Anda di halaman 1dari 10

MAJALAH SAINSTEKES 6 (1): 001-010 (2019)

Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas, dan Aktivitas untuk


Menilai Kinerja Keuangan Koperasi Sejahtera

Analysis of Liquidity, Solvability, Profitability, and Activity Ratio to Assess


the Financial Performance of the Sejahtera Cooperative

Aslama Ramdhani, Elmanizar


Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business, YARSI University, Jakarta
Jalan Letjen. Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta 10510
Telepon (021) 4206674, 4206675, 4206676
E-mail: elmanizar@yarsi.ac.id

KEYWORDS liquidity, solvability, profitability, activities, financial performance

ABSTRACT This study aims to determine the financial performance of Sejahtera


Cooperative period 2012-2016 measured by aspects of liquidity,
solvability, profitability, and activity. This study uses secondary data from
financial reports obtained from the Sejahtera Cooperative. This study uses
quantitative methods with descriptive format. The results from this study
showed cooperative financial performance based on the aspect of likuidity
ratio is considered very unhealthy. Cooperative financial performance
based on the aspect of solvability ratio is considered healthy. Cooperative
financial performance based on the aspect of profitability ratio is
considered unhealthy. Cooperative financial performance based on the
aspect of activity ratio is considered very unhealthy.

PENDAHULUAN keuangan koperasi sebagai ukuran untuk


melihat keberhasilan manajemen dan
Di Indonesia koperasi berperan pengurus koperasi dalam mengelola
penting dalam menggalang ekonomi koperasi. Menurut Fahmi (2014)
bangsa. Selain berperan sebagai ekonomi kinerja keuangan adalah suatu analisis
rakyat, koperasi mencerminkan yang dilakukan untuk melihat sejauh
perwujudan masyarakat yang bergotong mana suatu perusahaan telah
royong dalam suatu sistem demokrasi di melaksanakan dengan menggunakan
Indonesia. Berhasil tidaknya suatu aturan-aturan pelaksanaan keuangan
koperasi tergantung pada bagaimana para secara baik dan benar sedangkan
anggotanya untuk mau bekerjasama dan menurut Jumingan (2011) kinerja
beraktivitas dibawah pimpinan manajer keuangan merupakan gambaran kondisi
untuk mencapai tujuan diadakan nya keuangan perusahaan pada suatu periode
koperasi, dan semua aktivitas tersebut tertentu diukur dengan indikator
akan tercatat/terangkum dalam Laporan kecukupan modal, likuiditas, dan
Keuangan. profitabilitas perusahaan. Menurut
Menilai laporan keuangan pada Subranyam dan Wild (2010) analisis
koperasi penting dilakukan untuk dapat rasio (ratio analysis) merupakan salah
mengetahui sejauh mana kinerja satu alat analisis keuangan yang paling
ASLAMA RAMDHANI, ELMANIZAR 002

popular dan banyak digunakan. Penelitian ini dilakukan pada


Beberapa Rasio keuangan yang dapat Koperasi Sejahtera Karyawan Rumah
digunakan untuk mengukur kemampuan Sakit Swasta di Jakarta Pusat yang
kinerja keuangan antara lain: rasio merupakan suatu badan usaha, yang
likiuditas, rasio solvabilitas, rasio berperan aktif dalam membangun dan
profitabilitas, dan rasio aktivitas, dengan mengembangkan potensi dan
penjelasan sebagai berikut Van Horne kemampuan financial anggota/ karyawan
dan Wachowicz (2012): untuk meningkatkan kesejahteraan
1. Rasio Likuiditas adalah rasio untuk ekonomi dan sosialnya, koperasi ini
mengetahui kemampuan suatu mulai beroperasi tahun 1982 dengan
perusahaan untuk memenuhi jumlah modal kurang lebih
kewajiban jangka pendek pada saat Rp25.000.000,- Perkembangan modal
jatuh tempo. Rasionya terdiri dari: koperasi lima tahun terakhir ini
Current Ratio, Quick Ratio dan Cash mengalami pasang surut yaitu, jumlah
Ratio. modal di tahun 2012 sejumlah
2. Rasio Solvabilitas adalah rasio yang Rp19.296.311.000,- dan di tahun 2016
dapat mengetahui kemampuan modalnya turun jumlah nya menjadi Rp
perusahaan untuk memenuhi 18.917.537.300, penurunan sejumlah
kewajiban keuangan jangka pendek Rp.378.773.700,-. Dengan berlakunya
maupun jangka panjang. Rasio peraturan Menteri Negara Koperasi dan
Solvabilitas antara lain: Debt to UKM Republik Indonesia Nomor
Asset Ratio (DAR) dan Debt to 06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang
Equity Ratio (DER) rasio total standar pengukuran rasio likuiditas, rasio
hutang terhadap ekuitas/modal solvabilitas, rasio profitabilitas, dan
sendiri. rasio aktivitas untuk menilai kinerja
3. Rasio Profitabilitas adalah rasio yang keuangan koperasi maka fenomena naik
mengetahui kemampuan perusahaan turunnya modal koperasi jika dikaitkan
untuk menghasilkan laba selama dengan peraturan ini menarik untuk
periode tertentu. Rasio profitabilitas diteliti bagaimana Kinerja Keuangan
yang digunakan, antara lain: Koperasi Sejahtera Karyawan Rumah
Net Profit Margin (NPM), dan Sakit Swasta di Jakarta Pusat Tahun
Return on Asset (ROA) serta Return 2012-2016 dari Aspek rasio likuiditas,
on Equity (ROE) solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas.
4. Rasio Aktivitas adalah rasio yang
dapat mengukur kemampuan
perusahaan dalam mengelola sumber METODOLOGI
dana untuk meningkatkan
produktivitas usaha dalam Jenis Penelitian
memaksimalkan nilai perusahaan. Jenis penelitian ini deskriptif,
Rasio aktivitas yang dapat digunakan metode kuantitatif yaitu menganalisis
yaitu Receivable Turn Over dan mendeskripsikan data-data laporan
perputaran piutang yaitu keungan untuk menilai kinerja keungan
perbandingan antara penjualan atau dengan rasio likuiditas, solvabilitas,
pendapatan dengan rata-rata piutang profitabilitas, dan aktivitas.
dalam satu peride.
003 ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, PROFITABILITAS, DAN AKTIVITAS
UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN KOPERASI SEJAHTERA

Data Penelitian Kas + Bank


x 100%
Jenis data yang digunakan Liabilitas Lancar
adalah data sekunder yaitu data yang
diambil dari laporan keuangan koperasi Rasio Solvabilitas
periode 2012 sampai 2016, sumber data a. Rasio total utang terhadap asset
yang tidak langsung memberikan data (Debt to Asset Ratio)
kepada pengumpul data (Sugiyono, Rasio yang digunakan untuk mengukur
2012). sejauh mana utang dapat ditutupi oleh
aset.
Variabel Penelitian Total Liabilitas
x 100%
Variabel indipenden dalam Total Aset
penelitian ini adalah rasio likuiditas, b. Rasio total utang terhadap ekuitas
rasio solvabilitas,ratio profitabilitas dan (Debt to Equity Ratio)
rasio aktivitas, sedangkan variabel dirumuskan:
dependen nya adalah kinerja keuangan. Total Liabilitas
x 100%
Berikut ini defenisi operasional variabel Modal Sendiri
adalah sebagai berikut (Peraturan Mentri
Negara Koperasi UKM RI Nomor Rasio Profitabilitas
06/Per/M.KUKM/2006) : a. Net Profit Margin
Rasio ini menggambarkan besarnya laba
Rasio Likuiditas bersih yang diperoleh oleh perusahaan
a. Rasio lancar (current ratio) pada setiap penjualan yang dilakukan.
Rasio lancar merupakan ukuran Net profit margin dirumuskan:
kemampuan perusahaan dalam membayar SHU
liabilitas jangka pendeknya. Current ratio x 100%
Pendapatan
06 dirumuskan: b. Return on Assets (ROA)
Aset Lancar Merupakan satu bentuk dari rasio
x 100%
Liabilitas Lancar rentabilitas yang dimaksudkan untuk
b. Rasio cepat (quick ratio) mengukur kemampuan koperasi dengan
Rasio ini menunjukan kemampuan aktiva keseluruhan dana yang ditanamkan
lancar yang paling liquid mampu dalam aset yang digunakan untuk
menutupi utang lancar. operasinya untuk memperoleh Sisa Hasil
Rasio cepat dihitung dengan rumus Usaha. Return on asset dirumuskan:
berikut SHU
x 100%
Aset Lancar - Persediaan Total Aset
x 100% c. Return on Equity (ROE)
Liabilitas Lancar Merupakan rasio yang membandingkan
c. Rasio Kas (Cash Ratio) antara Sisa Hasil Usaha dengan jumlah
Rasio Kas (Cash Ratio) merupakan alat Modal Sendiri. Return on equity
yang digunakan untuk mengukur seberapa dirumuskan:
besar uang kas yang tersedia untuk
membayar utang. Rumus untuk mencari SHU
rasio kas (cash ratio) dapat digunakan x 100%
Modal Sendiri
sebagai berikut :
ASLAMA RAMDHANI, ELMANIZAR 004

Aktivitas ISI
Rasio aktivitas meliputi rasio
perputaran piutang atau Receivable Turn Rasio Lancar (Current Ratio)
Over, rasio ini mengukur berapa banyak Adapun standar pengukuran current
suatu perusahaan dapat mengubah ratio berdasarkan Peraturan Koperasi
piutangnya menjadi kas selama suatu berikut ini:
periode tertentu. Rasio perputaran
piutang menurut Peraturan dirumuskan: Tabel 1. Standar Pengukuran Current
Pendapatan Ratio
Rata - rata piutang
Rata-rata piutang = Standar Kriteria
piutang awal tahun +piutang akhir tahun 200% s/d 250% Sehat
175% s/d <200% Cukup Sehat
2 150% s/d <175% Kurang Sehat
Dalam memperoleh data-data 125% s/d <150% Tidak Sehat
penelitian ini, penelitiannya <125% atau Sangat Tidak
menggunakan teknik pengumpulan data >250% Sehat
sebagai berikut: Sumber: PMK No.06/Per/M.KUKM/V/2006
a. Penelitian Kepustakaan (Library
Research) Berikut rasio lancar Koperasi
Penelitian ini langsung melihat pada Karyawan Sejahtera Tahun 2012-2016
buku-buku, jurnal, artikel, maupun hasil berdasarkan hasil perhitungan current
laporan penelitian terdahulu yang terkait ratio sebagai berikut:
dengan permasalahan yang diteliti.
b. Dokumentasi Tabel 2. Kinerja Keuangan Berdasarkan
Studi dokumentasi dilakukan di Rasio Lancar
Koperasi Sejahtera Karyawan Rumah
Sakit Swasta di Jakarta Pusat, peneliti Tahun Rasio Keterangan
mengumpulkan data-data yang 2012 733,21 % Sangat Tidak Sehat
didapatkan dari laporan keuangan 2013 558,29 % Sangat Tidak Sehat
periode 2012-2016. 2014 655,97 % Sangat Tidak Sehat
Metode analisis data dalam 2015 1063,60% Sangat Tidak Sehat
penelitian ini menggunakan 2016 1266,25% Sangat Tidak Sehat
perbandingan satu akun dengan akun Sumber: Data diolah
lain nya dari laporan keuangan koperasi
untuk mendapatkan rasio: likuiditas, Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat
solvabilitas, profitabilitas, dan rasio Current Ratio koperasi adalah “sangat
aktivitas, hasil nya dibandingkan dengan tidak sehat” selama tahun penelitian.
standar penilaian/peraturan Menteri Penyebab nya adalah perbandingan aset
Koperasi dan UKM Republik Indonesia lancar dan utang lancar yang jumlahnya
No.06/Per/M.KUKM/V/2006. Untuk terlalu tinggi, hal ini disebabkan jumlah
melihat kinerja keuangan koperasi sudah piutang yang terlalu tinggi dan
sesuai standar atau masih dibawah pengembalian nya dalam jangka waktu
standar. yang lama, sehingga aset lancar tidak
produktif.
Penelitian yang dilakukan oleh
Zulfany (2016) pada Koperasi Arrahmah
005 ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, PROFITABILITAS, DAN AKTIVITAS
UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN KOPERASI SEJAHTERA

menghasilkan analisis rasio lancar Rasio Kas (Cash Ratio)


selama kurun waktu 2012-2015 memiki Berikut rasio kas Koperasi
rata-rata 85,12%, yang berarti sangat Karyawan Sejahtera RS. Islam Jakarta
tidak sehat menurut standar koperasi, tahun 2012-2016 berdasarkan hasil
karena terlalu rendah ratio nya. perhitungan rasio berikut ini:
Koperasi Sejahtera memiliki rasio
lancar yang lebih tinggi dibandingkan
dengan rasio hasil penelitian terdahulu, Tabel 4. Rasio Kas
tetapi sama-sama berada pada area
“sangat tidak sehat” Tahun Rasio
2012 23,83%
Rasio Cepat (Quick Ratio) 2013 36,94%
Berikut rasio cepat Koperasi 2014 69,34%
Karyawan Sejahtera Tahun 2012-2016 2015 67,98%
berdasarkan hasil perhitungan rasio 2016 38,65%
seperti berikut ini: Sumber: Data diolah

Tabel 3. Rasio Cepat Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat


cash ratio koperasi adalah hanya
Tahun Rasio membandingkan kas & uang yang ada di
2012 695,72% bank dengan hutang lancar, setiap tahun
2013 554,34 % juga memperlihatkan ratio (< 125%)
2014 651,34% terindikasi “sangat tidak sehat” rasio
2015 1058,12% tersebut mencerminkan bahwa setiap
2016 1260,80% Rp1,-utang, untuk membayarnya dengan
Sumber: Data diolah kas yang tersedia antara Rp 0, 23 dan Rp
0, 69 saja. Kas dan uang dibank sebagai
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat aset paling likuid, yang dimiliki
quick ratio koperasi menunujukan angka koperasi sangat sedikit sehingga angka
antara 554%-1260,8% “sangat tidak rasio menunujukan ketidak mampuan
sehat” walaupun asset lancar jauh lebih dalam membayar/kesulitan dalam
tinggi dibanding hutang jangka pendek, membayar hutang lancarnya.
rasio ini tidak jauh berbeda dengan hasil Dalam penelitian yang dilakukan
current ratio. Rasionya masih sangat oleh Rachmawati (2013) cash ratio pada
tinggi walaupun telah dikurangi hasil penelitian Koperasi PRI Tegak
persediaan karena jumlah persediaan tahun 2010-2012 menunjukkan rata-rata
yang dimiliki koperasi juga tidak 33,88%. Rasio ini lebih kurang
banyak. sebanding dengan cash ratio Koperasi
Dalam penelitian yang dilakukan Sejahtera.
oleh Roziqon (2016) hasil analisis rasio
cepat (Quick Ratio) pada Koperasi Unit Kinerja Keuangan Koperasi dari
Desa Sumber Rezeki Desa Kepenuhan Aspek Rasio Solvabilitas
Raya yaitu sebesar 229%, masuk standar Adapun rasio standar pengukuran
“sehat”. debt to asset ratio berdasarkan Peraturan
Koperasi berikut ini :
ASLAMA RAMDHANI, ELMANIZAR 006

Tabel 5. Standar Pengukuran DAR Rasio total utang terhadap ekuitas


sendiri
Standar Kriteria Adapun standar pengukuran debt
≤40% Sehat to equity ratio berdasarkan Peraturan
>40% s/d 50% Cukup Sehat Koperasi berikut ini :
>50% s/d 60% Kurang Sehat
>60% s/d 80% Tidak Sehat
Tabel 7. Standar Pengukuran DER
>80% Sangat Tidak Sehat
Sumber :PMK No.06/Per/M.KUKM/V/2006
Standar Kriteria
Berikut DAR Koperasi Karyawan ≤70% Sehat
Sejahtera RS. Islam Jakarta tahun 2012- >70% s/d 100% Cukup Sehat
>100% s/d 150% Kurang Sehat
2016 berdasarkan hasil perhitungan rasio
>150% s/d 200% Tidak Sehat
sebagai berikut: >200% Sangat Tidak Sehat
Sumber:PMK 06/Per/M.KUKM/V/2006
Tabel 6. Kinerja Keuangan Berdasarkan
DAR Berikut DER Koperasi Karyawan
Tahun Rasio Keterangan Sejahtera RS. Islam Jakarta tahun 2012-
2012 13,13% Sehat 2016 berdasarkan hasil perhitungan rasio
2013 17,44% Sehat seperti berikut ini:
2014 14,93% Sehat
2015 9,25% Sehat Tabel 8. Kinerja Keuangan Berdasarkan
2016 7,79% Sehat DER
Sumber: Data diolah
Tahun Rasio Keterangan
2012 16,37% Sehat
Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat 2013 22,88% Sehat
DAR koperasi selama lima tahun adalah 2014 18,28% Sehat
7,79% s/d 17,44%. Angka ini memenuhi 2015 10,59% Sehat
kriteria standar “sehat” yaitu ≤40%.
2016 13,20% Sehat
Penelitian yang dilakukan oleh
Sumber: Data diolah
Zulfany (2016) pada kinerja keuangan
Koperasi Arrahmah selama kurun waktu
Berdasarkan Tabel 8 diatas
2012-2015 menghasilkan angka rasio
diketahui bahwa koperasi selama lima
DAR sebesar 91,135%,indikator “sangat
tahun rasio utang terhadap ekuitas berada
tidak sehat” jumlah hutang hampir sama
di angka 10,59% s/d 22,88% yang masuk
dengan jumlah asset. Pada rasio DAR
dalam standar kriteria rasio “sehat” yaitu
koperasi sejahtera mempunyai
≤70%. Dengan kata lain, jumlah hutang
menunjukan kinerja yang lebih baik
ratio nya jauh dibawah ratio standar, tidak
daripada koperasi Arrahmah. karena
akan terancam di pailitkan, maka nya
total hutang paling tinggi hanya 17% dari
terpenuhi kategori “sehat”.
total asset, dalam kondisi terburuk,
Penelitian yang dilakukan oleh
seandai nya koperasi di likuidasi maka
Zulfany (2016) pada kinerja keuangan
secara hitungan aktiva tetap koperasi
Koperasi Arrahmah selama kurun waktu
masih bisa direalisasikan jadi kas untuk
2012-2015 menghasilkan angka rasio
melunasi hutang-hutang nya.
DER sebesar 779,04% yang berarti
”sangat tidak sehat” menurut standar
koperasi.
007 ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, PROFITABILITAS, DAN AKTIVITAS
UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN KOPERASI SEJAHTERA

Kinerja Keuangan Koperasi dari Aspek SHU juga masih rendah dibanding dengan
Rasio Profitabilitas standar akan tetapi Koperasi Sejahtera
Adapun standar pengukuran net menunjukan angka rentabilitas yang jauh
profit margin berdasarkan Peraturan lebih kecil daripada koperasi Arrahmah.
Koperasi berikut ini :
Return on Assets (ROA)
Adapun standar pengukuran ROA
Tabel 9. Standar Pengukuran NPM berdasarkan Peraturan Koperasi berikut
ini:
Standar Kriteria
≥15% Sehat Tabel 11. Standar Pengukuran ROA
10% s/d <15% Cukup Sehat Kurang
Standar Kriteria
5% s/d <10% Sehat Tidak Sehat
1% s/d <5% Sangat Tidak Sehat ≥10% Sehat
<1% 7% s/d <10% Cukup Sehat
Sumber: PMK No.06/Per/M.KUKM/V/2006. 3% s/d <7% Kurang Sehat
1% s/d <3% Tidak Sehat
Berikut net profit margin Koperasi <1% Sangat Tidak Sehat
Sumber: PMK No.06/Per/M.KUKM/V/2006
Karyawan Sejahtera RS. Islam Jakarta
tahun 2012-2016 berdasarkan hasil
Berikut rasio ROA Koperasi
perhitungan rasio sebagai beriku:
Karyawan Sejahtera RS. Islam Jakarta
tahun 2012-2016 berdasarkan hasil
Tabel 10. Kinerja Keuangan Berdasarkan
perhitungan rasio berikut ini:
NPM
Tahun Rasio Keterangan Tabel 12. Kinerja Keuangan Berdasarkan
2012 3,41% Tidak Sehat ROA
2013 3,33% Tidak Sehat
2014 2,88% Tidak Sehat Tahun Rasio Keterangan
2015 2,92% Tidak Sehat 2012 1,14% Tidak Sehat
2016 3,06% Tidak Sehat 2013 1,3% Tidak Sehat
2014 1,28% Tidak Sehat
Sumber: Data diolah 2015 1,27% Tidak Sehat
2016 1,17% Tidak Sehat
Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat Sumber: Data diolah
Net Profit Margin koperasi adalah 2,88%
s/d 3,41%, angka ini menunjukan Berdasarkan Tabel 12 dapat
indikator”tidak Sehat” Rasio ini dilihat Return On Asset koperasi adalah
menginformasikan bahwa sangat kecil 1,14% s/d 1,3%, adalah ratio yang “tidak
kemampuan koperasi dalam menghasilkan sehat” menurut standar ROA koperasi.
SHU/laba Usaha, karena angka nya jauh Penelitian yang dilakukan oleh
dibawah standar yaitu 15%. Zulfany (2016) pada koperasi Arrahmah
Penelitian yang dilakukan oleh menghasilkan rata-rata Return On Asset
Zulfany (2016) pada koperasi Arrahmah dari tahun 2012-2015 juga
menghasilkan rata-rata Net Profit Margin memperlihatkan angka 1,2% yang berarti
pada tahun 2012-2015 juga menunjukan mempunyai ratio ROA yang kurang
ratio 6,34% kemampuan nya menghasilkan lebih sama.
ASLAMA RAMDHANI, ELMANIZAR 008

Return on Equity (ROE) Hal ini menunjukkan kinerja keuangan


Adapun standar pengukuran return Koperasi Sejahtera menggambarkan
on equity berdasarkan Peraturan kinerja kemampuan menghasilkan laba/
Koperasi berikut ini : SHU sangat rendah ,bahkan jauh dibawah
tingkat bunga pasar.

Tabel 13. Standar Pengukuran ROE Kinerja Keuangan Koperasi dari


Aspek Rasio Aktivitas
Standar Kriteria Rasio aktivitas meliputi rasio
≥21% Sehat perputaran piutang atau Receivable Turn
15% s/d <21% Cukup Sehat Over yang mengukur berapa kali piutang
9% s/d <15% Kurang Sehat ditagih menjadi kas selama 1 tahun,
3% s/d <9% Tidak Sehat dihitung dengan rumus berikut :
<3% Sangat Tidak Sehat Pendapatan dibagi Rata-Rata piutang, dan
Sumber: PMK No.06/Per/M.KUKM/V/2006 rata-rata piutang dihitung dengan piutang
awal periode + piutang akhir periode di
Berikut rasio ROE Koperasi bagi dua.
Karyawan Sejahtera Tahun 2012-2016 Adapun standar pengukuran
berdasarkan hasil perhitungan rasio perputaran piutang berdasarkan Peraturan
adalah: Koperasi pada Tabel 15 berikut ini :
Tabel 14. Kinerja Keuangan Berdasar- Tabel 15. Standar Pengukuran Perputaran
kan ROE Piutang
Tahun Rasio Keterangan Standar Kriteria
2012 1,42 % Sangat Tidak Sehat
≥12 kali Sehat
2013 1,70 % Sangat Tidak Sehat
10 kali s/d <12 kali Cukup Sehat
2014 1,57 % Sangat Tidak Sehat 8 kali s/d <10 kali Kurang Sehat
2015 1,45 % Sangat Tidak Sehat 6 kali s/d <8 kali Tidak Sehat
2016 1,98 % Sangat Tidak Sehat <6 kali Sangat Tidak Sehat
Sumber: Data diolah Sumber:PMK No.06/Per/M.KUKM/V/2006

Berdasarkan Tabel 14 dapat Berikut rasio perputaran piutang


dilihat Return On Equity koperasi adalah Koperasi Karyawan Sejahtera RS. Islam
1,42% s/d 1,98%, terindikasi “sangat Jakarta tahun 2012-2016 berdasarkan
tidak sehat” Ratio ini memperlihatkan hasil perhitungan rasio berikut ini:
angka yang jauh lebih kecil jika melihat
pada ratio standar “sehat” adalah diatas Tabel 16. Kinerja Keuangan Berdasarkan
21%. Perputaran Piutang
Penelitian yang dilakukan oleh
Zulfany (2016) pada koperasi Arrahmah Tahun Rasio Keterangan
menghasilkan rata-rata Return On Equity 2012 0,43 kali Sangat Tidak Sehat
dari tahun 2012-2015 adalah 13,48%, 2013 0,49 kali Sangat Tidak Sehat
sehingga berada di kriteria “kurang sehat, 2014 0,53 kali Sangat Tidak Sehat
tetapi jauh lebih baik daripada koperasi 2015 0,51 kali Sangat Tidak Sehat
sejahtera yang ROE nya tidak sampai 2%. 2016 0,41 kali Sangat Tidak Sehat
Sumber: Data diolah
009 ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, PROFITABILITAS, DAN AKTIVITAS
UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN KOPERASI SEJAHTERA

Berdasarkan Tabel 16 di atas untuk mengukur kemampuan koperasi


diketahui bahwa koperasi selama lima dalam membayar total hutang nya,
tahun rasio Receible Turnover berada di menunjukan ratio “Sehat” karena total
angka 0,43 kali s/d 0,53 kali yang hutang dibanding dengan total aktiva dan
menunjukan angka perputaran piutang total Equiti. Jika dikaji dengan teliti,
sangat lambat,yaitu “sangat tidak sehat” dengan memperhatikan akun account
karena standar nya lebih dari 12 kali itu Receivable atau piutang pada anggota
yang masuk kategori “Sehat”. koperasi merupakan bagian terbesar harta
Penelitian yang dilakukan oleh lancar dan piutang ini berada pada posisi
Aprilia (2014) pada Koperasi Dhaya umur piutang yang sudah lama belum
Harta Jombang menghasilkan rata- rata bisa ditagih, sehingga tidak memenuhi
rasio perputaran piutang pada tahun fungsi nya sebagai aset lancar, hal ini
2007-2011 adalah 0,13 kali.Koperasi menjadi penyebab rasio likuiditas ”tidak
Sejahtera memiliki Receible Turnover sehat” masalah ini yang dominan menjadi
yang lebih tinggi dibandingkan dengan penyebab ratio likuiditas dan ratio
hasil penelitian terdahulu, akan tetapi solvabilitas tidak memenuhi standar
tetap berada di bawah standar rasio ketentuan koperasi. Sekaligus kondisi ini
keuangan koperasi. Hal ini menunjukkan menjadi penghalang untuk mencapai
kinerja keuangan koperasi yang tujuan koperasi untuk mensejahterakan
menggambarkan piutang sangat rendah anggota nya dengan indiator Sisa Hasil
perputarannya. Usaha/SHU yang sangat minim/jauh
dibawah standar.
Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Ratio Profitabilitas yang diukur
Profitabilitas, dan Aktivitas Terhadap dengan NPM, ROA & ROE yaitu
Kinerja Keuangan membandingkan SHU dengan:
Berdasarkan hasil penelitian Pendapatan, Total Aktiva & Modal
terhadap Rasio: Likuiditas, Solvabilitas, Koperasi yang di jelaskan pada Tabel 10,
Profitabilitas, dan Aktivitas Untuk 12 dan 14 selama tahun 2012-2016
Menilai Kinerja Keuangan Pada Koperasi semua nya memperlihatkan perhitungan
Sejahtera Tahun 2012-2016. Ratio “Tidak Sehat” semua indikator berada
likuiditas adalah untuk mengukur jauh dibawah angka yang ditetapkan
kemampuan koperasi dalam membayar dalam standar profitabilitas koperasi,
hutang jangka pendek, dan ratio fakta rasio profitabilitas yang minim
solvabilitas adalah hutang keseluruhan, mengindikasikan bahwa hasil kegiatan
jangka pendek dan jangka panjang. Hasil koperasi sejahtera belum sesuai dengan
perhitungan pada Tabel 2,3,4 sebagai tujuan untuk mensejahterakan anggota
Ratio dalam mengukur Likuiditas semua nya, berarti ada masalah dalam
nya terindikasi “Tidak Sehat” secara pengelolaan kegiatan operasional oleh
hitungan ekonomi, karena jumlah hutang manajemen nya yang harus diperbaiki.
kecil, tetapi jumlah piutang terlalu besar Analisis ini juga di dukung dengan data
dan lama jangka waktu penagihannya, dari ratio aktivitas yang dikemukakan
disamping itu jumlah persediaan barang dalam Tabel 16 yang juga menunjukan
dagangan juga kecil jumlahnya, yang indikator “Sangat Tidak Sehat”.
berarti kemampuan koperasi membayar Sumber daya baik berupa sumber dana
hutang jangka pendek adalah rendah atau maupun sumber daya manusia yang ada,
lemah. Jika dikaji ratio solvabilitas yaitu belum didaya gunakan belum dapat
ASLAMA RAMDHANI, ELMANIZAR 010

dimanfaatkan/dikelola dengan cara-cara Jumingan. 2011. Analisis Laporan


yang efektif untuk mencapai tujuan, Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara
sehingga dapat memberikan keuntungan Kemkop dan UKM Beri Nilai Tambah
atau meningkatkan kesejahteraan bagi Bagi Pelaku UKM,
seluruh anggota koperasi. http://www.beritasatu.com/nasional
/362157-kemkop-dan-
ukmberinilaitambahbagi-pelaku-
PENUTUP ukm.html. Diakses 16 Juli 2018.
Rachmawati, RP. 2013. Analisis Laporan
Kinerja keuangan pada Koperasi Keuangan Untuk Menilai Kinerja
Sejahtera Karyawan Rumah Sakit Swasta Keuangan Koperasi Pegawai
di Jakarta Pusat Tahun 2012-2016 Republik Indonesia (KPRI) Tegak
berdasarkan rasio likuditas, profitabilitas Kecamatan Sentolo Kulon Pogo.
dan aktivitas menunjukkan sangat tidak Skripsi S1. Universitas Negeri
sehat sedang rasio solvabilitas Yogyakarta
menunjukan indikator sehat. Roziqon, M. 2016. Analisis Rasio
Likuiditas Pada Koperasi Unit Desa
Sumber Rezeki Desa Kepenuhan
DAFTAR PUSTAKA Raya. E-Jurnal Ekonomi
Universitas Pasir Pengaraian.
Aprilia, A. 2014. Analisis Rasio Subramanyam, K.R., Wild, J. 2010.
Keuangan Untuk Mengukur Analisis Laporan Keuangan Edisi
Kinerja Keuangan Pada Koperasi 10. Jakarta: Salemba Empat
Dhaya Harta Jombang. Jurnal Ilmu Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
& Riset Manajemen Sekolah Tinggi Bisnis. Bandung: Alfabeta
Ilmu Ekonomi Indonesia Zulfany, MR. 2016. Analisis Rasio
(STIESIA) Surabaya. Vol. 3 No. 2 Keuangan Untuk Menilai Kinerja
Fahmi, I. 2014. Analisis Laporan Keuangan Koperasi Syariah (Studi
Keuangan. Bandung: Alfa Betha Kasus Pada Koperasi SPPS
Horne, V., James C. dan Wachowicz, Jr., Arrahmah Cinere). Skripsi S1.
Jhon M. 2012. Prinsip-prinsip Universitas Islam Negeri Jakarta.
Manajemen Keuangan Edisi 13.
Jakarta: Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai