Akuntansionline | Salah satu cara atau metode yang biasa digunakan untuk
melakukan analisis terhadap laporan keuangan adalah dengan melakukan
analisis rasio. Analisi rasio adalah sebuah metode atau cara analisa dengan
menggunakan perhitungan perbandingan dari data kuantitatif yang terdapat
dalam laporan neraca maupun laba rugi.
Umumnya perhitungan rasio-rasio data keuangan dilakukan untuk menilai
kinerja suatu perusahaan dimasa lalu, masa sekarang dan perkiraan atau
berbagai kemungkinan yang terjadi pada masa yang akan datang.
Current ratio
Rasio ini membandingkan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Rasio
ini memberikan informasi mengenai kemampuan aktiva lancar untuk menutup
hutang lancar. Yang termasuk dalam aktiva lancar seperti kas, piutang
dagang, efek, persedian dan aktiva-aktiva lainnya.
Quick ratio
Quick ratio atau yang sering disebut juga dengan acid ratio, adalah
perimbangan antara jumlah aktiva lancar yang dikurangi dengan persedaian,
dengan jumlah hutang lancar. Disini persediaan tidak dimasukkan kedalam
perhitungan quick ratio, karena persediaan merupakan salah satu komponen
dari aktiva lancar yang paling kecil tingkat likuiditasnya.
Contoh Surat Keterangan Kerja Yang Baik dan Benar
Dalam hal ini quick ratio lebih berfokus pada komponen-komponen aktiva
lancar yang lebih likuid seperti kas, surat-surat berharga, piutang yang
dihubungkan dengan hutang lancar atau hutang jangka pendek (Martono,
2003 hal 56). Dibawah ini adalah rumus dari Quickratio:
jika terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara quick ratio dengan
current ratio, dimana posisi current ratio meningkat sedangkan pada quick
rationya menurun, hal ini menandakan bahwa terjadi sebuah investasi yang
besar pada persediaan.
Rasio ini akan menunjukan porsi jumlah kas ditambah dengan setara kas
kemudian dibandingkan dengan totoal aktiva lancar. Diamana kondisi semakin
besar rasionya semakin baik pula, rasio ini sama dengan Quick ratio, dimana
angkanya tidak harus mencapai 100% (Harahap, 2002 hal 302).
2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas merupakan rasio yang memiliki kemampuan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang apabila
perusahaan dilukuidasi. Perusahaan yang memiliki kekayaan atau aktiva yang
cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya disebut sebagi perusahaan
yang solvable, sedang yang tidak disebut dengan perusahaan yang
insolvable.
Rasio totoal hutang terhadapa totoal aktiva (Total Debt to Total Assets
Ratio)
Debet ratio atau yang biasanya disebut denan rasio hutang ini digunakan
untuk mengukur presentase besarnya danan yang berasal dari hutang.
Dimana hutang yang dimaksud adalah semua hutang yang dimiliki
perusahaan baik yang berjangaka pendek maupun berjangka panjang. Berikut
ini adalah rumus yang digunakan untuk mengukur besarnya hutang pasa
suatu perusahaan.
1. Profit Margin
Rasio ini akan menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam
menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Anda dapat
melihat rasio ini pada analisis common size pada laporan rugi laba dibaris
terahir.
Profit Margin = (Laba Bersih : Penjualan) x 100%
Rasio ini akan menunjukan seberapa besar persentase pendatapat bersih
yang didapatkan perusahaan dari setiap penjualan. Dimana semakin besar
rasio ini dalam suatu perusahaan akan berdampak baik, karena perusahaan
dianggap memiliki kemampuan dalam mendapatkan laba bersih yang cukup
tinggi.
Dimana semakin besar rasionya maka akan semakin baik pula kondisi
keuangan perusahaan tersebut.
Namun apabila rasionya rendah, hal ini akna menunjukkan penjualan yang
terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu, atau biaya yang terlalu tinggi untuk
penjualan tertentu, maupun dua kombinasi dari kedua hal tersebut.
Dalam hal ini laba yang diperoleh merupakan laba sebelum bunga dan pajak
atau EBIT.
Rasio Aktivitas
Kinerka rasio aktivitas ini akan melihat pada beberapa asset yang dimiliki oleh
perusahaan, lalu kemudian rasio ini menentukan berapa tingkat aktivitas-
aktivitas asset tersebut pada tingkat tertentu.
Apabila terjadi aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu hal ini
mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva-
aktiva tersebut.
Ada baiknya dana kelebihan itu dikelola atau di tanamkan pada aktiva lain
yang lebih produktif.
1. Perputaran Piutang
Rasio ini digunakan untuk mengukur secara rata-rata piutang yang telah
terkumpul dalam satu tahun. Rasio ini juga berguna untuk mengukur kualitas
piutang dan efisiensi perusahaan dalam mengumpulkan piutang dan
kebijakan kredit yang dikeluarkannya.
Rasio perputaran piutang ini erat kaitanya dengan hubungan analisis terhadap
modal kerja, karena rasio ini akan menunjukan seberapa cepat piutan
perusahaan berputar lalu kemudaian menjadi kas.
Jangka waktu pelunasan dapat diketahui dari angka jumlah hari piutang, yang
mana hal ini mengambarkan lamanya suatu piutang bisa ditagih.
Dalam hal ini Prastowo dan Juliaty, 2003:82 menjelaskan bahawa, lamanya
jangka waktu pelunasan mengambarkan resiko kemungkinan tidak
tertagihnya piutang.
Rasio Perputaran Piutang dapat kita hitung dengan rumus:
Rasio yang tinggi dalam perputaran total aktiva ini biasanya menunjukan
manajemen yang baik, sebaliknya rasio yang rendah menyebabkan
manajemen harus melakukan evaluasi megnenai strategi pemasaranya dan
juga pengeluran investasi atau modalnya.