Disusun Oleh
Nabilatul Karimah
246232002
Kemitraan
Kemitraan terbagi menjadi dua kategori yaitu kemitraan umum dan kemitraan
terbatas. Dalam kemitraan umum, semua mitra setuju untuk menyediakan sebagian
kecil dari pekerjaan dan uang tunai serta berbagai keuntungan dan kerugian. Kemitraan
terbatas memungkinkan tanggung jawab beberapa mitra terbatas pada jumlah uang
tunai yang dikontribusikan masing-masing mitra kepada kemitraan. Beberpa hal yang
penting ketika mempertimbangkan kemitraan:
1. Kemitraan biasanya tidak mahal dan mudah dibentuk.
2. Mitra umum memiliki tanggung jawab tidak terbatas untuk semua utang.
3. Kemitraan umum diakhiri ketika mitra umum meninggal atau mengundurkan
diri (tetapi tidak demikian halnya dengan mitra terbatas).
4. Sulit bagi kemitraan untuk mengumpulkan uang tunai dalam jumlah besar.
5. Penghasilan dari kemitraan dikenakan pajak sebagai penghasilan pribadi bagi
para mitra.
6. Kontrol manajemen berada di tangan mitra umum.
Korporasi
Dari semua bentuk perusahaan bisnis, korporasi adalah yang paling penting.
Korporasi adalah badan hukum yang berbeda. Dengan demikian, korporasi dapat
memiliki nama dan menikmati banyak kekuatan hukum perorangan. Para pendiri harus
menyiapkan artikel pendirian dan seperangkat anggaran rumah tangga. Anggaran dasar
harus mencangkup hal-hal sebagai berikut:
1. Nama perusahaan.
2. Umur Perusahaan yang dimaksud.
3. Tujuan bisnis.
4. Jumlah lembar saham yang diizinkan untuk diterbitkan oleh perusahaan dengan
pernyataan pembatasan dan hak-hak dari berbagai kelas saham.
5. Sifat dari hak-hak yang diberikan kepada pera pemegang saham.
6. Jumlah anggota dewan direksi awal.
Dalam bentuk yang paling sederhana, Perusahaan terdiri dari tiga kelompok
yaitu pemegang saham (pemilik), direktur, dan pejabat perusahaan (manajemen
puncak). Potensi pemisahan kepemilikan dari manajemen memberikan korporasi
beberapa keuntungan dibandingkan kepemilikan dan kemitraan:
1. Karena kepemilikan dalam korporasi diwakili oleh saham, kepemilikan dapat
dengan mudah dialihka ke pemilik baru.
2. Korporasi memiliki umur yang tidak terbatas.
3. Tanggung jawab pemegang saham terbatas pada jumlah yang diinvestasikan
dalam saham kepemilikan.
Identifikasi Arus Kas. Sayangnya, terkadang tidak mudah untuk mengamati arus
kas secara langsung. Sebagian besar informasi yang diperoleh adalah dalam
bentuk laporan akuntansi dan sebagian besar pekerjaan analisis keuangan adalah
mengekstrak informasi arus kas dari laporan akuntansi.
Waktu Arus Kas. Nilai investasi yang dibuat oleh perusahaan tergantung pada
waktu arus kas. Salah satu prinsip terpenting dalam keuangan adalah bahwa
individu lebih suka menerima arus kas lebih awal daripada lebih lambat.
Risiko Arus Kas. Perusahaan harus mempertimbangkan risiko. Jumlah dan waktu
arus kas biasanya tidak diketahui dengan pasti. Sebagian besar investor tidak
menyukai risiko.
1.6 Peraturan
Undang-Undang Sekuritas Tahun 1933 dan Undang-Undang Pertukaran
Sekuritas Tahun 1934
Securities Act of 1933 (UU 1933) dan Securities Exchange Act of 1934 (UU
1934) memberikan kerangka kerja peraturan dasar di Amerika Serikat untuk
perdagangan sekuritas secara publik.
Undang-Undang 1933 berfokus pada penerbitan sekuritas baru. Pada
dasarnya, Undang-Undang 1933 mewajibkan perusahaan untuk mengajukan
pernyataan pendaftaran kepada Securities and Exchange Commission (SEC) yang
harus tersedia bagi setiap pembeli sekuritas baru. Tujuan dari pernyataan
pendaftaran ini adalah untuk menyediakan semua informasi yang diperlukan bagi
calon pemegang saham untuk mengambil keputusan yang tepat. Undang-Undang
1934 memperluas persyaratan pengungkapan Undang-Undang 1933 untuk
perdagangan sekuritas di pasar setelah diterbitkan. Undang-Undang 1934
membentuk SEC dan mencakup sejumlah besar masalah termasuk pelaporan
perusahaan, penawaran tender, dan perdagangan orang dalam. Undang-Undang
1934 mewajibkan perusahaan untuk mengajukan laporan ke SEC setiap tahun
(Formulir 10K), setiap triwulan (Formulir 10Q), dan setiap bulan (Formulir 8K).
Seperti yang telah disebutkan, Undang-Undang 1934 membahas masalah
penting perdagangan orang dalam. Perdagangan orang dalam ilegal terjadi ketika
seseorang yang telah memperoleh informasi khusus nonpublik (yaitu informasi
orang dalam) membeli atau menjual sekuritas berdasarkan informasi tersebut. Satu
bagian dari Undang-Undang 1934 berurusan dengan orang dalam seperti direktur,
pejabat, dan pemegang saham besar, sementara bagian lainnya berurusan dengan
siapapun yang telah memperoleh informasi orang dalam. Tujuan dari bagian
Undang-Undang 1934 ini adalah untuk mencegah orang dalam atau orang yang
memiliki informasi orang dalam mengambil keuntungan yang tidak adil dari
informasi ini ketika berdagang dengan orang luar.
Sarbanes-Oxley
Menanggapi skandal korporasi di perusahaan-perusahaan seperti Enron,
WorldCom, Tyco, dan Adelphia, kongres memberlakukan Undang-Undang
Sarbanes-Oxley pada tahun 2002. Undang-undang ini, yang lebih dikenal dengan nama
"Sarbox," dimaksudkan untuk melindungi investor dari pelanggaran perusahaan.
Salah satu bagian penting dari Sarbox mulai berlaku pada tanggal 15
November 2004. Bagian 404 mensyaratkan, antara lain, bahwa setiap laporan
tahunan perusahaan harus memuat penilaian atas struktur pengendalian internal dan
pelaporan keuangan perusahaan. Auditor kemudian harus mengevaluasi dan
mengesahkan penilaian manajemen atas isu-isu ini. Sarbox juga membentuk
Dewan Pengawas Akuntansi Perusahaan Publik (PCAOB) untuk menetapkan
pedoman audit dan standar etika yang baru. Pedoman ini mengharuskan komite
audit perusahaan publik dari dewan perusahaan untuk menyertakan hanya direktur
luar yang independen untuk mengawasi audit tahunan dan mengungkapkan apakah
komite tersebut memiliki ahli keuangan (dan jika tidak, mengapa tidak).