,838,843 6,555,660 7,114,288 8,120,254
Goodwill
2 1,424,030 1,424,030 1,424,030 1,424,030 1,424,030 1,424,030
Aset lain-lain
3 2,601,254 3,677,318 4,043,811 4,619,434 4,792,268 5,495,899
  Total Aktiva Tetap 7,865,040 9,945,755 11,306,684 12,599,124 13,330,586 15,040,183
               
Total Aktiva
17,753,480 21,267,470 24,910,211 26,560,624 28,901,948 31,619,514
 
C Hutang/Liabilitas            
Hutang
1 Dagang/Hutang 1,928,370 2,530,602 2,813,284 2,580,953 3,083,114 3,519,343
Usaha
Hutang Jangka
2 1,651,117 2,165,981 3,417,713 3,421,391 3,386,671 3,308,245
Pendek
Hutang Jangka
3 2,187,195 3,305,156 3,639,267 4,171,369 3,931,340 4,467,596
Panjang
Total Hutang
5,766,682 8,001,739 9,870,264 10,173,713 10,401,125 11,295,184
 
Ekuitas
D 11,986,798 13,265,731 15,039,947 16,386,911 18,500,823 20,324,330

b. Laporan Laba Rugi


PT.INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
(DALAM JUTAAN RUPIAH)
Tahun
No. Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 Laba Operasi 2,842,060 2,771,924 3,128,693 3,992,132 4,864,168
Laba Kotor
2 5,778,609 6,425,691 8,059,854 9,619,137 10,859,314
EBIT
3 3,027,190 2,966,990 3,388,725 4,009,634 4,989,254
EAT
4 2,282,371 2,235,040 2,531,681 2,923,148 3,631,301

c. Laporan Arus Kas


PT.INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
(DALAM JUTAAN RUPIAH)
Tahun
No. Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Arus Kas
1 3,041,616 1,993,496 3,860,843 3,485,533 4,584,964
Operasi
Arus Kas
2 (1,492,041) (2,378,918) (1,749,908) (2,047,434) (1,560,132)
Investasi
Arus Kas
3 (592,602) 207,792 (286,458) (1,264,853) (2,159,227)
Pendanaan

3. PERHITUNGAN
a. Analisis Akun dalam Laporan Keuangan PT. Indofood
1) Kas
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Pertumb 100 % 100,76% 133,890% 139,62% 152,65% 160,39%


uhan

Analisis Trend pada Kas


PT. Indofood CBP Periode 2012-2017

KAS
180%

160% 152.65%
139.62%
140% 133.89%

120%
100.00% 100.76%
100%

80%

60%

40%

20%

0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017

Analisis:Kondisi kas pada PT. Indofood adalah naik landai. Hal Ini
menandakan bahwa PT. Sariguna Primatirta telah berhasil dalam
melakukan peningkatan pada penjualan sehingga dapat
meningkatkan kas perusahaan.

2) Piutang
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017
100% 108,05% 123% 142,56% 165,04% 174,89%

Analisis Trend pada Piutang


PT. Indofood CBP Periode 2012-2017
PI U TANG
200%
174.89%
180% 165.04%
160%
142.56%
140%
123.00%
120% 108.05%
100.00%
100%

80%

60%

40%

20%

0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017

Analisis:Kondisi piutang perusahaan 2012-2017 seperti pada grafik diatas adalah


mengalami kenaikan tiap tahunnya. Hal ini berarti bahwa semakin
tinggi piutang, maka semakin banyak perusahaan melakukan penjualan
kredit dan pihak yang melakukan pembelian kredit banyak yang belum
melakukan pembayaran. Kondisi ini menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam mengelola piutang kurang baik. Semakin
tinggi piutang menunjukkan semakin banyak modal kerja yang
tertanam dalam piutang yang tidak dapat dimanfaatkan oleh
perusahaan dan semakin tinggi pula risiko piutang tidak tertagih.

3) Persediaam

Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017


Pertumbuha 100 158,240% 155,64 140,48% 171,54% 179,91%
n % %

Analisis Trend pada Persediaan


PT. Indofood CBP Periode 2012-2017
PERSEDI A AN
200%

180%

160%

140%

120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Analisis:Persentase persediaan perusahaan bersifat fluktuatif dan
cenderung naik, hal ini mengindikasikan bahwa permintaan
terhadap produk perusahaan mengalami kenaikan. Namun, ini
juga menandakan bahwa perusahaan belum cukup mampu dalam
mengelola persediaannya. Tingginya tingkat persediaan tidak
menguntungkan perusahaan karena dapat menimbulkan biaya
penyimpanan, risiko kerusakan dan menghambat cash flow
karena banyaknya dana yang tertanam pada persediaan (dana
menganggur).

4) Aset Tetap

Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017


Pertumbuha 100% 126,16% 152,06% 170,73% 185,27% 211,47%
n

Analisis Trend pada Aset Tetap


PT. Indofood CBP Periode 2012-2017
ASET TETAP
250%

211.47%

200% 185.27%
170.73%
152.06%
150%
126.16%

100.00%
100%

50%

0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017

Analisis:Kondisi aset tetap perusahaan periode 2012-2017 seperti pada grafik


diatas adalah mengalami kenaikan tiap tahunnya. Dengan adanya
kenaikan, hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan kurang efisien
dalam mengelola aktiva tetapnya. Pada tanggal 31 Desember 2012-
2017, aset tetap Kelompok Usaha yang telah disusutkan penuh
namun masih digunakan terutama terdiri dari (i) bangunan, struktur
dan pengembangan bangunan; (ii) mesin dan peralatan; dan (iii) alat-
alat transportasi dengan nilai perolehan. Pada tanggal 31 Desember
2012-7 aset tetap dilindungi dengan asuransi terhadap risiko
kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket polis dengan jumlah
pertanggungan masing-masing sebesar Rp7.995.290, Rp 10.747.355,
Rp12.429.248, Rp 14.186.517, Rp 14.949.625, Rp 16.101.173 yang
menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian dari risiko yang dipertanggungkan.

5) Liabilitas Jangka Pendek


Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017
100% 131,20% 174,07% 167,68% 180,74% 190,73%

Analisis Trend pada Liabilitas Jangka Pendek


PT. Indofood CBP Periode 2012-2017

LI ABI LI TAS JANGKA PENDEK


250%

200%

150%

100%

50%

0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017

Analisis: Liabilitas jangka pendek dari tahun 2012 - 2017 mengalami tren
naik. Hal ini disebabkan karena hutang pendek perusahaan, yaitu
hutang kepada pihak bank terus mengalami peningkatan serta
hutang jangka pendek perusahaan yang telah jatuh tempo terus
meningkat setiap tahunnya.

6) Liabilitas Jangka Panjang


Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017
100% 151,11% 166,38% 190,71% 179,74% 204,26%
Analisis Trend pada Persediaan
PT. Indofood CBP Periode 2012-2017
LIABI LITAS JANGKA PANJANG
250%

204.26%
200% 190.71%
179.74%
166.38%
151.11%
150%

100.00%
100%

50%

0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017

Analisis: Liabilitas jangka pendek dari tahun 2012 - 2017 mengalami tren
naik. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2013-2015 hutang
panjang perusahaan yaitu hutang kepada pihak bank terus
mengalami peningkatan. Namun pada tahun 2016 perusahaan
berupaya untuk mengurangi hutang jangka panjangnya kepada
pihak bank. Namun pada tahun 2017 hutang jangka panjang
perusahaan kepada pihak bank kembali meningkat serta
liabilitas perusahaan pada karyawan juga meningkat. Hal inilah
yang menyebabkan liabilitas hutang jangka panjag perusahaan
pada tahun 2017 kembali meningkat.

7) Ekuitas
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017
100% 110,66% 125,47% 136,70% 154,34% 169,55%
Analisis Trend pada Ekuitas
PT. Indofood CBP Periode 2012-2017
EKUITAS
180% 169.55%

160% 154.34%

136.70%
140%
125.47%
120% 110.66%
100.00%
100%

80%

60%

40%

20%

0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017

Analisis:Ekuitas perusahaan dari tahun 2012 - 2017 mengalami tren naik.


Hal ini disebabkan karena saldo laba yang belum ditentukan
penggunaannya terus mengalami peningktan setiap tahunnya
sehingga menyebabkan tren ekuitas naik. Hal ini menandakan
bahwa perusahaan terus mengalami laba setiap tahunnya sehingga
menambah modal perusahaan. Tren ekuitas naik ini sangat baik
bagi perusahaan dan investor yang akan menanamkan modalnya
diperusahaan.

a. Analisis Profitabilitas
1. GPM On Sales
Beban Pokok
Tahun Penjualan Penjualan Total
2012 35606593 25547757 28%
2013 25094681 18668990 26%
2014 30022463 21962609 27%
2015 31741094 22121957 30%
2016 34466069 23606755 32%
Analisis Trend GPM on Sales
PT. Indofood CBP Periode 2012-2017
Gross Profit Margin on Sales
0.35
0.32
0.31
0.3
0.28
0.3
0.27
0.26
0.25
Gross Profit

0.2

0.15

0.1

0.05

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun

Makna :Selama periode 2012 sampai tahun 2017 trend cenderung naik.
Dimana disebabkan oleh penjualan dan beban pokok penjualan
semakin tahun semakin naik. Gross profit margin terendah pada
tahun 2013 sebesar 25%, hal ini menunjukkan Rp 0,75 digunakan
untuk menutup Harga Pokok Penjualan dan RP 0,25 digunakan
untuk menutup biaya operasional. Sedangkan gross profit margin
tertinggi pada tahun 2016 sebesar 31%, hal ini menunjukkan Rp
0,69 digunakan untuk menutup Harga Pokok Penjualan dan Rp
0,3 digunakan untuk menutup biaya operasional. Hal ini
menunjukan bahwa tahun 2014-2017 perusahaan mampu
meningkatkan laba kotor dari hasil penjualan.

2. ROS
Tahun EBIT Penjualan Jumlah
2012 3.027.190 21574792 14%
2013 2.966.990 25094681 12%
2014 3.388.725 30022463 11%
2015 4.009.634 31741094 13%
2016 4.989.254 34466069 14%
2017 5.206.561 35606593 15%
Analisis Trend ROS pada
PT. Indofood CBP Periode 2012-2017
16
15

14
14 ROS 14
13
12
12
11

10

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun

Makna :Selama periode 2012 sampai tahun 2017 trend cenderung naik.
Dimana disebabkan oleh EBIT dan penjualan semakin tahun
semakin naik. ROS terendah terjadi pada tahun 2014 yang
tingkat pengembalian penjualannya hanya sebesar 11%. Hal ini
menunjukkan adanya kemungkinan adanya permasalahan
keuangan pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Namun, hal ini dapat diatasi atau diimbangi dengan tingkat
penjualan yang semakin tinggi dari tahun ke tahun hingga pada
tahun 2017 meningkat menjadi 15%.

3. Operating Margin (OM)


Analisis Trend Ratio Operating Magin pada
PT. Indofood CBP Periode 2012-2017

Operating Margin (OM)


16%

14%

12%
Pertumbuhan Profitabilitas

10%

8%

6%

4%

2%

0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Makna :Perkembangan pertumbuhan profitabilitas dari tahun ke tahun
mengalami FLUKTUASI. Di tahun 2014 diperoleh OM
sebesar 11%, artinya setiap Rp 1 Penjualan akan mampu
memberikan laba operasi sebesar Rp 0,11. Sedangkan di tahun
2017 diperoleh OM sebesar 15%, artinya setiap Rp 1 Penjualan
akan mampu memberikan laba kotor sebesar Rp 0,15.
Fluktuasi rasio ini menunjukkan bahwa kemampuan penjualan
perusahaan dalam menghasilkan laba Operasi tidak stabil.

4. Return On Asset (ROA)


Formula:
EAT
Return On Assets( ROA )=
Total Assets
a) Tahun 2012
2282371
ROA= =12,86 %
17753480
Makna :Setiap Rp 1 Aset akan mampu memberikan laba bersih
sebesar 12, 86 % atau Rp 0,1286.
b) Tahun 2013
2235041
ROA= =10,51 %
21267470
Makna : Setiap Rp 1 Aset akan mampu memberikan laba bersih
sebesar 10,51 % atau Rp 0,1051.
c) Tahun 2014
2531681
ROA= =10 , 16 %
24910211
Makna : Setiap Rp 1 Aset akan mampu memberikan laba bersih
sebesar 10,16 % atau Rp 0,1016.
d) Tahun 2015
2923148
ROA=
26560624
¿=11 ,01 %
Makna : Setiap Rp 1 Aset akan mampu memberikan laba bersih
sebesar 11,01 % atau Rp 0,1101.
e) Tahun 2016
3631301
ROA= =¿ 12 ,56 %
28901948
Makna : Setiap Rp 1 Aset akan mampu memberikan laba bersih
sebesar 12,56 % atau Rp 0,1256.
f) Tahun 2017
3543173
ROA= =11 , 21 %
31619514
Makna : Setiap Rp 1 Aset akan mampu memberikan laba bersih
sebesar 11,21 % atau Rp 0,1121.

Analisis Trend Ratio Return On Assets (ROA)


PT. Indofood CBP Periode 2012-2017
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2012 2013 2014 2015 2016 2017
12,86% 10,51% 10,16% 11,01 12,59% 11,21%

ROA
14
12.86 12.56
12 11.01 11.21
10.51 10.16
10
8
6
4
2
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun

Kesimpulan:Pada perusahaan ICBP dalam rentang waktu 2012-2017,


pengembalian atas aset (ROA) paling efisien terdapat pada
tahun 2012, dimana ROA yang dihasilkan sebesar 0,128559
atau 12,86%. Di tahun 2013 dan 2014 mengalami penurunan
dalam jumlah akhir namun pada total asset mengalami
kenaikan , yang berarti kinerja manajemen dalam mengelola
aktiva perusahaan tak se efisien dan efektif tahun 2012 yang
menyebabkan rendahnya nilai EAT dari tahun sebelumnya.
Kemudian tahun 2015,2016,2017 hasil ROA mengalami
kenaikan yang diikuti dengan bertambahnya jumlah aset yang
dimiliki perusahaan dan meningkatnya nilai EAT, berarti
perusahaan sudah memperbaiki kinerja manajemennya dalam
mengelola aktivanya sehingga mengalami peningkatan. Namun
masih bersifat stagnan.

5. Return On Equity (ROE)


Formula:
EAT
Return On Equity ( ROE)=
Total Equity
a) Tahun 2012
2282371
Return On Equity ( ROE)=
583095
¿=391%
Makna:Setiap Rp 1 aset yang ditanamkan oleh pemegang saham pada
tahun 2017 mampu memberikan laba neto sebesar 391% atau
Rp 3,91.
b) Tahun 2013
2235041
ReturnOn Equity (ROE)=
583095
¿=383 %
Makna:Setiap Rp 1 aset yang ditanamkan oleh pemegang saham pada
tahun 2017 mampu memberikan laba neto sebesar 383% atau
Rp 3,83
c) Tahun 2014
2531681
Return On Equity (ROE)=
583095
¿=434 %
Makna:Setiap Rp 1 aset yang ditanamkan oleh pemegang saham pada
tahun 2017 mampu memberikan laba neto sebesar 434% atau
Rp 4,34.
d) Tahun 2015
2923148
Return On Equity ( ROE )=
583095
¿=501 % ¿
¿
Makna: Setiap Rp 1 aset yang ditanamkan oleh pemegang saham
pada tahun 2017 mampu memberikan laba neto sebesar 501%
atau Rp 5,01.
e) Tahun 2016
3631301
Return On Equity ( ROE)=
583095
¿=623 %
Makna:Setiap Rp 1 aset yang ditanamkan oleh pemegang saham pada
tahun 2017 mampu memberikan laba neto sebesar 623% atau
Rp 6,23.
f) Tahun 2017
3543173
Return On Equity ( ROE)=
583095
¿=608 %
Makna:Setiap Rp 1 aset yang ditanamkan oleh pemegang saham pada
tahun 2017 mampu memberikan laba neto sebesar 608% atau
Rp 6,08.
Analisis Trend Ratio Return On Equity (ROE) pada
PT. Indofood CBP Periode 2012-2017
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2012 2013 2014 2015 2016 2017
391% 383% 434% 501% 623% 608%

ROE
700
623 608
600

501
500
434
391 383
400

300

200

100

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun

Kesimpulan:ROE yang dihasilkan dari tahun ke tahun bersifat


fluktuasi namun mengalami kenaikan. Ini menandakan
bahwa perusahaan mendapatkan kenaikan keuntungan
bersih yang diperoleh dari pengelolaan modal yang telah
dikeluarkan. Kondisi ini menunjukkan kemampuan
perusahaan yang efektif dalam menggunakan ekuitasnya
untuk menghasilkan laba.

6) Net Profit Margin


Tahun EAT Penjualan Jumlah
2012 2282371 35606593 6,41%
2013 2235041 25094681 8,91%
2014 2531681 30022463 8,43%
2015 2923148 31741094 9,21%
2016 3631301 34466069 10,54%
2017 3543173 35606593 9,95%
Analisis Trend Ratio NPM pada
PT. Indofood CBP Periode 2012-2017
Net Profit Margin
12.00%
10.54%
9.95%
10.00% 9.21%
8.91%
8.43%
8.00%
6.41%
6.00%

4.00%

2.00%

0.00%
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun

Makna :Kemampuan perusahaan Indofood dalam menghasilkan laba atau


pendapatan cukup baik untuk mengendalikan pabrik, operasi,
dan pinjaman-pinjaman perusahaan. Hal ini dapat dicerminkan
dari rata-rata laba yang diperoleh tahun ke tahun mengalami
kenaikan meskipun pada tahun 2014 sedikit mengalami
penurunan dalam segi penjualan. Tahun 2013 meskipun jumlah
akhir mengalami kenaikan namun dalam jumlah penjualan
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Dan tahun 2014
dalam jumlah akhir mengalami penurunan, namun sebenarnya
dalam segi penjualan mereka mengalami kenaikan. Begitu pula
dengan tahun 2015-2017 yang mengalami kenaikan dari segi
penjualan.
7) Return On Investment (ROI)
Tahun EAT Total Aktiva Jumlah
2012 2.282.371 17.753.480 12,86%
2013 2.235.041 21.267.470 10,51%
2014 2.531.681 24.910.211 10,16%
2015 2.923.148 26.560.624 11,01%
2016 3.631.301 28.901.948 12,56%
2017 3.543.173 31.619.514 11,21%

Analisis Trend Ratio ROI pada


PT. Indofood CBP Periode 2012-2017
ROI
14.00%
12.86% 12.56%
12.00% 11.21%
11.01%
10.51% 10.16%
10.00%

8.00%

6.00%

4.00%

2.00%

0.00%
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun

Makna :Rasio ini menggambarakan hasil pengembalian investasi.


ROI merupakan suatu ukuran tentang efektivitas dalam
mengelola investasinya. Semakin besar rasio ini semakin
baik. Pada rentang tahun 2012-2017, trennya turun tetapi
cenderung stabil. Penunan terjadi pada tahun 2013, 2014,
dan 2017, hal ini disebabkan laba bersih turun dari tahun
sebelumnya, sedangkan total aktiva naik. Mengalami nilai
tertinggi pada tahun 2016, hal ini menunjukan laba bersih
yang dibagikan kepada pemilik perusahaan lebih besar
selama tahun 2016.

Kesimpulan Akhir Rasio Profitabilitas:


Berdasarkan analisis rasio profitabilitas, kinerja PT. Indofood CBP
Sukses Makmur menunjukkan peningkatan tiap tahunnya yang dilihat dari
Groos Profit Margin, Operating Margin, Net Profit Margin, Return On
Equity, Return On Assets, Return On Sales Ratio, Return On Capital
Employed, dan Return On Investment. Hal ini mencerminkan perusahaan
mampu dalam memperoleh keuntungan dari kegiatan operasinya pada
tingkat penjualan, aset dan modal yang ada.

b. Analisis Solvabilitas
1. Debt to Asssets Ratio (DAR)
Total Debt
DAR=
Total Assets

Tahun Total Hutang Total Aset Jumlah


2012 5.766.682 17.753.480 32,48%
2013 8.001.739 21.267.470 37,62%
2014 9.870.264 24.910.211 39,62%
2015 10.173.713 26.560.624 38,30%
2016 10.401.125 28.901.948 35,99%
2017 11.295.084 31.619.514 35,72%
a) Tahun 2012
5.766.682
DAR=
17.753.480
¿ 32,48 %
Makna :32,48% asset yang dimiliki oleh perusahaan diperoleh dari
utang.
a) Tahun 2013
8.001.739
DAR=
21.267.470
¿ 37,62 %
Makna :37,62%asset yang dimiliki oleh perusahaan diperoleh dari
utang.
b) Tahun 2014
9.870 .264
DAR=
24.910.211
¿ 39,62 %
Makna :39,62% asset yang dimiliki oleh perusahaan diperoleh dari
utang.
c) Tahun 2015
10.173.713
DAR=
26.560.624
¿ 38,30 %
Makna :38,30% asset yang dimiliki oleh perusahaan diperoleh dari
utang.

d) Tahun 2016
10.401.125
DAR=
28.901.948
¿ 35,99 %
Makna :35,99% asset yang dimiliki oleh perusahaan diperoleh dari
utang.
e) Tahun 2017
11.295 .084
DAR=
31.619.514
¿ 35,72 %
Makna :35,72% asset yang dimiliki oleh perusahaan diperoleh dari
utang.

Analisis Trend Ratio DAR pada


PT. Indofood CBP Periode 2012-2017
DAR
45.00%
39.62%
40.00% 37.62% 38.30%
35.99% 35.72%
35.00%
32.48%
30.00%

25.00%

20.00%

15.00%

10.00%

5.00%

0.00%
2012 2013 2014 2015 2016 2017

Kesimpulan : Tren DAR ratio yang dihasilkan dari tahun ke tahun


bersifat stagnan. Dalam grafik tren di
atas,menunjukkan bahwa total hutang dibandingkan
dengan total aset perusahaan masih lebih besar total
aset perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan solvabel.
2. Debt to Equity Ratio (DER)
Total Debt
DER=
Total Equity
Tahun Total Utang Modal Jumlah
2012 5.766.682 11.986.798 48,11%
2013 8.001.739 13.265.731 60,32%
2014 9.870.264 15.039.947 65,63%
2015 10.173.713 16.386.911 62,08%
2016 10.401.125 18.500.823 56,22%
2017 11.295.084 20.324.330 55,57%

a) Tahun 2012
5.766 .682
DER=
11.986 .798
¿ 48,11 %
Makna :48,11%total kekayaan perusahaan diperoleh dari hutang.
b) Tahun 2013
8.001.739
DAR=
13.265.731
¿ 60,32 %
Makna :60,32 %total kekayaan perusahaan diperoleh dari hutang.

c) Tahun 2014
9.870.264
DAR=
15.039.947
¿ 65,63 %
Makna :65,63 %total kekayaan perusahaan diperoleh dari hutang.
d) Tahun 2015
10.173.713
DAR=
16.386 .911
¿ 62,08 %
Makna :62,08 %total kekayaan perusahaan diperoleh dari hutang.
e) Tahun 2016
10.401.125
DAR=
18.500.823
¿ 56,22 %
Makna :56,22 %total kekayaan perusahaan diperoleh dari hutang.
f) Tahun 2017
11.295 .084
DAR=
20.324 .330
¿ 55,57 %
Makna :55,57 %total kekayaan perusahaan diperoleh dari hutang.

Analisis Trend Ratio DER pada


PT. Indofood CBP Periode 2012-2017
Debt to Equity Ratio
70.00% 65.63%
60.32% 62.08%
60.00% 56.22% 55.57%

48.11%
50.00%

40.00%

30.00%

20.00%

10.00%

0.00%
2012 2013 2014 2015 2016 2017

Kesimpulan : Tren DER ratio yang dihasilkan dari tahun ke tahun


bersifat stagnan. Dalam grafik tren di atas, menunjukkan
bahwa total kekayan yang diperoleh dari hutang bersifat
stagnan dan perusahan masih bisa mengelola hutangnya.

3. Times Interest Earned Ratio


Formula:
EBIT
¿ Interest Earned Ratio=
Biaya Bunga
Tahun EBIT Biaya Bunga Jumlah
2012 3,027,190 50,504 5994%
2013 2,966,990 102,733 2888%
2014 3,388,725 212,539 1594%
2015 4,009,634 253,872 1579%
2016 4,989,254 176,844 2821%
2017 5,206,561 127,732 4076%
a) Tahun 2012
3,027,190
¿ Interest Earned Ratio= =5994 %
50,504
Makna: Kepastian dalam membayar bunga sebesar 5994%
b) Tahun 2013
2,966,990
¿ Interest Earned Ratio= =2888 %
102,733
Makna:Kepastian dalam membayar bunga sebesar 2888%
c) Tahun 2014
3,388,725
¿ Interest Earned Ratio= =1594 %
212,539
Makna:Kepastian dalam membayar bunga sebesar 1594%
d) Tahun 2015
4,009,634
¿ Inte rest Earned Ratio= =1579 %
253,872
Makna:Kepastian dalam membayar bunga sebesar 1579%
e) Tahun 2016
4,989,254
¿ Interest Earned Ratio= =2821 %
176,844
Makna:Kepastian dalam membayar bunga sebesar 2821%

f) Tahun 2017
5,206,561
¿ Interest Earned Ratio= =4076 %
127,732

Times Interest Earned Ratio


Times Interest Earned Ratio
7000%

6000%
5994%

5000%

4000% 4076%

3000% 2888% 2821%

2000%
1594% 1579%
1000%

0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017

Makna:Kepastian dalam membayar bunga sebesar 4076%


Kesimpulan:PT ICBP Sukses Makmur memiliki kemampuan
membayar bunga yang fluktuatif. Kemampuan
tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 5994%
dan kemampuan terendah terjadi pada tahun 2015
yaitu sebesar 1579%.

4. Current Liabilities to Net Worth


Hutang Jangka Pendek
Current Liabilities¿ Net Worth=
E kuitas
Hutang Jangka
Tahun Ekuitas Jumlah
Pendek
11,986,7
2012 1,651,117 13,8%
98
13,265,7
2013 2,165,981 16,3%
31
15,039,9
2014 3,417,713 22,7%
47
16,386,9
2015 3,421,391 20,9%
11
18,500,8
2016 3,386,671 18,3%
23
20,324,3
2017 3,308,245 16,3%
30

a) Tahun 2012
1,651,117
Current Liabilities¿ Net Worth= =13,8 %
11,986,798
Makna:
Bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan
hutang lancer adalah sebesar 13,8%
b) Tahun 2013
2,165,981
Current Liabilities¿ Net Worth= =16,3 %
13,265,731
Makna:
Bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan
hutang lancer adalah sebesar 16,3%
c) Tahun 2014
3,417,713
Current Liabilities¿ Net Worth= =22,7 %
15,039,947
Makna:
Bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan
hutang lancer adalah sebesar 22,7%
d) Tahun 2015
3,421,391
Current Liabilities¿ Net Worth= =20,9 %
16,386,911
Makna:
Bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan
hutang lancer adalah sebesar 20,9%
e) Tahun 2016
3,386,671
Current Liabilities¿ Net Worth= =18,3 %
18,500,823
Makna:
Bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan
hutang lancer adalah sebesar 18,3%
f) Tahun 2017
3,308,245
Current Liabilities¿ Net Worth= =16,3 %
20,324,330
Makna:
Current Liabilities to Net Worth
Current Liabilities to Net Worth
25.00%
22.70%
20.90%
20.00%
18.30%
16.30% 16.30%
15.00%
13.80%

10.00%

5.00%

0.00%
2012 2013 2014 2015 2016 2017

Bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan


hutang lancer adalah sebesar 16,3%
5. Solvency Ratio
After Tax Net Profit+ Depreciation
Solvency Ratio=
Lo ng Term Liabilities+ Short Term Liabilities
Tahun After Tax Depreciation Long Term Short Term Jumlah
Net Profit Liabilities Liabilities
2012 2,282,371 2,187,195 1,651,117
2013 2,235,040 3,305,156 2,165,981
2014 2,531,681 3,639,267 3,417,713
2015 2,923,148 4,171,369 3,421,391
2016 3,631,301 3,931,340 3,386,671
2017 4,467,596 3,308,245

a) 2012
2,282,371+ Depreciation
Solvency Ratio=
2,187,195+1,651,117
= .........

b) 2013
2,235,040+ Depreciation
Solvency Ratio=
3,305,156+2,165,981
= ........

c) 2014
2,531,681+ Depreciation
Solvency Ratio=
3,639,267+3,417,713
= .......

d) 2015
2,923,148+ Depreciation
Solvency Ratio=
4,171,369+3,421,391

e) 2016
3,631,301+ Depreciation
Solvency Ratio=
3,931,340+3,386,671
= ........

f) 2017
After Tax Net Profit+ Depreciation
Solvency Ratio=
Long Term Liabilities+ Short Term Liabilities

6. Total Utang Terhadap Total Aset


Total Hutang
Total Hutang Terhadap Total Aset=
Total Aset

Tahun Total Hutang Total Aset Jumlah


17,753,48
2012 5,766,682 32%
0
21,267,47
2013 8,001,739 38%
0
24,910,21
2014 9,870,264 39%
1
26,560,62
2015 10,173,713 38,3%
4
28,901,94
2016 10,401,125 36%
8
31,619,51
2017 11,295,184 36%
4

a) Tahun 2012
5,766,682
Total Hutang Terhadap Total Aset= =32 %
17,753,480
Makna : Kemampuan aset perusahaan untuk memenuhi kewajiban
hutangnya sebesar 32%
b) Tahun 2013
8,001,739
Total Hutang Terhadap Total Aset= =38 %
21,267,470
Makna : Kemampuan aset perusahaan untuk memenuhi kewajiban
hutangnya naik menjadi 38%
c) Tahun 2014
9,870,264
Total Hut ang Terhadap Total Aset= =39 %
24,910,211
Makna : Kemampuan aset perusahaan untuk memenuhi kewajiban
hutangnya naik menjadi 39%
d) Tahun 2015
10,173,713
Total Hutang Terhadap Total Aset= =38,3 %
26,560,624
Makna : Kemampuan aset perusahaan untuk memenuhi kewajiban
hutangnya turun menjadi 38,3%
e) Tahun 2016
10,401,125
Total Hutang Terhadap Total Aset= =36 %
28,901,948
Makna : Kemampuan aset perusahaan untuk memenuhi kewajiban
hutangnya turun menjadi 36%
f) Tahun 2017
11,295,184
Total Hutang Terhadap Total Aset= =36 %
31,619,514
Makna : Kemampuan aset perusahaan untuk memenuhi kewajiban
hutangnya turun menjadi 36%

7. Long Term Debt to Equity


Total Long Term Debt
Long Term Debt ¿ Equity=
Total Equity
Tahu Total Long Term Total
Jumlah
n Debt Equity
11,986,7
2012 2,187,195 18%
98
13,265,7
2013 3,305,156 25%
31
15,039,9
2014 3,639,267 24%
47
16,386,9
2015 4,171,369 25%
11
18,500,8
2016 3,931,340 21%
23
20,324,3
2017 4,467,596 22%
30

Adalah rasio yang mengukur perbandingan antara utang jangka panjang dan
ekuitas perusahaan.

a) 2012
2,187,195
Long Term Debt ¿ Equity= =1 8 %
11,986,798

Makna : perbandingan antara utang jangka panjang dan ekuitas perusahaan


pada tahun 2012 sebesar 18%
b) 2013
3,305,156
Long Term Debt ¿ Equity= =25 %
13,265,731
Makna : perbandingan antara utang jangka panjang dan ekuitas perusahaan
naik menjadi 25%
c) 2014
3,639,267
Long Term Debt ¿ Equity= =24 %
15,039,947
Makna : perbandingan antara utang jangka panjang dan ekuitas perusahaan
turun menjadi 24%
d) 2015
4,171,369
Long Term Debt ¿ Equity= =25 %
16,386,911

Makna : perbandingan antara utang jangka panjang dan ekuitas perusahaan


naik menjadi 25%
e) 2016
3,931,340
Long Term Debt ¿ Equity= =21 %
18,500,823
Makna : perbandingan antara utang jangka panjang dan ekuitas perusahaan
turun menjadi 21%

f) 2017
4,467,596
Long Term Debt ¿ Equity= =22 %
20,324,330

Makna : perbandingan antara utang jangka panjang dan ekuitas perusahaan


naik menjadi 22%

Kesimpulan:PT ICBP Sukses Makmur memiliki bagian dari


modal sendiri yang dijadikan jaminan
hutang lancer yang sedikit stagnan.
Keadaan terburuk terjadi pada tahun 2014
dimana nilai current liabilities to net worth
sebesar 22,7%. Dan keadaan terbaik terjadi
pada tahun 2012 dimana nilai current
liabilities to net worth sebesar 13,8%.
Karena Semakin kecil rasio ini semakin baik
sebab modal sendiri yang ada diperusahaan
semakin besar untuk menjamin hutang
lancar yang ada pada perusahaan.
Kesimpulan Akhir Rasio Solvabilitas:
Dari ke beberapa analisis tersebut, dapat
diketahui bahwa rata- rata rasio tinggi pada tahun
2014 dan setelahnya pada tahun 2016. Semakin tinggi
rasionya maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi
utang yang ditanggung oleh perusahaan dengan aset
atau modal. Untuk PT.INDOFOOD CBP sendiri dapat
dilihat bahwa kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban hutang jangka panjangnya
sangat tinggi. Namun dari situ juga dapat dilihat
bahwa terlalu banyak aset yang digunakan untuk
membiayai utang.

c. Analisis Likuiditas

1. Rasio Lancar (Current Ratio)


Formula:
Current Aset
Curr ent Ratio=
Current Liabilties
Tahun Current Aset Current Hasil
Liabilities
2012 9.888.440 1651117 599%
2013 11.321.715 2165981 523%

2014 13.603.527 3417713 398%

2015 13.961.500 3421391 408%

2016 15.571.362 3386671 460%


2017 16.579.331 3308245 501%

Rasio Lancar/Current Ratio


700%

600%

500%

400% Rasio Lancar/Current Ratio

300%

200%

100%

0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017

Kesimpulan:
Perkembangan pertumbuhan likuiditas dari tahun ke tahun
mengalami FLUKTUASI. Di tahun 2014 diperoleh Current Ratio
sebesar 398% artinya, setiap Rp 1 liabilitas lancar akan dicover
atau dijamin Rp 3,98 aset lancar. Sedangkan pada tahun 2017,
diperoleh Current Ratio sebesar 501%, artinya setiap Rp 1 liabilitas
lancar akan dicover atau dijamin oleh Rp 5,01 aset lancar. Disini
dapat diketahui bahwa PT INDOFOOD CBP memiliki tingkat
likuiditas yang sangat tinggi, namun karena terlalu tinggi itu berarti
masih banyak aset lancar yang tidak produktif.

2. Quick Ratio
Quick Ratio
600%

500%

400%
Quick Ratio
300%

200%

100%

0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017

Kesimpulan:
Perkembangan pertumbuhan likuiditas dari tahun ke tahun
mengalami FLUKTUASI. Di tahun 2014 diperoleh Quick Ratio
sebesar 315% artinya, setiap Rp 1 liabilitas lancar akan dicover
atau dijamin Rp 3,15 aset lancar. Sedangkan pada tahun 2017,
diperoleh Quick Ratio sebesar 403%, artinya setiap Rp 1 liabilitas
lancar akan dicover atau dijamin oleh Rp 4,03 aset lancar. Disini
dapat diketahui bahwa PT INDOFOOD CBP memiliki tingkat
likuiditas yang sangat tinggi, namun sudah berkurang ketika
dikurangi dengan persediaan dan prepayment. Meskipun begitu
karena masih terlalu tinggi itu berarti masih banyak aset lancar
yang tidak produktif atau dgunakan untuk aktivitas lain untuk tetap
menghasilkan laba bagi perusahaan.

3. Cash Ratio
Cash Ratio
350%

300%

250%

200% Cash Ratio

150%

100%

50%

0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017

Kesimpulan:
Perkembangan pertumbuhan profitabilitas dari tahun ke tahun
mengalami FLUKTUASI. Di tahun 2014 diperoleh Cash Ratio sebesar
215% artinya, setiap Rp 1 liabilitas lancar akan dicover atau dijamin
Rp 3,15 kas dan setara kas. Sedangkan pada tahun 2017, diperoleh
Cash Ratio sebesar 266%, artinya setiap Rp 1 liabilitas lancar akan
dicover atau dijamin oleh Rp 4,03 kas dan setara kas. Disini dapat
diketahui bahwa PT INDOFOOD CBP memiliki tingkat likuiditas
yang tinggi, dan bisa dikatakan likuid dalam melunasi kewajiban jatuh
temponya.

Kesimpulan dari perhitungan rasio likuiditas:


Dari ketiga jenis analisis rasio likuiditias, mereka semua
menggambarkan bahwa PT INDOFOOD CBP likuid dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Namun dari kedua analisi yaitu Current
Ratio dan Quick Ratio likuiditasnya terlalu tinggi sehingga dapat
dikatakan masih banyak dana menganggur yang belum di gunakan
untuk mengelola aktivitas perusahaan. Sedangkan untuk Cash Ratio
likuiditasnya bisa dikatakan normal karena tidak terlalu tinggi,
sehingga dapat dikatakan bahwa kas dan setara kas yang digunakan
untuk membiayai utang jangka pendeknya cukup likuid.
4. Analisis Common Size PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk pada
Laporan Keuangan
Nama Akun 2012 2013 2014 2015 2016 2017

% % % % % %
AKTIVA LANCAR
Kas 31 26 29 29 29 28
Piutang Usaha 13 12 12 13 13 13
Persediaan 10 13 11 10 11 10
Aset Lancar Lain-Lain 1 2 2 1 1 1
Total Aset Lancar 55 53 55 53 54 52
AKTIVA TETAP
Aset Tetap 22 23 23 25 25 26
Goodwill 8 7 6 5 5 5
Lain-Lain 15 17 16 17 17 17
Total Aset Tetap 45 47 45 47 46 48
TOTAL AKTIVA 100 100 100 100 100 100

LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Hutang Dagang 11 12 11 10 11 11
Hutang Jangka 9 10 14 13 12 10
Pendek
Total Liabilitas Jangka 20 22 25 23 32 21
Pendek

Liabilitas Jangka Panjang


Hutang Jangka 12 16 15 16 14 14
Panjang
Total Liabilitas Jangka 12 16 15 16 14 14
Panjang
TOTAL LIABILITAS 12 38 40 39 46 35

EKUITAS
Ekuitas 68 62 60 61 64 65
TOTAL PASIVA 100 100 100 100 100 100

Dapat dilihat pada proporsi asset lancar tahun 2012 sebesar 55 % ,


tahun 2013 sebesar 53 %, tahun 2014 sebesar 55 %, tahun 2015 sebesar
53%, tahun 2016 sebesar 54% dan untuk tahun 2017 sebesar 52 %.
Sedangkan proporsi pada akun asset tetap perusahaan tahun 2012 sebesar
54%, tahun 2013 sebesar 47 %, tahun 2014 sebesar 45%, tahun 2015
sebesar 47%, tahun 2016 sebesar 46%, dan untuk tahun 2017 sebesar
48%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa proporsi pada akun asset lancar
lebih dominan daripada proporsi pada akun asset tetap. Karena
perusahaan lebih banyak proporsi pada asset lancar berarti PT. Indofood
CBP Sukses Makmur belum mampu memberikan tingkat investasi yang
lebih tinggidengan adanya asset tetap.

5. Analisis Common Size PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk pada
Laporan Laba Rugi
Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Laba 2.842.060 2.771.924 3.128.693 3.992.132 4.864.168 5.221.746
Operasi
20% 19% 18% 19% 20% 21%

Laba Kotor 5.778.609 6.425.691 8.059.854 9.619.137 10.859.314 11.058.836


41% 45% 47% 47% 45% 44%
EBIT 3.027.190 2.966.990 3.388.725 4.009.634 4.989.254 5.206.561
22% 21% 20% 20% 20% 21%
EAT 2.282.371 2.235.041 2.531.681 2.923.148 3.631.301 3.543.173
16% 16% 15% 14% 15% 14%
TOTAL 13.930.230 14.399.646 17.108.953 20.544.051 24.344.037 25.030.316

Dapat dilihat pada tabel reklasifikasi laporan laba rugi tahun 2012-
2017 bahwa persentase laba yang diperoleh dari kegiatan operasi dari
tahun 2012 sebesar 20%, tahun 2013 sebesar 19 %, tahun 2014 sebesar
18%, tahun 2015 sebesar 19%, tahun 2016 sebesar 20%, dan untuk tahun
2017 sebesar 21 %, sehingga dapat disimpulkan bahwa laba operasi
perusahaan stagnan tidak mengalami kenaikan yang signifikan laba dari
kegiatan operasi.Untuk laba kotor tahun 2012 sebesar 41%, tahun 2013
sebesar 45%, tahun 2014 sebesar 47%, tahun 2015 sebesar 47%, tahun
2016 sebesar 45 % dan untuk tahun 2017 sebesar 44%, sehingga untuk
laba kotor yang dihasilkan oleh perusahaan bahwa tingkat penjualan
dikurangi harga pokok penjualan dan dikurangi biaya-biaya yang
dikeluarkan menghasilkan laba kotor yang tidak mengalami kenaikan
signifikan tiap tahunnya.
Untuk laba sebelum pajak dan bunga dari tahun mulai tahun 2012-
2017 juga bersifat stagnan tidak mengalami kenaikan laba yg
signifikan.Dan untuk laba bersih perusahaan tahun 2012-2017 bersifat
stagnan tidak mengalami kenaikan yang banyak dan tahun 205 dan 2017
mengalami penurunan laba bersih tetapi penurunannya tidak terlalu
banyak dengan alasan bahwa biaya yang dikeluarkan mengalami kenaikan.

6. Analisis Du Pont
Analisis DU pont PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Tahun 2012
Penjualan
= 35.606.593

Dikurangi
Laba setelah Pajak
= 2.282.371
Total Biaya yang dikeluarkan
= 33.324.222

Dibagi
% Laba Bersih
= 15,60%
Penjualan
= 35.606.593
ROI (Return on
Investment) Dikali
= 31,28 %
Penjualan
= 35.606.593

Total Aset
Total Aset Lancar
Turnover Dibagi
= 9.888.440
= 2,005 kali
Total Aset
ROE (Return on = 17.753.480 Ditambah
Dikali Equity)
391 % Total Aktiva Tetap
Equity
= 11.986.798

Total Aset Ditambah Long Term Debt


= 17.753.480 = 2.187.195
Equity Multipier
Total Liabilities
= 1,48 kali Ditambah
= 5.766.682
Dibagi
= 238
Current Liabilities
= 3.579.482
Equity
= 11.986.798

Analisis DU pont PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Tahun 2013


Penjualan
= 25.094.681

Dikurangi
Laba setelah Pajak
= 2.235.041
Total Biaya yang dikeluarkan
= 22.859640

Dibagi
% Laba Bersih
=11,23 %
Penjualan
= 25.094.681
ROI (Return on
Investment) Dikali
= 13,25%
Penjualan
= 25.094.681

Total Aset
Total Aset Lancar
Turnover Dibagi
=11 .321.715
= 1.18 kali
Total Aset
ROE (Return on = 21.267.470 Ditambah
Dikali Equity)
383 % Total Aktiva Tetap
= 9.945.755

Equity
= 13.265.731
Total Aset Ditambah Long Term Debt
= 21.267.470 = 3.305.156
Equity Multipier
= 1,603 kali Total Liabilities
= 8.001.739 Ditambah
Dibagi
= 238
Current Liabilities
4.696.583
Equity
= 13.265.731

Analisis DU pont PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Tahun 2014


Penjualan
= 30.022.463

Dikurangi
Laba setelah Pajak
= 2.531.681
Total Biaya yang dikeluarkan
= 27.490.782

Dibagi
% Laba Bersih
= 11,85 %
Penjualan
= 30.022.463
ROI (Return on
Investment) Dikali
=10, 16%
Penjualan
= 30.022.463

Total Aset
Total Aset Lancar
Turnover Dibagi
= 13.603.527
= 1.20 kali
Total Aset
ROE (Return on = 24.910.211 Ditambah
Dikali Equity)
434 % Total Aktiva Tetap
= 11.306.684

Equity
= 15.039.947
Total Aset Ditambah Long Term Debt
= 24.910.211 = 3.639.267
Equity Multipier
= 1.65 kali Total Liabilities
= 9.870.264 Ditambah
Dibagi
= 238
Current Liabilities
= 6.230.997
Equity
= 15.039.947

Analisis DU pont PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Tahun 2015


Penjualan
= 31.741.094

Dikurangi
Laba setelah Pajak
= 2.923.148
Total Biaya yang dikeluarkan
= 28.817.946

Dibagi
% Laba Bersih
= 10,85%
Penjualan
= 31.741.094
ROI (Return on
Investment) Dikali
= 11,01 %
Penjualan
= 31.741.094

Total Aset
Total Aset Lancar
Turnover Dibagi
= 13.961.500
= 1.19 kali
Total Aset
ROE (Return on = 26.560.624 Ditambah
Dikali Equity)
501 % Total Aktiva Tetap
= 12.599. 124

Equity
= 16.386.911
Total Aset Ditambah Long Term Debt
= 26.560.624 = 4.171.369
Equity Multipier
= 1,620 kali Total Liabilities
= 10. 173.713 Ditambah
Dibagi
= 238
Current Liabilities
= 6.002.344
Equity
= 16.386.911

Analisis DU pont PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Tahun 2016


Penjualan
= 34.466.069

Dikurangi
Laba setelah Pajak
= 3.631.301
Total Biaya yang dikeluarkan
=

Dibagi
% Laba Bersih
= 9,49 %
Penjualan
= 34.466.069
ROI (Return on
Investment) Dikali
12,56 %
Penjualan
= 34.466.069

Total Aset
Total Aset Lancar
Turnover Dibagi
= 15.571.362
= 1.19 kali
Total Aset
ROE (Return on = 28.901.948 Ditambah
Dikali Equity)
623 % Total Aktiva Tetap
= 13.330.586

Equity
= 18.500.823
Total Aset Ditambah Long Term Debt
= 28.901.948 = 3.931.340
Equity Multipier
= 1,56 kali Total Liabilities
= 10.401. 125 Ditambah
Dibagi
= 238
Current Liabilities
= 6.469.785
Equity
= 18.500.823

Analisis DU pont PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Tahun 2017

Penjualan
= 35.606.593

Dikurangi
Laba setelah Pajak
= 3.543.173
Total Biaya yang dikeluarkan
= 32.063.420

Dibagi
% Laba Bersih
= 10,04%
Penjualan
= 35.606.593
ROI (Return on
Investment) Dikali
= 11,21 % Penjualan
= 35.606.593

Total Aset
Total Aset Lancar
Turnover Dibagi
= 16.579.331
= 1.12 kali
Total Aset
ROE (Return on = 31.619.514 Ditambah
Dikali Equity)
608 % Total Aktiva Tetap
= 15.040. 183

Equity
Total Aset Ditambah Long Term Debt
= 31.619.514 = 4.467.596
Equity Multipier
= 1,533 skali Total Liabilities
= 11.295.084 Ditambah
Dibagi
= 238
Current Liabilities
= 6.827.488
Equity
= 20.324.330

Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa:


Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, perusahaan dapat
meningkatkan efisiensi masing-masing komponen yang ada di atas. Hubungan
setiap komponen mengindikasikan bahwa setiap komponen mampu
mempengaruhi yang lain sehingga kenaika atau penurunan nilai di setiap
komponen dapat mempengaruhi tingkat pendapatan atau keuntungan yang akan di
terima perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai