Anda di halaman 1dari 3

Dinar Junisar Lestari

202194403002
Manajemen Keuangan

1.11. LATIHAN
1. Jelaskan perbedaan antara memaksimalkan laba dan memaksimalkan nilai
perusahaan!
Memaksimalkan nilai Perusahaan biasanya bersifat jangka pendek , memperhitungkan risiko, dan
menunjukkan arus kas. Sedangkan Memaksimalkan laba sering disebut sebagai tujuan Perusahaan
karena tidak memperhitungkan risiko, tidak memungkinkan adanya dampak dari kebijakan dividen dan
tidak menunjukkan arus kas. Meskipun upaya memaksimalkan laba merupakan tujuan yang logis bagi
setiap Perusahaan, semua pakar keuangan sepakat bahwa tujuan Perusahaan dalam perspektif
manajemen keuangan bukan memaksimalkan laba, melainkan memaksimalkan kekayaan pemegang
saham atau memaksimalkan nilai Perusahaan. Kekayaan pemegang saham adalah perkalian antara
harga saham per lembar dan jumlah saham yang beredar. Ini berarti bahwa kekayaan pemegang saham
akan tercermin dari nilai Perusahaan, yang ditunjukkan oleh harga saham Perusahaan bersangkutan di
bursa saham.

Perumusan memaksimalkan kekayaan pemegang saham atau nilai Perusahaan sebagai tujuan pada
akhirnya akan memudahkan pengukuran kinerja suatu Perusahaan. Bilamana harga saham suatu
Perusahaan memiliki trend yang meningkat dalam jangka panjang, ini merupakan suatu indicator bahwa
kinerja Perusahaan dalam keadaan baik. Meningkatnya harga saham mencerminkan kepercayaan pasar
akan baiknya prospek Perusahaan Perusahaan bersangkutan pada masa mendatang.

Memaksimalkan laba bukan berarti tujuan yang tepat. Tujuan normative Perusahaan adalah
memaksimalkan nilai Perusahaan. Yang artinya harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila
Perusahaan tersebut dijual. Semakin tinggi nilai Perusahaan, semakin besar kemakmuran yang akan
diterima oleh pemilik Perusahaan.

2. Jelaskan secara singkat masalah keagenan (agency problem) yang ada kaitannya
dengan manajemen keuangan!
Masalah keagenan adalah konflik kepentingan yang melekat dalam suatu hubungan apapun, di mana
satu pihak diharapkan bertindak demi kepentingan terbaik pihak lainnya. Dalam keuangan Perusahaan,
masalah agency problem biasanya mengacu pada konflik kepentingan antara manajemen dengan
pemegang saham.

Untuk itu biasanya dibutuhkan agency theory yang digunakan untuk memahami hubungan di mana
pemegang saham mempekerjakan manajemen untuk melaksanakan berbagai aktivitas atas nama
pemegang saham dan mendelegasikan kewenangan pengambilan keputusan kepada manajemen.

Kemudian penyebab masalah keagenan muncul akibat perbedaan kepentingan antara pihak manajemen
dengan pemegang saham. Masalah keagenan menimbulkan biaya keagenan, biaya ini timbul untuk
menyelesaikan masalah keagenan. Semakin banyak masalah keagenan maka keuntungan pemegang
saham semakin berkurang.

Dalam Perusahaan terdapat tiga bentuk hubungan keagenan yaitu (1) hubungan antara pemegang
saham dan kreditur, (2) hubungan antara manajemen dari dalam Perusahaan dan pemegang saham dari
luar Perusahaan, (3) hubungan antara pemegang saham dengan manajemen kontrak. Masalah –
masalah yang timbul berkaitan dengan hubungan keagenan tersebut adalah :

- Masalah keagenan antara pemegang saham dengan kreditur, sebagian laba Perusahaan menjadi
hak kreditur sebagai bentuk pembayaran Bunga dan pinjaman pokok Perusahaan. Selain itu
kreditur memiliki bagian terhadap asset Perusahaan jika Perusahaan bangkrut. Keputusan
berisiko berada ditangan pemegang saham dan menimbulkan kerugian bagi kreditur jika
Perusahaan memutuskan suatu proyek dengan risiko kebangkrutan yang tinggi.
- Masalah keagenan dengan antara manajemen dengan pemegang saham, muncul pada
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan pengumpulan dana dan cara
melakukan investasi terhadap dana yang telah diperoleh. Kecenderungan manajemen pada
kondisi ini adalah mengambil keputusan untuk kepentingan dirinya dibandingkan melakukan
pengumpulan dana secara maksimal.
- Masalah keagenan akibat ketidakstabilan keuangan, timbul ketika Perusahaan mengalami
kesulitan keuangan. Penentuan keputusan tentang pemberhentian atau keberlanjutannya
Perusahaan akan menimbulkan masalah antara antara manajemen dan pemegang saham
sebagai pemilik Perusahaan. Ini dikarenakan keberlangsungan Perusahaan dapat lebih bernilai
jika diakhiri dan merugikan jika terus beroperasi. Penyelesaian masalah ini memerlukan biaya
keagenan untuk membiayai pengeluaran pengawasan dalam pengambilan keputusan.

3. Sebutkan dan jelaskan sepuluh aksioma terkait dengan manajemen keuangan!


Ada 10 aksioma dalam manajemen keuangan yang memberikan pengertian bahwa pernyataan –
penyataan tersebut memiliki dasar kebenaran atau terbukti kebenerannya sebagai berikut :

- Risk-return trade-off

Ada hubungan pertukaran timbal balik antara risiko dengan imbal hasil investasi. Merupakan
pernyataan suatu tuntutan konsekuensi dari sebuah sebab. Prinsipnya adalah semakin tinggi risiko
maka imbal hasil yang diperoleh harus semakin besar. Sehingga sering muncul pernyataan “high risk,
high return” yang merujuk pada kompensasi yang besar akibat sesuatu yang berisiko tinggi.

- Time value of money

Menerima sejumlah uang diwaktu sekarang lebih baik daripada menerimanya dengan jumlah yang
sama di masa yang akan dating. Uang mempunyai nilai waktu yang ukurannya adalah tingkat
pengembalian.

- Cash – not profit – is king

Uang kas lebih penting dari laba. Dalam banyak kasus, para pengusaha sering menjadi repot
mengurus bisnisnya dikarenakan kesulitan keuangan di tahun berikutnya, jika menurut catatannya
laba yang diperoleh selalu meningkat. Setelah diteliti ternyata keuntungan yang diperoleh
perusahaannya hampir semua dalam bentuk piutang yang tingkat likuiditasnya tentu kalah
dibandingkan dengan kas.

- Incremental cash flows count

Arus kas yang berhubungan langsung dengan investasi, dimana pengambilan keputusan dilakukan
berdasarkan pertimbangan adanya pertambahan kas jika suatu proyek dikerjakan, ataupun
mempertimbangkan dampak yang terjadi terhadap kondisi keuangan saat proyek diterima dan pada
saat proyek tidak diterima untuk dikerjakan.

- The curse of competitive markets

Persaingan yang semakin ketat akan membelah pasar menjadi bagian – bagian kecil karena semakin
banyaknya produsen yang masuk untuk bersaing pada produk yang sama di pasar yang sama,
sehingga mengakibatkan lesunya usaha. Kondisi ini mengisyaratkan penerimaann laba akan
berdampak pada kecilnya tingkat pengembalian investasi.

- Efficient capital markets

Pasar modal yang efisien adalah pasar yang bergerak cepat dan dapat menetapkan harga yang tepat
pula, aktiva finansial yang diperjualbelikan mencerminkan seluruh informasi yang ada dan dapat
menyesuaikan diri secara cepat terhadap informasi baru. Efisiensi pasar modal dinilai berhasil
apabila dapat menggabungkan dan menyelaraskan informasi.

- The agency problem

Masalah keagenan terjadi antara manajemen dengan pemegang saham, dimana manajemen
dipercaya untuk mengelola Perusahaan dan memberikan keuntungan dari semua aktifitas bisnis
Perusahaan, agar para pemegang saham mendapatkan keuntungan dari laba Perusahaan tersebut.

- Taxes bias business decisions

Pajak harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan suatu aktivitas bisnis. Untuk itu perlu
diperhatikan dalam manajemen keuangan adalah segala keputusan dan perhitungan haruslah
setelah dipotong pajak. Artinya jangan hanya melihat imbal hasil atas suatu investasi tertentu lebih
menguntungkan, tetapi lupa bahwa dalam imbal hasil tersebut belum diimasukkan komponen pajak.

- All risk is not equal

Tidak semua risiko sama, ada sebagian risiko yang dapat didiversifikasi. Pepatah menyebutkan
“jangan letakkan seluruh telur dalam satu keranjang”

- Ethical dilemmas are everywhere in finance

Etika merupakan nilai – nilai normative yang harus dilekatkan pada sikap seseorang dimanapun ia
berada. Setiap Perusahaan selalu ada aturan nilai universal yang sering disebut budaya Perusahaan
sebagai bentuk dan upaya Perusahaan mengarahkan karyawannya agar memegang teguh nilai –
nilai yang baik.

Anda mungkin juga menyukai