Anda di halaman 1dari 6

Nama : ADINDA

NIM : 7203520019

Mata Kuliah : Manajemen Keuangan

a. Konsep Dan Tujuan Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan


bagaimana perusahaan memperoleh dana, menggunakan dana serta mengelola aset sesuai
dengan tujuan perusahaan.

Tujuan Manajemen Keuangan :

a. Maksimalisasi profit atau laba perusahaan adalah Suatu upaya perusahaan dalam
memaksimalkan keuntungan yang dapat diperoleh dari usaha yang dijalani.

b. Maksimalisasi kesejahteraan pemilik perusahaan yaitu memastikan pengembalian yang


memadai kepada pemegang saham yang akan bergantung pada kapasitas penghasilan, harga
pasar saham, ekspektasi pemegang saham.

c. Memastikan pemanfaatan dana yang optimal. Setelah dana diperoleh, dana tersebut harus
digunakan semaksimal mungkin dengan biaya paling rendah.

Ruang Lingkup Manajemen Keuangan :

Manajemen keuangan berhubungan dengan tiga aktivitas. Berikut aktivitas-aktivitas tersebut:

a. Aktivitas Penggunaan Dana

Aktivitas penggunaan dana adalah aktivitas guna menginvestasikan dana pada berbagai
aktivas. Alokasi dana berbentuk financial assets (aktiva finansial) dan real assets (aktiva riil).

b. Aktivitas Perolehan Dana

Aktivitas perolehan dana adalah aktivitas guna mendapatkan sumber dana. Sumber dana ini
baik dari sumber dana internal ataupun eksternal perusahaan.

c. Aktivitas Pengelolaan Aktiva

Aktivitas pengelolaan aktiva adalah setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk
aktiva. Dana tersebut harus dikelola seefisien mungkin.

b. Membedakan Bentuk-Bentuk Hukum Organisasi Bisnis


c. 10 Prinsip Yang Membentuk Dasar Manajemen Keuangan

1.Risk – return trade-off


Risk–return trade-off merupakan pernyataan yang menunjukkan adanya pertukaran antara
risiko dan return, suatu tuntutan konsekuensi dari sebuah sebab. Prinsipnya adalah semakin
tinggi risiko suatu pekerjaan maka return yang diperoleh mestinya harus semakin besar.
Maka sering muncul pernyataan “High risk, high return” yang merujuk pada kompensasi
yang besar akibat pekerjaan yang dilakukan berisiko tinggi.
2.Time value of money
Nilai waktu uang yaitu menerima sejumlah uang di waktu sekarang lebih baik dari pada
menerimanya dengan jumlah yang sama di masa yang akan datang. Hal ini berkaitan dengan
nilai uang yang semakin lama semakin menurun akibat terjadinya inflasi.

3.Cash – not profit – is king

Kesulitan keuangan yang dialami oleh banyak pebisnis salah satunya disebabkan karena
mereka terlalu fokus pada laba, dan mengabaikan aliran kas.

4.Incremental cash flows count


Incremental cash flows adalah arus kas yang berhubungan langsung dengan investasi, dimana
pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan pertimbangan adanya pertambahan kas jika
suatu proyek dikerjakan, ataupun mempertimbangkan dampak yang terjadi terhadap kondisi
keuangan (kas) saat proyek diterima dan pada saat proyek tidak diterima untuk dikerjakan.
5.The curse of competitive markets
Persaingan yang semakin ketat akan membelah pasar menjadi bagian-bagian kecil karena
semakin banyaknya produsen yang masuk untuk bersaing pada produk yang sama di pasar
yang sama sehingga mengakibatkan lesunya usaha. Kondisi ini mengisyaratkan bahwa tidak
selamanya laba dapat diperoleh dalam jumlah yang besar. Kecilnya penerimaan laba akan
berdampak pada kecilnya tingkat pengembalian investasi. Untuk itu perlu dilakukan beberapa
hal untuk menjaga agar usaha tetap mampu bersaing dan mempertahankan pasarnya, di
antaranya adalah; diversifikasi produk, penguasaan bahan baku, penggunaan teknologi tepat
guna untuk meminimalisir biaya.

6.Efficient capital markets


Capital market (pasar modal) merupakan pasar modal yang dimana harga aktiva finansial
yang di perdagangkan menunjukkan semua informasi yang ada dan bisa adjustment diri
secara cepat bila ada informasi yang baru. Dalam hal ini efisiensi mesti menyangkut
informasi dan operasi dalam pasar modal , misalnya: kemudahan dalam memperdagangkan
surat-surat berharga
7.The agency problem
Masalah keagenan terjadi antara para manajer dengan pemegang saham, di mana para
manajer dipercaya untuk mengelola perusahaan dan memberikan keuntungan dari semua
aktifitas bisnis perusahaan, agar para pemegang saham mendapatkan keuntungan dari
keuntungan perusahaan tersebut. Masalahnya adalah, manajer tidak akan bekerja untuk para
pemegang saham jika tidak selaras dengan kepentingan mereka. Para manajer akan
mengambil keputusan yang akan memberikan keuntungan bagi mereka, kecuali jika ada
aturan main yang menjelaskan bagaimana struktur insentif dapat mengakomodasi
kepentingan kedua belah pihak, Manajer dan pemegang saham.

8.Taxes bias business decisions


Yaitu pertimbangan pajak yang dijadikan landasan pengambilan keputusan terhadap suatu
aktifitas bisnis. Untuk itu yang perlu diperhatikan dalam manajemen keuangan adalah, segala
keputusan dan perhitungan haruslah setelah dipotong pajak. Artinya jangan hanya melihat
harga dari suatu produk yang dapat diterapkan pada sebuah wilayah lebih menguntungkan,
tetapi lupa bahwa harga tersebut belum dimasukkan komponen pajak.

9.All risk is not equal


Setiap usaha memiliki risiko yang berbeda, untuk itu perlu melakukan investasi usaha pada
bidang-bidang yang berbeda untuk mengantisipasi terjadinya risiko yang
mengakibatkan collaps-nya sebuah usaha.
10.Ethical dilemmas are everywhere in finance
Etika merupakan nilai-nilai normatif yang harus dilekatkan pada sikap seseorang dimanapun
dia berada. Pada setiap perusahaan selalu ada aturan nilai ‘universal’ yang sering disebut
Budaya Perusahaan sebagai bentuk dan upaya perusahaan mengarahkan karyawannya agar
memegang teguh nilai-nilai yang baik. Kesalahan etis walaupun dapat dimaafkan, tetapi akan
dapat juga membunuh karir seseorang karena biasanya pelanggar etika akan mendapat
hukuman sosial disebabkan pelanggaran etika merupakan pertaruhan integritas yang
dibutuhkan sebagai nilai budaya perusahaan.
d. Peluang Karir Dibidang Keuangan

a. Konsultan

Profesi konsultan disini diartikan kepada pihak ketiga perusahaan (eksternal), yakni
konsultan memiliki jobdesk membantu proses pemberi pendapat dalam pengambilan
keputusan kebijakan yang akan diberlakukan dalam suatu perusahaan.
b. Akuntan
Akuntan di sini diartikan sebagai pihak internal yang mengambil profesi untuk mengelola dan
meningkatkan kualitas informasi keuangan. Profesi seorang akuntan dapat dikembangkan
menjadi, sebagai berikut:
 Akuntan Perusahaan, yang bertugas sebagai pihak internal menyusun laporan
keuangan perusahaan.
 Akuntan Publik, yang bertugas sebagai pihak eksternal membantu para perusahaan
memeriksa laporan keuangan.
 Akuntan pemerintah, yang bertugas memeriksa keuangan pemerintahan. Hal ini
merupakan job desk dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan banyak lainnya.
c. Tenaga Pendidik atau Dosen
e. Masalah Keagenan Dan Pengendalian Perusahaan

Masalah Keagenan

Masalah keagenan  adalah masalah yang mungkin timbul antara


pemegang saham dengan manajemen. Masalah keagenan dapat timbul akibat perbedaan
kepentingan antara pihak manajemen dengan pemilik modal. Manajemen sebagai agen dari
pemilik modal memiliki kepentingan untuk menghindari risiko sehingga dapat berselisih
dengan kepentingan pemilik modal. Penyebaran pemegang sahan juga mempengaruhi
masalah keagenan yang timbul. Semakin banyak pemegang saham maka semakin sulit
pengawasan saham oleh pihak manajer sehingga masalah keagenan dapat timbul. Masalah
keagenan menimbulkan biaya keagenan. Biaya ini timbul untuk menyelesaikan masalah
keagenan. Semakin banyak masalah keagenan, maka keuntungan pemilik modal semakin
berkurang.

Masalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan keagenan yaitu :


1. Masalah keagenan antara manajer dengan pemegang saham. Konflik ini dapat timbul
pada pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan pengumpulan dana dan
cara melakukan investasi terhadap dana yang telah diperoleh. Kecenderungan manajer
pada kondisi ini adalah mengambil keputusan untuk kepentingan diirinya
dibandingkan melakukan penngumpulan dana secara maksimal.
2. Masalah keagenan antara pemegang saham dengan kreditur. Sebagian laba
perusahaan menjadi hak kreditur sebagai bentuk
pembayaran bunga dan pinjaman pokok perusahaan. Selain itu, kreditur memiliki
bagian terhadap aset perusahaan jika perusahaan mengalami kebangkrutan. Keputusan
yang berisiko dapat dilakukan oleh pemegang saham. Ini menimbulkan kerugian bagi
kreditur jika perusahaan memutuskan suatu proyek dengan risiko kebangkrutan yang
tinggi.
3. Masalah keagenan akibat ketidak-stabilan keuangan. Masalah ini dapat timbul ketika
perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Penentuan keputusan tentang
pemberhentian perusahaan atau keberlanjutannya akan menimbulkan masalah antara
manajer dan pemilik perusahaan. Ini dikarenakan keberlangsungan perusahaan dapat
lebih bernilai jika diakhiri dan merugikan jika terus beroperasi. Penyelesaian masalah
ini kemudian memerlukan biaya keagenan untuk membiayai pengeluaran pengawasan
dalam pengambilan keputusan.

Pengendalian Perusahaan :

Tujuan dan Fungsi Pengendalian


Seperti yang telah disinggung pada definisinya, tujuan adanya pengendalian internal adalah
agar perusahaan bisa mencapai tujuannya dengan cara mendapatkan kesempatan dan
keuntungan serta mencegah adanya kerugian.
Selain itu, ada beberapa tujuan lainnya yaitu :
 Menghasilkan informasi seperti laporan keuangan yang bisa dipercaya dan
dipertanggungjawabkan
 Memastikan segala aktivitas perusahaan sesuai dengan hukum dan peraturan yang
berlaku
 Meningkatkan efisiensi dan mencegah adanya pemborosan pengelolaan sumber daya
perusahaan.
 Memastikan segala anggota perusahaan atau organisasi mengetahui dan mematuhi
kebijakan yang telah dibuat.
 Menjaga aset perusahaan.
 Menjamin keamanan operasional perusahaan.
Jenis Pengendalian :
 Pengendalian internal akuntansi yang meliputi persetujuan, keandalan data,
pemisahan fungsi operasi, penyimpanan, pencatatan, hingga pengawasan aset atas
kekayaan.
 Pengendalian internal administrasi yang meliputi efisiensi usaha, kebijakan direksi,
analisis risiko, manajemen sumber daya hingga pengendalian mutu.

Anda mungkin juga menyukai