Jawab : Struktur keuangan mengacu pada campuran hutang dan ekuitas yang digunakan
perusahaan untuk membiayai operasinya. Komposisi ini secara langsung mempengaruhi
risiko dan nilai bisnis terkait. Manajer keuangan bisnis memiliki tanggung jawab untuk
memutuskan campuran terbaik antara utang dan ekuitas untuk mengoptimalkan struktur
keuangan. Secara umum, struktur keuangan suatu perusahaan dapat juga disebut sebagai
struktur modal. Dalam beberapa kasus, mengevaluasi struktur keuangan juga dapat mencakup
keputusan antara mengelola bisnis swasta atau publik dan peluang modal yang menyertainya.
Jawab : Struktur modal adalah kombinasi khusus dari hutang dan ekuitas yang digunakan
oleh perusahaan untuk membiayai operasi dan pertumbuhannya secara keseluruhan. Modal
ekuitas muncul dari kepemilikan saham di perusahaan dan klaim atas arus kas dan laba masa
depan. Utang datang dalam bentuk penerbitan obligasi atau pinjaman, sedangkan ekuitas
dapat datang dalam bentuk saham biasa, saham preferen, atau laba ditahan. Utang jangka
pendek juga dianggap sebagai bagian dari struktur modal.
Jawab : Struktur Modal merupakan kombinasi dari berbagai jenis sumber dana jangka
panjang. Sedangkan, struktur Keuangan adalah kombinasi dari berbagai jenis sumber dana
jangka panjang dan jangka pendek.
Jawab : Faktor kunci yang mempengaruhi keputusan struktur modal untuk diselidiki
termasuk leverage industri, profitabilitas, ukuran perusahaan, peluang pertumbuhan,
berwujud aset, inflasi yang diharapkan, dan pengembalian pasar saham.
Analysis struktur modal
Jawab : Pendekatan Modigliani dan Miller menunjukkan bahwa nilai perusahaan dengan
leverage (perusahaan yang memiliki campuran utang dan ekuitas) sama dengan nilai
perusahaan yang tidak memiliki leverage (perusahaan yang sepenuhnya dibiayai oleh
ekuitas). Misalkan laba operasi dan prospek masa depan adalah sama. Jika seorang investor
membeli saham perusahaan dengan leverage, biayanya sama dengan membeli saham
perusahaan yang tidak memiliki leverage.
Proposisi 1 : Dengan asumsi “tidak ada pajak” di atas, struktur modal tidak mempengaruhi
penilaian perusahaan. Dengan kata lain, leverage perusahaan tidak meningkatkan nilai pasar
perusahaan. Ini juga menunjukkan bahwa pemegang utang di perusahaan dan pemegang
saham ekuitas memiliki prioritas yang sama, yaitu pendapatan dibagi rata di antara mereka.
Proposisi 2 : Dikatakan bahwa leverage keuangan berbanding lurus dengan biaya ekuitas.
Dengan peningkatan komponen hutang, pemegang saham ekuitas merasakan risiko yang
lebih tinggi bagi perusahaan. Oleh karena itu, sebagai imbalannya, pemegang saham
mengharapkan pengembalian yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan biaya ekuitas.
Perbedaan utama di sini adalah bahwa Proposisi 2 mengasumsikan bahwa pemegang saham
utang berada di atas angin sejauh menyangkut klaim atas pendapatan. Dengan demikian,
biaya utang berkurang.