( CORPORATE FINANCE)
Dibuat Oleh:
Kelompok 2
Dosen Pengampu:
2023
Capital Structure atau Struktur Modal
Struktur modal merupakan gabungan kata dari “struktur” dan “modal”. Istilah “struktur”
sendiri diartikan sebagai pengaturan setiap bagian yang lebih rinci. Sedangkan kata “modal”
merupakan kumpulan uang pokok untuk menjalankan usaha. Oleh sebab itu, struktur modal
memiliki arti pengaturan uang pokok dalam menjalankan usaha dari sumber-sumber yang
berbeda untuk jangka panjang perusahaan.
Dari penjelasan di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa struktur modal atau “capital
structure” berkaitan dengan kombinasi saham ekuitas, modal saham preferensi, surat utang,
pinjaman jangka panjang, laba yang tertahan, serta sumber dana jangka panjang lainnya yang
berhasil dikumpulkan oleh perusahaan. Inilah yang membuat perusahaan melakukan
pengawasan secara ketat terkait masa depan kondisi keuangan perusahaanya.
Struktur modal yang optimal dapat diartikan sebagai struktur modal yang dapat
meminimalkan biaya penggunaan modal keseluruhan atau biaya modal rata-rata, sehingga
akan memaksimalkan nilai perusahaan.
a. Memaksimalkan Pengembalian
Pengaturan moal yang dirancang dengan baik memberikan ruang lingkup untuk
meningkatkan laba per saham sehingga dapat memaksimalkan pengembalian bagi
pemegang saham ekuitas dan memulihkan biaya pinjaman.
b. Mengurangi Risiko Finansial
Struktur yang benar dapat menyeimbangkan utang dan ekuitas bisnis. Dengan begitu,
dapat membantu perusahaan untuk mengelola dan mengurangi risiko keuangan.
c. Meminimalkan Biaya Modal
Struktur modal dapat menyediakan perencanaan modal utang jangka panjang untuk
perusahaan secara strategis. Dengan demikian, dapat membantu meminimalkan biaya
modal.
d. Mengoptimalkan Pemanfaatan Dana
Pengaturan modal yang baik dan tersusun secara sistematis membantu perusahaan
dalam menghasilkan output yang optimal dari dana yang tersedia.
e. Membantu Perencanaan Pajak Perusahaan
Bagi perusahaan yang memilih dana utang, pengaturan modal yang baik dapat
membantu pengurangan pajak manfaat dan tabungan sehingga mengurangi biaya
pinjaman. Optimasi pajak perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi
seperti OnlinePajak. Sebagai penyedia jasa aplikasi perpajakan, OnlinePajak memiliki
fitur-fitur yang dapat mengoptimalkan pajak perusahaan serta menghindari risiko
ketidakpatuhan, sehingga dapat memaksimalkan modal perusahaan.
f. Fleksibilitas
Struktur modal yang baik dapat memfasilitasi ekspansi atau kontraksi modal utang
agar sesuai dengan strategi dan kondisi perusahaan.
g. Solvabilitas
Pengelolaan struktur yang baik dapat membantu menjaga likuiditas perusahaan karena
modal utang yang tidak direncanakan dapat menyebabkan beban pembayaran bunga,
yang dapat mengurangi kas perusahaan.
h. Meningkatkan Nilai Perusahaan
Struktur modal yang sehat dapat menarik perhatian investor untuk menanamkan saham
di suatu perusahaan. Dengan begitu, dapat meningkatkan nilai pasar dari saham dan
sekuritas perusahaan.
C. Teori Struktur Modal
Terdapat beberapa teori landasan untuk melaksanakan struktur modal. Ada 5 teori
yang perlu diketahui: Teori pendekatan tradisional, teori pendekatan Modigliani dan Miller,
teori trade off dalam struktur modal, teori pecking order, serta teori asimetri informasi dan
signaling, serta teori keagenan.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi capital structure yang perlu diketahui, di
antaranya:
a. Low Leverage: proporsi utang lebih rendah daripada proporsi ekuitas dalam
Struktur Modal. Sebagai contoh jika perusahaan memiliki total aset
Rp1.000.000, maka manajer akan mengatur jumlah utang sejumlah Rp300.000
dan ekuitas sejumlah Rp700.000.
b. High Leverage: sebaliknya, proporsi utang lebih tinggi daripada proporsi
ekuitas dalam Struktur Modal. Dengan contoh yang sama, mungkin manajer
akan mengatur jumlah utang sebesar Rp800.000 dan ekuitas sejumlah
Rp200.000.
F. Penerapan Capital Structure Secara Umum Oleh Berbagai Jenis Industri
Penerapan capital structure adalah dapat bervariasi dan bersifat dinamis sesuai
masing-masing jenis industri. Misal industri pertambangan sering tidak cocok dengan
struktur modal high leverage. Ini dikarenakan profil arus kas mereka tidak dapat
diprediksi dan ada terlalu banyak ketidakpastian mengenai kemampuan mereka untuk
membayar utang. Sedangkan kreditur cenderung tidak mau mengambil risiko tinggi
ketika hendak meminjamkan uangnya kepada perusahaan.
A. Pengertian Valuasi
Valuasi adalah perhitungan nilai sebuah perusahaan dengan melihat kualitas manajemen,
struktur permodalan, jumlah aset, dan proyeksi pendapatan. Valuasi itu penting bagi semua
perusahaan, baik besar maupun kecil, terutama yang masih membutuhkan pendanaan untuk
berkembang. valuasi dilakukan dengan menghitung seluruh aset, potensi keuntungan, dan
faktor-faktor lain yang berpengaruh dalam menilai bisnis secara akurat. Valuasi memainkan
peran sentral dalam berbagai situasi, termasuk akuisisi, penjualan, penarikan investor, dan
keperluan franchise.
Sebagai contoh, ketika sebuah perusahaan startup dihadapkan pada proses akuisisi,
perusahaan tersebut jadi tahu berapa kisaran harga yang ditawarkan kepada calon pembelinya,
berdasarkan valuasi yang dimiliki. Contoh lainnya adalah ketika performa perusahaan menurun.
pemilik jadi tahu kapan waktu yang tepat untuk menjual perusahaan dengan harga yang ideal,
sebelum kondisi semakin buruk dan nilainya jatuh.
Untuk melakukan valuasi yang akurat, berbagai faktor harus dipertimbangkan. Berikut
adalah beberapa faktor kunci yang memengaruhi valuasi suatu bisnis atau perusahaan.
C. Tujuan Valuasi
Menghitung valuasi perusahaan itu penting dengan berbagai tujuan sebagai berikut:
Bagi perusahaan startup, menghitung valuasi adalah langkah kritis dalam menarik
investor dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Berikut adalah beberapa metode
umum untuk menghitung valuasi perusahaan startup.
Likuidasi
Metode likuidasi menghitung nilai perusahaan dengan mengestimasi jumlah aset yang
akan diterima jika perusahaan dihentikan dan asetnya dijual. Ini adalah metode yang
lebih konservatif dan sesuai untuk situasi di mana perusahaan harus dihentikan.
Book Value
Book value mengacu pada nilai perusahaan berdasarkan nilai asetnya setelah dikurangi
dengan hutang dan kewajiban. Ini mendasarkan valuasi pada nilai yang tercatat dalam
laporan keuangan perusahaan.
Kapitalisasi Pasar
Metode kapitalisasi pasar menggunakan harga saham terakhir yang diperdagangkan di
pasar terbuka dan mengalikan jumlah saham yang beredar dengan harga per saham.
Metode Times Revenue
Metode ini mengalikan pendapatan tahunan perusahaan dengan rasio tertentu yang
ditentukan berdasarkan industri dan pertumbuhan perusahaan.
Melipat gandakan Pendapatan
Metode ini menghitung valuasi dengan melipatgandakan pendapatan terakhir
perusahaan. Nilai lipat yang digunakan bervariasi tergantung pada sektor dan
karakteristik perusahaan.
DCF (Discounted Cash Flow)
DCF adalah metode yang paling kompleks, menghitung nilai perusahaan berdasarkan
perkiraan arus kas masa depan dan menyesuaikannya dengan tingkat diskonto yang
relevan.
Dalam dunia bisnis, valuasi perusahaan menjadi kunci penting dalam mengambil
keputusan strategis dan menarik minat investor. Berikut adalah beberapa contoh cara
menghitung valuasi perusahaan yang sering digunakan dan memberikan gambaran lebih jelas
tentang nilai sebuah bisnis.
Pada tanggal 31 Juli 2023, harga saham terakhir perusahaan XYZ di pasar terbuka adalah
Rp5.000 per saham. Jumlah saham yang beredar adalah 1.000.000 saham.
Valuasi perusahaan XYZ = Rp5.000 (harga saham) x 1.000.000 (jumlah saham yang
beredar) = Rp5.000.000.000
Perusahaan DEF memperkirakan arus kas masa depan selama 5 tahun sebagai berikut:
Tahun 1: Rp 2.000.000.000
Tahun 2: Rp 2.500.000.000
Tahun 3: Rp 3.000.000.000
Tahun 4: Rp 3.500.000.000
Tahun 5: Rp 4.000.000.000
F. Levered Firm
Levered firm menurut Ross (2019) adalah perusahaan yang sebagian menggunakan utang
pada struktur modalnya. Penelitian Bakar dan Duong (2016) menyebutkan bahwa dengan adanya
utang, perusahaan cenderung dapat meningkatkan nilai perusahaan melalui tax shield. Namun,
penggunaan dengan adanya utang maka akan muncul tekanan untuk membayar pinjaman pokok
dan bunga, jika pinjaman berada di luar kendali perusahaan, ada banyak potensi risiko dan
operasi perusahaan tidak lagi dapat dipertahankan. Oleh karena itu, Sarkar dan Zhang (2020)
menyatakan bahwa perlu adanya optimalisasi utang dalam struktur modal agar dapat mencapai
investment yang optimal. Perbedaan levered firm dibanding dengan unlevered firm pada
penelitian ini adalah kemampuan learning speed teknologi pada perusahaan pada industri seperti
industri kimia, semiconductors, aircraft manufacturing, shipbuilding, dan perusahaan-perusahaan
yang membutuhkan teknologi tinggi. Levered firm memiliki learning speed yang lebih baik
dibanding unlevered firm yang dapat meningkatkan kinerja operasional perusahaan. Hal tersebut
tentu berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa
perusahaan yang didanai dengan kombinasi utang dan modal akan memiliki competitive
advantage lebih baik dibanding perusahaan yang hanya mengandalkan ekuitas saja.
Levered firm adalah perusahaan yang sebagian menggunakan utang pada struktur
modalnya. Sehingga sebagian lagi pendanaan juga bisa didapatkan perusahaan melalui
penerbitan saham. Untuk itu, perusahaan melakukan penerbitan saham melalui Initial Public
Offering (IPO) (Sudana, 2015). Sehingga valuasi saham akan diperhitungkan terutama oleh para
calon investor yang akan menjadi pemegang saham untuk mengetahui nilai wajar saham untuk
menghindari saham undervalued maupun overvalued.
G. Rumus Leverage
Rasio ini untuk menghitung atau mengukur kemampuan perusahaan yang mengandalkan utang
untuk membiayai asetnya. Jadi, seberapa besar utang perusahaan akan memengaruhi pengelolaan
asetnya.
Cara menghitungnya dengan membagi total utang dengan total aset perusahaan yang
diformulasikan seperti berikut:
Bila nilai DAR semakin rendah, berarti tingkat keamanan dananya baik, serta pencatatan
transaksi keuangannya aman. Hal ini karena rasio utang akan menjelaskan atau menerangkan
sejauh mana utang yang sanggup ditutup oleh aset.
DER merupakan rasio utang terhadap ekuitas. DER ini menunjukkan keterkaitan antara jumlah
utang jangka panjang dengan jumlah modal yang dimiliki perusahaan.
Rasio keuangan memiliki keseimbangan yang relatif antara utang dan ekuitas. Rasio ini juga
digunakan untuk membiayai operasional perusahaan.
Nah, cara menghitung rasio ini adalah menjumlahkan kewajiban utang dan membaginya dengan
total ekuitas.
Semakin rendah nilai DER, maka keamanan keuangan suatu perusahaan semakin baik, dan
begitu pula sebaliknya.
Rasio ini adalah rasio yang berfokus pada kewajiban utang sebagai bagian dasar total modal
perusahaan.
Selain utang jangka panjang, utang pada rasio ini mencakup semua kewajiban jangka pendek
seperti modal yang termasuk dalam utang perusahaan dan ekuitas bagi para pemegang saham.
Bila suatu perusahaan sedang mengalami tingginya rasio utang terhadap modal dibanding
dengan perusahaan lainnya, artinya akan terjadi kegagalan risiko bayar yang tinggi. Oleh karena
itu, utang tersebut bisa memberikan dampak buruk terhadap operasional bisnisnya.
Rasio ini bermanfaat untuk menghitung besarnya laba operasi yang mampu membayar bunga
dari utang. Bila perusahaan sudah menghitung Times Interest Earned (TIE), perusahaan akan
mengetahui berapa besarnya laba bersih yang dimiliki. Laba bersih ini disebut Interest Coverage
Ratio.
H. Manfaat Leverage
Menghitung leverage memang sangat dibutuhkan dan perlu dilakukan oleh suatu perusahaan.
Perhitungan ini memiliki beberapa manfaat yang akan dirasakan perusahaan dan kreditur.
Menurut Kasmir ada beberapa manfaat leverage yang didapatkan ketika menggunakan
leverage ratio, seperti berikut ini:
Dapat menilai dan melihat kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang
bersifat tetap. Misalnya, membayar angsuran pinjaman dan bunga dari pihak kreditor.
Mengetahui kedudukan perusahaan atas kewajiban ke pihak kreditor.
Menilai besarnya pengaruh utang terhadap pengelolaan aset.
Dapat melihat besaran nilai aset perusahaan yang dibiayai oleh utang.
Melihat dan mengukur seberapa besar porsi dari modal yang dijadikan jaminan utang
jangka panjang oleh perusahaan.
Mengetahui kesetimbangan antara nilai aset seperti aktiva tetap dengan modal.
Dapat mengetahui total dana atau modal pinjaman yang dalam waktu dekat akan jatuh
tempo.
I. Contoh Leverage
Contoh leverage dengan menggunakan rumus leverage ratio. Berikut ini contoh
leverage yang kasusnya berdasarkan pada laporan keuangan sebuah perusahaan.
31 Desember 2021
LAPORAN LABA RUGI DAN
PENGHASILAN KOMPREHENSIF
Ini berarti bahwa, bagian aset yang digunakan untuk menjamin utang sebesar Rp0,33 per
rupiah aktiva yang menjadi jaminan utang.
Long Term Debt to Equity Ratio = Utang Jangka Panjang : Modal Sendiri x 100%
Hasil 20% ini artinya setiap modal perusahaan merupakan jaminan utang jangka panjang.
Hasil dari TIE di atas artinya setiap rupiah bunga utang jangka panjang akan dijamin oleh
keuntungan sebesar Rp77,14.
Tangible Assets Debt Coverage = (Aset – Intangible – Utang Jangka Pendek) : Utang
Jangka Panjang
Setiap rupiah dari kewajiban jangka panjang akan dijamen aset tangible yang nilainya
sebesar Rp4,54 atau 45,4%.