Dalam sebuah bisnis, pasti sudah sering mendengar tentang struktur modal.
Pengertian struktur modal berbeda dengan modal. Jika modal adalah hal
umum yang merupakan bagian penting dari berjalannya perusahaan, maka
struktur modal adalah bagian yang mengatur modal. Pengertian, faktor yang
memeranguhi serta teori struktur modal perusahaan wajib dipahami oleh para
pemilik usaha agar modal perusahaan tidak mengalami masalah.
Apa Itu Struktur Modal Perusahaan?
Menurut Keown dkk struktur modal adalah paduan atau kombinasi sumber
dana jangka panjang yang digunakan oleh perusahaan.
Farah Margaretha (2004)
Berdasarkan teori ini, struktur modal tidak berpengaruh terhadap perusahaan. Ada
dua jenis struktur modal dalam teori ini, yaitu teori MM tanpa pajak dan teori MM
dengan pajak.
Teori MM tanpa pajak berpendapat bahwa struktur modal tidak relevan terhadap
nilai perusahaan. Ada beberapa asumsi yang mendukung pernyataan tersebut,
yaitu tidak ada agency cost, tidak ada pajak, investor dapat berutang dengan suku
bunga yang sama dengan perusahaan, dan investor mendapatkan informasi
seperti manajemen terkait masa depan perusahaan.
Menurut teori ini pula, tidak ada biaya kebangkrutan dalam struktur modal, aset
dapat dijual dengan market value jika terjadi kebangkrutan, Earning Before Interest
and Taxes (EBIT) tidak dipengaruhi utang, dan investor adalah price-takers.
Jenis kedua adalah teori MM dengan pajak. Karena teori tanpa pajak dianggap tidak
masuk akal, Franco Modigliani dan Merton Howard Miller, pencipta teori MM,
memasukkan faktur pajak. Pajak yang dibayar kepada pemerintah adalah aliran kas
keluar. Nah, utang dapat menghemat pajak karena bunga dapat digunakan
menjadi pengurang pajak.
Ada yang menyebut bahwa perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas tinggi
akan berusaha mengurangi pajak dengan cara meningkatkan rasio utang. Padahal,
manajer keuangan jarang memikirkan itu. Rasio utang perusahaan dengan
profitabilitas tinggi biasanya rendah. Jadi, situasi ini tidak sesuai dengan teori Trade-
Off.
Teori Pecking Order
Teori Pecking Order menjelaskan mengapa perusahaan yang mempunyai
tingkat keuntungan yang lebih tinggi justru mempunyai tingkat utang yang
lebih kecil. Secara spesifik, perusahaan memiliki ururtan untuk preferensi
penggunaan dana perusahaan. Berikut urutannya:
Pandangan internal perusahaan. Dana internal didapat dari laba yang dihasilkan perusahaan.
Perusahaan menghitung target rasio pembayaran berdasarkan perkiraan kesempatan investasi.
Adanya kebijakan konstan yang digabung dengan fluktuasi dan kesempatan berinvestasi tanpa
prediksi sehingga aliran kas menjadi lebih besar daripada pengeluaran investasi.
Jika pandangan eksternal diperlukan, maka perusahaan akan mengeluarkan surat berharga yang
paling aman terlebih dahulu.
Teori model miller dengan pajak perusahaan dan personal
eori ini dinamakan oleh pencetusnya, yaitu Franco Modigliani dan Merton Miller. Teori ini
terbagi menjadi dua, yaitu teori tanpa pajak dan teori dengan pajak.
Teori pendekatan Modigliani dan Miller dengan pajak menyatakan bahwa struktur tidak relevan
dengan nilai perusahaan. Nilai dua perusahaan yang identik akan tetap sama dan tidak akan
memengaruhi pilihan keuangan yang diadopsi untuk membiayai aset. Modigliani dan Miller
kemudian mengajukan asumsi untuk membangun teorinya, beberapa di antaranya yaitu
tanpa agency cost, tanpa pajak, tanpa biaya kebangkrutan, investor dapat berutang dengan suku
bunga sama dari perusahaan, dan investor memiliki informasi serupa manajemen tentang prospek
perusahaan pada masa depan.
Teori ini juga menyatakan bahwa tidak ada biaya kebangkrutan dalam struktur modal, aset dapat
dijual dengan nilai pasar jika terjadi kebangkrutan, earning before interest (EBIT) tida
dipengaruhi utang, dan investor adalah price-takers.
Sedangkan teori pendekatan Modligiani dan Miller dengan pajak menyatakan bahwa pajak
dibayarkan untuk pemerintah, artinya menjadi aliran kas keluar perusahaan. Utang perusahaan
menjadi pengurang pajak sehingga dapat menghemat pengeluaran pajak.