𝐾𝐴𝑆
𝐶𝑅 =
𝐻𝑈𝑇𝐴𝑁𝐺 𝐿𝐴𝑁𝐶𝐴𝑅
b. Rasio Profitabilitas
Rasio Profitabilitas adalah yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.
Ada 3 Rasio Proftabilitas yang sering digunakan :
1) Return Of Equity (ROE)
Pengembalian atas ekuitas atau modal. Rasio ini mengukur pengembalian laba selama 1
tahun berdasarkan modal yang kita tanam. Pada Rasio ini, memiliki patokan alat
pembantu dalam menentukan nilai dengan mudah yakni dengan bunga deposito.
wajarnya perusahaan memiliki profit atau ROE diatas suku bunga deposito. Dan apabila
dibawah suku bunga deposito, perusahaan tersebut dapat digolongkan sebagai
perusahaan yang memiliki kinerja kurang baik.
𝐿𝐴𝐵𝐴
𝑅𝑂𝐸 = 𝑋 100%
𝑀𝑂𝐷𝐴𝐿
2) Return Of Asset (ROA)
Pengembalian terhadap asset atau aktiva. Perusahaan mengukur pengambilan (laba
bersih) perusahaan sebagai presentase dari total jumlah aktiva yang dimanfaatkan oleh
perusahaan, Ini didasarkan pada sektor usahanya atau perbandingan dilakukan dengan
membandingkan kondisi keuangan dengan tahun sebelumnya.
𝐿𝐴𝐵𝐴
𝑅𝑂𝐴 = 𝑋 100%
𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝐴𝐾𝑇𝐼𝑉𝐴
3) Return of Sales (ROS)
𝐿𝐴𝐵𝐴
𝑅𝑂𝑆 = 𝑋 100%
𝑃𝐸𝑁𝐽𝑈𝐴𝐿𝐴𝑁
Pengembalian terhadap penjualan. Ukuran laba bersih sebagai presentase dari penjualan.
Sama dengan ROA dilihat pada sektor usahanya.
c. Rasio Solvabilitas
Rasio Solvabilitas adalah rasio yang mengukur sejauh mana kebutuhan keuangan
perusahaan yang dibiayai oleh utang. Sama halnya dengan rasio likuiditas, yani sama sama
mengukur kemampuan dalam membayarkan utang. Namun yang menjadi pembedanya
yakni, Rasio Likuiditas menangani utang jangka pendek sedangkan solvabilitas keseluruhan
utang yang ada yakni utang jangka Panjang, yang mana dilunasi dengan modal atau total
asset.
1. Debt to Equity Ratio (DER)
Rasio ini digunakan untuk mengukur perbandingan utang dengan modal. Dengan
maksimal rationy yakni 1, apabila lebih dari satu maka ini mengindikasikan adanya
mayoritas aktiva / harta dibiayai oleh utang.
𝑈𝑇𝐴𝑁𝐺
𝐷𝐸𝑅 =
𝑀𝑂𝐷𝐴𝐿
2. Debt to Asset Ratio (DAR)
Rasio ini digunakan untuk mengukur perbandingan utang dengan total asset. Semakin
kecil persentasenya akan semakin baik, patokannya yakni 50%, apabila lebih dari 50%
maka ini mengindikasikan Sebagian besar atau mayoritas harta dibiayai oleh utang.
𝑈𝑇𝐴𝑁𝐺
𝐷𝐴𝑅 = 𝑋 100%
𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝐴𝐾𝑇𝐼𝑉𝐴
d. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan
aktivanya.
Perputaran Total Aktiva
Total Asset Turnover
Rasio yang mengukur bagaimana perusahaan menghasilkan penjualan dengan keseluruhan
aktivanya. Cara mengkaji itu dibndingkan setiap tahun agar lebih konservatif atau dengan
melakukan perbandinga dengan perusahaan yang memiliki sector serupa.
𝑃𝐸𝑁𝐽𝑈𝐴𝐿𝐴𝑁
𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝐴𝐾𝑇𝐼𝑉𝐴
Sumber Referensi:
https://investor.sidomuncul.co.id/id/annual_reports.html (di akses tanggal 17 Desember 2021 pada
pukul 13.40 WIB)
Resume Materi Bisnis Pengantar
Resume Chapter 16”Financing”
1. Metode-metode Pendanaan melalui Utang
Bisnis pada umumnya mengandalkan pendanaan melalui utang sebagai salah satu cara untuk
mendanai operasi-operasinya. Namun terdapat kekurangan dari pendanaan melalui utang, yaitu
beban bunga yang harus dibayarkan atas pinjaman. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk
mengandalkan pendanaan melalui utang hanya pada tingkat yang diperlukan. Perusahaan harus
memiliki pemahaman mengenai berbagai sumber pendanaan melalui utang sehingga perusahaan
bisa memperoleh pendanaan dengan kemungkinan suku bunga terendah. Perusahaan mungkin
membutuhkan dana untuk diinvestasikan pada aktiva, seperti bangunan, mesin, dan peralatan.
Adapun metode-metode umum pendanaan melalui utang sebagai berikut:
a. Meminjam dari Lembaga-Lembaga Keuangan
Perusahaan biasanya berusaha untuk mendapatkan pembiayaan dari lembaga keuangan seperti
bank komersial, lembaga tabungan, dan perusahaan keuangan. Pemberi pinjaman menilai
kelayakan kredit suatu perusahaan berdasarkan beberapa faktor.
1. rencana penggunaan dana pinjaman perusahaan,
2. kondisi keuangan bisnis perusahaan,
3. prospek industri atau lingkungan di sekitar bisnis perusahaan,
4. tersedianya aset bisnis yang dapat digunakan untuk mengembalikan pinjaman.
Jika pemberi pinjaman menentukan bahwa perusahaan tersebut layak untuk dikreditkan, ia akan
berusaha untuk menetapkan persyaratan pinjaman yang dapat diterima oleh perusahaan tersebut.
Persyaratan pinjaman menentukan jumlah yang akan dipinjam, jatuh tempo, jaminan, dan tingkat
bunga pinjaman.
a. Menjamin Jaminan: Perusahaan yang perlu meminjam mungkin diminta untuk
menjaminkan sebagian dari aset mereka sebagai jaminan untuk mendukung pinjaman.
b. Tingkat Pinjaman: Saat menetapkan tingkat pinjaman, bank menentukan tingkat bunga rata-
rata yang mereka bayarkan atas simpanan mereka (yang mewakili biaya dana mereka) dan
menambahkan premi. Karena suku bunga deposito berubah dari waktu ke waktu sebagai
respons terhadap pergerakan suku bunga secara umum, suku bunga pinjaman juga berubah.
c. Pinjaman Suku Bunga Tetap vs Suku Bunga: Ketika perusahaan membutuhkan dana,
mereka harus memilih antara pinjaman dengan suku bunga tetap dan pinjaman dengan suku
bunga mengambang.
d. Jenis Pinjaman Usaha: Beberapa jenis pinjaman usaha umumnya ditujukan untuk
menunjang operasi bisnis yang sedang berjalan. Pinjaman bersyarat digunakan untuk
mendanai pembelian aktiva tetap seperti mesin dengan waktu jatuh tempo antara 3 dan 10
tahun.
b. Menerbitkan Obligasi
Perusahaan besar dapat memperoleh dana dengan menerbitkan obligasi, yang merupakan
sekuritas utang jangka panjang (IOU) yang dibeli oleh investor. Beberapa perusahaan besar lebih
suka menerbitkan obligasi daripada memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan karena tingkat
bunganya mungkin lebih rendah. Pemegang obligasi adalah kreditur, bukan pemilik, dari
perusahaan yang menerbitkan obligasi. Nilai nominal atau nilai pari (par value) obligasi adalah
jumlah yang akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat jatuh tempo. Obligasi dengan
jaminan adalah obligasi yang dijamin dengan jaminan. Obligasi tanpa jaminan adalah obligasi
yang tidak dijamin dengan jaminan.
Perjanjian perwaliamanatan juga menyebutkan apakah obligasi tersebut memiliki hak tebus atau
fitur pembelian kembali (call feature) yaitu fitur yang memberikan hak kepada emiten untuk
membeli Kembali obligasinya sebelum tanggal jatuh tempo.
c. Menerbitkan Surat Berharga
Surat berharga adalah sekuritas utang jangka pendek yang biasanya diterbitkan oleh perusahaan
dengan kondisi keuangan yang baik. Waktu jatuh tempo normalnya adalah antara tiga sampai
enam bulan. Dengan demikian, penerbitan surat berharga merupakan alternatif untuk
memperoleh pinjaman langsung dari lembaga keuangan.
Dampak Tingkat Pembiayaan Utang pada Beban Bunga
Ketika perusahaan meminjam uang secara berlebihan, mereka memiliki pembayaran bunga tahunan
yang besar yang sulit untuk ditutup. Karena alasan ini, perusahaan memiliki kemungkinan gagal
bayar yang lebih tinggi daripada jika mereka meminjam lebih sedikit dana.
Sumber Referensi:
https://market.bisnis.com/ (di akses pada tanggal 19 Desember 2021 pada pukul 16.45 WIB)
https://investor.sidomuncul.co.id/id/annual_reports.html (di akses tanggal 20 Desember 2021 pada
pukul 15.45 WIB)