Anda di halaman 1dari 22

• GBa61

PERUSAHAAN
DAN AKUNTANSI

Tujuan M a t c r i
Setelah mempelajarl mater! yang ada dalam bab inl, Anda diharapkan
dapat:
1. Memahaml jenis dan bentuk perusahaan.
2. Mengidentifikasi para pengguna informasi akuntansi.
3. Menjelaskan bidang pekerjaan yang ada dalam dunia akuntansi.
4. Memahami asumsi dasar yang melandasi proses penyusunan
Japoran akuntansi.
5. Menyatakan persamaan dasar akuntansi, dan menjelaskan penger­
tlan aset, kewajiban, dan modal (ekuitas).
6. Memahami tujuan dan urutan laporan keuangan berdasarkan
proses penyajiannya.

C o m p r e h e n s i v e E d ition I -
1.1 Jenis Perusahaan dan Bentuk Organisasinya

Perusahaan adalah sebuah organisasi yang beroperasi dengan


tujuan menghasilkan keuntungan, dengan cara menjual produk (ba­
rang dan atau jasa) kepada para pelanggannya. Tujuan operasional
dari sebagian besar perusahaan adalah untuk memaksimalisasi pro­

fit Di samping itu, ada juga jenis perusahaan yang memang dalam
kegiatan usahanya lebih diprioritaskan pada pelayanan secara mak­
simal kepada masyarakat; jenis organisasi ini dinamakan organisasi

nir-laba (non profit). Contoh organisasi nir-laba adalah yayasan (ru­


mah sakit, sekolah, perguruan tinggi) dan badan atau instansi peme­
rintah.
Ditinjau dari jenis usahanya (produk yang dijual), perusahaan
dibedakan menjadi:

• Perusahaan Manufaktur (Manufacturing Business)


Perusahaan jenis ini terlebih dahulu mengubah (merakit) input
atau bahan mentah (raw material) menjadi output atau barang
jadi (finished goods/final goods), baru kemudian di jual kepada
para pelanggan (distributor).
Contoh perusahaan manufaktur; diantaranya adalah : per­
usahaan perakit mobil, komputer; perusahaan pembuat (pabrik)
obat, tas, sepatu, pabrik penghasil keramik, dan sebagainya.
• Perusahaan Dagang (Merchandising Business)
Perusahaan jenis ini menjual produk (barang jadi), akan tetapi

perusahaan tidak membuat/menghasilkan sendiri produk yang


akan dijualnya melainkan memperolehnya dari perusahaan lain.
Contoh perusahaan dagang, diantaranya adalah : lndomaret, Al­
fa-Mart, Carrefour; Gramedia, dan sebagainya.
• Perusahaan Jasa (Service Business)
Perusahaan jenis ini tidak menjual barang tetapi menjual jasa
kepada pelanggan. Contoh perusahaan jasa, diantaranya adalah
perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan transportasi

- 2 I Pengantar Akuntansi
(jasa angkut), pelayanan kesehatan (rumah sakit), jasa konsul­
tan, telekomunikasi, dan sebagainya.

Ditinjau dari karakteristik bentuk organisasinya, perusahaan

dapat dibedakan menjadi:

• Perusahaan Perorangan (Proprietorship).


Perusahaan perorangan merupakan bentuk perusahaan yang
paling sederhana. Perusahaan ini dimiliki oleh satu orang, seh­
ingga apabila perusahaan memperoleh keuntungan atau keru­
gian (profit or loss) maka seluruh keuntungan akan dinikmati
sendiri dan seluruh kerugian akan ditanggung sendiri oleh si
pemilik tunggal. Pemilik perusahaan bertanggung jawab secara
pribadi atas seluruh kewajiban maupun tuntutan hukum yang
ditujukan kepada perusahaan, dengan kata lain apabila peru­
sahaan bangkrut maka para kreditur berhak untuk menyita ke­
kayaan (assets) pribadi si pemilik tunggal perusahaan. Dalam
melakukan pengambilan keputusan bisnis, seluruhnya berada
di dalam kendali satu orang. Kelemahan dari bentuk perusa­
haan perorangan ini adalah bahwa sumber dana/keuangan yang

tersedia bagi perusahaan hanya sebatas pada jumlah modal yang


dimiliki oleh satu orang.
Untuk tujuan pajak penghasilan, dalam perusahaan perorang­
an berlaku ketentuan non-taxable entity, yang artinya bahwa
penghasilan yang diperoleh perusahaan akan dikenakan pajak
hanya pada level individu, bukan pada entitas/perusahaan. Hal
ini berarti bahwa tidak akan ada pajak atas badan (entitas), me­

lainkan pajak atas nama pribadi.

• Perusahaan Persekutuan (Partnership).


Perusahaan ini dimiliki oleh dua orang atau lebih, yang dibentuk
atas dasar kepercayaan. Dalam partnership, keahlian yang dimi­
liki oleh salah seorang anggota sekutu dapat dikombinasikan

Comprehensive Edition I 3 -
dengan sumber daya (modal) yang dimiliki oleh anggota sekutu
lainnya. Sebagai contoh misalnya Tn. X memiliki keahlian dalam
reparasi mesin bubut, tetapi tidak memiliki modal untuk mem­
buka bengkel, kemudian bergabung dengan Tn. Y sebagai pemi­
lik modal, membentuk sebuah firma (perusahaan persekutuan).
Net income maupun net loss yang timbul akan didistribusikan

diantara para sekutu (partner) menurut kesepakatan bersama.


Masing-masinganggota sekutu memiliki tanggungjawab yang
tidak terbatas (unlimited liability) kepada kreditur atas seluruh
utang/kewajiban yang ditimbulkan oleh perusahaan. Jadi, apa­
bila perusahaan tidak dapat membayar utang kepada kreditur,
maka masing-masing anggota sekutu yang terlibat dalam peru­
sahaan harus merelakan kekayaan pribadinya demi mencukupi
pembayaran utang perusahaan. Karakteristik lainnya dari peru­
sahaan persekutuan adalah mutual agency, yang artinya bahwa
setiap anggota sekutu adalah wakil atau perantara perusahaan,
dimana tindakan dari masing-masing sekutu ini akan mengikat
perusahaan secara keseluruhan dan menjadi kewajiban bagi
seluruh anggota sekutu. Aset yang diinvestasikan atau disetor
ke dalam perusahaan oleh masing-masing anggota sekutu akan
menjadi milik bersama Uoint assets) bagi seluruh anggota seku­
tu yang ada. Nantinya, ketika firma dibubarkan, klaim dari mas­

ing-masing anggota sekutu terhadap kekayaan perusahaan akan


diukur berdasarkan pada jumlah saldo modal masing-masing.
Partnership sama halnya dengan proprietorship, yaitu sebuah
non-taxable entity dimana perusahaan/entitas tidak dikenakan
pajak. Pajak hanya akan dikenakan pada level individu, yaitu
pada masing-masing anggota sekutu yang menerima bagian atas
laba perusahaan. Partnership memiliki umur yang terbatas (lim­

ited life), artinya bahwa perusahaan dapat dibubarkan apabila


ada seorang anggota sekutu yang mengundurkan diri; dan lalu
jika kegiatan bisnisnya masih ingin dilanjutkan, maka partner­
ship yang baru dapat dibentuk kembali dengan membuat per-

- 4 I Pengantar Akuntansi
janjian/kesepakatan firma yang baru (kesepakatan mengenai
perbandingan jumlah modal yang baru
.•
rasio pembagian laba/
rugi yang baru, dan sebagainya).

• Perusahaan Perseroan (Corporation).


Kepemilikan persero terbagi ke dalam lembar saham. Modal pe­

rusahaan diperoleh dari hasil penjualan saham kepada para pe·


megang saham (stockholders), yang dinamakan sebagai modal
saham (capital stock) atau modal disetor (paid-in capital). Ke­
unggulan utama dari bentuk persero adalah dalam hal potensi
atau kemampuan perusahaan untuk meningkatkan/menda­
patkan sejumlah besar dana atau sumber daya ekonomi dengan
cara menerbitkan dan menjual saham. Dalam persero berlaku

ketentuan limited liability, artinya bahwa kewajiban pemegang


saham kepada kreditur perusahaan hanya sebatas pada be­
sarnya investasi atau jumlah saham yang dibeli (dimiliki).
Persero yang sahamnya diperdagangkan secara luas kepada
publik di bursa efek (pasar modal) dinamakan public corpora­
tion, sedangkan persero yang sahamnya tidak diperdagang·
kan kepada publik melainkan hanya kepada sekelompok kecil
investor dinamakan nonpublic (private) corporation. Persero
memiliki umur yang tidak terbatas (sesuai dengan asumsi kesi·
nambungan usaha/going concern), artinya bahwa persero tidak
akan berhenti beroperasi (dibubarkan) dengan adanya pengun­
duran diri dari salah seorang investor yang melepas kepemili·
kan sahamnya dari perseroan.
Persero tidak seperti halnya proprietorship dan partnership,
yaitu sebuah taxable entity dimana pajak dikenakan baik pada
tingkat individu (pajak atas deviden yang diterima investor)

maupun juga atas penghasilan (laba) perusahaan. Kelemahan


bentuk persero ini dalam kaitannya dengan pajak adalah cen­
derung mengarah pada timbulnya pajak berganda (double tax),
yang dimana laba perusahaan yang telah dikenakan pajak akan

Comprehensive Edition I 5 -
dipajakkan kembali pada waktu sebagian dari laba ini didistri­
busikan kepada para investor dalam bentuk deviden tunai. )ika
kita perhatikan, deviden yang dikenakan pajak adalah berasal
dari laba perusahaan yang telah dikenakan pajak terlebih da­
hulu, sebelum pada akhirnya sebagian dari Jaba tersebut didis­
tribusikan kepada para pemegang saham. Dalam persero, ke­

tentuan pajak berganda ini timbul mengingat terdapatnya dua


pihak yang saling terpisah satu sama lain yang dianggap turut
menikmati laba, yaltu perusahaan selaku badan hukum dan para
investornya selaku individu.

1.2 Para Pengguna lnformasi Akuntansi

Secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sebuah


sistem informasi yang memberikan laporan kepada para pengguna in­
formasi akuntansi atau kepada pihak-pihak yang memiliki kepenting­
an (stakeholders) terhadap hasil kinerja dan kondisi keuangan perusa­
haan. Akuntansi juga sering dlanggap sebagai bahasa bisnis, dlmana
informasi bisnis dikomunikasikan kepada stakeholders melalui laporan
akuntansi. Mula-mula sebuah transaksi bisnis akan diidentifikasi (di­
analisis), dicatat, dan barulah dilaporkan Jewat lapo ran akuntansi yang
merupakan media komunikasi informasi akuntansi. Transaksi bisnis
di sini dapat diartikan sebagai suatu kejadian atau peristiwa ekonomi
yang mempengaruhi perubahan posisi keuangan perusahaan.
Informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh para pengguna lapo­
ran keuangan sangat berbeda-beda (bervariasi) tergantung pada jenis

keputusan yang hendak diambil. Para pengguna informasi akuntansi


ini dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu pemakai internal (in­

ternal users) dan pemakai eksternal (external users).


Yang termasuk dalam kategori pemakai internal, antara lain:


Dlrektur dan Manager Keuangan.
Untuk menentukan mampu tidaknya perusahaan dalam melu­
nasi utangnya secara tepat waktu kepada kreditur (bankir; sup-

-6 I Pengantar Akuntansi
plier), maka mereka membutuhkan informasi akuntansi menge­
nai besarnya uang kas yang tersedia di perusahaan pada saat
menjelang jatuh temponya pinjaman/utang.


Dlrektur Operaslonal dan Manager Pemasaran
Untuk menentukan efektif tidaknya saluran distribusi produk

maupun aktivitas pemasaran yang telah dilakukan perusahaan,


maka mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai be­
sarnya penjualan (tren penjualan).


Manager dan Supervs
i or Produksi
Mereka membutuhkan informasi akuntansi biaya untuk menen­
tukan besarnya harga pokok produksi, yang pada akhirnya juga

sebagai dasar untuk menetapkan harga jual produk per unit.

Sedangkan yang termasuk dalam kategori pemakai eksternal,


antara lain:

Investor (penanam modal), menggunakan informasi akun­
tansi investee (penerima modal) untuk mengambil keputusan
dalam hal membeli atau melepas saham investasinya. Dalam hal
ini, investor perlu secara cermat dan hati-hati dalam menang­
gapi setiap perkembangan kondisi kesehatan keuangan investee.
Investor sebagai pihak luar dari investee dapat menilai prospek
terhadap dana yang akan (telah) diinvestasikannya lewat lapor­
an keuangan investee, apakah menguntungkan (profitable) atau
tidak.


Kredltur, seperti supplier dan bankir, menggunakan informasi
akuntansi debitur untuk mengevaluasi besarnya tingkat resiko
dari pemberian kred.it atau pinjaman uang. Dalam hal ini, kre­
ditur dapat memperkecil resiko dengan cara mencari tahu
seberapa besar tingkat bonafiditas dan likuiditas debitur lewat
laporan keuangan debitur bersangkutan.


Pemerlntah, berkepentingan terhadap laporan keuangan pe-

Comprehensive Edition I 7 -
rusahaan (wajib pajak) dalam ha! perhitungan dan penetapan
besarnya pajak penghasilan yang harus disetor ke kas negara.


Badan Pengawas Pasar Modal, mewajibkan public corporation
( emiten) untuk melampirkan Japoran keuangan secara rutin
kepada BAPEPAM. Dalam hal ini, pihak BAPEPAM sangat berke­
pentingan terhadap kinerja keuangan emiten dengan tujuan un­
tuk melindungi para investor.


Ekonom, Praktlsl, dan Analis menggunakan informasi akun­
tansi untuk memprediksi situasi perekonomian, menentukan
besarnya tingkat inflasi, pertumbuhan pendapatan nasional,
dan lain sebagainya.

1.3 Bidang Pekerjaan Akuntansi

Akuntansi (accounting) berbeda dengan pembukuan (book­


keeping). Pembukuan hanya meliputi aktivitas pencatatan semata,
sedangkan akuntansi meliputi seluruh proses pelaporan, mulai dari
pengidentifikasian transaksi bisnis, pencatatan, pengkomunikasian
(dalam bentuk Japoran), sampai pada tahapan analisis dan interpre­
tasi. jadi, dapat disimpulkan bahwa fungsi pembukuan (pencatatan)
merupakan bagian dari seluruh proses akuntansi (pelaporan).
Akuntansi dibedakan menjadi akuntansi keuangan (finan­
cial accounting) dan akuntansi manajerial/manajemen (manage­
rial/management accounting). Financial accounting memberikan
informasi akuntansi/keuangan bagi kepentingan pemakai eksternal.
Managerial/management accounting memberikan informasi akun­
tansi/keuangan bagi kepentingan pemakai internal.
Berbagai macam jenis pekerjaan/profesi yang ada dalam bidang
akuntansi adalah:

Pemerlksaan Ekstemal (External Auditing); dilakukan oleh
akuntan publik/auditor eksternal, yang memberikan opini me­
ngenai kewajaran laporan keuangan klien. Dalam opininya, au-

- 8 I Pengantar Akuntansi
ditor menyatakan apakah laporan keuangan yang diperiksanya
bebas atau mengandung salah saji yang material dan apakah
laporan keuangan sudah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Laporan keuangan klien meru­

pakan tanggungjawab manajemen klien, bukan tanggungjawab


akuntan publik. Akuntan publik tidak memberikan jaminan

penuh (garansi) tetapi hanya memberikan keyakinan yang me­


madai bahwa laporan keuangan yang diperiksanya adalah bebas
dari salah saji yang material. Pemeriksaan eksternal ini sering
dinamakan sebagai public accounting.


Akuntansl Umum (General Accounting); melakukan penca­
tatan atas transaksi harian dan menyiapkan laporan keuangan.


Akuntansl Bl aya (Cost Accounting); menentukan serta meny­
iapkan laporan harga pokok produksi. Akuntansi biaya ini lebih
mengarah kepada akuntansi untuk perusahaan manufaktur.

Sistem lnfonnasi Akuntansi (Accounting Information Sys­
tem); merancang sistem pemrosesan data akuntansi. Data tran­
saksi (input) diproses sedemikian rupa secara sistem meng­
hasilkan sebuah informasi (output) yang berguna dalam proses
pengambilan keputusan.

• Akuntan si Pajak (TaxAccounting); menyiapkan dan melapor­


kan perhitungan pajak penghasilan serta melakukan perenca­
naan pajak.


Pemerlksaan Internal (Internal Auditing); auditor internal
mengevaluasi efisiensi dan efektifitas kinerja unit/divisi mau­

pun perusahaan secara keseluruhan serta memastikan bahwa


seluruh kegiatan operasional perusahaan telah "berjalan" se­
suai dengan prosedur dan kebijakan yang telah ditetapkan
manajemen. Auditor internal tidak memberikan opini mengenai
kewajaran laporan keuangan dari perusahaan di mana ia bek­
erja, melainkan hanya memberikan rekomendasi (saran-saran)
perbaikan demi peningkatan efisiensi dan efektifitas. Auditor

Comprehensive Edition I 9 -
internal tidak memberikan opini, oleh karena posisinya dalam
struktur organisasi yang memang tidak independen sebagai
karyawan dari perusahaan bersangkutan. External Auditing le­
bih independen dibanding Internal Auditing, oleh sebab itu
pihak luar perusahaan lebih mempercayai opini yang diberikan
oleh External Auditor mengenai kewajaran laporan keuangan.

1.4 Asumsl Dasar Akuntansl

Profesi akuntansi telah mengembangkan seperangkat standar


yang berlaku umum dan diterima universal. Standar ini dinamakan
sebagai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umurn (Generally
AcceptedAccounting Principles). Standar ini diperlukan sebagai pa­
tokan (pedoman) dalam penyusunan laporan keuangan yang baku.
Dengan adanya standar ini, pihak manajemen selaku pengelola dana
dan aktivitas perusahaan dapat mencatat, mengikhtisarkan, dan
melaporkan seluruh hasil kegiatan operasional maupun finansial
perusahaan secara baku (yang secara standar diterima umum) dan
transparan. Laporan keuangan yang telah disusun manajemen ber­
dasarkan standar/prinsip akuntansi yang berlaku umum ini merupa­
kan salah satu bentuk dari pertanggungjawaban manajemen kepada
investor selaku pemilik dana.
Dalam prinsip akuntansi yang berlaku umum, terdapat empat
asumsi dasar yang melandasi proses penyusunan laporan akuntansi
secara keseluruhan. Asumsi dasar tersebut adalah:


Monetary Unit Assumption (Asumsl Unit Moneter).
Data transaksi yang akan dilaporkan dalam catatan akuntansi
harus dapat dinyatakan dalam satuan mata uang (unit mon­
eter). Asumsi ini memungkinkan akuntansi untuk meng-kuanti­
fikasi (mengukur) setiap transaksi bisnis/peristiwa ekonomi ke

dalam nilai uang. Asumsi unit moneter terkait langsung dengan


penerapan konsep biaya (cost concept). Konsep biaya digunakan

- 10 I Pengantar Akuntansi
sebagai dasar dalam penyusunan laporan keuangan, dimana aset
yang dibeli pada umumnya akan dicatatsebesar harga perolehan­
nya (cost); historical cost accounting. Diasumsikan pula bahwa
nilai daya beli adalah konstan, sesuai dengan asumsi stable mon­
etary unit, yang berarti mengabaikan efek inflasi. Sebagai contoh:
sebuah peralatan kantor yang dibeli dengan harga RplS juta, maka
peralatan kantor yang baru dibeU tersebut dapat dicatat sebesar
harga perolehannya, dengan satuan mata uang (unit moneter)
dalam rupiah. Contoh data transaksi yang tidak dapat diukur
(dinyatakan) dalam satuan mata uang adalah: banyaknya jumlah
karyawan, tingkat kepuasan pelanggan, tingkat kepuasan peker­
ja, jumlah karyawan yang berhenti, dan sebagainya.


Economic/Business Entity Assumption (Asumsl Kesatuan
Usaba).
Adanya pemisahan pencatatan antara transaksi perusahaan
sebagai entitas ekonomi dengan transaksi pemilik sebagai indi­
vidu dan transaksi entitas ekonomi lainnya. Sebagai contoh : Tn.
Alfonso sebagai pemilik bengkel mobil, tidak boleh memperhi­
tungkan biaya pribadinya sebagai beban bengkel. Biaya pribadi
di sini misalnya biaya untuk sewa apartmen sebagai tempat
tinggalnya ataupun biaya untuk keperluan sekolah anaknya, dan
lain-lain. Jadi, yang boleh diperhitungkan sebagai beban bengkel
hanyalah pengeluaran-pengeluaran yang memang benar-benar
terkait langsung dengan usaha bengkelnya. Demikian pula apa­
bila Tn. Alfonso memiliki dua jenis usaha yang berlainan, mis­
alnya usaha bengkel dan salon, maka harus dipisahkan antara
beban pribadi, beban usaha bengkel, dan beban usaha salon.


Accounting/Time PeriodAssumption (Asumsl Perlode Akun­
tansi).
lnformasi akuntansi dibutuhkan atas dasar ketepatan waktu
(timely basis). Umur aktivitas perusahaan dapat dibagi menjadi

Comprehensive Edition I 11 -
beberapa periode akuntansi, seperti bulanan (monthly), tiga bu­
lanan (quarterly), atau tahunan (annually).


Going Concern Assumption (Asumsi Kesinambungan Usaha).
Perusahaan didirikan dengan maksud untuk tidak dilikuidasi
(dibubarkan) dalam jangka waktu dekat, akan tetapi perusa­
haan diharapkan akan tetap terus beroperasi (exist) dalarn jang­
ka waktu yang tidak terbatas. Jika tidak ada asumsi ini, maka
berarti tidak akan ada penyusutan atas aset tetap, karena aset
tetap yang dibeli tidak akan di catat sebesar harga perolehan­
nya, melainkan di catat sebesar nilai pada saat perusahaan dili­
kuidasi. Dernikian juga tidak akan ada penggolongan lancar dan
tidak lancar atas aset dan kewajiban. Jadi, dalam praktek akun­
tansi yang berlaku umurn, penyusutan atas aset tetap dan peng­
golongan aset serta kewajiban ke dalam lancar dan tidak lancar
tirnbul karena adanya asurnsi kesinambungan usaha.

1.5 Persamaan Dasar Akuntansi

$umber daya ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dinama­


kan aset/ harta/ kekayaan (assets). Aset ini selanjutnya akan digu­
nakan (dimanfaatkan atau dikonsumsi) oleh perusahaan demi lan­
carnya kegiatan operasional sehari-hari. Contoh dari aset meliputi :
uang kas, piutang usaha, persediaan barang dagangan, perlengkapan
toko dan kantor, asuransi dan sewa dibayar di muka, tanah, bangu­
nan, peralatan/perabot toko dan kantor; kendaraan operasional, dan
aset lainnya.
Piutang usaha dikatakan aset karena piutang ini nantinya akan
dapat "dicairkan" (di convert) dari piutang menjadi uang kas, seba­
gai hasil dari penagihan penjualan. Piutang usaha mencerminkan
hak perusahaan untuk menagih kepada customer/pelanggan demi
mendapatkan uang kas. Persediaan barang dagangan merupakan
aset karena nantinya akan dijual oleh perusahaan kepada pelanggan

- 12 I Pengantar Akuntansi
untuk mendapatkan piutang (hak menagih) maupun kas pada akh­
irnya. Sedangkan untuk perlengkapan toko dan kantor. asuransi dan
sewa dibayar di muka, tanah, bangunan, peralatan/perabot toko dan
kantor, dan kendaraan operasional dikatakan aset karena mereka
memiliki manfaat ekonomi bagi perusahaan untuk dapat digunakan/
dikonsumsi selama periode akuntansi.
Utang (liabilities) merupakan kewajiban perusahaan kepada
kreditur (supplier, bankir) dan pihak lainnya (karyawan, pemerin­
tah). Kreditur dan pihak lainnya di sinl memil.iki hak/klaim atas asset
perusahaan. Contohnya adalah :


Utang Usaha (Accounts Payable).
Perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar/melunasi
utangnya kepada supplier sebagai akibat dari pembelian barang
dagangan secara kredit. Dalam hal ini perusahaan selaku pem­
beli barang dagangan secara kredit harus mentransfer uang kas
kepada supplier (penjual), yang berarti supplier memiliki hak/
klaim atas assets si pembeli.

• Pinjaman Bank (Bank Loans).


Perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar/melunasi
utangnya kepada pihak bank (bankir) sebagai akibat dari tran­
saksi peminjaman uang bank. Dalam hal ini perusahaan harus
membayar jumlah pokok pinjaman berikut bunga. Bunga bank
yang masih terhutang (interest payable), yang belum dibayar­
kan, juga merupakan kewajiban (liabilities) bagi debitur (pem­
injam uang).

• Utang Gaji (Salaries Payable).


Perusahaan (majikan) memillki kewajiban untuk membayar
utangnya kepada karyawan atas uang gaji karyawan yang belum
dibayarkan, di mana karyawan telah memberikan jasanya ke­
pada perusahaan. Dalam hal ini, karyawan memiliki hak/klaim
atas assets (uang kas) perusahaan.

Comprehensive Edition I 13
-

Utang Pajak Penghasilan (Income TaJCes Payable).
Perusahaan memiliki kewajiban (berdasarkan undang-undang)
untuk membayar pajak yang terhutang kepada pemerintah atas
penghasilan/keuntungan yang diperoleh perusahaan.

Ekuitas (equity) merupakan hak p em ilik dana atau pemegang


saham atas asset perusahaan. Ekuitas untuk perusahaan perorangan
dinamakan ekuitas pemilik (owner's equity), untuk firma (perseku­
tuan) dinamakan partnership equity, sedangkan untuk perseroan
dinamakan ekuitas pemegang saham (stockholders' equity). Ekuitas
atau modal disebut juga sebagai kekayaan bersih (net assets), yang
artinya bahwa hak (klaim) pemilik atau pemegang saham atas keka­
yaan perusahaan diperoleh setelah seluruh kekayaan yang ada dalam
perusahaan dikurangi dengan seluruh kewajiban perusahaan.
Hubungan antara kekayaan, kewajiban, dan ekuitas dapat diru­
muskan ke dalam sebuah persamaan akuntansi (accounting equa­
tion) s ebagai berikut:

Assets = Liabilities + Equity

Rumusan persamaan akuntansi di atas sifatnya baku (mutlak),


dimana liabilities harus ditempatkan terlebih dahulu sebelum equity,
ini mengandung makna bahwa kreditur memiliki hak yang pertama
atas kekayaan perusahaan, setelah itu sisa assets yang masih ada ba­
ru lah merupakan hak pemilik dana/pemegang saham.

llustrasi:
Pada tanggal 1 Ja nua ri 2008, Tn. Taxler memu.lai usaha jasanya
sebagai seorang konsultan (perusahaan perorangan) dalam bi dan g
perpajakan. Transaksi yang terjadi selama bulan Januari 2008 adalah
sebagai berikut :
1 Januari Tn. Taxler menyetor uang kas ke dalam perusahaan seba­
gai modal awal sebesar Rp. 95.000.000,-

- 14 I Pengantar Akuntansi
3 Januari Dibayar sewa kantor untuk bulan Januari sebesar Rp.
8.000.000,-
6 Januari Dibeli perlengkapan berupa alat tulis kantor secara kre­
dit dengan harga Rp. 5.000.000,-
10 Januari Dibayar beban iklan, yang dimuat dalam surat kabar ha­
rian Kornpas sebesar Rp. 500.000,-
12 Januari Diterima uang sebesar Rp. 10.000.000,- atas jasa yang te­
lah diberikan kepada klien.
13 Januari Tn. Taxler mengambil uang tunai untuk kepentingan
pribadi sebesar Rp. 7.000.000,-
15 Januari Membebankan tagihan kepada klien atas jasa yang telah
diberikan Tn. Taxler sebesar Rp. 33.000.000,-. Dalam ha)
ini, Tn. Taxler belum menerima pembayarannya.
17 Januari Dibayar utang atas pembelian perlengkapan pada tang­
gal 6 Januari yang lalu.
22 Januari Diterima sebagian pembayaran atas jasa yang telah
diberikan pada tanggal 15 Januari yang la.lu sebesar
Rp. 20.000.000,-
30 Januari Dibayar beban listrik dan telepon sebesar Rp. 1.500.000,-
31 Januari Dibayar gaji karyawan sebesar Rp. 25.000.000,-

Persamaan akuntansi dari ilustrasi di atas adalah :

.Kai.+ PlutaogHsaha+ per!eogkapan = lllang + Ek11ltas


ljan 95.000.000 = 95.000.000
3Jan (8.000.000) =
(8.000.000)
6Jan 5.000.000 = 5.000.000
10Jan (500.000) = (500.000)
12Jan 10.000.000 = 10.000.000
13Jan (7.000.000) = (7.000.000)
15Jan 33.000.000 = 33.000000
17Jan (5.000.000) =
(5.000.000)
22Jan 20.000.000 (20.000.000)
30Jan (1.500.000) = (1.500.000)
31Jan (25.000.000) = (25.000.000)
78.000.000 + 13.000.000 + 5.000.000 = 96.000.000

Co m p r e h e n s ive Editio n I 15
-
P
eni
'ela
santr
ansak
5j:

1 Januarl: kas perusahaan menjadi bertambah (terbentuk) seba­


gai akibat adanya transaksi penyetoran uang tunai dari
pemilik (Tn. Taxler) ke dalam perusahaan; uang kas
ini akan dijadikan sebagai modal awal untuk membi­
ayal kegiatan operasional perusahaan nantinya. Dalam

menyusun persamaan dasar akuntansi, jumlah sisi kiri


harus sama dengan jumlah sisi kanan, oleh sebab itu kas
bertambah dan modal juga bertambah.

3 Januarl: uang kas perusahaan menjadi berkurang sebagai akibat


adanya transaksi pembayaran atas beban sewa kantor.
Dalam menyusun persamaan dasar akuntansi, jumlah
sisi kiri harus sama dengan jumlah sisi kanan, oleh se­
bab itu kas berkurang dan modal juga berkurang. Nanti
dalam bab 2 pada waktu membahas mengenal saldo
normal dan makna debet kredit akun, akan lebih jelas
lagi bahwa beban yang telah terjadi (apalagi telah diba­
yarkan) sifatnya mengurangi modal.
6 Januarl: uang kas perusahaan tidak terpengaruh (tidak
berkurang) karena perlengkapan dibeli secara kredit.
Saide perlengkapan dan utang menjadi bertambah.

Sekali lagi, perhatikanlah bahwa jumlah sisi kiri dengan


jumlah sisi kanan dalam persamaan dasar akuntansi te­

lah seimbang.

10 Januarl: sama seperti transaksi pada tanggal 3 )anuari yang lalu.


Uang kas perusahaan menjadi berkurang sebagai akibat
adanya transaksi pembayaran atas beban iklan. Agar

persamaan dasar akuntansi menjadi seimbang, maka


kas berkurang dan modal juga berkurang.

12 Januarl: kas bertambah karena perusahaan menerima uang dari


klien atas jasa yang telah diberikannya. Pendapatan

dari klien ini otomatis akan menambah modal perusa-

- 16 I Pengantar Akuntansi
haan. Dari segi persamaan dasar akuntansi, kas bertam­

bah dan modal juga bertambah (agar supaya seimbang


antara sisi kiri dengan sisi kanan). Perhatikanlah juga
di sini bahwa pendapatan sifatnya memang akan selalu
menambah modal sepanjang jasa tersebut telah diberi­
kan atau telah terjadi.

13 Januari: uang kas perusahaan menjadi berkurang karena adanya


pengambilan pribadi untuk Tn. Taxler sendiri. Dalam

akuntansi untuk perusahaan perorangan maupun perse­


kutuan, istilah pengambilan untuk kepentingan pribadi

ini dikenal sebagai prive (drawing) dan bukan dianggap


sebagai be ban (expense) perusahaan. Akan tetapi prive
ini sifatnya sama dengan beban dalam hal mengurangi
modal. Persamaan dasar akuntansi menjadi seimbang
dengan berkurangnya kas demikian juga modal. Akun
beban merupakan komponen dari laporan laba rugi se­
dangkan akun prive merupakan komponen dari laporan
ekuitas pemilik.
15 Januari: uang kas perusahaan tidak terpengaruh (tidak bertam­
bah) karena perusahaan belum menerima pembayaran
dari klien. Akan tetapi, karena perusahaan telah mem­
berikan jasanya kepada klien namun belum dibayar,
maka berarti perusahaan memiliki hak (asset) untuk
menagih. Dalam hal ini piutang usaha akan timbul de­
mikian juga pendapatan. Pendapatan sifatnya akan me­
nambah modal. )adi, persamaan akuntansinya adalah
piutang usaha = modal.

17 Januari: uang kas perusahaan berkurang karena dipakai untuk


membayar utang atas pembelian perlengkapan yang
telah dilakukan secara kredit pada tanggal 6 )anuari

yang lalu. Persamaan dasar akuntansinya adalah kas


berkurang demikian juga utang.

Comprehensive Edition I 17
-
22 Januari: uang kas perusahaan bertambah sebagai basil dari pen­
erimaan sebagian tagihan yang tel ah dibebankan kepa­
da klien pada tanggal 15 Januari yang lalu. Dalam ha! ini
berarti sebagian piutang usaha menjadi berkurang den­
gan diterimanya kas. Perlu diperhatikan di sini bahwa
modal tidaklah terpengaruh meskipun ada penerimaan
kas, karena pe ndap at an telah diakul dan menambah
modal pada tanggal 15 Januari yang lalu, yaitu pada saat
perusahaan memberikan jasanya kepada klien. Jadi,
pendapatan akan diakui dan menambah modal bukan
pada saat uang kas diterima melainkan pada saat jasa
diberikan.

30 Januarl: sama seperti transaksi pada tanggal 3 dan 10 Januari


yang lalu. Uang kas perusahaan berkurang sebagai aki­
bat adanya transaksi pembayaran atas beban listrik dan
telepon (beban utilitas). Agar persamaan dasar akun­
tansi menjadi seimbang, maka kas ber kura ng dan modal
juga berkurang.
31 Januari: sama seperti transaksi pada tanggal 3, 10, dan 30 Janu­
ari yang lalu. Uang kas perusahaan berkurang sebagai
akibat adanya transaksi pembayar an atas beban gaji
karyawan. Modal akan berkurang dengan adanya atau
terjadinya beban gaji karyawan tersebut.

1.6 Laporan Keuangan

Setelah data transaksi dicatat ke dalam jurnal dan diposting ke


dalam buku besar (ledger), laporan akuntansi disiapkan untuk mem­
berikan informasi yang berguna bagi para pemakai laporan (users),
terutama se bagai dasar pertimbangan dalam proses pengam bilan
keputusan kelak. Laporan akuntansi ini dinamakan laporan keuan­
gan. Laporan keu ang an (financial statements) merupakan produk
akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data

- 18 I Pengantar Akuntansi
transaksi bisnis. Seorang akuntan diharapkan mampu untuk mengor ­

ganisir seluruh data akuntansi hingga menghasilkan laporan keuang­


an, dan bahkan harus dapat menginterpretasikan serta menganalisis
laporan keuangan yang dibuatnya.
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akun­
tansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan
data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi
keuangan maupun perkembangan perusahaan dibagi menjadi dua,
yaitu pihak internal seperti manajemen perusahaan dan karyawan,
dan yang kedua adalah pihak eksternal seperti pemegang saham,
investor, kreditor. pemerintah dan masyarakat. Sehingga dapat di­
simpulkan bahwa laporan keuangan merupakan alat informasi yang
menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihakyangberkepenting­
an, yang menunjukkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan dan
kinerja perusahaan.
Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan secara wa­
jar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum men­
genai posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan lain dalam posisi
keuangan. Sedangkan dalam Standar Akuntansi Keuangan dijelas­
kan tentang tujuan laporan keuangan yang isinya: "Tujuan laporan
keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusa­
haan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengam­
bilan keputusan ekonomi".
Urutan laporan keuangan berdasarkan proses penyajiannya
adalah sebagai berikut.
1. Laporan Laba Rugi (Income Statement) merupakan laporan yang
sistematis tentang p endapatan dan beban perusahaan untuk satu
periode waktu tertentu. Laporan laba rugi ini akhirnya memuat
informasi mengenai hasil usaha perusahaan, yaitu laba/rugi ber­
sih yang merupakan hasil dari pendapatan dikurangi beban.
,

2. Laporan Ekuitas Pemilik (Statement of Owner's Equity) adalah

Comprehensive Edition I 19
-
sebuah laporan yang menyajikan ikhtisar perubahan dalam
ekuitas pemilik suatu perusahaan untuk satu periode waktu ter­
tentu (laporan perubahan modal). Ekuitas pemilik akan bertam­
bah dengan adanya investasi (setoran modal) dan laba bersih,
sebaliknya ekuitas pemilik akan berkurang dengan adanya prive
(penarikan/pengambilan untuk kepentingan pribadi) dan rugi

bersih. (Catatan : laporan ekuitas yang dibahas dalam buku ini hany­
alah laporan ekuitas untuk perusahaan perorangan).
3. Neraca (Balance Sheet) adalah sebuah laporan yang sis tematis
tentang posisi aset, kewajiban dan ekuitas perusahaan per tang­
gal tertentu. Tujuan neraca adalah untuk menggambarkan po­
sisi keuangan perusahaan.
4. Laporan Arus Kas (Statement ofCash Flows) adalah sebuah lapo­

ran yang menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar
secara terperinci dari masing-masing aktivitas, yaitu mulai dari
aktivitas operas!, aktivitas lnvestasi, sampai pada aktivitas pen­
danaan/pembiayaan untuk satu periode waktu tertentu. Lapo­
ran arus kas menunjukkan besarnya kenaikan/penurunan ber­
sih kas dari seluruh aktivitas selama periode berjalan serta saldo
kas yang dimiliki perusahaan sampai dengan akhir periode.

Catatan atas laporan keuangan (notes to the financial state­


ments) merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari
komponen laporan keuangan lainnya. Tujuan catatan ini adalah un­
tuk memberikan penjelasan yang lebih lengkap mengenai informasi
yang disajikan dalam laporan keuangan.

- 211 I Pengantsr Akuntansi


Contoh format laporan keuangan pada perusahaan perorangan :

Micro Service
Laporan Laba Rugi
Untuk Bulan Yang Berakhir 31 Januari 2008

Pendapatan Jasa 5.000.000


Beban-beban :
Beban Gaji 500.000
BebanSewa 200.000
Beban lklan 150.000
Beban Perlengkapan 400.000
Beban Penyusutan Peralatan 340.000
Beban Rupa-Rupa 200000
Total Beban (179 0000)
Laba Bersih 3.210.000

Micro Service
Laporan Ekultas Pemlllk
Untuk Bulan Yang Berakhir 31 Januari 2008

Modal Santo (awal) 17.500.000


Laba bersih 3.210.000
Kenaikan Modal Pemilik 20.710.000
Prive (
3000 00
)
Modal Santo (akhir) 20.410.000

Co m p r e h e n s ive Editio n I 21
-
Micro Service
Neraca
31 Januari 2008

ASEI. KEWAllBAN
Kas 4.350.000 UtangUsaha 1000.000
Piut:ang Usaha 16.100.000
Perlengkapan 960.000
E
K!ll
IASl!
EMll
,I
K
Modal Santo 20.410.000

TotalAset 21.410.000 Total Kewajiban & Ekuitas 21.410.000

Catatan :
1. Pendapatan dan beban merupakan komponen/item/unsur dari
Laporan Laba Rugi.
2. Prive merupakan komponen dari Laporan Ekuitas Pemilik.
3. Sedangkan beberapa contoh komponen dari Neraca adalah kas,
piutang usaha, perlengkapan, utang usaha, modal.
4. Urutan laporan keuangan berdasarkan proses penyajiannya,
haruslah selalu dimulai dari Laporan Laba Rugi, Laporan Ekui­
tas Pemilik, Neraca, dan Laporan Arus Kas.

- 22 I Pengantar Akuntansi

Anda mungkin juga menyukai