Current Ratio
aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva
lancar yang dimiliki.1 Current ratio ini dapat diketahui beberapa besar perbandingan
antara aktiva lancar yang tersedia pada suatu periode terhadap kewajiban segera harus
karena rasio ini menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka pendek
dipenuhi oleh aktiva , yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama
dengan jatuh tempo utang. Rasio lancar yang rendah biasanya dianggap menunjukkan
terjadinya masalah dalam likuiditas. Sebaliknya suatu perusahaan yang rasio lancarnya
terlalu tinggi juga kurang baik karena menunjukkan banyaknya dana yang menganggur
yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuaan perusahaan.2 Semakin tinggi rasio
1) Aktiva Jangka Pendek adalah aktiva likuid kurang dari 3 bulan selain kas,
1
Wardiyah, Mia Lasmi. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Pustaka Setia
2
Wardiyah, Mia Lasmi. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Pustaka Setia
3
Darsono. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta: Andi Offset
2) Kewajiban Jangka Pendek adalah kewajiban likuid kurang dari 3 bulan selain kas,
Tujuan dari rasio lancar yaitu untuk mengukur kemampuan aktiva lancar bank
dalam memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek (sampai dengan 3 bulan). Kriteria
hutang yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek
Kas
Cash Ratio= x 100 %
Total Utang Lancar
kebutuhan likuiditas jangka pendek (sampai dengan 1 bulan). Kriteria penilaian peringkat
1) Peringkat 1 CR ≥ 50%
4
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 2014. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Jakarta
5
Kodifikasi Penilaian Tingkat Kesehatan Bank, Matriks Perhitungan/Analisis Komponen Faktor Likuiditas (Liquidity)
6
Syaifuddin, Dedy Takdir. 2008. Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi) Sulawesi Tenggara: Kampus Bumi Tridharma
5) Peringkat 5 CR < 20%7
Dalam praktiknya, jenis- jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan adalah :
Profit margin on sales atau rasio profit margin atau margin laba atas penjualan
merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas
penjualan. Semakin tinggi rasio ini maka akan menunjukkan semakin baik kinerja
keuangan yang dicapai suatu perusahaan. Standar industri untuk rasio ini adalah
ROI merupakan rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva yang
digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas
industri rasio ini adalah sebesar 30%, dimana semakin tinggi rasio ini maka akan
semakin baik pula kinerja perusahaan terutama dalam pengembalian investasi yang
ROE atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba
bersih sesudah pajak dan modal sendiri. Rasio ini menunjukan efisiensi penggunaan
modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik dimana standar industri untuk
7
Kodifikasi Penilaian Tingkat Kesehatan Bank, Matriks Perhitungan/Analisis Komponen Faktor Likuiditas (Liquidity)
8
Kasmir. 2017. Analisa Laporan Keuangan Edisi 10. Jakarta: PT Raja Grafindo
9
Kasmir. 2017. Analisa Laporan Keuangan Edisi 10. Jakarta: PT Raja Grafindo
rasio ini adalah 40%. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin baik. Sedangkan
apabila rasio ini semakin rendah maka akan semakin buruk. Rumus dari return on
equity yaitu:10
aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba setelah pajak. Rasio ini penting bagi
dalam mengelola seluruh aktiva perusahaan. Semakin besar ROA, maka semakin
efisien penggunaan aktiva perusahaan atau dengan kata lain dengan jumlah aktiva
yang sama bisa dihasilkan laba yang lebih besar, dan begitu pula sebaliknya. Rumus
10
Kasmir. 2017. Analisa Laporan Keuangan Edisi 10. Jakarta: PT Raja Grafindo
11
Kasmir. 2017. Analisa Laporan Keuangan Edisi 10. Jakarta: PT Raja Grafindo