Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sandi Saputra Pakadang

Nim : 193030303162
Kelas : Akuntansi D
Mata kuliah : UAS Manajemen Keuangan

1. Biaya modal adalah tingkat keuntungan yang disyaratkan atau diharapkan. Jika kita
melakukan analisis investasi, biaya modal akan digunakan sebagai discount rate dalam
analisis NPV atau IRR. Biaya modal tersebut pada dasarnya merupakan biaya modal rata-
rata tertimbang dari biaya modal individual.

2. Perbedaan biaya modal rata-rata dan biaya marjinal

Biaya moda rata-rata biaya marjinal

1.WACC 1.Timbul ketika ada tambahan dana


2.Rata-rata tertimbang dari setiap modal.
Setiap individual asset 2.Masa datang
3.Masa lampu 3.Dasar estimasi dari data masa
Lampau

3. Efisiensi bentuk lemah


Efisiensi bentuk lemah menunjukkan bahwa harga saham merefleksikan semua informasi
yang terangkum dalam catatan harga masa lalu.

Efisiensi bentuk setengah kuat


Efisiensi bentuk setengah kuat adalah keadaan yang tidak hanya mencerminkan
harga saham di waktu lalu, tetapi juga informasi mengenai kinerja perusahaan yang
dipublikasikan.

Efisiensi bentuk kuat


Efisiensi bentuk kuat dicapai jika harga tidak hanya mencerminkan informasi harga di
waktu lalu dan informasi yang dipublikasikan, tetapi juga informasi yang dapat diperoleh
dari analisis fundamental tentang perusahaan dan perekonomian serta informasi-
informasi lain yang tidak atau belum dipublikasikan.
4. faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan

a. Likuiditas perusahaan
Likuiditas dari suatu perusahaan merupakan faktor yang penting yang harus
dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk menetapkan besarnya dividen
yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu, semakin
kuatnya posisi likuiditas perusahaan maka makin besar kemampuannya untuk
membayar dividen. Hal ini berarti bahwa makin kuat posisi likuiditas suatu
perusahaan terhadap prospek kebutuhan dana diwaktu-waktu mendatang, maka makin
tinggi rasio pembayaran dividennya.

b. Tingkat pertumbuhan perusahaan


Semakin cepat tingkat pertumbuhan suatu perusahaan, maka makin besar kebutuhan
akan dana untuk membiayai pertumbuhan perusahaan tersebut. Semakin besar
kebutuhan dana waktu mendatang untuk membiayai pertumbuhannya, perusahaan
tersebut biasanya lebih senang untuk menahan pendapatannya daripada dibayarkan
sebagai dividen kepada para pemegang saham dengan mengingat batasan-batasan
biayanya. Hal ini berarti bahwa makin cepat tingkat pertumbuhan perusahaan maka
semakin besar kesempatan untuk memperoleh keuntungan, makin besar bagian dari
pendapatan yang ditahan dalam perusahaan, yang ini berarti semakin rendah dividend
payout ratio nya.

c. Peluang ke pasar modal


Suatu perusahaan yang besar dan telah berjalan dengan baik, mempunyai catatan
profitabilitas dan stabilitas data, akan mempunyai peluang besar untuk masuk ke
pasar modal dan bentuk pembiayaan-pembiayaan eksternal lainnya. Tetapi,
perusahaan yang baru atau bersifat coba-coba akan lebih banyak risiko bagi penanam
modal potensial. Kemampuan perusahaan untuk menaikkan modalnya atau dana
pinjaman dari pasar modal akan teratas sehingga perusahaan seperti ini harus
menahan lebih banyak laba untuk membiayai operasinya. Jadi, perusahaan yang
sudah mapan cenderung untuk memberi tingkat pembayaran yang lebih tinggi
daripada perusahaan kecil atau baru.

D. Pengawasan terhadap perusahaan dana yang berasal


Ada perusahaan yang mempunyai kebijakan hanya membiayai ekspansinya dengan
dana yang berasal dari sumber intern saja. Kebijakan tersebut dijalankan atas dasar
pertimbangan bahwa kalau ekspansinya dibiayai dengan dana yang berasal dari hasil
penjualan saham baru akan melemahkan kontrol dari kelompok dominan di dalam
perusahaan. Demikian pula kalau membiayai ekspansi dengan hutang akan
memperbesar risiko finansialnya. Mempercatakan pada pembelanjaan intern dalam
rangka usaha mempertahankan kontrol terhadap perusahaan, berarti mengurangi
dividend payout ratio.
5. Proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara return harapan dan risiko
suatu investasi. Hubungan return risiko dan return harapan dari suatu investasi
merupakan hubungan yang searah dan linier. Artinya, semakin besar return harapan,
semakin besar pula tingkat risiko yang harus di pertimbangkan.
Keputusan investasi berdasarkan return dan resiko dikatakan penting karena Return atau
imbal hasil, adalah ekspektasi akan uang yang dihasilkan dari investasimu. Sementara
risiko adalah kemungkinan yang akan terjadi ketika imbal hasil sebenarnya berbeda dari
yang diharapkan, dan juga jumlahnya. Dengan kata lain, risiko adalah jumlah volatilitas
yang terkait pada sebuah investasi. Jadi kedua hal tersebut sangat penting dalam
pengambilan keputusan investasi

6. Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dengan modal
sendiri. Modal asing dalam hal ini adalah utang jangka panjang maupun jangka pendek.
Sedangkan modal sendiri terbagi atas laba ditahan dan penyertaan kepemilikan
perusahaan.

Pendekatan struktur modal :

a. Teori Pendekatan Tradisional


Pendekatan Tradisional berpendapat akan adanya struktur modal yang optimal.
Artinya Struktur Modal mempunyai pengaruh terhadap Nilai Perusahaan, dimana
Struktur Modal dapat berubah-ubah agar bisa diperoleh nilai perusahaan yang optimal

b. Teori Pendekatan Modigliani dan Miller


Berdasarkan teori ini, struktur modal tidak berpengaruh terhadap perusahaan. Ada
dua jenis struktur modal dalam teori ini, yaitu teori MM tanpa pajak dan teori MM
dengan pajak.

• Teori MM tanpa pajak


Teori MM tanpa pajak berpendapat bahwa struktur modal tidak relevan
terhadap nilai perusahaan. Ada beberapa asumsi yang mendukung pernyataan
tersebut, yaitu tidak ada agency cost, tidak ada pajak, investor dapat berutang
dengan suku bunga yang sama dengan perusahaan, dan investor mendapatkan
informasi seperti manajemen terkait masa depan perusahaan.

• Teori MM dengan pajak


Pajak dibayarkan kepada pemerintah, yang berarti merupakan aliran kas
keluar. Hutang bisa digunakan untuk menghemat pajak, karena bunga bisa
dipakai sebagai pengurang pajak.
c. Teori Trade-Off dalam Struktur Modal
Teori ini menentukan struktur yang optimal. Dengan memasukkan beberapa factor
seperti pajak, biaya keagenan, atau kesulitan financial. Namun pada teori ini manajer
akan berpikir untuk menghemat pajak dan kesulitan biaya pada keuangan

d. Teori Pecking Order


Teori ini merupakan teori yang menyatakan bahwa tingkat keuntungan sebuah
perusahaan bias lebih tinggi akan memiliki tingkat utang yang lebih kecil. Dalam hal
ini perusahaan lebih selektif dalam penggunaan dana

e. Teori Asimetri Informasi dan Signaling


Yaitu teori yang menyatakan bahwa anggota serta pihak yang ada kaitannya dengan
perusahaan. Dalam hal ini juga tidak memiliki informasi yang sama tentang adanya
risiko perusahaan.

f. Teori Keagenan (Agency Approach)


Menurut pendekatan ini, struktur modal disusun untuk mengurangi konflik antar
berbagai kelompok kepentingan. Konflik antara pemegang saham dengan manager
adalah konsep free-cash flow. Ada kecenderungan manager ingin menahan sumber
daya sehingga mempunyai control atas sumber daya tersebut. Hutang bisa dianggap
sebagai cara untuk mengurangi konflik leagenan free cash flow. Jika perusahaan
menggunakan hutang, maka manager akan dipaksa untuk mengeluarkan kas dari
perusahaan untuk membayar bunga.

Anda mungkin juga menyukai