Anda di halaman 1dari 5

Nama: Ananda Fitria Rahmadani

Nim: 2101036257
Prodi: Akuntansi

Akuntansi untuk Persekutuan dan Perusahaan Kewajiban Terbatas

Perusahaan Perseorangan

Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh satu individu. Jenis perusahaan
perseorangan (proprietorship) yang paling umum adalah penyedia jasa profesional seperti pengacara,
arsitek, agen properti, dan dokter.

Perusahaan Perusahaan perseorangan perseorangan merupakan merupakan entitas terpisah untuk


kepentingan akuntansi dan saat pemiliknya meninggal dunia atau pensiun, bisnisnya pun berakhir. Akan
tetapi, untuk kepentingan pajak penghasilan, perusahaan tersebut tidak diperlakukan sebagai entitas
terpisah yang dikenakan dikenakan pajak. Kekurangan utama dari bentuk usaha ini adalah kesulitan
untuk menghimpun modal dalam jumlah besar. Investasi usaha terbatas pada jumlah yang dapat
disediakan pemilik dari kekayaan pribadinya, ditambah jumlah tambahan yang dapat diperoleh dari
pinjaman. Selain itu, pemilik secara pribadi juga bertanggung jawab atas utang atau kewajiban hukum
untuk perusahaan. Dengan kata lain, jika perusahaan gagal membayar kewajibannya, kreditur memiliki
hak atas aset pribadi pemilik tanpa melihat jumlah investasi aktual pemilik dalam perusahaan.

• Kelebihan
1. Pendirian perusahaan perorangan (orang pribadi) sangat mudah dan tidak berbelit-belit
biasanya syarat perizinan di Pemerintah Daerah lebih ringan,
2. Perusahaan perorangan cocok untuk usaha yang relatif kecil atau mereka yang memiliki modal
dan bidang usaha yang terbatas.
3. Tidak memerlukan akta formal (akta pendirian dari notaris) dalam pendiriannya tetapi untuk
bisnis-bisnis tertentu perlu meminta izin ke Pemerintah Daerah setempat, sehingga pemilik
tidak perlu mengeluarkan biaya yang terlalu besar.

• Kekurangan
1. Untuk memperoleh modal dari pihak luar (perbankan) akan lebih sulit, yang artinya jika
perusahaan perorangan ingin mendapatkan tambahan modal atau investasi atau pinjaman dari
perbankan relatif sulit, terutama untuk jumlah yang besar.
2. Perusahaan perorangan relatif sulit mengikuti tender yang diselenggarakan oleh Pemerintah
(Bendahara Instansi Pemerintah), BUMN (Badan Usaha Milik Negara), BUMD (Badan Usaha
Milik Daerah) serta perusahaan besar swasta, karena kesulitan untuk memenuhi persyaratan
kelengkapan dokumen dan jumlah dana /modal yang tersedia.
3. Pemilik perusahaan perseorangan (orang pribadi) bertanggung jawab terhadap utang
perusahaan secara penuh maupun kewajiban lainnya.
Korporasi

Korporasi adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi,
konsumsi dan distribusi. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula yang tidak.
Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha untuk perusahaannya.
Badan usaha ini adalah status dari perusahaan tersebut yang terdaftar di pemerintah secara resmi.

• Kelebihan
1. Mudah untuk mengumpulkan uang. Perusahaan dapat meningkatkan modal dalam jumlah besar
dengan menjual saham. Tidak ada biaya bunga.Pemegang saham dibayar hanya jika perusahaan
menghasilkan keuntungan.
2. Tanggung jawab terbatas. Pemegang saham tidak dapat dimintakan pertanggung-jawabkan,
kecuali sebatas modal yang telah ditanamkan ke dalam perseroan. Karena itu, badan usaha ini
lebih mudah untuk menarik investor karena risikonya relatif rendah.
3. Skala ekonomi. Karena ukurannya yang lebih besar, perusahaan dapat memperoleh manfaat
dari skala ekonomi.

• Kekurangan
1. Masalah komunikasi. Ketika perusahaan menjadi lebih besar, layanan dan hubungan dapat
menjadi lebih bersifat kaku dan impersonal bagi pelanggan dan karyawan.
2. Kompleksitas ditambahkan. Menjalankan badan usaha perseorangan atau kemitraan lebih
murah dan lebih tidak birokratis daripada menjalankan korporasi.
3. Pengungkapan informasi. Data keuangan harus disediakan untuk semua pemegang saham. Ini
dapat menjadi tugas yang memakan waktu dan mahal karena auditor harus dibayar dan laporan
tahunan harus dipublikasikan dan didistribusikan. Privasi tidak lagi ada, dibandingkan dengan
yang dinikmati oleh badan perseorangan ataupun kemitraan.
Persekutuan

• Persekutuan (partnership) merupakan gabungan dua orang atau lebih yang memiliki dan
menjalankan usaha untuk mendapatkan laba.
• Persekutuan jarang digunakan jika dibandingkan dengan perusahaan perseorangan.
• Persekutuan memiliki masa yang terbatas.
• Para rekan memiliki kepemilikan bersama atas properti persekutuan.
• Karakteristik persekutuan lainnya adalah agen kebersamaan.
• Persekutuan dibentuk berdasarkan sebuah kontrak.
• Kekurangan utama persekutuan adalah kewajiban para rekan yang tidak terbatas.

CV dan Firma

Commonditaire Vennootschap atau CV merupakan persekutuan yang terdiri atas satu atau lebih rekan
umum (rekan aktif) dan satu atau lebih rekan pasif. Rekan aktif secara pribadi bertanggung jawab atas
seluruh utang persekutuan, sedangkan rekan pasif hanya menyumbangkan modal untuk persekutuan
dan hanya bertanggung jawab sebesar jumlah kontribusinya saja.

Firma merupakan bentuk persekutuan lain yang biasa ditemukan di Indonesia. Firma atau biasa
disingkat Fa, secara luas digunakan untuk kantor‐kantor jasa profesional seperti kantor hukum atau
kantor akuntan

Perbedaan antara Firma dan CV adalah firma menggunakan nama rekan sebagai identitas usaha. Contoh
kantor hukum adalah Konsultan Hukum dan Advokat Oto C. Kaligis dan Rekan, di mana
O.C. Kaligis adalah salah satu rekan dalam firma tersebut. Contoh lainnya adalah KAP Purwantono.
Pembagian Laba

Pembagian Laba salah satu metode dalam pembagian laba adalah berdasarkan jasa yang disediakan oleh
masing‐masing rekan kepada persekutuan tersebut. Jasa‐jasa ini seringkali diakui oleh rekan sebagai
pemberian gaji. Pemberian gaji tersebut menggambarkan perbedaan atas kemampuan rekan dan waktu
yang diberikan kepada persekutuan

Disolusi Persekutuan
• Seseorang bisa masuk dan di akui sebagai bagian dari persekutuan jika mendapat persetujuan
dari semua sekutu dengan cara:
1. Membeli “interest” dari satu atau lebih sekutu saat ini
2. Menyertakan aset pada persekutuan
• Ketika metode pertama dipakai, maka total aset dan modal dari persekutuan tidak berubah
karena ia hanya menggantikan modal dari sekutu lama.
• Ketika metode kedua dipakai, maka total aset dan modal persekutuan akan bertambah.

Pembelian (Interest)

Sebagai ilustrasi, asumsikan bahwa pada 1 Juni Tommy Arya dan Nathan Bima menjual seperlima bagian
dari masing‐ masing modalnya di Bagus Consulting kepada Joni Cakra senilai Rp10.000.000 secara tunai.
Pada 1 Juni, persekutuan memiliki aset bersih sebesar Rp100.000.000 dan kedua rekan yang ada
memiliki saldo modal masing‐masing Rp50.000.000. Transaksi tersebut merupakan transaksi antara
Arya, Bima, dan Cakra.

Penyertaan Aset Pada Persekutuan

Sebagai ilustrasi, asumsikan bahwa sebagai pengganti pembelian seperlima hak kepemilikan di Bagus
Consulting secara langsung dari Tommy Arya dan Nathan Bima. Joni Cakra memberikan Rp20.000.000
secara tunai kepada Bagus Consulting untuk kepemilikan modal sebesar Rp20.000.000
Penilaian Kembali Aset

Pada saat sekutu baru bergabung dalam persekutuan, maka saldo dari akun aset dinilai pada
current value nya. Ketika nilai itu tidak mencerminkan nilai pasar aset itu sekarang, maka nilai
dari aset itu harus disesuaikan, dan ini dikenal dengan revaluasi aset. Hal itu penting dilakukan
karena sangat berkaitan dengan proporsi pembagian keuntungan dan kerugian aset pada
periode sebelumnya.

Likuidasi Persekutuan

Saat persekutuan mengakhiri usaha, biasanya akan dilakukan penjualan aset, pembayaran ke
kreditur, dan pembagian sisa kas atau aset lainnya ke rekan‐rekan persekutuan. Proses
semacam ini disebut likuidasi (liquidation) persekutuan. Meskipun likuidasi mengacu pada
pembayaran liabilitas, sering kali juga mencakup proses mengakhiri usaha secara keseluruhan.
Saat persekutuan mengakhiri usaha dan kegiatan operasi normal tidak dijalankan. akun‐akun
harus disesuaikan dan ditutup. Akun yang dibiarkan terbuka hanya akun aset, aset kontra,
liabilitas, dan ekuitas pemilik.

Proses likuidasi digambarkan di Tampilan 4. Langkah‐ langkah proses likuidasi adalah sebagai
berikut.
– Langkah 1. Menjual aset persekutuan. Langkah ini disebut realisasi (realization).
– Langkah 2. Membagikan laba atau rugi yang diperoleh dari realisasi kepada para rekan
berdasarkan rasio pembagian laba.
– Langkah 3. Membayar klaim kepada kreditur menggunakan kas yang diperoleh dari
realisasi langkah 1.
– Langkah 4. Membagikan sisa kas kepada para rekan berdasarkan saldo dalam akun
modal mereka.

Anda mungkin juga menyukai