Anda di halaman 1dari 6

Nama :Faishal Irsyad Ramadhan (F0321089)

Feby Dian Utami (F0321095)

Resume Bisnis Pengantar

Chapter 5: Selecting a Form of Business Ownership

Ketika pengusaha membentuk suatu bisnis, mereka harus memutuskan bentuk kepemilikan bisnis
tersebut. Bentuk bisnis yang di pilih akan memengaruhi profitabilitas, risiko,dan nilai dari perusahaan.
Berikut adalah bentuk-bentuk kepemilikan bisnis.

1. Kepemilikan Perseorangan (Sole Proprietorship)


Bentuk bisnis perseorangan adalah bentuk bisnis yang dimiliki oleh seorang pemilik tunggal (Sole
Proprietor). Seorang pemilik tunggal dapat memperoleh pinjaman dari kreditor untuk membantu
mendanai perusahaannya. . Pemilik tunggal mendanai sendiri usaha dan segala utang-utangnya.
Contoh kepemilikan perseorangan dalam kehidupan sehari-hari adalah tukang cukur, warung makan,
laundry, bengkel, took pakaian lokal, restoran lokal, dan lain-lain. Keuntungan yang dihasilkan oleh
bentuk kepemilikan perseorangan akan dianggap sebagai laba pribadi yang di terima oleh pemiliknya
dan menjadi subjek dari pajak penghasilan pribadi yang dibayarkan ke kantor pajak Internal Revenue
Service (IRS).
Karakteristik
a. Tanggung jawab akan kinerja perusahaan secara penuh
b. Bekerja dengan waktu yang fleksibel
c. Memiliki keterampilan kepemimpinan yang kuat, kemampuan organisasi yang baik, dan
berkomunikasi secara baik dengan para karyawannya
Keuntungan
a. Seluruh keuntungan akan diterima oleh pemilik tunggal
b. Dalam mendirikan bisnis relative mudah dan sedikit persyaratan hokum yang dibutuhkan
c. Dengan pengendalian penuh dari pemilik, maka peluang terjadinya konflik selama proses
pengambilan keputusan dapat dihilangkan.
d. Pajak yang di bebankan terhadap bisnis relatif lebih rendah
Kerugian
1. Pemilik tunggal menanggung seluruh kerugiannya
2. Kewajiban yang tidak terbatas(unlimited liability)
Pemilik tunggal menjadi subjek dari kewajiban yang tidak terbatas, yaitu tidak terdapat batasan
atas utang yang menjadi kewajiban dari pemiliknya
3. Dana yang terbatas
4. Keahlian yang terbatas
2. Persekutuan (partnership)
Persekutuan adalah bisnis yang dimilik secara bersama oleh dua orang atau lebih. Pemilik bisnis
harus mendaftaran persekutuan mereka ke negara bagian dan mungkin perlu mengajukan izin kerja.
Dalam persekutuan umum (general partnership), seluruh sekutu akan memiliki kewajiban yang tidak
terbatas, yaitu semua sekutu bertanggung jawab secara pribadi atas seluruh kewajiban perusahaan.
Sedangkan dalam persekutuan terbatas (limited partnership), perusahaan memiliki beberapa sekutu
terbatas (limited partners) atau sekutu yang kewajibannya dibatasi atas uang atau harta yang telah
mereka sumbangkan pada perusahaan.
Keuntungan Persekutuan
a. Tambahan Pendanaan, sehingga tersedia lebih banyak uang yang dapat digunakan untuk
mendanai operasi bisnis.
b. Setiap kerugian bisnis yang dialami oleh persekutuan akan ditanggung oleh seluruh sekutu.
c. Lebih banyak spesialisasi
Para sekutu dapat memusatkan perhatian mereka pada masing-masing spesialisasi yang
dimilikinya dan dapat melayani berbagai macam pelanggan.
Kerugian Persekutuan
a. Pengambilan keputusan oleh para sekutu harus mencapai kata sepakat. Jika tidak, hubungan
bisnis dan pribadi dapat terganggu
b. Kewajiban yang tidak terbatas
c. Pembagian Keuntungan
Setiap keuntungan harus di bagi di antara semua sekutu, semakin banyak sekutu semakin kecil
tingkat laba.
S-corporations atau Korporasi-S
Perusahaan yang memiliki jumlah pemilik maksimal 100 orang dan dapat memenuhi beberapa
kriteria lain dapat memilih untuk menjadi Korporasi-S. Para pemilik memiliki kewajiban yang
terbatas, tetapi dikenakan pajak yang sama dengan perusahaan berbentuk persekutuan. Keuntungan
didistribusikan kepada para pemilik dan mereka dikenakan pajak sesuai dengan tariff pajak
penghasilan pribadi masing-masing pemilik.
Limited Liability Company (LLC) atau Perusahaan Kewajiban Terbatas
LLC umumnya melindungi harta pribadi seorang sekutu dari kerugian yang diakibatkan oleh
kelalaian sekutu-sekutu lainnya di dalam perusahaan. LLC harus dibentuk sesuai dengan undang-
undang di negara bagian mana bisnis tersebut berada. Jenis persekutuan ini memiliki fitur
menguntungkan dari persekutuan umum tetapi juga menawarkan tanggung jawab terbatas kepada
sekutu.
3. Perseroan Terbatas (Corporation)
Perseroan terbatas yaitu suatu entitas yang tercatat di sebuah negara bagian dan membayarkan pajak
serta secara hokum dapat dibedakan dari para pemiliknya. Dalam mendirikan perseroan
terbatasseseorang atau kelompok harus membuat akta pendirian (charter) perseroan terbatas, atau
dokumen yang dihgunakan untuk mendirikan usaha, dan melaporkannya kepada pemerintah. Akta
pendirian mencantumkan nama perusahaan, jumlah saham yang di terbitkan, dan operasi perusahaan,
orang-orang yang mengorganisasi juga harus membuat anggaran dasar (bylaws), yaitu paduan umum
dalam mengelola perusahaan. Para pemegang saham memiliki kewajiban yang terbatas, artinya
mereka tidak di anggap bertanggung jawab secara pribadi atas tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan. Jumlah maksimal kerugian yang ditanggung pemegang saham adalah sebesar uang yang
telah mereka investasikan. Kekuasaan tertinggi perseroan terbatas berada pada RUPS dan perusahaan
biasanya dijalankan oleh direktur utama(chief executive officier-CEO).
 Bagaimana para pemegang saham mendapatkan penghasilan
Para pemegang saham memperoleh keuntungan dari investasinya melalui dua cara yang berbeda.
Pertama, mereka dapat menerima dividen dari perusahaan, yang merupakan bagian dari keuntungan
perusahaan selama tiga bulan terakhir yang di distribusikan kepada para pemegang saham. Kedua,
saham yang mereka miliki dalam mengalami peningkatan nilai, saat perusahaan menjadi lebih
menguntungkan.
 Perseroan Tertutup versus Perseroan Terbuka
 Perseroan Tertutup
Perseroan tertutup (privately held), yaitu kepemilikannya hanya dibatasi untuk sekelompok kecil
investor saja (minimal dua orang). Kebanyakan perseroan terbatas kecil adalah perseroan
tertutup. Perseroan tertutup tidak menawarkan sahamnya ke publik dan tidak terdaftar dalam
bursa efek. Contohnya adalah Sinar Mas Group dan Lippo Group.
 Perseroan Terbuka
Perseroan terbuka (publicly held), yaitu saham mereka dapat dengan mudah dibeli atau dijual oleh
para investornya. Kebanyakkan perseroan terbatas besar adalah perseroan terbuka. Perusahaan
biasanya memiliki setidaknya 300 pemegang saham dan saham ditawarkan ke publik dan
terdaftar di bursa efek. Para pemegang saham dari perseroan terbuka dapat menjual saham
mereka ketika membutuhkan uang, kecewa dengan kinerja perusahaan, atau karena perkiraan
harga saham tidak akan mengalami peningkatan lagi di masa mendatang. Contohnya PT Bank
Central Asia dan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom)
Keuntungan Perseroan Terbatas
a. Para pemilik memiliki kewajiban yang terbatas
b. Perseroan terbatas dapat dengan mudah memperoleh pendanaan dengan menerbitkan saham baru
c. Para investor dapat menjual saham mereka dalam hitungan menit dengan menghubungi pialang
mereka atau menjualnya secara online
Kerugian Perseroan Terbatas
a. Biaya organisasi yang tinggi
b. Perusahaan harus mengungkapkan laporan keuangannya secara terbuka
c. Para manajer tidak selalu bertindak demi kepentingan para pemegang saham
d. Perusahaan akan dikenakan pajak yang tinggi
4. Pengaruh Kepemilikan terhadap Pengembalian dan Risiko
Ketika para pemilik bisnis melakukan penilaian atas setiap kemungkinan investasi pada suatu bisnis,
mereka akan mempertimbangkan baik potensi pengembalian maupun risiko dari investasi tersebut.
 Dampak Kepemilikan pada Pengembalian Investasi
Pengembalian investasi perusahaan diperoleh dari laba perusahaan yang disebut keuntungan atau
penghasilan. Para pemilik bisnis memilih mengukur profitabilitas perusahaan dengan menghitung
pengembalian atas ekuitas (return on equity-ROE), yang merupakan proporsi laba terhadap
ekuitas.
Laba setelah
pajak
ROE = Ekuitas

Contoh:
jika pemegang saham menginvestasikan $1 juta dalam sebuah perusahaan dan laba setelah
pajaknya tahun lalu adalah $150.000, maka pengembalian atas ekuitas tahun lalu adalah :
$150.000
ROE =
$1.000.0000
ROE = 0,15 atau 15%
Jadi, perusahaan telah menghasilkan pengembalian yang sama dengan 15% dari investasi pemilik
dalam perusahaan.
 Dampak Kepemilikan terhadap Risiko
Risiko (risk) dari sebuah perusahaan mewakili tingkat ketidakpastian akan laba perusahaan di
masa mendatang, yang mencerminkan ketidakpastian pengembalian bagi para pemiliknya. Laba
masa depan sebuah perusahaan tergantung pada pendapatan dan pengeluarannya di masa depan.
Perusahaan dapat mengalami kerugian jika pengeluaran lebih besar dari yang diperkirakan. Para
pemilik dapat kehilangan sebagian besar atau seluruh dana yang telah mereka investasikan dalam
perusahaan.
5. Memperoleh Kepemilikkan atas Bisnis yang sudah berjalan
 Mengambil Alih Kepemilikan sebuah Bisnis Keluarga
Banyak orang bekerja pada sebuah bisnis keluarga dan setelah beberapa waktu mengambil alih
kepemilikannya. Dengan melanjutkan bisnis keluarga, kinerja perusahaan bisa diprediksi apabila
karyawan kunci masih bekerja di sana. Jika bisnis cukup berhasil, fungsi utama pemilik baru hanya
tinggal memastikan bahwa operasi yang sudah ada tetap berjalan dengan efisien. Jika bisnis
mengalami kinerja buruk, pemilik harus mengubah kebijakan manajemen, pemasaran, dan keuangan.
 Membeli Bisnis yang Sudah Berjalan
Bisnis dapat dijual karena berbagai macam alasan, termasuk di antaranya kesulitan keuangan dan
pemiliknya meninggal dunia atau pensiun. Sebelum membeli sebuah bisnis seseorang harus
memutuskan apakah ia memiliki cukup keahlian dengan baik. Kemudian, perlu juga dilakukan
pertimbangan antara modal awal yang dikeluarkan dengan laba yang akan diterima kemudian. Perlu
juga dilakukan pengecekan terhadap laporan keuangan perusahaan.
 Waralaba (franchise)
Waralaba adalah kesepakatan di mana pemilik suatu bisnis yang disebut pewaralaba (franchisor)
memperkenalkan pihak lain atau terwaralaba (franchisee) menggunakan mereka dagang, atau hak
ciptanya dengan syarat-syarat tertentu. Setiap waralaba beroperasi sebagai bisnis yang independen
dan pada umumnya dimiliki oleh kepemilikan perseorangan. Jadi, bisnis baru yang di buat dengan
menggunakan merek dagang dan nama dari franchisor yang sudah ada.
Jenis-Jenis Waralaba:
a. Pendistribusian (distributorship)
Perusahaan pengecer di perkenankan untuk menjual sebuah produk yang di produksi oleh
perusahaan produsen. Contoh: dealer Chrysler dan Ford
b. Binis Rantai Toko (chain-style business)
Perusahaan diperkenankan untuk menggunakan nama dagang sebuah perusahaan dan mengikuti
paduan-paduan yang berhubungan dengan penentuan harga dan penjualan dari produk tersebut.
Contoh: McDonald’s, CD Werehouse, Holiday Inn, Subway, dan Pizza Hut.
c. Kesepakatan Produksi (manufacturing arrangement)
Perusahaan diperkenankan memproduksi suatu produk dengan menggunakan formula yang
diberikan oleh perusahaan lain. Contoh: Microsoft
Keuntungan Waralaba
a. Gaya manajemen yang telah teruji
b. Pengakuan Nama
Kebanyakkan waralaba sudah dikenal secara nasional karena iklan franchisor-nya.
c. Dukungan Keuangan
Beberapa waralaba memberikan dukungan keuangan dari para franchisor, yang dapat
memastikan tersedianya modal awal bagi franchisee.
Kerugian Waralaba
a. Berbagi Keuntungan
Sebagai imbalan atas jasa yang diberikan oleh franchisor, franchisee harus memberikan
keuntungannya dengan franchisor. Beban tahunan yang dibayarkan dapat sebesar 8 persen atau
lebih, dari pendapatan tahunan yang diterima franchisee.
b. Kurangnya Pengendalian
Franchisee harus mematuhi panduan-panduan yang berhubungan dengan produksi dan penentuan
harga produk, dan kemungkinan pula beberapa panduan yang lain. Artinya, kinerja franchisee
akan tergantung pada panduan-panduan tadi dan pemilik tidak diperkenankan untuk melakukan
revisi atas sebagian di antaranya.

Analisa Perusahaan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.


Chapter 5: Selecting a Form of Business Ownership

Sebuah usaha harus mempunyai suatu bentuk kepemilikan, pemilik harus menentukan
seperti apa perusahaan yang akan dibangun. Karena, sebuah bentuk kepemilikan usaha akan
mempengaruhi profitabilitas, risiko, dan nilai perusahaan. Sido Muncul merupakan suatu
perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan jamu dan obat herbal modern. Produk ini sudah
terkenal di Indonesia maupun di mancanegara.

Tentunya, seperti yang sudah dijelaskan diawal sido muncul pasti memiliki suatu bentuk
kepemilikan usaha. Bentuk kepemilikan usaha dari Sido Muncul adalah perseroan terbatas
terbuka, pembentukan perseroan terbatas terbuka pada Sido Muncul ini terjadi di tahun 1975.
Sido muncul pun telah melakukan 3 kali pergantian nama perusahaan, yaitu CV Industri Jamu &
Farmasi Sido Muncul di tahun 1970, lalu berganti nama menjadi PT Industri Jamu dan Farmasi
Sido Muncul pada tahun 1975, dan yang terakhir dan berlaku sampai sekarang adalah PT
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk yang ditetapkan pada tahun 2013. Pada tahun 2013,
sido muncul resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten “SIDO”.

Sebagai perusahaan dengan bentuk kepemilikan perseroan terbatas terbuka, Sido Muncul
memiliki beberapa pemilik saham, yaitu PT Hotel Candi Baru yang memiliki saham sebesar
60%, lalu Concordant Invesment PTE LTD sebesar 21%, dan yang terakhir public atau
masyarakat sebesar 19%. Pembagian dividen pada sido muncul ditetapkan melalui RUPS Luar
Biasa pada tanggal 27 Agustus 2020 menyetujui membagikan dividen sebesar
Rp729.333.684.100 setara dengan 49 per lembar saham dengan rasio pembayaran 90% dari
perolehan laba bersih perseroan setelah pajak pada tahun buku 2019.

Selanjutnya, ada keuntungan dan kerugian dari bentuk perseroan terbatas,


keuntungannya adalah kewajiban terbatas bagi pemilik usaha, kewajibannya hanya sebatas
modal yang diberikan, lalu perseroan terbatas akan sangat mudah memperoleh dana dengan cara
menerbitkan saham baru, dan yang terakhir dalam perseroan terbatas para investor dapat menjual
saham mereka dengan cepat dengan menghubungi pialang mereka atau menjual secara online.
Disamping itu, ada kerugian dari perseroan terbatas yaitu biaya organisasi yang tinggi
dikarenakan ada kebutuhan pembuatan akta pendirian perseroan dan mencatatkannya ke Negara,
lalu masyarakata memiliki hak untuk memeriksa data-data keuangan sebuah perusahaan tetapi
dengan batasan tertentu, kerugian selanjutnya adalah masalah perwakilan, dan yang terakhir
adalah pajak yang tinggi. Lalu kepemilikan bisnis dari Sido Muncul ini adalah asumsi
kepemilikan keluarga.

Sumber Referensi:

https://www.sidomuncul.co.id/ (di akses pada tanggal 27 September 2021 pukul 09.00 WIB)

https://upperline.id/profile/profile_detail/sido-muncul (di akses pada tanggal 27 Sepetember


2021 pukul 11.00 WIB)

Anda mungkin juga menyukai